Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.

Sebulan berlalu ternyata Dakota dan Janter sudah menjadi teman, hanya saja semenjak meminta nomor handphone Dakota, Janter belum berani menghubungi Dakota, dia hanya mencuri-curi pandang di Sekolah dan berniat mendekati Dakota terlebih dahulu supaya semakin dekat, contohnya dengan makan bersama di Kantin Sekolah tentunya ditemani oleh Yohana.

Kedekatan itu mulai tercium dan menyebar di SMA Z. Membuat satu sekolah (anak cewek) memusuhi secara sepihak dan tentunya Irma Sugiono yang tidak mau kalah.

 

“Bang Janter.” Dengan lari kecil Irma langsung memeluk lengan Janter.

“Lepasin ir” teriak Janter ketus.

“Aku kangen kamu, lagian kita satu kelas juga” sahut Irma tetap mempererat pelukannya.

“Kata siapa kamu boleh meluk meluk, banyak yang lihat tau.” Dorong Janter risih.

“Kamu ya, udah jelas jelas kita dijodohin sama mama papa kamu, tapi kamu masih malu malu sama orang” lanjut Irma mengejar langkah Janter.

“Kamu gak tau diri banget sih Ir, aku gak suka sama kamu” tegas Janter.

“Tapi aku suka sama kamu, aku udah ngejar ngejar kamu, dari Jakarta pindah sekolah di Malang, bahkan sekolah ini sekolah kampungan, tapi demi kamu aku mau kesini sekolah. Kamu gak ngerti sih perasaan aku” jawab Irma memegang tangan Janter.

Langkah Janterpun berhenti.

“Jangan karena dijodohkan kamu seenaknya sama aku, emang perjodohan itu serius, itu hanya lelucon orang dewasa, dan asal kamu tau aku gak akan pernah nikahin kamu, aku juga udah suka sama orang lain” tegas Janter ninggalin Irma.

“Oh, jadi kamu udah terpikat sama gadis lain, dengar ya aku pastiin kamu juga gak bakalan bisa sama gadis itu” teriak Irma yang sudah jauh dari Janter.

“Kamu remehin aku, aku udah jauh jauh sekolah disini cuma buat kamu doang, tapi cewek kampung itu udah buat kamu takluk, padahal aku udah halangin semua cewek buat dekatin kamu, hah target selanjutnya Dakota, itu sangat gampang, aku pastiin Dakota gak akan gubris kamu” batin Irma kesal.

“Irma, yang sabar dong sayang. Jangan buang tenagamu yang berharga untuk gadis kampung itu” sahut Mia menghampiri.

“Kita belum menjalankan rencana kita, masih ada waktu bukan” timpal Mia lagi.

Tiba tiba “drtt ... drrt ... Ir HP mu bunyi nih” Sena menyerahkan handphone pada Irma.

“Nona Irma saya sudah mengetahui identitas Dakota Kaif” jawab seorang pria dari seberang.

“Bagus, ceritakanlah” sahut Irma.

“Dakota Kaif sejak lahir tidak memiliki sanak saudara, apalagi seorang ayah. Dia tinggal di alamat XX. Dia hanya memiliki seorang ibu, ibunya sudah sakit sakitan. Ibunya mantan penari Sanggar dan Dakota seorang penari Sanggar juga sekaligus pelatih tari di Sanggar Elaya” Jawab dari seberang.

“Hmm, Sanggar Elaya bukannya itu milik Haris Admidjaya?” tanya Irma.

“Benar nona, Sanggar tersebut saat ini milik Haris Admidjaya sudah lama dibangun oleh Elcid Admidjaya disingkat dengan nama Sanggar Elaya. Sanggar dibangun untuk menyambut tamu VVIP dari mancanegara dan penghubung bisnis terkemuka di Indonesia. Tentunya pemilik Sanggar tersebut paman nona sendiri suami Melda Sugiono” balas dari seberang.

“Ternyata masih milik tante, kerja bagus. Cek uang direkeningmu. Tolong kirim foto Dakota sedang menari menyambut tamu VVIP dan tunggu instruksi selanjutnya” tegas Irma.

“Baik Nona” jawab dari seberang.

“Gile banget sih kamu Ir, langsung main selidik aja” sahut Mia.

“Yah, kalau aku gak bisa miliki Janter, yang lain juga gak bisa” jawab Irma.

“Ayo kita masuk kelas guys, udah bel nih” sahut Sena.

 

###

Sepulang dari Sanggar Dakota langsung menghampiri pasar langganannya untuk membeli sayuran. Semenjak Ibu Endangsi menderita Penyakit Leukimia kronis. Dakota selalu membeli gandum dan sayuran untuk dikukus. Itu sudah menjadi tugas kewajiban sehari-hari Dakota.

“Apa yang terjadi, kenapa suasana rumah tidak seperti biasanya” batin Dakota.

“Ibu aku pulang” pintu langsung terbuka.

“Ada apa ini” teriak Dakota melihat sesisi rumah hancur lebur dan berantakan, Dakota langsung lari menuju kamar Ibunya.

“Ibu ... apa yang terjadi?” air mata Dakota mulai menetes melihat ibunya terbaring dilantai.

“Hiks ... Hiks ... Ibu bertahanlah” Dakota menggendong ibunya keruang tengah. Ia pun menghubungi Yohana untuk membantu Dakota membawa ibunya ke Rumah Sakit Inu.

# Rumah Sakit Inu

“Dakota apa yang terjadi sama ibu, kenapa sampai begini? Bukannya ibumu masih tahap kronis?” tanya Yohana sambil mengelus pundak Dakota di Rumah Sakit.

“Aku gak tau Yo, kamu bisa lihat rumahku juga berantakan, aku berharap ibu tidak kenapa-napa, hiks ... hiks ....” jawab Dakota memangku dagunya dengan kedua tangannya.

“Sabar beb, ibu pasti bisa melewati ini, semoga saja penyakitnya bisa ditangani.” peluk Yohana erat.

“Keluarga dari ibu Endangsi?” tanya Dokter yang baru saja keluar dari ruangan ICU.

“Saya Dokter, bagaimana dengan ibu saya dok?” tanya Dakota.

“Ikut saya keruangan dulu” pinta Dokter.

“Saya langsung saja, hari ini Ibu anda mengalami syok berat, apakah ibu anda tidak anda rawat. Karena syok berat ibu anda mengalami pembengkakan hati, saat ini dipastikan ibu anda memasuki stadium menengah. Tolong jaga ibu anda jangan sampai masuk stadium lanjut” tegas Doker.

“Apa Dok? Berapa lama ibu saya bisa bertahan Dok?” mata Dakota mulai berair lagi.

“Saya tidak bisa menjamin, berapa lama penyakit beliau akan menyebar. Kita hanya perlu melakukan pencegahan dengan meningkatkan kekebalan tubuhnya sebelum memasuki tahap lanjut. Ingatlah untuk tidak membuat ibu anda syok lagi, jauhkan dari tekanan” Perintah Dokter pada Dakota.

“Baik Dokter” jawab Dakota.

Keluar dari ruangan dokter Dakota masih terus bertanya kenapa bisa ibunya mengalami syok berat, apa yang terjadi dirumah hari ini.

“Drt ... drt ..." handphone Dakota berbunyi pertanda pesan masuk, saat dia baca ternyata dari Janter dan nomor baru, dia langsung membuka pesan dari nomor baru.

{+62 812-8454-xxx. Hari ini. "itu belum seberapa, kalau kamu mau selamat, kamu temui aku disekolah"}.

Saat membaca pesan masuk tersebut, pikiran Dakota belum bisa menerima pasan misterius tersebut.

“Kamu kenapa beb? Ibu sudah bangun ayo kita temui ibumu” pinta Yohana.

“Gak papa beb, yuk kita masuk” ajak Dakota.

“Ibu, sudah bangun” kata Dakota pelan memeluk dan mencium punggung tangan ibunya.

“Nak, hari ini ada orang yang tidak ibu kenal datang, mereka menghancurkan semuanya, ibu takut ....” Belum selesai sudah dipotong oleh Dakota.

“Ibu jangan dilanjutkan lagi, yang penting saat ini ibu sudah membaik, ibu istirahat aja dulu” pinta Dakota.

Sebenarnya Dakota selalu menahan air matanya didepan ibunya. Tidak peduli seberapa sedih dia, tapi demi kebaikan ibunya, Dakota harus terlihat tegar dan menyembunyikan semuanya.

“Dakota, berjanjilah pada ibu untuk tidak mengusik Sanggar Elaya” pinta ibu Dakota.

Sontak Yohana yang ada di dalam ruangan ikut kaget.

“Tapi bu, kami ....” Belum Yohana lanjut mata Dakota yang tajam sudah memberikan kode pada Yohana untuk tutup mulut.

“Ibu jangan memikirkan yang aneh-aneh, saat ini yang perlu ibu lakukan adalah menjaga kesehatan ibu, aku akan pegang janjiku” sahut Dakota.

“Kenapa Dakota tidak memberitahukan yang sebenarnya, memang selama ini kami membohongi ibunya bahwa kami kerja sambilan sebagai Ofice Girl, tapi Sanggar Elaya sudah seperti rumah kedua bagi kami, apa jangan-jangan kejadian hari ini ada kaitannya dengan Sanggar Elaya?” batin Yohana.

“Ibu sudah tidur kembali?” tanya Yohana bangkit dari duduknya.

“Ya, makasih ya beb untuk hari ini, aku selalu nyusahin kamu” seru Dakota menunduk.

“Sebagai sahabat aku akan selalu ada saat kamu susah maupun senang, oya untuk Sanggar Elaya, aku tidak tau apa alasanmu, tapi aku berharap kamu akan ceritakan padaku suatu saat nanti”

Yohana memeluk Dakota dengan erat. “Kalau kamu mau menangis, nangis aja beb jangan ditahan” serunya lagi di telinga Dakota.

Mendengar hal tersebut sontak isak tangis Dakota berlangsung lama, air matanya bercucuran semua emosi sedihnya ia luapkan dipelukan Yohana. Dakota selalu menyembunyikan kesedihannya dari ibu dan orang lain, tapi Yohana adalah tempat Dakota meluapkan rasa sedihnya.

“Tuhan terima kasih karena engkau telah menghadirkan Yohana sebagai sahabat baik yang selalu ada saat aku susah dan senang” batin Dakota.

 

“Drt ... drt ...” Handpone Dakota yang berbunyi.

“Beb coba angkat Handphonemu, sepertinya penting” Yohana melepas pelukannya. Sesaat setelah melihat Handponenya ternyata panggilan masuk dari Kakek misteriusnya.

 

“Halo kek” jawab Dakota mengatur suaranya.

“Ibumu ada dimana?” tanya suara kakek dari seberang.

“Dia sudah tidur, ini sudah malam besok saja kakek ajak bicara” jawab Dakota.

“Apakah semuanya baik-baik saja?” tanya kakek lagi.

“Ya, tidak ada yang perlu kakek cemaskan” jawab Dakota berbohong.

“Baiklah, aku harap demikin” seru dari seberang, panggilanpun terputus.

“Kakek misterius maaf, selama ini sudah banyak bantu kami, maaf aku harus berbohong, kali ini aku bisa mengatasinya. Selama ini kakek sudah bantu biaya rumah sakit, setiap ibu masuk RS, kakek juga bantu biaya pendidikanku, aku tidak ingin menyusahkan kakek bahkan kakek juga sudah tua” batin Dakota.

#Sementara dari seberang.

“Halo kek?” jawab Haris.

“Dasar cucu kurang ajar, ibu dan saudarimupun tidak bisa kau lindungi” bentak kakek misterius.

“Ada apa kek? Kenapa kakek marah-marah, aku banyak kerjaan” jawab Haris yang kurang mendengarkan penjelasan kakeknya karena urusan bisnisnya dengan client yang sudah menunggunya, langsung menyerahkan handphone tersebut pada Manejernya.

“Saat ini aku mampir di rumah ibu dan saudarimu, isi rumahnya hancur berantakan. Kalau kau tidak bisa urus masalah ini akan kupatahkan kakimu!” Tegas kakek misterius.

“Maaf Tuan Besar, ini saya manejer pribadi tuan muda. Akan saya sampaikan pesan tuan besar pada tuan muda” jawab Eveno.

“Dasar cucu kurang ajar ... bicara dengan kakeknyapun tidak sempat!” teriak Pak Admidjaya melemparkan handphonenya.

 

“Kenapa sifat mereka sama, mereka selalu menutupi masalah yang mereka hadapi dan tidak mau mengandalkanku. Aku sudah tua, tapi harus menghadapi kedua cucuku yang tidak bisa aku atur. Bahkan aku banyak uang, tapi aku tidak bisa menjamin hidup mereka dengan baik dan layak, bagaimana bisa aku menjamin kepada istriku tercinta dialam baka sana bahwa aku akan membuat ketujuh turunanku bahagia. Keturunan keduaku saja sudah menderita, ah aku sangat kangen denganmu istriku, kau sangat mirip dengan cucu kita sayang” batin kakek.

“Maaf kan saya tuan besar” balas Evenno tapi tidak ada jawaban dari seberang.

“Tuan... tuan besar” ulang Eveno ternyata panggilan sudah terputus.

“Matilah aku tuan muda, hu... hu... Tidak tuan muda, tuan besar juga, semuanya sama-sama menyeramkan, aku bahkan merinding” batin Eveno.

BERSAMBUNG...............

Hai Para Reader yang setia. 🙏

Mohon like dan Komentarnya untuk membangkitkan semangat dari penulis.

Semoga novel pertama saya menghibur reader semua. Terima kasih sudah mampir.😊

Terpopuler

Comments

Sulisayaheaisyah Sulis

Sulisayaheaisyah Sulis

masih ngikuti alur

2023-03-01

0

Mas Lucky

Mas Lucky

blm ngeh

2022-02-27

0

⚔️👑𝟚𝟙ℕ⚔️ 𝕁𝕦𝕞ဣ࿐༻

⚔️👑𝟚𝟙ℕ⚔️ 𝕁𝕦𝕞ဣ࿐༻

⛳🏊🏆⛳🚵⛳aku baca dgn dia profil aku

2021-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.Ingatan Saat SMA
2 Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3 Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4 Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5 Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6 Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7 Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8 Episode 8. Perintah Menikah
9 Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10 Episode 10. Rapat Gabungan
11 Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12 Episode 12. Wangi Mereka Sama
13 Episode 13. Menikah
14 Episode 14. Perjanjian
15 Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16 Episode 16. Cemburu
17 Episode 17. Cemburu
18 Episode 18. Salah Paham
19 Episode 19. Kemana Presdir
20 Episode 20. Pesan MP
21 Episode 21. Minta Maaf
22 Episode 22. Minta Maaf
23 Episode 23. Papa Mertua
24 Episode 24. Papa Mertua
25 Episode 25. Papa Mertua
26 Episode 26. Mengingat Kembali
27 Episode 27. Mengingat Kembali
28 Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29 Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30 Episode 30. Hubungan
31 Episode 31. Petunjuk
32 Episode 32. Khawatir
33 Episode 33. Siapa Dia
34 Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35 Episode 35. Orang Luar
36 Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37 Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38 Episode 38. Tamu Tak Diundang
39 Episode 39. Tamu Tak di Undang
40 Episode 40. Akun Palsu
41 Episode 41. Gagal Bertunangan
42 Episode 42. Cemas
43 Episode 43. Cemas
44 Episode 44. Belum Siap
45 Episode 45. Fano di Kota X
46 Episode 46. Fano di Kota X
47 Episode 47. Gosip
48 Episode 48. Gosip
49 Episode 49. Gugup
50 Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51 Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52 Episode 52. Acara Mancanegara
53 Episode 53. Acara Mancanegara
54 Episode 54. Acara Mancanegara
55 Episode 55. Acara Mancanegara
56 Episode 56. Ruangan Khusus
57 Episode 57. Demam Ringan
58 Episode 58. Demam Ringan
59 Episode 59. Mandikan Aku
60 Episode 60. Segera Mengandung
61 Episode 61. Tamu Reliance Industries
62 Episode 62. Tamu Reliance Industries
63 Episode 63. Penculikan
64 Episode 64. Penculikan
65 Episode 65. Tidak Disentuh
66 Episode 66. Pengakuan
67 Episode 67. Istirahat di Rumah
68 Episode 68. Saran Yohana
69 Episode 69. Kecewa
70 Episode 70. Sudah Baikan
71 Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72 Episode 72. Mencintaimu
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Pengumuman Author
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Episode 1.Ingatan Saat SMA
2
Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3
Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4
Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5
Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6
Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7
Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8
Episode 8. Perintah Menikah
9
Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10
Episode 10. Rapat Gabungan
11
Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12
Episode 12. Wangi Mereka Sama
13
Episode 13. Menikah
14
Episode 14. Perjanjian
15
Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16
Episode 16. Cemburu
17
Episode 17. Cemburu
18
Episode 18. Salah Paham
19
Episode 19. Kemana Presdir
20
Episode 20. Pesan MP
21
Episode 21. Minta Maaf
22
Episode 22. Minta Maaf
23
Episode 23. Papa Mertua
24
Episode 24. Papa Mertua
25
Episode 25. Papa Mertua
26
Episode 26. Mengingat Kembali
27
Episode 27. Mengingat Kembali
28
Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29
Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30
Episode 30. Hubungan
31
Episode 31. Petunjuk
32
Episode 32. Khawatir
33
Episode 33. Siapa Dia
34
Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35
Episode 35. Orang Luar
36
Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37
Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38
Episode 38. Tamu Tak Diundang
39
Episode 39. Tamu Tak di Undang
40
Episode 40. Akun Palsu
41
Episode 41. Gagal Bertunangan
42
Episode 42. Cemas
43
Episode 43. Cemas
44
Episode 44. Belum Siap
45
Episode 45. Fano di Kota X
46
Episode 46. Fano di Kota X
47
Episode 47. Gosip
48
Episode 48. Gosip
49
Episode 49. Gugup
50
Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51
Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52
Episode 52. Acara Mancanegara
53
Episode 53. Acara Mancanegara
54
Episode 54. Acara Mancanegara
55
Episode 55. Acara Mancanegara
56
Episode 56. Ruangan Khusus
57
Episode 57. Demam Ringan
58
Episode 58. Demam Ringan
59
Episode 59. Mandikan Aku
60
Episode 60. Segera Mengandung
61
Episode 61. Tamu Reliance Industries
62
Episode 62. Tamu Reliance Industries
63
Episode 63. Penculikan
64
Episode 64. Penculikan
65
Episode 65. Tidak Disentuh
66
Episode 66. Pengakuan
67
Episode 67. Istirahat di Rumah
68
Episode 68. Saran Yohana
69
Episode 69. Kecewa
70
Episode 70. Sudah Baikan
71
Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72
Episode 72. Mencintaimu
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Pengumuman Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!