Episode 11. Fitting Baju Pengantin

Mobil mewah Fano berhenti di IndoBoutik. Ternyata mereka sudah disambut langsung oleh Manajer dari IndoBoutik.

“Selamat datang Tuan Muda Fano” ucap Yoki saat Fano dan Dakota melangkahkan kaki mereka menuju pintu masuk.

“Yoki, tolong berikan gaun pengantin sesuai dengan ukuran wanita ini” ucap Fano melirik Dakota.

“Baik tuan Fano. Mari kita masuk keruangan. Tuan dan Nona bisa melihat desain dan model yang diinginkan” ucap Yoki.

Sementara itu, Naon yang baru saja masuk setelah memarkirkan mobil terheran-heran melihat Presdirnya kenapa membawa Dakota melihat baju pengantin.

“Ada apa dengan Presdir? Kenapa dia membawa nona Dakota melihat baju pengantin” batin Naon mengikut mereka dari belakang.

"Saya ingin yang terlihat elegan, simpel dan nyaman dia pakai” ucap Fano melihat baju pengantin yang sudah terpampang.

"Kenapa kamu memilih baju pengantin?" tanya Dakota pada Fano.

“Kau bodoh, atau pura-pura bodoh. Kita disini fitting baju pengantin. Jangan banyak pertanyaan“ bisik Fano.

“Apa secepat ini. Aku bahkan tidak memberitahu Yohana. Padahal aku selalu berharap memilih baju pengantinku bersama Yohana” batin Dakota sedih.

“Nona, karena tuan Fano ingin yang elegan dan simpel. Nona harus mencobanya dulu, supaya tuan Fano bisa melihat yang cocok dipakai oleh nona” ucap Yoki.

“Ya, pergilah. Jangan lupa Yoki berikan yang paling mahal” tambah Fano.

“Itu pasti Tuan Fano” ucap Yoki membawa Dakota mengganti pakaian.

Dakota hanya mengikut saja.

Fano dan Naon menunggu diluar ruangan. Naon hanya ikut saja, tidak berani bertanya mengingat Fano masih marah padanya.

“Nona, tubuh anda sangat bagus” ucap Yoki membantu Dakota memakai gaunnya.

“Yoki bisa aja. Saya ini tetap gadis jelek dimata pria tua itu” ucap Dakota.

“Nona, anda memang cantik. Mungkin mata tuan Fano buta kali” jawab Yoki terkekeh.

“Haha, Yoki bisa aja” ucap Dakota tertawa.

Sementara itu diluar ruangan.

“Hatchim ... hatchim ...."

"Siapa yang menggosipiku” ucap Fano menutup hidungnya.

“Apa Presdir sakit?” tanya Naon.

“Bodoh, ini hanya bersin biasa. Kau terlalu berlebihan” ucap Fano melap hidungnya yang tidak basah.

“Saya salah Presdir” ucap Naon serba salah.

Tidak ada yang dibahas dengan Presdirnya, hanya keheningan. Tiba-tiba Dakota dan Yoki keluar dari ruangan ganti. Dakota sudah memakai gaun putih elegan dan simpel. Gaun tersebut memperlihatkan setiap bentuk tubuh Dakota yang sudah berisi dan berbentuk.

“Glekkk ....” Mata Fano tertuju pada kedua gunung kembar Dakota yang memuncak dibalik gaun tersebut.

“Kenapa bodi gadis jelek ini begitu memukau. Sempurna, gaunnya menempel dengan elegan. Apalagi gunung kembarnya yang berisi dan seksi. Aku mikir apa sih ....” gumam Fano.

“Ya ampun, nona Dakota cantik sekali” ucap Naon membelalakkan matanya memandang bagian atasan tubuh Dakota hampir saja air liurnya jatuh.

“Kau ... tutup matamu! Air liurmu bahkan mau jatuh” perintah Fano menutup mata Naon pakai tangannya.

“Bagaimana Tuan?” tanya Yoki yang sudah percaya bahwa gaun elegannya cocok dengan Dakota.

“Ganti, itu terlihat dia semakin jelek” sahut Fano.

“Baiklah Tuan” jawab Yoki. Mereka kembali mengganti pakaian Dakota.

Yoki memberikan gaun kedua untuk dipakai. Yoki yakin Fano akan menyukai gaun tersebut.

Dakota muncul dengan gaun kedua. Menurut Dakota gaun ini lebih terbuka dari gaun tadi tapi memang simpel dan elegan.

“Glekkk ....” Lagi-lagi Fano terpana pipinya mulai memerah.

“Ini bahkan lebih jelek lagi. Yoki tolong kau kasih yang elegan, bukan memperlihatkan gunung kembarnya?” teriak Fano pada Yoki.

“Kau tutup matamu” perintah Fano pada Naon.

“Baik Presdir” ucap Naon menutup matanya.

“Baik Tuan Fano” jawab Yoki kecewa. Kembali membawa Dakota masuk. Dakota menurut saja.

“Gila, kenapa gaun tadi terlihat menggoda. Hampir saja juniorku hidup kembali. Tidak-tidak ... dia tetap gadis jelek” batin Fano.

Tenyata gaun ketiga juga sama, Fano tidak menyukainya. Fano hanya memerintahkan untuk menggantinya. Dakota merasa kesal dan sebal ini bahkan sudah gaun ke 7 tapi tetap diganti.

“Nona, sepertinya tuan Fano tidak ingin anda terlihat seksi. Sebaiknya Nona memakai gaun yang tertutup dan elegan saja Nona” ucap Yoki yang sudah capek bantuin Dakota bolak-balik ganti gaun.

“Hah, terserah saja. Dia memang buta Yoki, tidak tau mana gaun yang bagus. Menurutku semuanya bagus” ucap Dakota.

“Saya harap gaun yang ke 8 ini diterima” batin Yoki.

Yoki membawa Dakota keluar ruangan lagi.

“Bagaimana tuan?” tanya Yoki.

“Hmm ....” jawab Fano memandangi dari atas sampai bawah.

“ini baru tertutup, tapi dia juga terlihat cantik pakai itu” gumam Fano wajahnya mulai memerah lagi.

“Bagaimana Presdir Fano? Kami udah capek ganti lagi ganti lagi. Berikan jawaban pasti dong, jangan hmm ....” ucap Dakota kesal.

“Iya ini saja. Dia terlihat elegan dan simpel” jawab Fano singkat.

“Ah, memang mata tuan Fano ini buta” batin Yoki.

“Syukurlah, akhirnya aku gak gonta-ganti baju” batin Dakota.

“Mata Presdir memang buta” batin Naon.

Setelah fitting gaun pengantin. Tidak terasa waktu berjalan hari sudah malam.

“Presdir, setelah ini kita kemana?” tanya Naon mengemudikan mobil mewah Presdirnya meninggalkan IndoBoutik.

“Manajer Naon, kita langsung balik saja. Hari sudah malam juga” pinta Dakota dengan wajah yang lelah.

“Kita berhenti di Restoran X, kita belum makan” perintah Fano.

“Tidak perlu Presdir, saya juga ada janji malam ini. Saya ingin cepat pulang” ucap Dakota.

“Janji ....” ucap Fano mengerutkan keningnya.

“Kring ... kring ....” Tiba-tiba saja bunyi deringan handphone Dakota. Dia langsung melihat kontak panggilan masuk ternyata Bebeb.

“Gawat, aku belum mengabari Yohana kalau aku agak telat, pasti dia udah nunggu” batin Dakota.

“Halo Beb” jawab Dakota. Jawaban dari seberang sengaja disilent.

“Beb ... dia panggil apa?” batin Fano.

“Iya beb, aku bakalan telat ini ... Kamu nggak marahkan? ... Serius beb, aku minta maaf ya, urusan aku udah selesai kok ... Iya beb, see you muahhh” Dakota mengakhiri panggilannya.

“Grap ....” Fano mengambil handphone Dakota. Sontak dia lihat kontak panggilan masuk nama kontaknya Bebeb.

“Bebeb?” ucap Fano.

“Kamu kenapa sih? Kembaliin handphoneku” pinta Dakota merebut kembali handphonenya.

“Kamu ya, udah mau nikah masih pacaran” tegas Fano menjauhkan handphone Dakota sejauh mungkin.

“Ckittt ....” Tiba-tiba mobil mewah itu berhenti.

“Ah ....” teriak Dakota memegangi keningnya yang terbentur dengan kening Fano. Wajah mereka bertemu hanya tersisa 1 cm aja.

“Kenapa gadis ini wangi, wanginya mirip seseorang” batin Fano masih ditindih oleh Dakota.

“Bodoh, sadar kau menindihku” Fano mendorong tubuh Dakota.

“Ahhh ...” teriak Dakota sadar. “Cabul ....” ucap Dakota kembali keposisi semula.

“Cabul katamu, bukannya kau yang tidak sabaran sudah naik keatas lebih dulu” ucap Fano.

“Presdir, anda tidak apa-apa?” tanya Naon.

“Kamu kenapa rem mendadak? Kau mau kita mati” tanya Fano suaranya mulai meninggi.

“Maaf Presdir, mobil didepan tiba-tiba berhenti, mereka sudah menepi sepertinya mobilnya rusak” ucap Naon.

“Kenapa Presdir harus marah, tidak bisa lihat disekitar memang lagi macet karena mobil itu berhenti” ucap Dakota membela Naon dan menunjuk kearah depan.

“Pria ini kenapa bisa asal ngomong seenaknya” batin Dakota.

"Aku tidak bicara padamu. Kau jangan coba-coba pacaran ya?” ucap Fano masih kesal dengan orang yang menghubungi Dakota tadi.

“Aku mengajakmu makan malam, tapi kau menolak karena bebebmu yang sudah nunggu” batin Fano.

“Siapa yang pacaran sih, sudah berumur tapi masih bisa fitnah” ucap Dakota kesal.

“Takk ....” suara handphone Dakota terlempar keluar dari jendela mobil.

“Kamu ... itu handphoneku kenapa dilempar?” teriak Dakota.

“Keluar!” perintah Fano tegas.

“Beraninya kau mengataiku pria berumur” batin Fano kesal.

“Memang pria berumur ini brengsek” ucap Dakota membanting pintu mobil.

“Jalan!” perintah Fano.

“Tapi Presdir, bagaimana dengan Nona Dakota?” tanya Naon.

“Dia bisa naik kendaraan lain, lagian dia juga mau kencan” ucap Fano kesal.

“Presdir, tidak baik meninggalkan seorang gadis ditengah jalan” ucap Naon melirik Fano dari kaca depan, masih berharap menunggu Dakota masuk kedalam mobil.

“Kau yang Presdir atau aku?” ucap Fano menandakan perintahnya tidak boleh dibantah.

“Maaf Presdir, saya salah” ucap Naon.

Mobil mewah itupun melaju meninggalkan Dakota. Dari kaca spion mobil itu Fano masih memandangi Dakota yang membersihkan handphonenya yang jatuh akibat ulahnya, hingga tubuh Dakota menghilang.

“Memang pria tua itu udah gila. Pacar, bisa-bisanya dia bilang pacar, aku nggak punya pacar. Sembarangan aja fitnah, main tinggalin lagi. Kenapa dengan hari ini, aku selalu kesal setiap bertemu dengannya” batin Dakota memegangi handphonenya.

Handphone Dakota masih bisa digunakan walaupun layarnya tergores. Akhirnya Dia memesan gojek online untuk menemui Yohana yang sudah mengajaknya makan malam dari tadi siang.

BERSAMBUNG.........

Hai Para Reader yang setia 😊

Mohon like dan Komentarnya untuk membangkitkan semangat dari penulis.

Semoga novel pertama saya menghibur reader semua. Terima kasih sudah mampir.🙏🌹

Terpopuler

Comments

Sulisayaheaisyah Sulis

Sulisayaheaisyah Sulis

serba salah jdi naon,,
ciiiee fano udah mulai cemburu nih

2023-03-04

0

Erni W

Erni W

ok ceritanya lanjut kak

2021-12-07

0

Fitri Prasetyo

Fitri Prasetyo

🤣🤣🤣🤣 mirip kisahku thor.. gara-gara manggil sahabatku cint, pas sms dia, langsung ditelpon sama suaminya.. 🤣🤣🤣 ah jadi inget kan dah lama gak ketemu sama dia.. 🥰🥰🥰

2020-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.Ingatan Saat SMA
2 Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3 Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4 Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5 Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6 Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7 Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8 Episode 8. Perintah Menikah
9 Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10 Episode 10. Rapat Gabungan
11 Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12 Episode 12. Wangi Mereka Sama
13 Episode 13. Menikah
14 Episode 14. Perjanjian
15 Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16 Episode 16. Cemburu
17 Episode 17. Cemburu
18 Episode 18. Salah Paham
19 Episode 19. Kemana Presdir
20 Episode 20. Pesan MP
21 Episode 21. Minta Maaf
22 Episode 22. Minta Maaf
23 Episode 23. Papa Mertua
24 Episode 24. Papa Mertua
25 Episode 25. Papa Mertua
26 Episode 26. Mengingat Kembali
27 Episode 27. Mengingat Kembali
28 Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29 Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30 Episode 30. Hubungan
31 Episode 31. Petunjuk
32 Episode 32. Khawatir
33 Episode 33. Siapa Dia
34 Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35 Episode 35. Orang Luar
36 Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37 Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38 Episode 38. Tamu Tak Diundang
39 Episode 39. Tamu Tak di Undang
40 Episode 40. Akun Palsu
41 Episode 41. Gagal Bertunangan
42 Episode 42. Cemas
43 Episode 43. Cemas
44 Episode 44. Belum Siap
45 Episode 45. Fano di Kota X
46 Episode 46. Fano di Kota X
47 Episode 47. Gosip
48 Episode 48. Gosip
49 Episode 49. Gugup
50 Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51 Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52 Episode 52. Acara Mancanegara
53 Episode 53. Acara Mancanegara
54 Episode 54. Acara Mancanegara
55 Episode 55. Acara Mancanegara
56 Episode 56. Ruangan Khusus
57 Episode 57. Demam Ringan
58 Episode 58. Demam Ringan
59 Episode 59. Mandikan Aku
60 Episode 60. Segera Mengandung
61 Episode 61. Tamu Reliance Industries
62 Episode 62. Tamu Reliance Industries
63 Episode 63. Penculikan
64 Episode 64. Penculikan
65 Episode 65. Tidak Disentuh
66 Episode 66. Pengakuan
67 Episode 67. Istirahat di Rumah
68 Episode 68. Saran Yohana
69 Episode 69. Kecewa
70 Episode 70. Sudah Baikan
71 Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72 Episode 72. Mencintaimu
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Pengumuman Author
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Episode 1.Ingatan Saat SMA
2
Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3
Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4
Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5
Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6
Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7
Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8
Episode 8. Perintah Menikah
9
Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10
Episode 10. Rapat Gabungan
11
Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12
Episode 12. Wangi Mereka Sama
13
Episode 13. Menikah
14
Episode 14. Perjanjian
15
Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16
Episode 16. Cemburu
17
Episode 17. Cemburu
18
Episode 18. Salah Paham
19
Episode 19. Kemana Presdir
20
Episode 20. Pesan MP
21
Episode 21. Minta Maaf
22
Episode 22. Minta Maaf
23
Episode 23. Papa Mertua
24
Episode 24. Papa Mertua
25
Episode 25. Papa Mertua
26
Episode 26. Mengingat Kembali
27
Episode 27. Mengingat Kembali
28
Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29
Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30
Episode 30. Hubungan
31
Episode 31. Petunjuk
32
Episode 32. Khawatir
33
Episode 33. Siapa Dia
34
Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35
Episode 35. Orang Luar
36
Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37
Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38
Episode 38. Tamu Tak Diundang
39
Episode 39. Tamu Tak di Undang
40
Episode 40. Akun Palsu
41
Episode 41. Gagal Bertunangan
42
Episode 42. Cemas
43
Episode 43. Cemas
44
Episode 44. Belum Siap
45
Episode 45. Fano di Kota X
46
Episode 46. Fano di Kota X
47
Episode 47. Gosip
48
Episode 48. Gosip
49
Episode 49. Gugup
50
Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51
Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52
Episode 52. Acara Mancanegara
53
Episode 53. Acara Mancanegara
54
Episode 54. Acara Mancanegara
55
Episode 55. Acara Mancanegara
56
Episode 56. Ruangan Khusus
57
Episode 57. Demam Ringan
58
Episode 58. Demam Ringan
59
Episode 59. Mandikan Aku
60
Episode 60. Segera Mengandung
61
Episode 61. Tamu Reliance Industries
62
Episode 62. Tamu Reliance Industries
63
Episode 63. Penculikan
64
Episode 64. Penculikan
65
Episode 65. Tidak Disentuh
66
Episode 66. Pengakuan
67
Episode 67. Istirahat di Rumah
68
Episode 68. Saran Yohana
69
Episode 69. Kecewa
70
Episode 70. Sudah Baikan
71
Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72
Episode 72. Mencintaimu
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Pengumuman Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!