Hari Sabtu dan Minggu menjadi hari yang berharga bagi Dakota karena waktunya libur dari perusahaan. Waktunya untuk melatih murid-muridnya di Sanggar Elaya.
Sanggar Elaya dekat dengan rumah yang kini dia tempati dengan Yohana. Sementara sebulan terakhir ibu Dakota masuk Rumah Sakit lagi. Hal inilah yang membuat Dakota harus bekerja keras, agar tidak menyusahkan kakek misteriusnya.
“Beb, kenapa sepagi ini udah di Sanggar?” tanya Yohana.
“Iya beb, aku udah nyusahin kamu akhir-akhir ini, kamu yang nangani semua bahkan even dari luar kota” ucap Dakota.
“Biasa aja beb, aku menikmati bekerja disini. Harusnya kamu datang kesiangan juga gak papa, kamu pasti lelah” sahut Yohana.
“Nggak papa beb, aku baik-baik saja. Ini sudah menjadi tanggung jawabku juga. Kita berdua harus kerja sama” jawab Dakota membaringkan tubuhnya di sofa.
“Baiklah beb. Oya beb, agenda Mancanegara 2 bulan lagi akan diadakan di Jakarta. Bagaimana dengan konsep formasi dan kostum kita?” tanya Yohana pada Dakota karena Dakotalah yang paling berpengalaman dan juga bertanggung jawab dengan Sanggar Elaya, dia juga lebih dulu bergabung dengan Sanggar Elaya. Yohana bergabung sejak SMA karena penasaran dengan Dakota yang selalu pulang cepat-cepat alasannya kerja part time. Setelah bergabung akhirnya Yohana bisa juga menari dan dia memumpuni menari sebagai hobinya.
“Nanti kita sesuaikan dengan permintaan Mr.Gipi beb, akan aku tanyakan tamunya inginnya tema apa, karena kalau tema Asia kita bisa menampilkan tarian khas daerah dari Indonesia, takutnya seperti saat kita SMA dulu, semuanya kececeran, bahkan Manajer Elaya yang di Malang dibuat kebingungan” jelas Dakota.
“Iya itu beb, takutnya kita salah konsep dan kostum, untuk kontak Mr.Gipi memangnya ada?” tanya Yohana.
“Nggak ada beb, Mr. Gipi selalu memakai sembarang kontak untuk memberikan informasi, tapi untuk memastikan pesan yang dikirim biasanya beliau mengirim pesan melalui email dan via Pos. Aku yakin beliau akan memberikan pesan 2 minggu sebelum hari H beb. Kita persiapkan aja murid-murid sesuai bidang mereka beb, nanti setelah mengetahui konsepnya baru diseleksi” ucap Dakota.
“Oke beb, ayo kita latih mereka” ucap Yohana mengajak Dakota. Melihat Dakota belum bangun dari Sofa akhirnya Yohana masuk keruang latihan.
“Hem ... kapan aku bisa bertemu dengan Mr. Ela? Waktu itu aku hanya mendapatkan sedikit informasi, bahwa Mr. Gipi adalah penasihat sekaligus penanggung jawab pertemuan pengusaha-pengusaha terkenal untuk tujuan bisnis, Sanggar Elaya hanya sebagai wadah saja. Tapi dari yang kuketahui sebelumnya Mr.Ela juga penanggung jawab terdahulu. Apa Mr.Gipi dan Mr.Ela ada hubungan? Ah jika mengingat ini aku juga jadi teringat dengan dia pria yang mempesona Mr. Kley” gumam Dakota.
Saat Dakota bangkit dari Sofa, handphonenya berdering. Dakota melihat kontak panggilan masuk ternyata Suster baru yang disewa oleh kakek misteriusnya untuk merawat ibunya.
“Halo” jawab Dakota.
“Halo, Nona Dakota” jawab dari seberang.
“Iya Sus, ada apa?” tanya Dakota.
“Begini Nona Dakota, boleh datang ke Rumah Sakit sekarang, ini masalah keadaan ibu anda” pinta Suster.
“Baik Sus, saya otw” tutup Dakota memutuskan panggilan.
#Sesampainya di Rumah Sakit
Ternyata bukan hanya Dakota yang dihubungi oleh Suster yang merawat ibunya, kakek misteriusnya juga hadir di luar ruangan ICU ibunya.
“Bagaimana keadaan ibu saya Dok” tanya Dakota ketika Dokter selesai memeriksa keadaan ibunya.
“Penyakit ibu anda sudah memasuki stadium lanjut. Toksin yang ada dalam tubuhnya sudah menyebar keseluruh tubuh. Kemoterapi yang dilakukan selama ini tidaklah membantu hanya membantu ibumu saja bisa bertahan hingga sekarang” jelas Dokter.
“Lalu, bagaimana solusinya Dok?” tanya kakek misterius.
“Begini Pak, saya menyarankan agar Ibunya nona Dakota di bawa ke RS X di Singapore. Ada Dokter hebat teman saya yang bisa menangani ibu nona Dakota. Ibu nona Dakota harus segera Operasi Transpalansi Sumsum Tulang. Saya takut Operasi ini gagal jika di RS ini karena tingkat penolakan sumsum dan kekambuhan setelah transpalansi sangat tinggi, kalau di Singapore peralatan dan ahlinya juga sudah ada disana. Ini saran saya saja nona Dakota” jelas Dokter.
“Jika dilakukan di RS ini Dok, berapa persen tingkat keselamatan ibu saya?” tanya Dakota.
“Saya tidak bisa menjamin, ibu anda sudah terlambat melakukan kemoterapi, seharusnya sudah sejak dini mulai terdeteksi penyakit Leukimianya, dari yang saya cek sepertinya ibu anda mengidap sakit ini semenjak anda berusia 7 tahun. Ibu anda mendapatkan kemoterapi baru 1 tahun terakhir. Saya sarankan beliau di bawa ke RS X, saya akan ikut menangani beliau nanti” jelas Dokter.
“Baiklah Dokter, akan kami pertimbangkan” jawab Dakota memandang wajah kakek misteriusnya.
Setelah kabar buruk yang disampaikan oleh Dokter tersebut, saat ini Dakota terlihat seperti orang bodoh, dia bingung apa yang harus dilakukan. Bahkan uang tabungannya belum cukup untuk biaya Rumah Sakit yang ada di Jakarta.
“Bagaimana ini, kalau membawa ibu ke Singapore itu membutuhkan biaya yang banyak, tapi kalau tidak Operasi, ibu tidak akan terselamatkan. Tidak mungkin aku minta tolong pada kakek misterius ini, aku tidak tahu apakah dia mau membantuku, dia juga terlihat tidak terlalu kaya, biaya yang selama ini juga kami bagi dua” batin Dakota.
“Kakek ...” ucap Dakota memandang kakek misterius.
“Hem ...” ucap kakek misterius.
“Bisakah kakek membantuku” pinta Dakota.
“Tumben, inisiatif memanggil kakek duluan, sepertinya cucuku ini sudah mulai terbiasa meminta tolong padaku, hehe ... begitu dong, setidaknya aku berguna” gumam kakek misterius.
“Bisa, tapi penuhi dulu permintaan kakek” jawab kakek misterius.
“Serius kek, kakek bisa membantuku membawa ibu ke Singapore kek?” tanya Dakota.
“Iya” jawab kakek misterius singkat
“Apakah dia pemilik Kota Jakarta ini, kenapa dia dengan mudah mengatakan iya, dari yang aku tahu untuk Operasi transpalansi itu biayanya Miliaran, apakah beliau sekaya itu?” batin Dakota.
“Baik, apa permintaan kakek” jawab Dakota.
“Menikahlah dengan anak sahabat kakek” pinta kakek misterius.
“Apa? Menikah?” tanya Dakota kaget.
“Ya, usiamu juga sudah waktunya untuk menikah” sahut kakek misterius.
“Tapi kek, aku masih muda, tujuanku juga belum tercapai” jawab Dakota.
“Pikirkan ibumu, aku bisa menjaminnya berobat ke Singapore. Kau akan tetap bekerja di Sanggar Elaya. Bukankah kemudahan yang kuberikan padamu. Semua aku yang tanggung, hanya permintaan menikah. Lelaki yang kau nikahi nantinya juga lelaki yang bertanggung jawab. Kalau kau ragu, terserah padamu saja” ucap kakek misterius.
“Kenapa harus menikah kek?” tanya Dakota lagi.
“Kita tidak punya waktu yang banyak, jika kau peduli pada ibumu tinggal iyakan saja, aku juga banyak hal yang harus diurus jika kau setuju, ibumu harus diurus paspor dan kelengkapannya” tegas kakek misterius.
“Apa kakek bisa menjamin lelaki itu bertanggung jawab” tanya Dakota matanya mulai berkaca-kaca. Dia bingung harus memilih ibunya atau pasangan hidupnya, yang sama sekali tidak dia kenal.
“Aku selalu membayangkan akan menikah dengan lelaki yang aku cintai. Tapi yang terjadi hari ini sangat sulit kuterima. Apakah aku memutuskan ini sudah pilihan yang tepat, aku ingin rasanya menangis. Tapi ibu yang utama, apapun yang terjadi semua ini demi ibu” batin Dakota.
“Dia lelaki yang bertanggung jawab. Sepertinya kau sudah memutuskan. Baiklah, besok kamu akan bertemu dengan calon suamimu untuk berkenalan. Datanglah besok besama kakek di Hotel A, kita akan bertemu dengan calon suamimu” perintah kakek misterius.
“Kenapa harus terburu-buru kek, bukankah ibu yang utama” sahut Dakota.
“Ini sudah menjadi keputusan, temuilah ibumu, kasih tau bahwa kamu akan menikah, biar ibumu semangat menjalani Operasi nanti, ini kabar baik untuknya” perintah kakek misterius.
“Baiklah kek” Dakota masuk ke ruangan ICU dimana ibunya berbaring.
Tidak lama kemudian ibunya Dakota terbangun, Dia sudah melihat Dakota sedang menangis, tapi tidak mengeluarkan suaranya. Ibunya merasakan bahwa air mata putrinya sedang mengalir, namun Dakota begitu pandai menyembunyikannya.
“Ibu sudah bangun?” tanya Dakota menggenggam tangan ibunya yang dingin.
“Nak, ibu baik-baik saja” ucap ibu Endangsi mengurangi kesedihan Dakota.
“Ibu, aku yakin ibu akan baik-baik saja. Nanti kalau ibu di operasi di Singapore, ibu harus semangat ya” ucap Dakota.
“Apa maksudmu nak, kenapa harus ke Singapore?” tanya ibu Endangsi.
“Tidak apa-apa, ibu hanya operasi saja, agar sakit ibu bisa diangkat pulih sepenuhnya” Jawab Dakota.
“Jadi ibu harus ke Singapore, apa yang kakekmu katakan padamu?” tanya ibu Endangsi.
“Kakek akan mengurus semuanya ibu, aku akan menemani ibu, tapi aku ada urusan disini juga, tapi kakek bilang ibu aman disana” jawab Dakota.
“Apa ada yang lain yang mendesak hingga membuatmu tidak bisa ikut ke Singapore” ucap ibu Endangsi.
“Ibu, aku akan menikah dengan lelaki pilihan kakek, dia mengatakan lelaki itu bertanggung jawab. Apa ibu juga akan setuju” tanya Dakota.
“Kalau itu yang kakek mu katakan, ibu setuju nak, itu demi kebaikanmu” jawab ibu Endangsi.
“Kenapa ibu setuju saja dengan perintah kakek misterius itu? Apakah ibu tidak bisa meminta pada kakek itu agar menunda pernikahan ini?” pinta Dakota.
“Nak, menurutlah pada kakekmu, dia melakukan itu untuk kebaikanmu nak” ucap ibu Endangsi sedih.
“Nak, ibu minta maaf. Sesuai dengan janji ibu, sejak usiamu menginnjak 20 tahun, ibu tidak punya hak lagi padamu. Percayalah pada kakekmu, dia melakukan semuanya demi kebaikanmu, ini adalah salah ibu melahirkan kalian, kalau bukan karena ibu kalian pasti tidak akan menderita” batin ibu Endangsi.
BERSAMBUNG............
Hai Para Reader yang setia.😊
Mohon like dan Komentarnya untuk membangkitkan semangat dari penulis.
Semoga novel pertama saya menghibur reader semua. Terima kasih sudah mampir.🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Sulisayaheaisyah Sulis
sebenarnya aku pnasaran dg kisah bu endangsi ini
2023-03-03
0
Nana
Sebenernya gapapa juga sih sama temen cewek manggil nya "Beb", temenku juga suka manggil gitu ke aku. Tapi tu entah kenapa kayak risih aja gitu kalo dibaca di novel😂
2020-12-31
6
Efi Yuniawati
Thor... rubah penampilan Dakota sprti dulu Thor... kok ak jdi gregetan saat Dakota d ejek jelek... 🤦
2020-11-16
8