Episode 7. Bertemu Dengan Presdir

Sejak bertemu dengan pria tampan tadi di gerbang utama membuat Dakota heran pada Pak Munah, kenapa Pak Munah tiba-tiba pingsan dan setelah memastikan pada security yang membawa Pak Munah, security tersebut mengatakan Pak Munah hanya syok saja.

“Kenapa bisa tiba-tiba syok ya, hanya karena pria tampan yang aku yakin dia sudah berumur” gumam Dakota.

“Dakota, tolong kirim ke email saya hasil desain yang saya tugaskan kemarin” perintah Susi desain utama sekaligus atasan Dakota.

“Ya ... iya, baik bu Susi” jawab Dakota sadar dari lamunannya.

“Oya, nanti kamu temui Presdir di ruangannya, setelah selesai rapat dengan bagian HRD” perintah Susi.

“Apa? Eh ... maaf bu Susi, kalau boleh tau itu pukul berapa kira-kira saya keruangan Presdir?” tanya Dakota memastikan.

“Pukul 11.15 wib saja. Presdir tidak sampai 2 jam melakukan rapat pertamanya dengan HRD” jelas Susi.

“Bu, kalau semisal Presdir belum selesai rapat, bagaima bu?” tanya Dakota lagi.

“Ya, tunggu saja. Intinya jangan buat Presdir menunggu. Saya juga heran kenapa kamu dipanggil oleh beliau. Beliau sangat jarang bertemu dengan karyawan kalau bukan karena rapat saja. Apa mungkin kamu melakukan kesalahan?” tanya Susi dengan pandangan sinis.

“Maaf Bu, saya bertemu saja belum pernah dengan beliau, bagaimana mungkin saya melakukan kesalahan” jawab Dakota memastikan bahwa dia benar-benar tidak melakukan kesalahan.

“Baiklah, jangan sampai bagian Desain Interior melakukan kesalahan, apa lagi kamu baru satu bulan lebih bekerja disini” ucap Susi tegas.

“Baik bu, saya akan lakukan yang terbaik” jawab Dakota kembali mengerjakan tugasnya.

Waktu berjalan dengan cepat. Sesuai dengan perintah atasan Dakota, ketika dia melihat jam tangannya sudah pukul 11.12 wib. Dia bergegas menuju ruangan Presdir.

“Hem ... ini ruangannya. Selama aku di perusahaan ini, aku baru pertama kali kelantai 20, aku hanya melakukan aktifitasku dilantai 15. Bahkan karyawan yang lainnya juga jarang kelantai ini, kalau bukan kepala bidang dan jajarannya saja. Auranya berbeda sekali” gumam Dakota.

Tepat pukul 11.15 wib Dakota sudah sampai didepan pintu ruangan Presdir.

“Tok ... tok ....” Ketukan pintu dari tangan Dakota. Tapi tidak ada respon dari dalam. Karena dia ragu akhirnya dia kembali mengetok pintu lagi.

“Tok .... tok ...."

"Pak Presdir?” ucap Dakota memberanikan diri. Tapi tidak juga ada suara dari dalam.

“Bagaimana ini, apa aku harus masuk menemui pria tua botak dan perutnya buncit, ih ... aku merinding memikirkan itu. Kenapa tidak ada respon” batin Dakota.

“Ehem ...” ucap Fano ditelinga Dakota yang berdiri di depan pintu.

“Kamu ....” Dakota membalikkan badan.

“Ngapain kau diluar, seperti orang bodoh saja” ucap Fano.

“Apa katamu? Aku kesini mau menemui Presdir tua yang perutnya buncit dan kepalanya botaklah” ucap Dakota santai.

“Apa kata mu?” Fano mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Dakota yang hanya tersisa jarak 1 cm.

“Bhaha ....” tawa Naon menutup mulutnya, yang masih bisa didengar oleh Fano.

“Kamu ....” Dakota mendorong tubuh Fano. “Jangan terlalu dekat” ucap Dakota lagi.

“Kalau gitu, minggir! Kau menghalangi jalanku” bisik Fano ditelinga Dakota membuat dia merinding.

“Pria ini auranya sangat dingin dan kejam” batin Dakota.

“Eh ... baiklah, silahkan masuk” Dakota ikut masuk kedalam.

Saat memasuki ruangan Presdir tersebut. Dia terheran-heran ternyata ruangannya besar dan juga bersih, bahkan tidak ada sedikit debu yang menempel, bahkan dia bisa duduk dilantai tanpa alas.

Fano melepaskan jasnya lalu duduk di meja Presdir. Meja tersebut bertuliskan Presdir Cleofano Reinhard. Sontak melihat hal itu Dakota langsung melotot.

“Ka ... kamu, kenapa duduk disitu?” tunjuk Dakota heran.

“Maaf nona Dakota, sepertinya kamu sudah salahpaham. Dia adalah Presdir Cleofano Reinhard” bisik Naon pada Dakota.

“Apa ...” Mata Dakota terbelalak sontak menutup mulutnya.

“Waduh kenapa bisa seperti ini, jadi aku sudah masuk dalam lubang harimau, kenapa bukan tua seperti yang Yohana katakan” batin Dakota.

Sejenak Dakota ingat pembicaraannya dengan Yohana saat dia diterima kerja di Reinhard Group.

“Beb, aku diterima di Reinhard Group. Besok aku sudah masuk kerja. Besok hari pertamaku kerja mari kita rayakan” ucap Dakota kegirangan memeluk Yohana.

“Reinhard Group, hmm ... yang Presdirnya tua, botak dan buncit lagi beb” sahut Yohana.

“Aku gak tau beb, lagian akukan gak akan ketemu sama dia” jawab Dakota singkat.

“Beb, jauh-jauh dari Presdirmu, seperti kabar-kabar yang kudengar biasanya Presdir tua perut buncit banyak simpanannya, entar kamu tergiur lagi” usil Yohana untuk bercanda.

“Ih, amit-amit Tukedi” jawab Dakota.

“Apa itu Tukedi beb?” tanya Yohana.

“Tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi” ucap Dakota.

“Bhahaha ... bisa aja mu beb” tawa Yohana.

“Tukedi ....” ucap Dakota mengingat pembicaraannya dengan Yohana.

“Tukedi ....” geram Fano. “Udah selesai menghayalnya Dakota Kaif” sahut Fano.

“Maaf Presdir, saya salah” ucap Dakota menutup mulutnya.

“Nyalimu besar sekali, kau bahkan mengataiku tua, botak dan buncit” Fano menatap tajam Dakota.

“Maaf Presdir, saya salah” ucap Dakota gemetaran.

“Naon, berikan dokumen data pribadi Presdir Reinhard Group” perintah Fano pada Naon.

“Baik Presdir” Naon melangkah memberikan data Presdir pada Dakota. Dakota menerima data pribadi Presdir Reinhard Group.

“Kenapa setebal buku, ini data pribadi atau novel percintaannya” batin Dakota.

“Kau baca dan pahami data Presdir itu. Supaya kebodohanmu berkurang” perintah Presdir.

“Baik Presdir, saya akan mempelajarinya” ucap Dakota menunduk.

“Kau sudah boleh keluar” perintah Fano cuek.

“Baik Presdir, saya undur diri” ucap Dakota membawa data pribadi Presdir Reinhard Group.

# Setelah memastikan Dakota Pergi meninggalkan ruangannya.

“Naon, kamu tau apa itu tukedi” tanya Fano pada Naon.

“Maaf Presdir, itu hanya kata khiasan saja, tidak perlu diperpanjang” ucap Naon.

“Aku tanya apa, kau jawab apa?” ucap Fano kesal.

“Maaf Presdir saya salah, tukedi itu singkatan dari tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi. Saya pikir Presdir tau khiasan anak muda” jawab Naon ragu-ragu.

“Apa ... jadi maksudmu aku sudah tidak muda lagi” Geram Fano mengepal tangannya.

“Beraninya gadis jelek itu mengataiku tukedi” batin Fano.

“Maaf Presdir, saya salah” ucap Naon kembali.

“Ya ampun, bukankah Presdir memang sudah berumur, usia Presdir saat ini 32 tahun, sudah kepala tiga” batin Naon.

#Sementara itu, di Kediaman Reinhard.

“Dimana Pak Purnomo Reinhard?” tanya kakek misterius.

“Mohon maaf Pak Admidjaya, seperti yang anda lihat, suami saya sedang di luar kota” ucap ibu Lena.

“Sepertinya hanya kita berdua saja untuk membahas pernikahan anak anda dengan cucu saya” ucap kakek misterius langsung pada intinya.

“Tidak mengapa Pak Admidjaya, seperti yang anda ketahui suami saya tidak peduli dengan keadaan anak saya, apa lagi kehidupan pribadinya. Yang suami saya utamakan hanya keberhasilan perusahaan saja” jelas ibu Lena.

“Padahal anda sudah tau hubungan saya dengan suami saya, tapi masih bisa basa basi” batin ibu Lena.

“Baiklah kita mulai saja pembicaraan kita. Sesuai hutang janji rahasia kita” kakek misterius melihat kesekitar rumah.

“Pelayan, kalian boleh tinggalkan kami” ucap ibu Lena mengetahui kode kakek misterius.

“Baik Nyonya” jawab pelayan serentak bergegas meninggalkan ruangan.

“Silahkan dilanjutkan Pak Admidjaya” sahut ibu Lena.

“Baik, cucu saya bernama Dakota Kaif dia sudah berusia 20 tahun. Saya ingin dia menikah dengan anak anda ibu Lena Laskara. Saya ingin mereka menikah secara keluarga saja, tidak perlu melibatkan publik. Saya hanya ingin cucu saya sah secara hukum saja”.

“Tapi Pak Admidjaya, bukankah cucu anda hanya Haris Admidjaya saja, lalu cucu anda Dakota Kaif, mengapa bisa? Andakan tau putra saya anak pengusaha ternama, bagaimana bisa menikahi gadis yang tidak jelas asal usulnya” sahut ibu Lena menyanggah.

“Hem ... inilah permintaan saya. Intinya Dakota adalah cucu saya, saya ingin anda merahasiakannya, tidak perlu anda membeberkan pada orang lain termasuk suami anda” jelas kakek misterius.

“Bagaimana dengan anak saya nanti, dia akan menolak jika status Dakota tidak jelas” ucap ibu Lena.

“Hem ... Apakah anda meragukan keluarga Admidjaya? Ini permintaan saya sesuai hutang anda. Jangan pernah lupa, rahasia anda ada ditangan saya, kalau terbongkar saya rasa anda sudah menjadi gembel diluar sana” tegas kakek misterius.

“Maaf Pak Admidjaya, saya yang tidak tau diri. Saya akan menerima Dakota sebagai menantu saya” ucap ibu Lena.

“Saya sudah menyampaikan yang seharusnya, yang saya mau hanya anda yang tau bahwa Dakota adalah cucu saya.”

“Itu pasti Pak Admidjaya” ucap ibu Lena.

“Silahkan dinikmati hidangannya Pak Admidjaya” ucap ibu Lena lagi.

“Kamila Laskara, maafkan tante tidak bisa memenuhi keinginanmu, dulu kamu menolak anakku sekarang kamu malah mau sama Fano. Kalau bukan karena hutang pada Pak Admidjaya, kamu pasti sudah jadi menantuku” batin ibu Lena.

BERSAMBUNG...........

Hai Para Reader yang setia.😊

Mohon like dan Komentarnya untuk membangkitkan semangat dari penulis.

Semoga novel pertama saya menghibur reader semua. Terima kasih sudah mampir.🙏

Terpopuler

Comments

Sulisayaheaisyah Sulis

Sulisayaheaisyah Sulis

masih agak bingung, tp sepertinya menarik,,jadi lnjut baca deh

2023-03-03

0

Fitriasari Sari

Fitriasari Sari

ga jelas nih jln ceritanya

2021-12-21

0

Thyka

Thyka

aku like aja smbl baca critanya, walaupun agak bingung...

2021-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.Ingatan Saat SMA
2 Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3 Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4 Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5 Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6 Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7 Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8 Episode 8. Perintah Menikah
9 Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10 Episode 10. Rapat Gabungan
11 Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12 Episode 12. Wangi Mereka Sama
13 Episode 13. Menikah
14 Episode 14. Perjanjian
15 Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16 Episode 16. Cemburu
17 Episode 17. Cemburu
18 Episode 18. Salah Paham
19 Episode 19. Kemana Presdir
20 Episode 20. Pesan MP
21 Episode 21. Minta Maaf
22 Episode 22. Minta Maaf
23 Episode 23. Papa Mertua
24 Episode 24. Papa Mertua
25 Episode 25. Papa Mertua
26 Episode 26. Mengingat Kembali
27 Episode 27. Mengingat Kembali
28 Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29 Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30 Episode 30. Hubungan
31 Episode 31. Petunjuk
32 Episode 32. Khawatir
33 Episode 33. Siapa Dia
34 Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35 Episode 35. Orang Luar
36 Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37 Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38 Episode 38. Tamu Tak Diundang
39 Episode 39. Tamu Tak di Undang
40 Episode 40. Akun Palsu
41 Episode 41. Gagal Bertunangan
42 Episode 42. Cemas
43 Episode 43. Cemas
44 Episode 44. Belum Siap
45 Episode 45. Fano di Kota X
46 Episode 46. Fano di Kota X
47 Episode 47. Gosip
48 Episode 48. Gosip
49 Episode 49. Gugup
50 Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51 Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52 Episode 52. Acara Mancanegara
53 Episode 53. Acara Mancanegara
54 Episode 54. Acara Mancanegara
55 Episode 55. Acara Mancanegara
56 Episode 56. Ruangan Khusus
57 Episode 57. Demam Ringan
58 Episode 58. Demam Ringan
59 Episode 59. Mandikan Aku
60 Episode 60. Segera Mengandung
61 Episode 61. Tamu Reliance Industries
62 Episode 62. Tamu Reliance Industries
63 Episode 63. Penculikan
64 Episode 64. Penculikan
65 Episode 65. Tidak Disentuh
66 Episode 66. Pengakuan
67 Episode 67. Istirahat di Rumah
68 Episode 68. Saran Yohana
69 Episode 69. Kecewa
70 Episode 70. Sudah Baikan
71 Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72 Episode 72. Mencintaimu
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Pengumuman Author
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Episode 1.Ingatan Saat SMA
2
Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3
Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4
Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5
Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6
Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7
Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8
Episode 8. Perintah Menikah
9
Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10
Episode 10. Rapat Gabungan
11
Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12
Episode 12. Wangi Mereka Sama
13
Episode 13. Menikah
14
Episode 14. Perjanjian
15
Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16
Episode 16. Cemburu
17
Episode 17. Cemburu
18
Episode 18. Salah Paham
19
Episode 19. Kemana Presdir
20
Episode 20. Pesan MP
21
Episode 21. Minta Maaf
22
Episode 22. Minta Maaf
23
Episode 23. Papa Mertua
24
Episode 24. Papa Mertua
25
Episode 25. Papa Mertua
26
Episode 26. Mengingat Kembali
27
Episode 27. Mengingat Kembali
28
Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29
Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30
Episode 30. Hubungan
31
Episode 31. Petunjuk
32
Episode 32. Khawatir
33
Episode 33. Siapa Dia
34
Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35
Episode 35. Orang Luar
36
Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37
Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38
Episode 38. Tamu Tak Diundang
39
Episode 39. Tamu Tak di Undang
40
Episode 40. Akun Palsu
41
Episode 41. Gagal Bertunangan
42
Episode 42. Cemas
43
Episode 43. Cemas
44
Episode 44. Belum Siap
45
Episode 45. Fano di Kota X
46
Episode 46. Fano di Kota X
47
Episode 47. Gosip
48
Episode 48. Gosip
49
Episode 49. Gugup
50
Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51
Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52
Episode 52. Acara Mancanegara
53
Episode 53. Acara Mancanegara
54
Episode 54. Acara Mancanegara
55
Episode 55. Acara Mancanegara
56
Episode 56. Ruangan Khusus
57
Episode 57. Demam Ringan
58
Episode 58. Demam Ringan
59
Episode 59. Mandikan Aku
60
Episode 60. Segera Mengandung
61
Episode 61. Tamu Reliance Industries
62
Episode 62. Tamu Reliance Industries
63
Episode 63. Penculikan
64
Episode 64. Penculikan
65
Episode 65. Tidak Disentuh
66
Episode 66. Pengakuan
67
Episode 67. Istirahat di Rumah
68
Episode 68. Saran Yohana
69
Episode 69. Kecewa
70
Episode 70. Sudah Baikan
71
Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72
Episode 72. Mencintaimu
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Pengumuman Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!