Episode 6. Bertemu Dengan Presdir

Sudah 6 bulan Jakarta menjadi tempat tinggal Dakota. Awalnya dia merasa bahwa kota Jakarta itu sama saja dengan kota Malang. Ternyata suasananya sangat berbeda. Di Jakarta ini semua orang bangun dari tidur langsung berangkat kerja.

Masyarakat di Jakarta dikejar oleh waktu. Waktu menjadi penentu uang, jika terlambat sedikit saja perputaran uangpun akan lambat dan bisa mengalami kerugian. Kalau dapat jangan dilepas, begitulah kira-kira jangan sampai deadline.

Dakota mulai melangkah, dia tidak mau menyia-nyiakan gelar yang sudah disandangnya dan mencoba pekerjaan pada perusahaan yang menerima jurusannya Interior Design. Tentunya dia harus membagi waktunya, karena ada Yohana juga yang mengurus Sanggar Elaya. Dia sudah sebulan bekerja sebagai Desainer Interior di salah satu perusahaan kosntruksi terbesar di Indonesia yakni Reinhard Group.

Reindhard Group tidak sembarangan menerima karyawan baru, apalagi perusahaan ini sudah memiliki cabang diseluruh Indonesia. Dakota bekerja tepat di Kantor Pusat Reinhard Group. Tentunya dia masih pemula, jadi Dakota masih jadi pembantu muda untuk membantu desainer utama.

“Pagi Pak Munah.” Sapa Dakota pada Security yang sudah nongol di gerbang utama dari Reinhard Group.

“Pagi juga neng Dakota” jawab Pak Munah. Mereka sudah akrab karena Dakota memang orang yang mudah mendekat dan berbaur tidak memandang buluh untuk bergaul dengan siapapun.

“Pak, kenapa ramai sekali security, biasanya hanya beberapa orang saja” tanya Dakota pada Pak Munah dan melihat sekitarnya, ternyata semua karyawan sedang sibuk juga.

“Itu neng, hari ini jadwal Presdir tiba neng. Semua pada siap-siap buat nyambut soalnya Presdir suka bersih neng” ucap Pak Munah.

“Pasti Presdir sudah tua ya pak, perutnya buncit dan kepalanya botak lagi” ucap Dakota lagi sambil tangannya meragakan perut buncit.

“Apa? Perut buncit! Kepala botak, apa lagi tadi?” tanya pria tampan yang baru saja berdiri dihadapan Dakota dan Pak Munah.

"Matilah aku, Presdir sudah tiba, kenapa Neng Dakota masih menggumpat, bisa-bisa aku ikut dipecat nanti. Pura-pura pingsan aja" batin Pak Munah

“Bukanya itu Presdir” ucap karyawan yang satu.

“Presdir kita tampan sekali” ucap yang satu.

“Kya ... apakah aku sudah terlihat cantik” ucap karyawan yang lain.

Semua karyawan sudah mempersiapkan diri untuk menyambut.

“Ya, biasanya bos besar itu perutnya buncit, kepalanya botak dan sudah tua tentunya, apa saya salah pak?” jelas Dakota bingung.

“Haha ...” Naon mendengar hal tersebut tertawa kecil sambil mengalihkan wajahnya dari Presdir Fano.

“Berani sekali nyalimu mengatai presdir Reinhard Group seperti itu, cari mati” batin Naon.

“Minggir!” perintah pria tampan sambil mengepal tangannya.

“Beraninya gadis jelek ini mengataiku” batin Fano.

“Eh ....” Dakota makin bingung

“Kenapa dia terlihat marah” batin Dakota.

Dakota melihat sekitar, ternyata dia menghalangi jalan pria tampan itu. Dakota melangkah kesamping.

“Eh, Pak Munah.” Tiba-tiba saja Pak Munah pingsan. “Pak, bangun Pak” sahut Dakota.

Akhirnya Pak Munah dipapah oleh security lain. Terpaksa Dakota mengikuti security tersebut untuk memastikan keadaan Pak Munah.

“Selamat Datang Presdir” ucap semua karyawan ketika pria tampan itu melangkah memasuki lobi utama dari Reinhard Group.

“Selamat pagi Presdir Fano” ucap Yunas sekretaris pribadi Presdir. Merekapun berangkat menuju lift.

“Yunas, kenapa ada gadis culun di kantor ini?” tanya Presdir Fano.

“Eh ....” Yunas diam namun Naon yang disampingnya memberikan kode “Begini Presdir, mungkin yang Presdir maksud karyawan baru bagian Desain Interior” jawab Yunas gugup.

“Berikan data karyawan baru yang sudah direkrut 6 bulan terakhir oleh HRD” perintah Presdir Fano. Pintu lift terbuka mereka melangkah keruangan Presdir.

“Baik Presdir” jawab Yunas melangkah menjauh menuju ruangannya.

#Sesampainya diruangan Presdir.

“Presdir ... ini jadwal anda hari ini” ucap Naon Manejer pribadi Presdir Fano memberikan jadwal harian. Fano menerima jadwalnya.

“Naon” ucap Fano.

“Iya Presdir” sahut Naon.

“Push Up 100 kali” perintah Presdir Fano memainkan jari telunjuknya lalu duduk dikursinya. Dimejanya sudah tertulis Presdir Cleofano Reinhard.

“Tapi Presdir ... ini masih pagi” ucap Naon. Fano hanya diam sambil membaca jadwalnya. Melihat Fano yang diam saja, Naon mengingat sejenak apa kesalahan yang dia perbuat.

“Berarti Presdir mendengar tawa kecil ku tadi, ****** lah aku” batin Naon

“Presdir bisa nanti saja saya lakukan” pinta Naon melihat situasi ruangan.

“Kau yang Presdir atau Aku” tegas Fano.

“Baik Presdir, saya salah” Naon melangkah.

“Tunggu, lakukan diruangan ini. Kau punya waktu 15 menit” perintah Fano.

“Baik Presdir, laksanakan” Naon melepas jasnya dan sepatunya, ia memulai push up.

“Dia bahkan tidak melihat situasi kalau sudah marah, pasti hukum ditempat” batin Naon.

“1 aku cinta Presdir, 2 aku benci Presdir, 3 aku cinta Presdir, 4 aku benci Presdir ....” Teriak Naon melaksankan push up.

“Tok ... tok ...." Ketukan pintu dari Yunas.

"Presdir” ucap Yunas diluar ruangan Presdir.

“Masuk” ucap Fano. Yunas masuk keruangan tersebut dan mengabaikan Naon yang sedang push up.

“Presdir, ini daftar karyawan yang sudah direkrut oleh bagian HRD selama 6 bulan terakhir” Yunas menyerahkan dokumen pada Fano.

“Pisahkan data bagian Desain Interior” perintah Fano.

“Baik Presdir” ucap Yunas memisahkan data dokumen karyawan.

Sementara itu Naon “62 aku cinta Presdir, 63 aku benci Presdir, 64 aku cinta Presdir ....” Teriak Naon masih melaksanakan push up.

“Presdir, sudah saya pisahkan datanya” ucap Yunas.

“Sesuai jadwal, tolong siapkan Rapat pukul 09.30 wib dengan bagian HRD” perintah Fano lalu membaca data karyawan Dakota.

“Baik Presdir, apa ada perintah yang lain Presdir?” tanya Yunas memastikan.

“Suruh Dakota Kaif datang keruangan saya selesai rapat dengan HRD nanti” perintah Fano.

“Baik Presdir, saya pamit undur diri” Yunas meninggalkan ruangan Presdir.

“98 aku cinta Presdir, 99 ... huh aku benci Presdir, 100 ak ... ku cintaaa Presdir ... huh ... huh” ucap Naon dengan keringatnya yang sudah bercucuran. Akhirnya berakhir juga push up yang diperintahkan oleh Fano.

“15 menit lewat 23 detik, kau hutang 23 detik waktuku, berdirilah” perintah Fano.

“Saya salah Presdir” ucap Naon memakai jasnya kembali, lalu membersihkan keringat diwajahnya pakai sapu tangan bajunya.

“Cari tau tentang Dakota Kaif sedetail mungkin” perintah Fano.

“Tapi Presdir, bukannya data karyawan baru sudah Presdir terima dari Yunas” jawab Naon. Namun mata Fano malah melotot menandakan perintah Presdir tidak boleh dibantah.

“Maaf Presir, saya salah. Siap laksanakan tugas. Saya undur diri Presdir” jawab Naon.

Naon meninggalkan ruangan Presdir untuk membersihkan diri. Presdir Fano yang memegang Data Dakota Kaif ada yang janggal. Data pribadi Dakota Kaif tidak lengkap, baik dari data pribadi, keluarganya juga seperti misterius.

“Data gadis jelek ini tidak lengkap, kenapa dia bisa diterima di Perusahaan. Bahkan foto copy Izajahnya saja tidak ada, hanya surat keterangan lulus dari Kampus Z. Memangnya kenapa dengan Izajahnya? Tapi foto copy transkrip nilainya ada. Bahkan nama di SKL Dakota Kaif tidak ada penambahan, sementara di transkrip nilai Dakota Kaif A. Kenapa ada penambahan A? Tidak mungkin Kampus Z salah menulis nama, apalagi untuk transkrip nilai. Nama terakhir itu marga atau singkatan dari ayahnya tapi data ayahnya saja tidak diketahui” batin Fano memegangi data Dakota.

BERSAMBUNG............

Hai Para Reader yang setia.😊

Mohon like dan Komentarnya untuk membangkitkan semangat dari penulis.

Semoga novel pertama saya menghibur reader semua. Terima kasih sudah mampir.🙏

Terpopuler

Comments

Sulisayaheaisyah Sulis

Sulisayaheaisyah Sulis

namanya naon🤭

2023-03-03

0

Longk Harti

Longk Harti

masih menyimak...belum terlalu ngeh tp menarik heehe

2022-06-07

0

istriHanbinPacarKyungSoo

istriHanbinPacarKyungSoo

naon?

2021-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.Ingatan Saat SMA
2 Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3 Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4 Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5 Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6 Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7 Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8 Episode 8. Perintah Menikah
9 Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10 Episode 10. Rapat Gabungan
11 Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12 Episode 12. Wangi Mereka Sama
13 Episode 13. Menikah
14 Episode 14. Perjanjian
15 Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16 Episode 16. Cemburu
17 Episode 17. Cemburu
18 Episode 18. Salah Paham
19 Episode 19. Kemana Presdir
20 Episode 20. Pesan MP
21 Episode 21. Minta Maaf
22 Episode 22. Minta Maaf
23 Episode 23. Papa Mertua
24 Episode 24. Papa Mertua
25 Episode 25. Papa Mertua
26 Episode 26. Mengingat Kembali
27 Episode 27. Mengingat Kembali
28 Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29 Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30 Episode 30. Hubungan
31 Episode 31. Petunjuk
32 Episode 32. Khawatir
33 Episode 33. Siapa Dia
34 Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35 Episode 35. Orang Luar
36 Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37 Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38 Episode 38. Tamu Tak Diundang
39 Episode 39. Tamu Tak di Undang
40 Episode 40. Akun Palsu
41 Episode 41. Gagal Bertunangan
42 Episode 42. Cemas
43 Episode 43. Cemas
44 Episode 44. Belum Siap
45 Episode 45. Fano di Kota X
46 Episode 46. Fano di Kota X
47 Episode 47. Gosip
48 Episode 48. Gosip
49 Episode 49. Gugup
50 Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51 Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52 Episode 52. Acara Mancanegara
53 Episode 53. Acara Mancanegara
54 Episode 54. Acara Mancanegara
55 Episode 55. Acara Mancanegara
56 Episode 56. Ruangan Khusus
57 Episode 57. Demam Ringan
58 Episode 58. Demam Ringan
59 Episode 59. Mandikan Aku
60 Episode 60. Segera Mengandung
61 Episode 61. Tamu Reliance Industries
62 Episode 62. Tamu Reliance Industries
63 Episode 63. Penculikan
64 Episode 64. Penculikan
65 Episode 65. Tidak Disentuh
66 Episode 66. Pengakuan
67 Episode 67. Istirahat di Rumah
68 Episode 68. Saran Yohana
69 Episode 69. Kecewa
70 Episode 70. Sudah Baikan
71 Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72 Episode 72. Mencintaimu
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 158
159 Episode159
160 Episode 160
161 Episode 161
162 Episode 162
163 Episode 163
164 Pengumuman Author
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Episode 1.Ingatan Saat SMA
2
Episode 2. Masih Kembali insiden saat SMA.
3
Episode 3. Masih kembali Insiden SMA
4
Episode 4. Masih Kembali Insiden SMA
5
Episode 5. Perintah Kakek Misterius
6
Episode 6. Bertemu Dengan Presdir
7
Episode 7. Bertemu Dengan Presdir
8
Episode 8. Perintah Menikah
9
Episode 9. Bertemu Dengan Calon Suami.
10
Episode 10. Rapat Gabungan
11
Episode 11. Fitting Baju Pengantin
12
Episode 12. Wangi Mereka Sama
13
Episode 13. Menikah
14
Episode 14. Perjanjian
15
Episode 15. Jangan Tunda Punya Anak
16
Episode 16. Cemburu
17
Episode 17. Cemburu
18
Episode 18. Salah Paham
19
Episode 19. Kemana Presdir
20
Episode 20. Pesan MP
21
Episode 21. Minta Maaf
22
Episode 22. Minta Maaf
23
Episode 23. Papa Mertua
24
Episode 24. Papa Mertua
25
Episode 25. Papa Mertua
26
Episode 26. Mengingat Kembali
27
Episode 27. Mengingat Kembali
28
Episode 28. Awal Masa Kelam Lena
29
Episode 29. Awal Masa Kelam Lena
30
Episode 30. Hubungan
31
Episode 31. Petunjuk
32
Episode 32. Khawatir
33
Episode 33. Siapa Dia
34
Episode 34. Tidak Jadi Minta Maaf
35
Episode 35. Orang Luar
36
Episode 36. Kenapa Kau Tidur di Sofa
37
Episode 37. Hubungan Mereka Belum Berkembang
38
Episode 38. Tamu Tak Diundang
39
Episode 39. Tamu Tak di Undang
40
Episode 40. Akun Palsu
41
Episode 41. Gagal Bertunangan
42
Episode 42. Cemas
43
Episode 43. Cemas
44
Episode 44. Belum Siap
45
Episode 45. Fano di Kota X
46
Episode 46. Fano di Kota X
47
Episode 47. Gosip
48
Episode 48. Gosip
49
Episode 49. Gugup
50
Episode 50. Persiapan Untuk Acara
51
Episode 51. Persiapan Untuk Acara
52
Episode 52. Acara Mancanegara
53
Episode 53. Acara Mancanegara
54
Episode 54. Acara Mancanegara
55
Episode 55. Acara Mancanegara
56
Episode 56. Ruangan Khusus
57
Episode 57. Demam Ringan
58
Episode 58. Demam Ringan
59
Episode 59. Mandikan Aku
60
Episode 60. Segera Mengandung
61
Episode 61. Tamu Reliance Industries
62
Episode 62. Tamu Reliance Industries
63
Episode 63. Penculikan
64
Episode 64. Penculikan
65
Episode 65. Tidak Disentuh
66
Episode 66. Pengakuan
67
Episode 67. Istirahat di Rumah
68
Episode 68. Saran Yohana
69
Episode 69. Kecewa
70
Episode 70. Sudah Baikan
71
Episode 71. Bersaing dengan Anak Kecil
72
Episode 72. Mencintaimu
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 158
159
Episode159
160
Episode 160
161
Episode 161
162
Episode 162
163
Episode 163
164
Pengumuman Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!