Mobil pengantin melaju membawa Fano dan Dakota menuju kediaman Reinhard. Dakota hanya hanya diam sepanjang jalan. Tidak ada kalimat yang disampaikan, hanya membisu membuat Fano semakin kesal.
“Selamat datang Tuan Muda dan Nyonya Muda” ucap pelayan menyambut pengantin baru itu melangkah memasuki rumah mewah milik Fano. Fano masih berbicara dengan Naon, membuat Dakota mematung sendiri. Dakota memandangi rumah itu terheran dari lantai yang sangat bersih, perabotan mahal yang terpajang.
“Ini mirip seperti istana, apa aku akan nyaman tinggal disini” batin Dakota.
“Nyonya Muda, biar saya antar nyonya kekamar Tuan Muda” ucap Pelayan.
“Ah, iya baiklah” Dakota melangkah memegangi gaun pernikahannya yang masih menempel ditubuhnya.
“Nyonya, ini kamar Tuan Muda Fano. Jika ada yang perlu, Nyonya panggil saya aja. Nama saya Siti Nyonya” ucap Siti.
“Baiklah Siti, panggil saja nama saya Dakota, kita juga sepertinya seumuran” pinta Dakota terlalu janggal dipanggil dengan sebutan Nyonya.
“Mohon maaf, Nyonya adalah Nyonya Muda dirumah ini. Ini sudah menjadi tugas saya” ucap Siti.
“Begitu ya, baiklah kamu boleh pergi” ucap Dakota yang masih berdiri didepan kamar Fano.
“Baik Nyonya Muda, Saya undur diri Nyonya” ucap Siti menjauh.
Dakota membuka kamar itu.
Ternyata kamar itu sudah disulap menjadi kamar pengantin. Bunga mawar merah yang sudah bertebaran ditempat tidur. Lampunya sudah remang-remang.
“Mana mungkin aku akan dilahap olehnya malam ini, dia tidak mencintaiku” batin Dakota.
Dakota menghidupkan lampu kamar Fano. Dia menuju tempat tidur dan memandangi bunga mawar merah dengan rasa benci. Dakota memang sangat tidak suka dengan mawar merah, baginya mawar merah hanya untuk orang yang sakit. Apa lagi sewaktu Janter membawa bunga mawar merah, jika mengingat itu membuatnya semakin membenci bunga mawar merah.
“Srek ... srek ....” Dakota menghempaskan sprey membuat mawar merah itu bertaburan kebawah. Dia merapikan kamar itu kebentuk semula. Walau memakan waktu, jika dia meminta bantuan pada pelayan, nanti pelayan akan berpikir yang tidak-tidak. Dia melihat lemari didalam kamar ada dua lemari pakaian. Lemari pertama dia buka ternyata pakaian Fano yang sudah tertata dengan rapi. Kemudian dia buka lemari kedua, dia sudah melihat pakaian wanita.
“Kenapa pakaian ini semua ukurannya pas dengan ukuran tubuhku” batin Dakota.
Dakota yang sudah merasa gerah akhirnya dia memutuskan untuk mandi. Tidak lama Fano sudah masuk kedalam kamarnya.
Fano terkejut, setahu dia kamarnya sudah ditata menjadi kamar pengantin oleh pelayan. Bahkan setelah bangun tidur, ibunya melarang masuk karena kamarnya mau diubah menjadi kamar pengantin. Sesaat dia lihat mawar merah sudah bertumpuk dengan hiasan dinding menjadi sampah yang bertumpuk disudut kamar.
“Tidak kusangka dia sangat membenci pernikahan ini bahkan kamar pengantin ini hanya sekali dalam seumur hidup. Apakah dia tidak berlebihan, menikahkan sekali dalam seumur hidup. Apa dia ingin menikah lagi dengan pria lain?” batin Fano melepaskan dasinya.
Dakota keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk. Dia mandi seperti biasa memakai pakaian ganti didalam kamarnya. Dia tidak sadar bahwa dia sudah bersuami.
“Kau ... kenapa kau bertelanjang dada begitu” ucap Dakota menutup matanya.
Dakota melihat Fano hanya memakai boxer kecil.
“Sial, aku lupa mulai saat ini sekamar dengan pria brengsek ini” batin Dakota.
“Kau hanya menutup matamu, lihat dadamu sudah tampak” ucap Fano mendekat menunjuk handuk Dakota mulai melorot.
“Kau, cabul” ucap Dakota memperbaiki handuk yang menempel pada tubuhnya.
“Aku cabul” tangan Fano sudah memegang wajah Dakota.
“Embhhh ....” bibir Fano sudah mendarat kebibir Dakota.
Ciuman tersebut sangat intens. Dakota yang terkejut dan syok, posisinya yang baru saja selesai mandi membuat tubuhnya tercium semakin wangi.
“Kenapa bibirnya manis” batin Fano.
“Kau, singkirkan bibir kotormu itu” ucap Dakota mendorng Fano.
“Ciuman pertamaku diambil oleh pria brengsek ini” batin Dakota.
“Bibir Kotor” ucap Fano mendekatkan wajahnya pada wajah Dakota.
“Entah sudah berapa bibir wanita yang sudah disentuh oleh bibir kotormu itu” Ucap Dakota melap bibirnya.
“Heh Nona, kau bilang bibirku ini kotor” Fano mengunci kedua tangan Dakota dengan satu tangannya. Tangannya yang satu sudah memegang dagu Dakota.
“Apa yang mau kau lakukan?” tanya Dakota berontak.
“Biar kau tau gimana rasanya bibir kotorku ini” ucap Fano mendaratkan bibirnya pada bibir Dakota. Dia mulai memperdalam ciumannya.
“Kau wanita pertama yang kucium” batin Fano.
Ciuman Fano semakin intens. Fano semakin memperdalam ciumannya, dia mulai memasukkan lidahnya menari-nari didalam mulut Dakota. Ciuman sepihak itu semakin mendalam membuat Dakota mengeram menahan napasnya.
Melihat Dakota yang mulai ikut terbuai, Fano semakin mendalamkan ciumannya hingga tangannya sudah mendarat di gunung kembar Dakota.
“Hembh ....” Dakota sadar dengan tangan Fano yang sudah mulai liar Dakota langsung memberontak.
“Duak ....” Kaki Dakota menendang betis kering Fano. Membuat Fano melepas ciumannya.
“Kau jangan kurang ajar” ucap Dakota menjauh dari Fano.
“Ini hukuman untukmu sudah ngomong sembarangan, asal kau tau aja, kau wanita pertama yang kucium” ucap Fano kesal pergi kekamar mandi.
“Kenapa jadi dia yang marah, harusnya aku yang marah. Apa benar aku wanita pertama yang dia cium” batin Dakota.
Dakota cepat-cepat mengganti pakaiannya. Seharian ini dia sudah sangat lelah. Dia memutuskan untuk tidur terlebih dahulu sebelum Fano keluar dari kamar mandi. Dia berbaring ditempat tidur menutupi semua tubuhnya dengan selimut. Namun dia tidak bisa tidur. Dia mendengar suara kaki Fano yang melangkah.
“Semoga, dia tidak melahapku malam ini” batin Dakota dibalik selimutnya.
Dia terus waspada hanya mendengar langkah kaki Fano. Dakota mendengar langkah kaki Fano semakin mendekat kearahnya membuatnya ekstra berjaga.
“Srek ....” Fano menarik selimut Dakota.
“Tolong, jangan sentuh aku” teriak Dakota ketakutan menyilangkan tangan didada.
"Gadis yang menarik" batin Fano
“Bodoh, kau mau bunuh diri dibalik selimut tebal. Apa tidak pengap” ucap Fano yang sudah berpakaian tidur santai.
“Apa urusanmu” ucap Dakota menarik selimut kembali.
“Kau bangunlah” ucap Fano memberikan selembar perjanjian.
“Apa ini?” tanya Dakota.
“Budayakanlah membaca” ucap Fano duduk di Sofa.
“Apa perjanjian menikah” ucap Dakota membaca 5 perjanjian menikah. Pertama pihak suami dan pihak istri saat di Perusahaan harus seperti biasa sebagai Presdir dan karyawan. Kedua, Harus menunjukkan keharmonisan sebagai sepasang suami istri yang utuh didepan orang tua Fano dan Pak Admidjaya kakek Dakota. Ketiga, pihak istri tidak boleh menemui pria lain tanpa izin dari suami. Dakota membaca isi perjanjian baru terisi 3 tapi isi kesepakatan seharusnya 5.
“Sepertinya kau sudah selesai membaca, isilah 2 lagi” ucap Fano.
“Baiklah. Yang ke empat, pihak suami tidak boleh mengusik pekerjaan pihak istri dihari Sabtu dan Minggu dan yang kelima pihak suami tidak boleh menyentuh (bercinta) dengan pihak istri sampai pihak istri dan suami benar-benar sudah saling mencintai” ucap Dakota.
“Sial, dia bahkan tidak mau disentuh olehku. Akan kubuat kau jatuh cinta padaku” batin Fano.
“Kau tinggal sekamar denganku, bagian kelima itu terlalu rumit, sentuh yang mana maksudmu? Jika juniorku bangkit kau mau apa?” tanya Fano mendekat.
“Stop, intinya kau tidak boleh anu, itu intinya anu” ucap Dakota gugup.
“Maksudmu bagian pinggang kebawah atau pinggang keatas” ucap Fano menggoda.
“Semuanya tidak boleh” tegas Dakota melakukan perlindungan diri menyilangkan tangannya didada.
“Baiklah ....” ucap Fano kecewa.
“Kalau juniorku ini bangkit, jangan salahkan aku, anggap saja kecelakaan. Peraturan itu dibuat untuk dilanggar. Sabar ... sabar ....” batin Fano senyum sinis iblis.
“Oke kita sepakat. Mulai malam ini kau harus tidur disofa” ucap Dakota menandatangani perjanjian itu.
“Kenapa harus aku yang di Sofa” ucap Fano kesal.
“Bukankah, yang kelima sudah jelas tidak boleh dibantah” ucap Dakota.
“Baiklah, laksanakan Nona” ucap Fano mematikan lampu kamar mereka dia menuju Sofa.
“Sepertinya dia penurut. Semoga saja aku aman malam ini” batin Dakota.
“Ikuti saja permainannya, peraturan dibuat untuk dilanggar” batin Fano.
BERSAMBUNG...........
Hai Para Reader yang setia.😊
Mohon like dan Komentarnya untuk membangkitkan semangat dari penulis.
Semoga novel pertama saya menghibur reader semua. Terima kasih sudah mampir.🙏🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Sulisayaheaisyah Sulis
ngakak thor🤣🤣🤣🤣
2023-03-04
0
Kristina Rante
KATANYA FANO YG AKN BUAT DAKO LOVE....EHHH MALAH DIA DULUAN YG SO MULAI BUCIN.....BGUS CRITnya GK MMBOSANKAN & WANITANYA GK BAPERAN MANJA....SUKA WANITA TEGAS & CERDAS....CRITANY JG BEDA DR YG LAIN....YG PRIA KLO BUAT PRATURAN HRUS D TURUTI SPRTI PERJNJIAN....TPI FANO MLAH LUCU,BUAT PRATURAN KOK MLAH MAU D LANGNGAR.....LBIH BAIK GK USAH SJ BUAT PRJNJIAN KLO NTI D LNGGAR JG....
2022-06-30
0
Esra Nababan
perjanjian
2020-11-11
0