Jodoh Rahasia
Sesuai dengan janji Aksa, selama menempuh pendidikan di London dia tidak pernah pulang ke tanah air. Dan ini sudah hampir tahun ketujuhnya berada di negeri orang. Bukan tanpa alasan, inilah jalan yang sedang dia tempuh untuk melupakan seseorang. Meskipun pada nyatanya dia tidak pernah bisa melupakan orang itu.
Aksa menatap langit Kota London yang masih cerah. Terlintas siluet wajah Riana di sana.
"Apa kabar kamu, Ri? Abang di sini tidak pernah bisa melupakan kamu," gumamnya.
Ketukan pintu membuat Aksa terbangun dari lamunannya. Sang kakek datang dengan senyuman yang merekah.
"Besok kita akan kembali ke Indonesia. Dan kamu bisa melanjutkan tugas kamu di perusahaan bersama Daddy kamu." Aksa mengangguk paham dengan wajah datarnya.
Genta menghela napas kasar. Dia mendekat ke arah Aksa. "Kejarlah dia, akan Kakek beri waktu satu hari untuk kamu menemui dia."
Aksa menatap ke arah sang kakek. Dijawab senyuman hangat oleh Genta. Menandakan Genta merestui Aksa untuk mendapatkan hati Riana.
"Dia sudah berubah. Dia menjelma menjadi gadis yang sangat baik. Sama seperti Echa." Bibir Aksa pun terangkat dengan sempurna. Dan dia benar-benar bahagia mendengar penuturan sang kakek. Tidak sabar, itulah yang dirasakan oleh Aksa.
Keesokan paginya, Genta dan Aksa sudah dijemput oleh pesawat pribadi milik Genta menuju Indonesia. Dan Aksa akan mendarat di Jogja. Di mana Riana menimba ilmu di sana. Sudah hampir empat tahun Riana berada di Kota orang.
Hidup di Kota orang membuat Riana menjelma wanita yang mandiri dan baik hati. Banyak perubahan dari diri Riana. Kecuali, hatinya yang masih setia mencintai Aksa dalam diam. Perasaan untuk Aksa begitu besar sehingga dia tidak bisa melupakannya begitu saja. Banyak pria yang mendekat, tetapi hatinya dia tutup rapat.
Riana menatap langit-langit kamarnya. Bayang wajah Aksa masih selalu hinggap di kepalanya.
"Sudah hampir tujuh tahun. Tetapi, rasa ini masih tetap sama. Apa aku yang terlalu bodoh?" gumam Riana.
Riana terus menscroll akun Instagram milik Aksa. Menatap tampannya wajah Ghassan Aksara Wiguna dalam balutan baju toga. Dan bibir Riana terangkat ketika melihat laki-laki yang masih dia cintai memakai jas hitam dan celana hitam dengan sepatu pantofel hitam mengkilap yang terlihat sangat gagah dan berkharisma. Sama seperti sang Daddy-nya, Giondra Aresta Wiguna.
"Tampan sekali kamu, Bang. Sangat beruntung wanita yang akan memilikimu," lirihnya. Tangan Riana mengusap lembut foto yang berada di ponselnya.
Ketukan pintu membuat Riana yang tengah bermalasan harus bangun dari posisi rebahan. Apalagi ini sudah jam sepuluh malam. Kunci dari dalam pun dia buka, dan matanya terpaku ketika melihat seseorang yang sudah berdiri di depan matanya.
Laki-laki yang lebih dari enam tahun ini dia rindukan. Hanya bisa melihatnya di media sosial yang sedang dia lakukan. Malam ini, laki-laki itu ada tepat di depannya dengan senyum yang tidak pernah berubah dari dulu.
"A-Abang ...."
Aksa segera memeluk Riana dan membuat Riana sedikit tersentak. "Aku sangat merindukan kamu," bisik Aksa.
Bulir bening meluncur begitu saja. Hati Riana menghangat kembali. Bertemu dengan sosok yang dia rindukan setiap hari. Dan ketika malam tiba dia berharap agar bisa memimpikan laki-laki yang tengah memeluknya.
Riana menyuruh Aksa masuk tanpa menutup pintu. "Ri, buatin minum untuk Abang dulu." Namun, Aksa kembali menarik tangan Riana hingga Riana masuk ke dalam dekapan hangat Aksa yang tengah terduduk. "Dahagaku seketika hilang karena melihat wajahmu."
Blushing. Wajah Riana merah seketika. Dadanya bergemuruh tak karuhan. Apalagi aroma maskulin dari parfum yang dipakai oleh Aksa membuat Riana semakin terbuai.
"Ikut Abang ke Jakarta. Abang ingin meminta restu kepada kedua orang tua kita."
Deg.
Jantung Riana berhenti berdetak seketika. Dia belum bisa mencerna ucapan yang dikatakan oleh Aksa. Ucapan yang terdengar tidak main-main. Riana pun hanya terdiam.
"Abang ingin menikah dengan kamu, Riana."
Riana semakin membeku, mulutnya sangat kelu. "Riana," panggil Aksa.
"Ta-tapi ... Ri masih menyelesaikan skripsi dulu, Bang. Dua bulan lagi Ri lulus kuliah," jawabnya hati-hati.
"Apa selama itu?" tanya Aksa dengan nada cukup kecewa. Hanya anggukan yang menjadi jawaban.
"Jika, Abang tidak mau menunggu juga tidak apa-apa," jawab Riana dengan senyum hambar.
"Sampai kapan pun Abang akan tetap menunggu kamu. Karena Abang sayang sama kamu. Hampir tujuh tahun Abang tersiksa dengan perasaan ini. Hanya ada nama kamu di hati dan pikiran Abang."
Terharu, itulah yang dirasakan Riana. Riana mengeratkan pelukannya. Seakan menumpahkan semua perasaan dan rindunya kepada Aksa.
"Abang janji, akan menjemput kamu dua bulan lagi." Jari kelingking mereka pun bertautan menandakan sebuah perjanjian. Hanya berpelukan yang mereka lakukan. Hampir tujuh tahun, ternyata tidak bisa membuat Riana maupun Aksa mampu menghilangkan perasaan mereka masing-masing.
Di awali rasa canggung dan kini berubah semakin dekat. Aksa terus memeluk tubuh Riana seakan dia tidak ingin berpisah kembali dengan wanita yang sangat dia sayangi ini.
"Kamu masih mencintai, Abang?" Pertanyaan yang tiba-tiba Aksa lontarkan kepada Riana.
"Apa perlu Ri jawab?" Riana menatap dalam manik mata Aksa. Aksa membalasnya hanya dengan seulas senyum. Kemudian, dia mencium kening Riana sangat dalam.
"I Love You, Sayang."
"Love You, too," balas Riana yang kini mengeratkan pelukannya kepada Aksa.
Malam ini, Aksa bermalam di kostan Riana. Terlebih dahulu meminta izin kepada sang pemilik kostan. Dan si pemilik pun mengijinkan.
"Gak apa-apa 'kan Abang tidur cuma pake kasur tipis begitu," tanya Riana.
"Gak apa-apa, Sayang." Aksa menarik kembali tangan Riana agar duduk di samping Aksa.
"Asal bersama kamu, Abang rela," ujarnya sambil melayangkan gombalan. Riana hanya tersenyum tipis.
"Abang tidur ya, besok kan harus terbang pagi ke Jakarta," imbuh Riana.
"Cium dulu," pinta Aksa sambil menunjuk keningnya.
Riana mencium kening Aksa sangat dalam hingga Aksa memejamkan matanya sejenak. Menikmati sentuhan hangat bibir Riana di keningnya.
"Good night, Abang."
"Night, Sayang."
Pagi hari, Riana menyiapkan sarapan untuk Aksa. Ketika Aksa selesai mandi sudah ada nasi goreng di atas karpet.
"Berasa punya istri," ucap Aksa yang sudah mencium kening Riana. Lagi-lagi Riana hanya tersenyum.
"Kamu gak makan, Yang?" tanya Aksa karena memang hanya ada satu piring nasi goreng.
"Aku gak bisa makan berat," jawab Riana yang sudah meletakkan teh hangat untuk Aksa.
"Temani aku makan, ya." Riana pun duduk di samping Aksa. Tangan Riana mulai merangkul lengan Aksa dan meletakkan kepalanya di bahu bidang sang kekasih. Aksa tersenyum bahagia melihatnya.
Setelah selesai makan, Riana yang hendak menaruh piring bekas makan Aksa dilarang oleh Aksa.
"Kamu kenapa?" tanya Aksa yang kini sudah menatap Riana.
"Jangan nakal." Dua kata yang terucap dari bibir Riana.
Aksa menarik tangan Riana ke dalam pelukannya. "Aku gak akan pernah nakal, Sayang. Buktinya selama enam tahun lebih ini hanya kamu yang ada di hati aku," ucap Aksa.
Mereka berpelukan sangat lama. Dan akhirnya, mereka harus berpisah. "Aku pergi, ya. Nanti aku akan sering jenguk kamu di sini." Riana mengangguk.
Setelah kepergian Aksa, Riana merasa ini semua hanya mimpi. Bertemu dalam waktu sekejap dan sekarang harus terpisah lagi.
Dan ternyata, ini bukanlah hanya sekedar mimpi. Aksa selalu memberikan kabar kepada Riana. Menelpon atau melakukan sambungan video call membuat Riana semakin merasakan jatuh cinta. Namun, sudah beberapa hari ini Aksa sudah tidak bisa dihubungi. Nomornya selalu saja mati.
Riana selalu berpositif thinking. Dan hari ini sudah seminggu Aksa tidak menghubunginya dan juga sulit dihubungi.
"Kemana kamu, Bang?"
...****************...
Kalo love ❤️ atau favorit lebih dari 100 dalam sehari. Besok akan aku UP lagi ya ...
Jangan lupa komen dong, biar rame...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 356 Episodes
Comments
nuraeinieni
aq udah baca bang duda,,ceritanya iyan dan beeya dan sekarang ceritanya riana dan aksa,semuanya bagus,,,👍👍👍👍
2024-06-08
0
guntur 1609
aku singgahya thor.ßetelahayanda dan bg duda. aku singgah di cerita aksa....semgà crtanya lbhseru...semangt thor
2023-09-02
0
Wiendhiet
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
2022-02-19
0