Sisi lain (part 2)

"Eh! Tidak ada orang"

Densha mondar-mandir memeriksa setiap kamar tapi tetap tidak menemukan Fuu, ia lantas kembali ke luar rumah untuk mencari Fuu.

"Hahaha, kau ini imut sekali" Suara Mod terdengar keras saat Densha berusaha mengunci pintu rumahnya.

"Mod?"

"Eh! Densha! Apa kabar?"

"Fuu kemari!" Densha menarik tangan Fuu, membuat gadis itu dekat dengannya dan berdiri di sampingnya. Ia merangkul Fuu erat.

"Hei, aku bukan virus!"

"Kau virus untukku!"

"Densha, dia..." ujar Fuu berusaha menjelaskan.

"Sudah diam! Aku tahu betul soal Mod"

"Hei, jangan menilai seseorang semudah itu!"

"Kau bahkan tidak bernilai!"

"Apa?! Pria gila ini"

"Hentikan! Mod tidak jahat"

"Lihat???" Ucap Mod melotot.

"Fuu ini sudah menolongku saat aku jatuh tenggelam di laut, aku hanya mengantarnya pulang"

"Dasar bodoh! Biarkan saja dia tenggelam!" Densha menjitak dahi Fuu.

"Aduh! Fuu tidak bisa"

"Sudahlah! Ayo masuk!!" Densha menarik Fuu agar masuk kedalam rumah.

"Aku tidak di ajak masuk?"

"Pergi jauh-jauh dari sini!!" Teriak Densha membanting pintu rumah di depan Mod.

"Dasar pria brengsek!!" Mod menggerutu kesal, ia berbalik arah untuk pulang. Sesaat Fuu membukakan pintu untuknya.

KRIEETT!!

"Mod??"

"Eh! Fuu?"

"Masuklah"

Mod terkejut, ia melihat Fuu tersenyum dan menyuruhnya masuk sedangkan Densha nampak cemberut berdiri di belakang Fuu.

"Tidak usah! Lagipula aku harus segera mengganti pakaian basahku"

"Mod bisa pakai baju Fuu" Fuu menarik tangan Mod agar masuk ke rumah Densha.

"Yahh.. terserah kau saja Fuu!"

"Ayo mandi bersama!"

"EH!! APA??!!" Teriak Mod dan Densha bersamaan.

"Mod dan Fuu kan harus mandi karena badannya kotor, dan Densha juga baru pulang sekolah. Sudah waktunya mandi kan?" Kata Fuu polos.

Wajah Mod dan Densha merah padam akan kalimat yang di lontarkan Fuu.

"Hei kau! Apa setiap hari kalian mandi bersama?"

"Sudah gila ya!! Tentu saja tidak!"

"Ehem! Begini Fuu, kau ini wanita jadi jika kau mandi dengan Mod tidak masalah. Tapi tidak denganku, aku pria. Itu tidak baik!"

"Pria?? Apa Densha juga memiliki batang? Kata Katrina perbedaan wanita dan pria itu ada di batangnya"

"ASTAGA!! APA-APA'AN INI!!" Teriak Mod dan menutup telinganya rapat-rapat. Densha menutup mulut Fuu rapat, wajahnya memerah atas kalimat Fuu yang memalukan.

"Hei, kau kurang mendidiknya!!"

"Bukan aku tapi Katrina!!"

"Katrina? Fuu kau kenal Katrina?"

"Iya"

"Baiklah, mulai besok setiap pulang sekolah aku akan mengajarimu cara menjadi manusia!"

"Hei, bukankah dia memang manusia?"

"Maksudku cara bersikap normal" Mod menarik lengan Fuu, mengajak gadis itu untuk membersihkan diri.

"Dimana kamar mandinya?"

"Di sana"

Mereka berdua mandi bersama di dalam bak mandi, saling menggosok punggung dan banyak menceritakan hal-hal seru.

Tidak seperti kemarin, hari ini Fuu nampak sangat senang bersama Mod. - Densha.

"Fuu apa kau dan Densha tidur bersama?"

"Kami satu kamar"

"OMG!! Serius??"

"Iya"

"Jadi kalian sudah.. Ehem! itu ya?"

"Itu???"

"Yahh.. berhubungan" wajah Mod memerah tersipu malu.

"Fuu di bawah dan Densha di atas"

Mod terdiam untuk beberapa saat, berusaha mencerna kalimat pendek yang di lontarkan Fuu.

"Astaga! Kalian masih saja pakai gaya yang sederhana begitu!"

"Gaya??"

"Cara kalian berhubungan itu, kan banyak sekali gaya yang bisa di coba!"

"Fuu tidak mengerti maksud Mod"

"Ya, ya, ya.. kau kan duyung jadi bahasa kita sedikit tidak menyambung"

Fuu mengernyitkan dahi bingung, setelah berganti pakaian mereka berdua keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit rambut mereka.

"Lama sekali!"

"Namanya juga perempuan"

Fuu duduk di sofa samping Densha, sedangkan Mod duduk di sofa depan mereka berdua.

"Hei, kalian sudah sejauh mana?"

"Apa maksudmu?"

"Densha, jangan terlalu kasar padanya ya? Bagaimana kalau Fuu hamil?"

"Ya Tuhan!! Kau ini bicara apa?"

"Kalian tidur bersama kan? Yah.. walaupun kebanyakan anak muda memang begitu sih tapi umur kalian masih terlalu muda untuk menjadi orang tua!"

"Apa maksudmu?! Kami memang satu kamar tapi Fuu tidur di bawah dan aku di atas tempat tidur!!"

"Astaga! Jadi aku salah paham?"

"Tentu! Dasar bodoh!!"

Ya Tuhan! Bisa-bisa nya aku menuduh mereka sejauh itu. Habisnya.. kalimat Fuu terlalu ambigu sih! - Mod.

"Kau tinggal dengan gadis secantik ini tapi tidak melakukan apa-apa?"

"Melakukan apa?? Dasar tidak waras!!" Wajah Densha bersemu merah, Fuu bingung dengan pembicaraan kedua manusia di depannya ini.

"Kau ini normal tidak sih?"

"Berisik!! Tentu saja aku normal!"

"Jadi kau menahan selama ini?"

"Berisik!!"

"Hahahaa.. Fuu lihat dia, wajahnya memerah"

"Berisik!!" Densha menutup wajahnya dengan bantal sofa, Mod tertawa lepas melihat tingkah Densha yang lucu.

.

.

.

.

"Baiklah, aku pulang! Terima kasih untuk makan malamnya!" Mod melambaikan tangan ke arah Densha dan Fuu yang berdiri di depan pintu.

"Hati-hati Mod"

"Ya! Dan jangan kembali lagi" timpal Densha.

"Tenang saja! Aku pasti kembali" Mod tertawa.

"Sudah! Tutup pintunya"

"Okay, baik"

"Fiiuuuhhhh.. akhirnya bisa berdua saja dengan Fuu" Densha merebahkan tubuhnya di atas sofa.

"Densha..."

"Ada apa?"

"Apa Mod orang baik?"

"Menurutmu bagaimana?"

"Fuu bingung"

"Bukankah lebih baik Katrina?"

"Fuu tidak tahu, mungkin Mod lebih baik" Fuu mengatakan ini karena sikap Mod berbeda dengan sikap Katrina saat mengetahui bahwa dia seorang duyung.

"Apa?! Kenapa? Kau kan baru mengenalnya sehari ini?"

"Mod menyukai Fuu apa adanya"

"Apa maksudmu apa adanya?"

"Tidak! Bukan apa-apa kok" Fuu tersenyum tulus menatap Densha.

"Hei, Fuu..."

"Ada apa?"

"Sebenarnya aku penasaran, kau ini dari mana?"

"Apa maksud Densha?"

"Caramu berbicara, makan dan reaksi mu itu sepertinya kau bukan dari kota ini, ya kalau kau tidak mau menceritakannya juga tidak masalah buatku"

"Jika Densha mengetahui diri Fuu yang sebenarnya, apa Densha akan menerima Fuu?" Gadis itu menatap Densha sedih.

"Dirimu yang sebenarnya?"

"Maaf... Fuu salah bicara"

"Hei, ada apa?"

"Tidak, bukan apa-apa"

"Kau menyimpan sesuatu ya?"

"Tidak!"

"Okay kalau kau mau merahasiakannya dariku, itu hak mu"

"Fuu tidak ingin Densha membenci Fuu"

"Kau ini kenapa sih?!" Densha menarik Fuu ke dalam pelukannya, memeluk gadis itu erat.

"Dengar ya? Tidak usah mengatakan apapun padaku jika memang kau tidak ingin mengatakannya" Densha mengusap lembut rambut Fuu.

"Jika Fuu siap, Fuu akan memberitahu Densha"

"Okay, aku akan menunggu sampai kau siap"

"Terima kasih" Fuu merasa senang dan memeluk Densha dengan erat.

Mod berjalan pulang dengan banyak pertanyaan di otaknya, ia sangat senang hari ini bertemu dengan Fuu, walaupun saat mengetahui wujud Fuu dia sedikit takut, namun gadis itu tulus untuk berbuat baik pada Fuu.

"Jadi waktu itu dia mengajakku membeli pakaian untuk Fuu ya?" Mod bergumam seorang diri di perjalanannya menuju rumah.

"Aku pulang!"

"Halo sayang"

"Ayah?? Kenapa ayah memasak?"

"Ibu mu akhir-akhir ini sering pulang terlambat, ayah juga tidak tahu sesibuk apa dia di kantornya!"

"Aku tidak suka jika ibu pulang malam, ibu selalu berbau alkohol!!"

"Oh sayang.. Dia bilang itu acara pesta kantor!"

"Meskipun begitu! Harusnya ayah marah dong!! Ayah kan kepala rumah tangga di rumah ini!"

"Ibumu akan pergi dari rumah jika ayah memarahinya"

"Biarkan saja! Biarkan saja dia pergi, aku bahkan tidak peduli padanya"

"Mod! Hentikan!"

"Terserah ayah saja"

"Buat dirimu berguna dengan membantu ayah sedikit saja!"

"Aku sudah sangat berguna di rumah ini! Yang tidak berguna itu ibu!"

"Mod, jangan buat ayah marah!"

"Oke oke, aku akan diam"

Gadis itu duduk di meja makan, memperhatikan ayahnya yang sedang memasak makan malam.

"Ayah??"

"Ya?"

"Pelajaran apa yang cocok untuk menjadi manusia normal?"

"Pertanyaan macam apa itu?"

"Bagaimana caranya agar terlihat normal?"

"Dengan tidak melakukan hal-hal bodoh??" Ayah Mod mengangkat sebelah alisnya.

"Aku punya teman, dan dia abnormal. Aku ingin mengajarinya hidup biasa seperti orang pada umumnya"

"Wahh! Mulia sekali anak ayah" Ayah Mod menata telur dadar di piring Mod dan piringnya sendiri.

"Itu sudah pasti" Mod tersenyum senang dan menyantap telur dadar di piringnya.

"Mungkin kau harus memulai dengan caranya makan dan minum?"

"Ayah benar! Ku rasa cara dia makan memang sedikit buruk" jawab Mod, gadis itu mengingat-ingat kejadian di meja makan tadi sore. Ia melihat Fuu makan ikan mentah dan duduk jongkok di atas kursi, makannya pun belepotan.

Baiklah nona Fuu, ayo jadi manusia! - batin Mod senang, gadis itu menggosokkan kedua telapak tangannya.

***

Bel pulang sekolah berbunyi, para pelajar berhamburan keluar dari sekolah. Di ujung gerbang seorang gadis manis tengah menunggu Densha dan Moa.

"Densha?"

"Katrina? Ada apa?" Densha bingung karena seingatnya dia tidak ada janji dengan Katrina.

"Apa aku boleh ke rumahmu?"

"Sejak kapan kau pakai bertanya saat ingin ke rumahku? Selama ini kau kan langsung ke sana!"

"Ya, bukankah lebih baik meminta ijin terlebih dahulu"

"Hei nona! Sifat mu ini aneh sekali, tidak seperti biasanya" bantah Moa ikutan bicara.

"Apa salah jika Katrina ingin merubah sikap? Katrina ingin menjadi lebih baik" nada bicara Katrina di buat seolah-olah sama dengan Fuu, ia pikir dengan meniru Fuu gadis itu bisa mendapatkan sedikit tempat di hati Densha.

"WTF!! Cara bicaramu sungguh aneh tau!!" Moa tidak menyukai cara bicara Katrina yang seperti anak kecil.

"Katrina! Hentikan sampai disini!"

"Hentikan apa? Katrina tidak mengerti"

"Kau pasti mengerti!" Perintah Densha dengan tegas.

Cara bicaramu itu? Apa kau sedang meniru Fuu? Apa yang kau inginkan? - Densha.

"Moa! Ayo pergi dari sini"

"Oke bung"

Densha dan Moa pergi meneruskan langkah kakinya meninggalkan Katrina seorang diri, Katrina mematung di tempatnya berdiri menatap langkah Densha yang perlahan semakin menjauh.

"Ck! Sial!! Apa aku kurang mirip ya?" gerutu Katrina kesal.

"Tidak, tidak, setahuku Fuu memang seperti itu kalau berbicara!"

"Aku harus belajar lebih kalem lagi dan lebih terlihat bodoh!"

"Astaga! Begini kah saat jatuh cinta?" Katrina mengomel sendiri di depan gerbang sekolah, gadis itu menggerutu kesal dengan kegagalannya menirukan Fuu.

.

.

.

.

.

"Fuu? Aku pulang!"

"Selamat datang!!" Fuu menyambut Densha dengan senang, ia memeluk Densha saat pria itu baru saja menutup pintu rumah.

"Ada siapa? Ini sepatu siapa?" Densha memperhatikan sepasang sepatu berwarna putih di rak sepatu sebelah pintu rumah.

"Itu milik Mod"

"Mod??? Dia disini??" Densha menggelengkan kepalanya.

"Halo Densha?"

"Hemm! Kenapa kau disini?"

"Sudah aku bilang kan? Aku pasti kemari, aku akan mengajari Fuu agar lebih bersikap normal"

"Fuu apa kau setuju dia disini?"

Fuu menganggukkan kepala pelan, lalu tersenyum menatap Densha dan Mod bergantian.

"Yosh! Baiklah nona Fuu ayo belajar bersama guru Mod!"

"Guru?? Hah! Yang benar saja!"

"Berisik!!"

Mod mulai mengajari Fuu, pertama ia mengajari cara duduk dengan benar saat di meja makan, cara memegang sendok, bahkan cara minum dengan gelas, semuanya di ajarkan oleh Mod. Ia berharap banyak pada Fuu, agar gadis ini bisa benar-benar beradaptasi dengan kehidupan manusia.

"Wahh kau pintar sekali!"

"Pintar? Fuu anak pintar?" Fuu menundukkan kepalanya di depan Mod, gadis itu terkejut dengan sikap Fuu yang tiba-tiba.

"Eh! Apa ini?"

"Katrina bilang jika kau mengusap kepala lembut seperti ini, itu artinya kau anak pintar!" Fuu mengusap lembut kepala Mod, membuat gadis itu tersenyum lalu memeluk Fuu dengan erat.

"Hei dengar ya? Kau ini masih polos, dan kau bahkan sangat baik. Jika seseorang mengusap kepalamu itu artinya mereka menyukaimu atau bahkan karena kau menggemaskan"

"Menyukai?"

"Iya"

"Tapi... Katrina tidak menyukai Fuu" wajah Fuu berubah menjadi sedih.

"Eh! Kenapa?"

"Katrina mengetahui wujud Fuu"

"Lalu?"

"Katrina bilang, Fuu menjijikan"

"Itu kejam sekali!" Mod menutup mulutnya dengan sebelah tangan, ia terkejut dengan kalimat Fuu soal Katrina.

"Saat Katrina bilang seperti itu, di bagian sini ada yang kesulitan. Dada Fuu terasa sesak dan air keluar dari sini, padahal fisik Fuu tidak mengalami sakit" Fuu menunjuk pada bagian jantung lalu pindah ke mata, berusaha mengatakan bahwa saat itu dia sedang menangis.

"Itu artinya kau kecewa dan kau sakit hati, itu sudah wajar kok"

"Sakit hati?"

"Iya, Fuu. Lalu apalagi selain dia bilang menjijikan?"

Fuu terdiam beberapa saat memikirkan semua kalimat Katrina yang ia terima saat itu.

"Hanya itu"

"Hanya itu? Kau yakin?" Mod mengangkat sebelah alisnya, ia sedang mengintrogasi Fuu.

"Sebenarnya.. Katrina bilang kalau Fuu itu aneh, Fuu menjijikan saat menjadi duyung. Dan...."

"Dan apa?"

"Katrina bilang.. Jangan berani untuk mencintai Densha, Fuu bahkan tidak mengerti apa itu cinta?"

Ck! Katrina sialan itu! Beraninya memanfaatkan gadis sebaik ini!! - Mod.

"Dengarkan aku baik-baik Fuu, kau tidak perlu mengkhawatirkan ancaman Katrina, itu tidak benar!"

"Jika Fuu tidak menurut, Densha akan terluka! Fuu merasa takut"

"Terluka karena apa?"

"Karena Fuu, Densha tidak tahu bahwa Fuu bukan manusia"

"Kalau begitu kau harus memberitahunya kan?"

"Fuu merasa takut"

"Apa kau mencintainya?"

"Cinta??"

"Sebenarnya aku tidak tahu pasti apa itu cinta, hehehe maafkan aku ya?"

"Umm"

"Tapi... Jika kamu menemukan keberanian untuk menyerahkan hidupmu pada seseorang. Itu akan menjadi saat dimana kamu memahami cinta"

"Menyerahkan hidup?"

"Ya, mungkin maksudnya seperti rela berkorban demi seseorang. Dalam filosofi cinta, cinta itu kebaikan dan kasih sayang atau ketertarikan secara pribadi terhadap seseorang"

"Fuu tidak mengerti Mod bicara apa"

"Cih! Baik dan bodoh memang beda tipis ya?"

"Fuu tidak bodoh"

"Hahaha.. baik-baik, aku hanya bercanda kok" Mod memeluk Fuu erat dan mengusap punggung gadis itu.

Jika suatu hari tiba saatnya kau mencintai Densha, aku yakin.. Cintamu yang akan paling tulus untuknya. - Mod.

"Ada apa ini? Kenapa pakai acara pelukan?"

"Densha??" Fuu dan Mod menoleh secara bersamaan, terkejut dengan kehadiran Densha.

"Hanya aku yang boleh memeluk Fuu!" Densha menarik tangan Fuu lalu memeluk gadis itu di depan Mod.

"Dasar sinting!"

"Kau tidak marah?"

"Untuk apa? Aku bahkan tidak memiliki perasaan padamu"

"Benarkah? Syukurlah!!" Densha tertawa senang.

"Semenjak aku tahu di rumahmu ada gadis secantik ini, aku sudah menyerah padamu! Lagipula aku tidak sungguh-sungguh menyukaimu!"

"Lalu kenapa kau masih di sini?"

"Aku di sini untuk Fuu, aku menyukainya" Mod tersenyum menatap Fuu, gadis itu membalas senyuman yang di berikan Mod.

"Menyukai??" Suara Densha mulai meninggi, ia terkejut dengan kalimat Mod.

"Dasar sinting!! Aku bukan yang seperti itu! Aku menyukai sifat Fuu, aku ingin berteman baik dengannya"

"Cih! Aku malah semakin curiga! Apa yang kau inginkan dari Fuu?"

"Aku tulus ingin berteman dengannya"

"Aku tidak percaya sedikitpun padamu!"

"Densha... Fuu percaya pada Mod" gadis itu menyela pembicaraan Densha dan Mod.

"Inilah kau! Kau itu terlalu mudah percaya pada orang yang baru kau kenal!"

"Tapi... mata Mod terlihat tulus"

"Persetan dengan mata siapapun!!"

Densha pergi meninggalkan Mod dan Fuu, hari ini untuk pertama kalinya Densha jengkel dengan Fuu. Ia marah karena Fuu yang selalu membela teman barunya, bukannya memihak padanya yang memberinya tempat tinggal.

BERSAMBUNG!!

Jangan lupa Like 😘

Terpopuler

Comments

Zukna4rmy Zukna

Zukna4rmy Zukna

Mod sebenarnya perempuan apa laki" sih? gak jelas tau ceritanya

2022-04-09

0

Mitha Armaza

Mitha Armaza

densha cemburu sma mod 😂

2022-01-16

1

Abrizam

Abrizam

masih lanjut

2022-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 INI FUU!!
3 KATRINA (1)
4 KATRINA (2)
5 KATRINA (3)
6 Densha Libur
7 Satu kamar
8 Kunjungan bibi (part 1)
9 Kunjungan bibi (part 2)
10 Mencari Fuu
11 Tes DNA milik Fuu
12 Ancaman untuk Fuu!
13 Sisi lain (part 1)
14 Sisi lain (part 2)
15 Kemarahan Densha
16 15 tahun yang lalu (part 1)
17 15 tahun yang lalu (part 2)
18 15 tahun yang lalu (part 3)
19 15 tahun yang lalu (part 4)
20 Rumah
21 Cumi bakar & Donat
22 Hujan
23 Menjenguk Densha (part 1)
24 Menjenguk Densha (part 2)
25 Memori
26 Bimbang
27 Sekolah
28 Moa dan Fuu (part 1)
29 Jennie
30 Tingkah Jennie
31 Moa dan Fuu (part 2)
32 Pulang ke rumah.
33 Salah paham
34 Masalah masing-masing
35 Bahaya! (part 1)
36 Bahaya! (part 2)
37 Kelemahan Isabella
38 Pernyataan
39 Clue
40 Sinyal
41 Kembali
42 Tuan Shawn
43 Di pinjam Moa.
44 Isi buku
45 Olahraga
46 Bagaimana bisa?
47 Seminggu
48 Hubungan
49 Roosevelt
50 Was-was
51 Berbagi Cerita
52 Carnivora
53 Menjenguk ayah Mod.
54 Lempar batu
55 Minum
56 ANNOUNCEMENT!!
57 Mabuk
58 Darah dan Hybrid
59 Iri
60 Gembel atau penguntit??
61 Darah Densha
62 Mata yang sama?
63 Cerita Moa (Part 1)
64 Cerita Moa (part 2)
65 Chance
66 Traktir
67 Yakiniku
68 Siapa pelakunya? (Part 1)
69 Siapa pelakunya? (part 2)
70 Percaya
71 Awalnya (kutukan)
72 Makanan manis
73 Barrier
74 Kenangan
75 Keluarga Roosevelt (1)
76 ANNOUNCEMENT!!
77 Keluarga Roosevelt (2)
78 Collin's (1)
79 Collin's (2)
80 Mind
81 Tutup Mata
82 Centil
83 KRAKEN
84 Not a Bird!!
85 Mengikuti!
86 Luka
87 Salep
88 Nightmare
89 Black
90 Ketemu Daniel
91 Melindungi kepala seseorang
92 Identitas
93 Harusnya rahasia!!
94 Festival
95 Insang
96 Butiran
97 TRIBRID
98 Segerombol
99 Ujian susulan
100 Tandon Air
101 Perubahan sikap
102 I.M
103 Festival (H - 7)
104 Festival (H - 6)
105 Festival (H - 5)
106 Festival (H - 4)
107 Festival (H - 3) bag.1
108 Festival (H - 3) bag.2
109 Actually (?)
110 Festival (H - 2) bag.1
111 Festival (H - 2) bag.2
112 PART
113 Festival (H - 2) bag.3
114 Festival (H - 2) bag.4
115 Festival (H - 2) bag.5
116 Festival (H - 1)
117 Hari H (part 1)
118 Hari H (part.2)
119 Hari H (part.3)
120 Hari H (part.4)
121 Hari H (part.5)
122 MindLink
123 The Last
124 Author
125 Spesial Part!!
Episodes

Updated 125 Episodes

1
PROLOG
2
INI FUU!!
3
KATRINA (1)
4
KATRINA (2)
5
KATRINA (3)
6
Densha Libur
7
Satu kamar
8
Kunjungan bibi (part 1)
9
Kunjungan bibi (part 2)
10
Mencari Fuu
11
Tes DNA milik Fuu
12
Ancaman untuk Fuu!
13
Sisi lain (part 1)
14
Sisi lain (part 2)
15
Kemarahan Densha
16
15 tahun yang lalu (part 1)
17
15 tahun yang lalu (part 2)
18
15 tahun yang lalu (part 3)
19
15 tahun yang lalu (part 4)
20
Rumah
21
Cumi bakar & Donat
22
Hujan
23
Menjenguk Densha (part 1)
24
Menjenguk Densha (part 2)
25
Memori
26
Bimbang
27
Sekolah
28
Moa dan Fuu (part 1)
29
Jennie
30
Tingkah Jennie
31
Moa dan Fuu (part 2)
32
Pulang ke rumah.
33
Salah paham
34
Masalah masing-masing
35
Bahaya! (part 1)
36
Bahaya! (part 2)
37
Kelemahan Isabella
38
Pernyataan
39
Clue
40
Sinyal
41
Kembali
42
Tuan Shawn
43
Di pinjam Moa.
44
Isi buku
45
Olahraga
46
Bagaimana bisa?
47
Seminggu
48
Hubungan
49
Roosevelt
50
Was-was
51
Berbagi Cerita
52
Carnivora
53
Menjenguk ayah Mod.
54
Lempar batu
55
Minum
56
ANNOUNCEMENT!!
57
Mabuk
58
Darah dan Hybrid
59
Iri
60
Gembel atau penguntit??
61
Darah Densha
62
Mata yang sama?
63
Cerita Moa (Part 1)
64
Cerita Moa (part 2)
65
Chance
66
Traktir
67
Yakiniku
68
Siapa pelakunya? (Part 1)
69
Siapa pelakunya? (part 2)
70
Percaya
71
Awalnya (kutukan)
72
Makanan manis
73
Barrier
74
Kenangan
75
Keluarga Roosevelt (1)
76
ANNOUNCEMENT!!
77
Keluarga Roosevelt (2)
78
Collin's (1)
79
Collin's (2)
80
Mind
81
Tutup Mata
82
Centil
83
KRAKEN
84
Not a Bird!!
85
Mengikuti!
86
Luka
87
Salep
88
Nightmare
89
Black
90
Ketemu Daniel
91
Melindungi kepala seseorang
92
Identitas
93
Harusnya rahasia!!
94
Festival
95
Insang
96
Butiran
97
TRIBRID
98
Segerombol
99
Ujian susulan
100
Tandon Air
101
Perubahan sikap
102
I.M
103
Festival (H - 7)
104
Festival (H - 6)
105
Festival (H - 5)
106
Festival (H - 4)
107
Festival (H - 3) bag.1
108
Festival (H - 3) bag.2
109
Actually (?)
110
Festival (H - 2) bag.1
111
Festival (H - 2) bag.2
112
PART
113
Festival (H - 2) bag.3
114
Festival (H - 2) bag.4
115
Festival (H - 2) bag.5
116
Festival (H - 1)
117
Hari H (part 1)
118
Hari H (part.2)
119
Hari H (part.3)
120
Hari H (part.4)
121
Hari H (part.5)
122
MindLink
123
The Last
124
Author
125
Spesial Part!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!