My Salvador
...Hy!Saya Nathan, pemilik rumah ini....
...Terimakasih kalian sudah meluangkan waktu untuk mampir dikediaman saya. Maka ,mulai dari sekarang .Bersiaplah untuk memulai perjalanan menemani masa-masa sekolah ku........
Enam Tahun setelah kelulusan. Ada hari di mana pemuda berpakaian serba Hitam ,berdiri seorang diri di tengah derasnya hujan yang mengguyur daerah ini. Angin kencang ,Guntur yang bergemuruh menggelegar, seakan akan menghancurkan bumi dan seisinya .Tidak membuat pemuda ini enggan meninggalkan tempat nya berdiri .
Pakaian yang sudah basah akan air hujan. Tidak mengalihkan pandangan atensi sepasang manik suram yang terbelenggu dalam duka, gusar dari tempat nya .
Iya."Pemuda ini tengah berdiri di depan empat makam. Empat makam keluarganya. Keluarga yang baru saja merayakan, merasakan kebahagiaan, kegembiraan. Harus lenyap dalam sehari. Semua tawa itu hilang, tangisan kebahagiaan itu hilang."
Hari itu. Iya, di hari itu. Nathan kehilangan empat orang sekaligus dalam semalam .Dalam semalam semua kebahagiaan yang baru saja keluarga rasakan harus terenggut oleh kematian.
Hujan .Saksi di bawah derasnya hujan ini .Nathan yang masih setia berdiri di tempat yang sama .Menumpahkan semua kesedihan nya .Menumpahkan air matanya tanpa ada Isak tangis .
Dalam hati yang sudah hancur ini .Nathan menangis dalam diam .Sangat sulit untuknya menerima rasa sakit yang teramat dalam ini .Kenyataan pahit yang memaksanya untuk melihat empat orang dalam keluarga meregang nyawa dalam semalam .
Sangat tidak mudah untuk dirinya menerima ataupun mengikhlaskan semuanya .Membuat Nathan benar-benar di posisi titik terendah dalam hidup nya .
Apa langkah selanjutnya yang akan di lakukan pemuda ini .Setelah semua yang terjadi.
...Next...
...+++++...
Tahun sebelum kejadian .Dua puluh tiga tahun berlalu ,bersama dengan kenangan-kenangan kebahagian yang tidak akan pernah kembali lagi .Karna di tahun ini semua sudah berubah begitu juga dengan cara hidupku .
Sejak lulus SMA .Aku sudah mulai membagi banyak waktuku untuk mengurus perusahaan dan berkuliah, untuk mencukupi kebutuhan adik ku.
Setelah kematian kakekku beberapa bulan yang lalu. Aku berubah menjadi multitalenta dalam segala hal sebagai peran orang tertua di keluarga. Seperti ibu sekaligus ayah, dan kakak untuk adikku .Manjadi kakak yang baik tentunya ,agar dia tidak sampai merasa kesepian atau kekurangan kasih sayang.
Entahlah ,kupikir tahun-tahun itu adalah tahun-tahun terberat untukku .Sebelum aku menjadi seperti sekarang ,menjadi wanita mandiri yang selalu berusaha untuk menjadi wanita kuat dan multitalenta dalam segala bidang .
Di tahun ini aku memutuskan untuk pindah ke Seoul , menetap di sana bersama adikku untuk menjalani lebaran hidup baru di sana.
++++++++++++
+++++++++
Dear!! Like Nathan .
Sebelum berangkat ke Seoul .
Nathan Salvador. Nama panjang ku, biasa di panggil Than dan Nathan oleh teman-temanku. Saya anak SMP Persatuan Bangsa ,di kota S itu tempat tinggal ku .
Hari ini, hari-hari terakhir ku di sekolah SMP ini .Oleh karena itu, hari ini saya berangkat lebih awal dari hari biasanya, untuk menepati janji saya teman-teman saya.
"NAT!!!". Teriak seseorang yang memanggil namanya .Nathan langsung menengok ke arah sumber suara dengan mengerutkan keningnya.
Orang itu langsung merangkul bahu Nathan."Nanti jadi makan-makan Nat. Lu teraktir ."
*Lee Jovan Do, teman sekelas Nathan .Jovan adalah anak tunggal sultan pemilik pengusaha mobil tersukses di kota S .Jovan juga tipe anak yang sangat care kepada teman-temannya dan juga anak yang paling pelupa, jika soal uang.
Kenapa di sebut pelupa? Jadi seperti ini ceritanya.
Saat masih kelas 6 SD ,ia pernah meninggalkan uang 10jt di kedai sederhana dekat tepi jalan yang tidak terlalu jauh dari perbatasan daerah lain. Uang itu hilang, karna Jovan terlalu asik makan dan mengobrol dengan teman-temannya di warung dekat jalan itu. Saya tidak terlalu tahu kenapa ia bisa membawa uang sebanyak itu, tapi yang namanya anak sultan. Jovan hanya di marahi orang tuanya beberapa jam, selesai itu berjalan seperti biasa kembali. Kedua orang tuanya juga tidak pernah membahas soal uang itu lagi. Kata dia waktu cerita ke gue.*
Nathan membalas."Iya." Dengan wajah malas ia merotasi manik hitam lekat nya.".....Mana Yudha dan Kevin ?". Lanjutnya bertanya.
"Hem." Saut Yudha berjalan dengan santai, lemot, lelet, malesnya. Semacam manusia yang kekurangan nutrisi gizi baik. Hhhh...yasudh jangan bercanda...lanjut...
*Yudha Kurniawan, anak pertama dari tiga bersaudara.Yudha adalah tipe anak yang mandiri sejak kecil ,ia sudah mulai memenuhi kebutuhannya sendiri sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 SD dengan hasil kerja kerasnya sebagai montir mobil.Yang ia kelola bersama paman nya .*
Memasang bola mata jengkalnya ."Kenapa mata lu ?".Tanya Jovan .
Membenarkan tas ransel yang ia bawa ."Biasa."Balasnya enteng.
"Lu kerja tidak kenal waktu, Yud." Saut Nathan.
Dengan berjalan bersamaan berangkat ke sekolah, mereka bertiga saling bertukar obrolan .
"Nanggung kalau di tinggal tidur.Tinggal satu mobil saja tadi malam ."Balas Yudha .
"Terserah lu ,Yud." Balas Nathan memutar malas manik hitam lekat nya.
"Kayak ada yang kurang ,tapi apa?". Saut Jovan melihat-lihat sekitar mencari sesuatu yang menurutnya tertinggal .
"Iya kayak ada yang kurang ." Balas Nathan ikut mencari .
"Kevin tidak ada ." Saut jawab rasa penasaran Nathan dan Jovan .
"Kemana dia?". Balas bersamaan Jovan dan Nathan .
"Mana gue tahu, lebih baik cepat jalan, masuk kelas dan tidur ." Balas Yudha yang sudah tak sanggup menahan beratnya barbel yang terpasang di atas matanya.(Hhhhh).
+++
Sesaat kemudian akhirnya tibalah mereka bertiga di depan gerbang sekolah .Mereka segera melanjutkan masuk kedalam sekolah tak terkecuali Yudha yang mendahului Jovan dan Nathan .
"Than, kita cuma geledah bersih ,kenapa harus ikut masuk?". Tanya Jovan. Di sambung dengan suara setan menggoda."....Lebih enakkan bolos, langsung makan-makan."Lanjutnya.
"Lubang sampah lu. Pikiran lu makanan terus."Balas ketus Nathan mengerutkan keningnya .
Setibanya di depan kelas."Sepi sekali ini kelas, buset udah molor saja tuh kebo ."Ucap Nathan."...Ikut bobok aahh." Nathan yang ikut mengatur posisi tidurnya .
"Kalian n**jir, kebo semua ." Balas Jovan yang kesal. Akhirnya Jovan duduk di salah satu kursi, ia mainkan layar ponselnya untuk memulai fokus bermain game .
++++++
Sesaat setelah beberapa menit. Tiba-tiba pintu kelas terbuka paksa dengan sangat keras .
Berakkkk .......
Jovan langsung memalingkan wajahnya ke arah pintu dengan bola mata jengkalnya .
Yudha yang awalnya tertidur pulas langsung terbangun dengan sorot mata memerah membelak lebar, khas orang bangun tidur melihat ke arah pintu kelas yang terbuka lebar .
Dan itu berbanding terbalik dengan Nathan yang masih terhanyut ke dalam mimpinya. Nathan hanya membuka matanya sekilas sebelum berlanjut ke alam mimpinya kembali.
"Kalian aku tunggu di aula tidak datang-datang, ku pikir belum sampai. Ternyata kalian sudah molor disini. Aku capek breng**sek di bawah angkat-angkat kursi."Oceh Kevin yang menggebu-gebu, seperti seorang emak-emak yang menegur anak nya .
*Kevin Lintang Pramono, murid yang paling cerdas, pintar, dan terlalu aktif di sekolah. Bagaimana tidak, ia adalah keturunan dari dua orang yang cukup ber lQ. Bisa di sebut IQ pintar. Ayah Kevin adalah seorang kepala sekolah dari sekolah SMA yang terkenal dengan murid-muridnya yang pintar-pintar. Begitu juga ibunya yang seorang dosen MTK terbaik di kampus yang cukup besar dan dikagumi di kota S .*
"Kita ke bawah Vin ."Ajak Jovan merangkul bahu Kevin.
Melihat sekilas Nathan dan Yudha yang masih bergeming di posisi yang sama."Ayo Than ,Yud ." Ajaknya .
"Hemm, sepertinya Nathan tidak akan bangun."Saut Yudha membenarkan rambutnya berantakan, lebih tepatnya di acak-acak bukan di rapikan.
Kevin langsung datang ke meja Nathan dan langsung menggebrak meja yang di buat tidur Nathan, dengan disusul suara keras lantangnya yang menggema."WOOOYY KEBO BANGUN!!".
"Buset suara Kevin menggema."Bisik Yudha kepada Jovan.
Kevin yang masih bisa mendengar ucapan Yudha ."Tutup mulut mu."Tegasnya dengan mengepalkan tangannya .
Memasang wajah muram berkeringat berbidik ngeri ."Buset santuy! Baby gue kaget nanti".Ujar Jovan .
"Than bangun ,kita di tunggu di bawah."Kata Kevin sedikit lebih tenang bersabar .
"Baiklah ,Yuk ."Suara khas orang bangun tidur .
Mereka berempat melangkah turun ke bawah untuk segera bergabung dengan yang lain di aula .
Seharian mereka habis bantu-membantu di sekolah. Sore harinya mereka pulang. Karna sudah terlalu sore, juga memang sudah waktunya pulang.Terutama Yudha yang harus segera kembali ke bengkel. Yang membuat acara makan-makan bersama pun tertunda .
Di perjalan pulang Jovan berpisah dengan Kevin dan Nathan karna ia harus menjemput adik angkat nya di rumah Neneknya. Sedangkan Kevin juga ikut berpisah dengan Nathan karna ia harus membeli sesuatu untuk besok .
Nathan pun berjalan sendirian di trotoar perjalan kaki. Hari juga sudah mulai gelap. Namun ia tetap berjalan santai ke arah rumahnya yang masih cukup jauh .
Sampai akhir tiba-tiba benda pipih di kantung celana panjangnya berdering. Ia ambil ponselnya yang ada didalam saku celana. Lalu menggeser gagang telfon yang bergetar-getar di layar ponselnya .
Tersambung.
*Kamu dimana Nathan ?".
*Masih di jalan pulang, kak. Bentar lagi sampai ."
*Kakak jemput, kebetulan kakak sudah pulang kerja ."
*Baiklah, sekalian makan di luar kak."
*Ya ,tunggu di sana ."
*Di jalan mana kamu?".
*Di bawah jembatan pejalan kaki biasa. "
*Tunggu di sana ."
Panggilan berakhir .
Nathan duduk di tepi trotoar yang tidak terlalu jauh dari jalan raya. Akan tetapi tiba-tiba .
Berukk.....Ada seseorang memukul kepalanya dengan sangat keras. Membuat Nathan langsung tersungkur meringis menahan sakit luar biasa di kepalanya. Dengan sekuat tenaga Nathan berusaha untuk tetap terjaga, agar ia bisa melihat seseorang pria itu ."Kau!!".Ujarnya membulatkan bola matanya melihat sayup-sayup pria pembawa balok kayu besar ini .
Darah segar mengalir membasahi keningnya. Sedangkan orang itu berjalan mendekat dan menusuk perut Nathan dengan pisau yang pria ini bawa .
Nathan langsung tersungkur tidak berdaya di sana, dengan darah segar yang terus mengalir deras dari perut maupun kepalanya.
Seragam sekolah yang awalnya bersih, kini sudah memerah terkena bercak noda darah segar nya.
Sementara itu. Pria tadi yang panik langsung melempar pisau tadi sembarangan dan langsung berlari dari sana meninggalkan Nathan yang sedang sekarat .
+++++++
"Pak-pak berhenti pak." Suruh Kak Riska yang langsung beranjak turun dari dalam mobil .
Riska langsung berlari mendekati seseorang yang bersimbah darah atas trotoar yang menarik atensi penglihatan nya. Dengan seluruh tubuh bergetar takut hebat. Riska membalikan badan seseorang itu .
"Nathan ,Na-Nathan bangun. Dik Bangun!!".Ucapnya dengan air mata yang mengalir dengan derasnya .
"K-ka ka-kak ." Ucapnya lirih .
Menggenggam erat telapak tangan kakaknya."Nathan akan baik-baik ,Nat...janji."
Sedikit meninggikan nada bicaranya."PAK-PAK ,bantu saya bawa adik saya ke rumah sakit pak ." Ucapnya kepada supirnya .Pak Supir langsung membantu majikannya tanpa harus menjawab lagi .
Riska langsung berangkat ke rumah sakit ,untuk segera menyelamatkan nyawa adik satu-satunya.
Setibanya di rumah sakit. Nathan langsung di bawah ke ruang UGD ,dan di bawah kembali ke ruang operasi untuk segera menghentikan pendarahan dari luka yang di miliki Nathan .
Riska menunggu di depan ruang operasi dengan perasaan yang campur aduk ,memperhatikan lampu ruang operasi yang masih menyalah merah.
Riska begitu khawatir dengan keadaan adiknya. Satu-satunya keluarga yang masih ada bersamanya. Setelah wafatnya mendiang kedua orang tuanya beberapa tahun lalu. Ia berduka kembali dengan wafatnya mendiang kakeknya. Yang masih hitungan bulan kepergian nya. Membuat Riska tidak akan sanggup lagi, jika harus melihat seseorang yang dekat dengannya pergi meninggalkan nya. Untuk sekian kali lagi .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Toni Hartono
aku yg di duga orangnya...soal ini.....ngopo dia salut.....ap.hartoni piber mutimah sarumah.di bumi ayat.
2022-08-22
0
Atun
Q mampir di sini.
Bagus
Semangat thor
2022-06-17
1
Shiro
salam dari love story of two Teenengers
2022-05-18
2