Pagi harinya .Seperti rutinitas biasa sebelum melakukan kegiatan .Nathan dan kakaknya sarapan pagi bersama terlebih dahulu. Pagi ini ,Nathan sangat menikmati makan paginya karna menu sarapan paginya adalah nasi goreng sosis kesukaannya.
Berbeda dengan kakaknya yang menikmati sarapan paginya dengan santai seperti biasa dengan di temani segelas teh hijau dan membaca berkas kerja hari ini .
Sesaat kemudian setelah selesai makan. Riska beranjak dari tempat duduknya ."Jangan lupa untuk berkemas ,dik."
"Siyap bos." Ujar Nathan bersemangat memberi hormat .
Mengelus lembut rambut kepala adiknya ."Kakak berangkat dulu, jaga nakal ."Pamitnya berlalu meninggalkan meja makan .
Melihat punggung kakaknya yang mulai menjauh ."SEMANGAT KERJANYA ,kak Riska ."Teriak Nathan di awal kalimatnya di susul senyum lebar dengan mengangkat tangannya ,khas orang memberikan dukungan semangat .
Riska membalikan badannya dan tersenyum sekilas membalas adiknya sebelum kembali berlalu pergi .
Sesaat setelah ke berangkat kakaknya ke kantor .Nathan yang sudah selesai makan seperti biasa mencuci piring kotornya terlebih dahulu .Walaupun di awal tadi ia sempat tidak di perbolehkan dengan bibi Kang Yong-See, pembantu yang bekerja di rumahnya .Tapi Nathan terus bersih kekeh yang akhirnya membuat bibi Yong-See menyerah dan memilih berlalu pergi melanjutkan pekerjaan rumah yang lain.
++++++++++
Setibanya di kantor .Riska langsung melangkah masuk ke dalam aula utama gedung itu ,ia menghampiri wanita yang menjadi perwakilan sekretarisnya atau resepsionisnya jika sekretaris utamanya berhalangan untuk hadir.
"Selamat pagi ,Hana ."Sapa Riska yang sedikit mengagetkan Hana yang sudah mulai bekerja .
"Y-e ,bu Riska ." Ujarnya yang kaget dengan ke datangan Riska .
"Se-selamat pagi, bu."Lanjut nya gugup.
"Pak Jun-Su sudah datang?". Tanyanya .
"Belum, bu ."
Riska tersenyum miring dengan tipis ."Jika beliau sudah hadir ,tolong suruh dia datang ke ruang kerja saya segera ."Pesan Riska sebelum berlalu pergi untuk segera masuk ke dalam live .
Hana membalas dengan anggukan kepalanya .Setelah kepergian atasannya ,tiba-tiba salah seorang menepuk bahunya ."Kenapa lu?".
"Astaga! Kim Yong-Bae ."Ujarnya kaget membulatkan manik hitam matanya menatap rekan kerjanya .
Mengerutkan alisnya."Lu kenapa? Gue cuma tanya ,lu nya aja lebay. Sampai kaget segalak."Kata Kim Yong-Bae .
"Pagi ,tuan, nona." Sapa salah satu karyawan biasa sebelum berlalu pergi meninggalkan mereka yang hanya di balas dengan anggukan .
"Tadi ada bu Riska ,ah sial gue kaget banget gara-gara itu ."Ucap Hana kembali duduk di kursi kerjanya .
"Umm ,bos tany....". Ucapnya terpotong dengan ucapan Hana yang tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya berjalan berlalu pergi ."Selamat pagi tuan ,bu Riska menunggu anda di ruang kerjanya .Beliau bilang jika tuan sudah hadir ......"Tanpa menunggu Hana melanjutkan kalimatnya .
Tuan Hyun Jun-Su langsung melanjutkan langkahnya kembali mengabaikan Hana .Setelah punggung tuan Hyun Jun-Su masuk ke dalam live dan live tertutup ,Hana mengumpat ."Sial ,sombong amat ."
Hana berjalan dengan kesal kembali ke meja kerjanya ."Gue enggak pernah suka sama tuh bujang ,gue berharap bu Riska segera memecatnya ."Ujar kesal Hana .
"Masih dendam lu sama dia?".Kim Yong-Bae yang bersandar di meja kerja Hana .
"Ya ." Balas nya cuek .
Dengan menahan tawa kecilnya yang melihat tingkah kekanak-kanak kana rekan kerjanya."Yasudah lah ,gue duluan ." Ucapnya berlalu pergi tanpa menunggu balasan dari Hana .
+++++
Di lantai 20 ruang kerja pribadi Riska .Hyun Jun-Su keluar dengan mimik wajah yang teramat sangat kesal ,dan terlihat dari sana jika beliau ingin sekali membanting seseorang .Jika ada yang mau .
Kim Yong-Bae yang sudah terduduk di meja kerjanya tanpa sengaja melihat itu ,akan tetapi ia berusaha untuk tidak terlihat tahu karna ia takut jika nanti tuan Hyun Jun-Su memukulnya seperti dulu .
Iya ,selama bertugas menjadi atasan .Tuan Hyun Jun-Su terkenal tegas ,bahkan karna terlalu tegasnya ia pernah hampir memukul beberapa karyawannya tidak terkecuali kedua sekretarisnya yang tiap hari harus berhadapan dengannya secara langsung dan mendengar kan ocehannya secara langsung .
Sesaat setelah tuan Hyun Jun-Su berlalu pergi .Kim Yong-Bae segera mengambil berkas yang ia kerja kan tadi malam untuk ia tunjukan ke pada bosnya .
++++
Brak....
Hyun Jun-Su menggebrak meja kerjanya dengan sangat keras. Eh-tunggu ,ruang kerja pribadi khusus untuk atasan di buat kedap suara di perusahaan Salvador .Jadi jika bosnya sedang berteriak-teriak di dalam ,membentak-bentak bawahannya pun tidak akan terdengar dari luar .
Kini wajah Hyun Jun-Su semakin menunjukkan puncak amarahnya .ia memperhatikan keluar kaca gedung kantor dari tempat ruang kerjanya. Hyun Jun-Su mengingat-ingat apa yang terjadi ke padanya beberapa saat yang lalu di ruang kerja pribadi Riska.
"Batalkan semua pertemuan kemarin ."
"Ada hal lebih penting dari harus bertemu dan berbincang kecil dengan mereka ."
"Dan iya ,ambil kan saya berkas penting perusahaan saya ingin melihat nya. "
"Baik, Agassi." Terlihat dengan senyum paksa*.
Dalam bahasa korea .
Ingatan Hyun Jun-Su sesaat yang lalu .Hyun Jun-Su sangat kesal dengan Riska yang sudah hampir mengambil alih semua jalan kerja perusahaan yang membuat dirinya terasa seperti bawahannya sekarang. oh bukan ,bukankah anda memang bawahan?.
Tidak ,jalan pikir Hyun Jun-Su sekarang tidak seperti itu. Hyun Jun-Su tidak sadar kalau dirinya memang sekedar bawahan yang di berikan kepercayaan untuk mengelola perusahaan yang sewaktu-waktu jabat itu akan di cabut darinya .Tidak yang terpikir olehnya sekarang mengambil alih perusahaan Salvador ke pada pimpinannya.
"Nona Riska tidak semudah ini untuk mengambil apa yang sudah saja perjuangkan ."Ujarnya menatap tajam keluar kaca gedung .
++++++++
Selesai melihat berkas kerja kantor ,dan menandatangani beberapa dokumen. Riska terduduk rileks di atas kursi kerjanya ,ia memperhatikan langit-langit ruang kerjanya yang tidak terlihat menarik sama sekali .
Riska menatap langit-langit ruang kerjanya yang tidak menarik itu dalam diam .Iya ,manik-manik hitam Riska menatap kosong .
Terlihat sangat jelas di raut wajahnya ,kalau ia begitu sangat lelah .Lelah sekali ,terlihat jelas semuanya di dalam tatapan kosong itu .
"Saya selalu berharap semua segera berakhir .Saya sangat ingin istirahat ."Batinnya menangis rapuh .
Sesegera mungkin Riska menepis semua kesedihan di dalam dirinya .Riska segera melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.Sampai terlintas di pikirannya yang menunda pekerjaannya kembali .
Bukankah tadi pagi ,Riska menyuruh tuan Hyun Jun-Su untuk memberikan nya berkas penting perusahaan ,tapi kenapa sampai sekarang Hyun Jun-Su tidak kunjung datang ke ruang kerjanya .
Riska juga teringat tentang apa yang ia lihat tadi malam. Riska pun segera beranjak dari tempat duduknya ,ia melangkah keluar dari ruang kerja pribadi .
Di luar ,Riska melewati meja kerja Kim Yong-Bae begitu saja .Riska langsung saja beranjak masuk ke dalam ruang kerja Hyun Jun-Su. Akan tetapi ,Riska tidak mendapati Hyun Jun-Su di ruang kerja pribadinya sendiri.
Riska kembali menutup pintu itu dengan sedikit membanting .
Brak.....
Riska memalingkan perhatian melihat Kim Yong-Bae ,ia berjalan mendekati meja kerja Kim Yong-Bae yang sembaring tadi terdiam .
"Kamu melihat Hyun Jun-Su ?".Tanya Riska tanpa menyertakan kata tuan di kalimat tersebut .
"Selesai jam makan siang ,Tuan Hyun Jun-Su sudah pergi .Saya tidak tahu beliau pergi kemana ."Balas Kim Yong-Bae sedikit gugup menatap sorot mata dingin Riska .Di tambah dengan tangan Riska yang terlihat mencengkram kuat meja kerjanya .
"Ikut saya ."
"Dan iya ,suruh Hana mengambil alih pekerjaan mu sebentar .Saya tunggu kamu di bawah ."Kata Riska tanpa menatap Kim Yong-Bae .
Riska berlalu pergi meninggalkan sekretarisnya .Setelah membungkuk sekilas ,Kim Yong-Bae bergegas bangkit dari kursi kerjanya .Kim Yong-Bae membawa beberapa dokumen yang seharunya ia selesaikan sekarang ,ia membawa beberapa dokumen itu bersamanya .
Sesaat kemudian setelah selesai memberikan tugas kerjanya kepada wakil sekretarisnya .Kim Yong-Bae segera mungkin mempercepat langkahnya menyusul bosnya.
Setibanya di parkiran mobil kantor ."Cepat naik."Suruh Riska yang sudah ada di dalam mobil ke pada sekretarisnya.
Kim Yong-Bae menurut ,ia langsung beranjak masuk kedalam mobil bosnya. Riska langsung menyalahkan mesin mobilnya ,ia menginjak gas mobilnya .
Riska yang sudah fokus menyetir. "Dimana tempat perusahaan VIlepar berdiri ?".Tanya nya dingin .
"Di daerah Minsik ,dekat kota Seoul ."Jawabnya melihat bosnya yang terlihat sangat serius menyetir mobil dengan ke cepat sedang .
Kim Yong-Bae yang menyadari itu berusaha untuk bertanya ,akan tetapi ia urungkan karna melihat bosnya terlihat sangat serius sekarang dan terlihat juga sangat ingin marah."Apa lagi yang akan di lakukan Jun-Su?". Batinnya bertanya memperhatikan jalanan di luar jendela mobil.
Beberapa menit kemudian sampailah mobil yang di kendarai Riska di perusahaan Vllepar .Setelah mobil sudah terparkir dengan benar ,Riska segera beranjak turun dari dalam mobil .
Khas seorang CEO dari perusahaan besar ,Riska berjalan masuk ke dalam gedung kantor Vllepar yang tidak terlalu besar itu .
Kim Yong-Bae hanya terdiam mengikuti langkah bosnya yang masuk ke dalam kantor Vllepar.
"Jun-Su!".Bentak Riska dengan suara lantangnya .
Hyun Jun-Su yang awal nya banyak bicara mempermalukan CEO dari perusahaan Vllepar.Sampai CEO dari perusahaan Vllepar tertekuk lutut di depan nya ,langsung terdiam seketika memperhatikan Riska yang masih berdiri di ambang pintu masuk ruang kerja CEO perusahaan Vllepar dengan sorot manik mata hitam nya yang tajam .
"Bantu pak Song Mal-shik , Yong-Bae."Suruh Riska tanpa melihat Kim Yong-Bae.
Kim Yong-Bae membalas dengan anggukan ,lalu melangkah mendahului Riska dan membantu pak Song Mal-shik yang terduduk di lantai di depan Hyun Jun-Su.
Riska mendekat masuk ke dalam ruang kerja pak Song Mal-shik ,CEO dari perusahaan Vllepar."Saya sangat tidak suka dengan tindakan anda ."
"Bisakah anda berperilaku sedikit baik ,tidak seharunya anda seperti ini .Bukankah masih ada cara lain untuk menyelesaikan ini. "
"YANG SAYA LAKUKAN SUDAH BENAR, AGASSI."Bantah Hyun Jun-Su meninggikan suaranya .
".... Jika tidak seperti ini orang-orang akan mudah memanfaatkan belas kasih perusahaan yang akan menjadi kelemahan perusahaan ." Hyun Jun-Su yang meninggikan suaranya.
"......Nona baru pertama kali memegang perusahaan besar,seharunya nona mengikuti saya dan belajar dari saya ."
"........Nona mau perusahaan kita bangkrut, seperti appa nona yang gagal memajukan perusahaan."
Brukk.......
Kepalan telapak tangan yang sejak tadi Riska tahan akhirnya mendarat dengan keras di pipi Hyun Jun-Su sampai dirinya tersungkur ke lantai karna terlalu kerasnya pukulan Riska .
Manik hitam menatap dengan sorot mata tajam nya ke pria dewasa yang sedang tersungkur memegangi pipi memanasnya."TUTUP MULUTMU!?".
"Saya tidak perduli basah-basi apa saja yang keluar dari mulut anda .Perusahaan ini sudah saya pegang dan akan saya jalankan dengan pola pikir saya sendiri ."Riska dengan anda suara tegasnya .
"......Saya memang membutuhkan pola pikir anda ,tapi tidak untuk menuruti semua keinginan dan kemauan anda .Tuan Hyun Jun-Su." Riska menekan kalimat akhirnya .
Di saat Hyun Jun-Su masih terdiam di lantai .Riska yang mengalikan perhatiannya ke arah lain ,mengabaikan Hyun Jun-Su yang menatap jengkal ke arah nya .
"Saya sudah tidak perduli ,terserah anda mau apa?". Dingin Riska .
"Pak Song Mal-shik ."Serunya tanpa menatap wajah pria setengah paru baya itu .
Tanpa menunggu jawaban dari pria setengah paru baya ."Datang lah besok ke kantor ."Ucapnya .
Song Mal-shik membungkuk ."Ye ,nona Riska ."
Riska berlalu pergi dari sana meninggalkan Hyun Jun-Su yang menatap sinis .Dan benar saja ,setelah kepergian Riska .Hyun Jun-Su mengeram ."SAYA TIDAK AKAN MELUPAKAN HINAAN INI NONA RISKA SALVADOR."Manik mata hitam yang menatap lurus ke depan dengan tajam .
++++
Sementara itu Riska yang sudah fokus menyetir mobil ."Maaf bos .Apa tidak papa anda memperlakukan Tuan Jun-Su seperti ini?".Kata Kim Yong-Bae dengan ragu-ragu.
Lama Riska tidak merespon perkataan sekretarisnya ,ia pun membalas dengan hanya fokus menyetir mobil. "Tidak perlu di khawatir."Suara dinginnya .
Kim Yong-Bae yang mendapatkan balasan seperti itu pun memilih untuk diam sampai di kantor ,karna ia tidak ingin lagi bertanya hal yang membuat mood bosnya rusak .
+++++
"Ajusshi Dae-Hyun ". Panggil pemuda dengan tinggi badan rata-rata berlari kecil menghampiri pamannya yang akan pergi membuang sampah.
Paman Baek Dae-Hyun yang mendengar itu pun menghentikan langkah kakinya."Ada apa tuan muda ?".
Mengatur nafasnya yang tidak teratur."Hhhaa..."Dengan mengangkat telapak tangannya sebagai balas untuk menunggu .
"Ajusshi bisa antar saya ke belanja ,ada barang yang ingin saya beli ."
"Baiklah tuan muda ."Balas Paman Baek Dae-Hyun mendorong tong sampah yang ia bawa untuk ia tepi kan .
Sesudah di dalam mobil ,Baek Dae-Hyun mulai menyalahkan mesin mobil untuk segera menancap gas dan berlalu pergi .
Paman Baek Dae-Hyun yang fokus menyetir mobil ,teringat dengan tingkah aneh putrinya tadi malam ."Kemarin sudah sampai mana jalan-jalannya, tuan muda ?".
Nathan yang terduduk fokus memainkan game di ponselnya di kursi tengah mobil, Reflek menengok ke arah sumber suara ."Hem."
"Um eii ,belum semua Ajusshi .Soalnya kemarin sudah terlalu malam dan dingin ,jadi saya belum mengunjungi semua tempat bagus di daerah ini ." Jelas Nathan dengan sedikit lesung.
"Ajusshi ,apakah boleh hari saya keluar lagi bersama putri anda ?".Tanya Nathan dengan sopan ." Hem ,jika Ajusshi tidak mengijinkan juga tidak papa .Soalnya saya banyak yang harus di siapkan ."Nathan tasnya menunggu jawaban pamannya .
Paman Baek Dae-Hyun terkekeh pelan dengan perkataan majikannya."Soal itu saya tidak tahu .Saya akan bertanya dengan putri saya nanti ."Balasnya .
"Hemm." Dengus Nathan yang akhirnya memilih untuk terdiam sepanjang perjalanan sampai setibanya di Supermarket .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Senajudifa
ya secara...mana ada yg mau dibanting thor...semangat y
2022-05-28
1
Maminya Nathania Bortum
mampir thor
2022-04-26
1