Osaka
19.58 .Night
Karna Kenchii yang tidak mau menerima bantuan dari Nathan, membuatnya sampai di rumah menjelang malam .Ayah Kenchi ,paman Yoshi yang kebetulan ada di luar rumah. Melihat itu langsung membantu putra nya untuk masuk ke dalam rumah .Akan tetapi langsung di tolak oleh Kenchii.
Kenchii berlalu masuk ke dalam rumah begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata kepada Nathan .Untuk mengucapkan kata ,menatap wajah Nathan sebelum masuk ke dalam rumahnya saja tidak Kenchii lakukan .
Paman Yosih yang melihat sikap tidak sopan nya putra nya ,berkata ."Kenji..."
"....Sudah ,saya ingin istirahat ayah. Saya capek!."Memotong perkataan ayahnya tanpa berpaling melihat ayahnya .
Nathan yang menyaksikan itu pun bergegas berpamitan untuk pergi."Oji-san ,saya permisi untuk pulang ."Pamit Nathan kepada pamannya .
Oji-san sebutan paman dalam bahasa Jepang.
Paman Yoshi mengangguk ringan ."Biar saya antar ,Nak ."
Secepat mungkin Nathan menolak tawaran paman Yoshi ."Tidak perlu paman ,saya pulang sendiri saja .Sumimase ."Mengangguk ringan sebelum beranjak pergi dari sana .
Menghentikan langkahnya untuk sejenak ."Tolong sampaikan kepada Kenji ,paman .Untuk tidak perlu menyusul saya besok ,saya juga sudah tahu jalan berangkat ke sekolah."
"Ho ,tidak papa nak Nathan .Biarkan Kenji menjemput kamu ."
*Koya Kenji, bisa di panggil Hiroyuki Kenchii. Dia adalah ada kelas 10 MIPA C. Putra tunggal paman Yoshi.*
"Tidak paman ,saya beneran tidak papa berangkat sendiri. Lagian jika ada apa-apa saya juga langsung telfon paman untuk meminta bantuan ."Kata Nathan menjelaskan dengan hati-hati.
".....Saya ingin sedikit mandiri,paman ."
"Baiklah ,jika itu mau nak Nathan ."
Nathan mengangguk ringan .Percakapan itu kembali berlanjut sedikit lebih lama .Sebelum Nathan benar-benar berpamitan untuk pulang.
Paman Yoshi memperhatikan punggung Nathan yang semakin menjauh dari kediaman rumahnya.Sebelum ia beranjak masuk ke dalam rumahnya ,karna udara saat itu mulai mendingin .
++++++
Di gang yang tidak terlalu sepi ini .Pemuda yang masih lengkap mengenakan seragam sekolah berjalan santai menerabas udara dingin malam yang mulai menusuk ke dalam kulitnya.
Pemuda yang mulai dilanda kedinginan ,tiba-tiba teringat dengan perkataan pamannya .
Biar saya antar ,Nak ."
Ingatan pemuda itu yang tanpa terasa mengukir senyum tipis di wajahnya."Oji-san memanggil ku dengan sebutan anak ,sudah lama sejak kematian kakek .Bahkan aku berpikir mustahil untuk mendengar kalimat itu lagi ."Batinnya dengan tetap melangkah kaki jengkalnya .
Sementara Nathan yang masih dalam perjalanan pulang ke rumahnya yang lumayan jauh jaraknya dari rumah yang di tempati pamannya .Membuatnya membutuhkan waktu sedikit lama untuk kembali pulang ke rumahnya .
Sesaat setelah menempuh perjalanan yang cukup lama ,akhirnya sampailah kaki panjang Nathan di kediaman rumahnya. Nathan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya untuk mengambil benda berukuran kecil berwarna perak di sana .Setelah mendapatkan benda itu(kunci rumahnya) ,ia segera memasukkan kunci itu ke dalam lubang pintu rumahnya .Sedikit memutarnya sebelum pintu berukuran cukup besar itu terbuka sedikit .
Sebelum melangkahkan kakinya ke dalam rumah ,ia sempat berbalik .Nathan melihat gerbang rumahnya yang masih sedikit terbuka .Alhasil dengan terpaksa ,ia melangkah turun kembali dari teras rumah untuk menutup rapat gerbang rumahnya .
Akan tetapi kakinya masih terdiam di sana menatap gerbang rumah tidak terlalu besar itu."Rumahku ada gerbang nya ,dan kemarin malam saya ingat paman Yoshi menutup rapat gerbang itu .Lalu bagaimana Kenchii masuk ke dalam rumah!?".Gumamnya sendiri.
"Ahh astaga ,paman lupa untuk mengunci nya. Saya terus di mana kunci gerbang ini?".Tanyanya kepada dirinya sendiri .
Nathan yang sudah menutup gerbang rumahnya segera beranjak masuk ke dalam rumah ,ia menaruh tasnya di atas meja ruang tamu .Fokusnya berganti menatap beberapa gantung kunci yang tergeletak di atas meja ,ia ambil beberapa kunci itu dan membawanya ke luar rumah .
Nathan mencoba beberapa kunci itu untuk dirinya coba mengunci gerbang rumahnya .Disaat sudah berhasil mengunci gerbang dengan satu kunci. Nathan mengambil kunci itu dan menggantungnya menjadi satu dengan kunci utama pintu depan rumahnya agar memudahkannya untuk di bawa berpergian. Sedangkan untuk kedua cadangan kunci ia akan simpan di dalam laci meja kamarnya nanti .
+++++
Di dapur dengan langkah kecilnya pemuda itu berjalan menguasai dapur .Pemuda itu fokus membuat makan malam untuk dirinya sediri .Ia begitu sangat fokus dan mempercepat gerakannya di karena perut yang sudah sangat kelaparan terus bergemuruh .Diingat sejak tadi siang ,ia belum memakan apapun .Mungkin itu yang membuatnya sangat lapar untuk saat ini.
Sesaat kemudian semua selesai makan malam nya sudah selesai ia buat. Semangku sup ,dua ayam goreng kering bagian paha ,dengan telur goreng setengah matang ,dan di sandingkan dengan nasi hangat.
Menu makan malam yang cukup untuknya mengisi energi nya yang sudah terkuras habis selepas beraktivitas seharian ini .
Pemuda itu terduduk di depan meja makan ,ia berdoa untuk makan malam hari ini lalu di akhiri dengan berkata ."Selamat makan ."
Sedikit demi sedikit pemuda itu mulai memakan makan malam nya sendirian di meja makan .Pemuda itu sempat menghentikan aktivitas menyantap makan malam nya. Dikala ia teringat dengan kakaknya .Ia segera meraih ponsel yang ada di atas meja makan yang tidak terlalu jauh dari nya .
Pemuda itu menghubungi seseorang di seberang sana .
Tersambung!
*Hallo kak."Sapa Nathan kepada kakaknya yang ada di seberang sana .
*Hallo ,ada apa dik?".
Nathan terkekeh pelan .*Ahh apa iya Nathan harus telfon kak Riska kalau ada masalah saja ."
Kini berganti dengan Riska yang tertawa kecil di seberang sana.
Nathan yang mengerkan tawa kecil kakaknya membuatnya bisa bernafas lega ,ia bersyukur kakaknya baik-baik di sana .
*Kak Riska sudah makan?".
*Belum ,nanti kakak akan makan. "
*Kak Riska jangan lupa makan, saya tidak suka melihat kak Riska sakit ."
Riska terkekeh pelan di seberang sana.*Saya akan makan bentar lagi ."
*Benar kak ,jangan bodong terus .Kak Riska tega meninggal Nathan sendirian. Kakek sudah pergi, kak. Nathan tidak ingin kakak juga ikut pergi ,meninggalkan Nathan ."Nathan yang mulai menahan tangisnya .
*Hy ,I will not leave you. Saya akan terus bersama kamu ,dik. Don't think too badly, okay."
*Hem ."
*Kamu sudah makan?".
*Nathan sedang makan sekarang. "
*Bagus ,adik pintar* ."
*Kak Riska juga makan ,dan jangan lupa minum vitaminnya. "
*Okay ,dik ."
*Good night ."
*Night too."
Panggilan di akhirnya Nathan sepihak.
Nathan melanjutkan makan-makan ,ia harus segera menyelesaikannya karna ia juga harus segera belajar .
Selesai makan malam ,ia mencuci piring kotor dan wadah kotor bekas nya memasak tadi .Tiba-tiba ia menghentikan aktivitasnya."Omgt ,buku-buku ku belum ku ambil. Astaga kenapa bisa lupa, BODOH!."Ujarnya kepada dirinya sendiri .
Bersama dengan itu ,ia yang sudah selesai mencuci piring-piring dan wada kotor pun beranjak pergi ke lantai dua rumahnya."Dasar pelupa."Umpatnya kepada dirinya sendiri mempercepat kaki jengkalnya berjalan naik tangga rumahnya .
Setibanya di atas ,ia tidur kan tubuhnya di atas tempat tidur .Tidur terlentang ,dengan mencoba untuk lebih tenang."Bodo lah di ambil besok juga bisa ."Ucapnya yang tidak terlalu perduli .
Belum sesaat ia berbaring terlentang .Nathan sudah memejamkan matanya rapat-rapat.
*Obat Vitamin yang Nathan maksud tadi di dalam percakapan telfon dengan kakaknya adalah obat-obatan penyakit mental Riska. Saat itu Nathan mungkin masih terlalu muda untuk mudah curiga atau masih cukup muda juga untuk tahu apa nama obat itu .Alhasil saat Nathan menemukan obat-obat itu di dalam laci meja rias kamar kakaknya .Nathan dengan polosnya percaya dengan perkataan kakaknya ,yang berkata ."Obat vitamin kakak ,dik. Taruh lagi. "
Nathan menaruhnya lagi tanpa menyimpan sedikit pun rasa curiga .Ia justru membalas perkataan kakaknya. "Nathan taru sini jangan lupa di minum ,kak ."
"....Sehat sehat ya kak ,jangan sakit-sakit lagi.Nathan sayang kak Riska ."
Riska membalas dengan senyum tipisnya ,ia mendekati adiknya lalu mengusap-usap picuk kepala adiknya."Iya adik kakak yang jelek ."
Memancungkan bibir moyongnya. "Nathan ganteng ,bukan jelek ." Riska terkekeh melihat tingkah lucu adiknya.
Bahkan sampai sekarang Nathan masih menganggap obat itu adalah vitamin .Bukan obat lain .*
++++++++++++
++++++++
Seoul
06.00 pm .Morning .
Berpakaian khas wanita pekerja kantor. Wanita berkulit putih susu bertubuh seksi itu melangkahkan kaki kecilnya menuruni satu persatu anak tangga rumahnya,melewati lorong rumahnya yang terlihat sangat elegan untuk di pandang mata.
Sesampainya di lantai bawah rumahnya ,fokus manik mata lekat hitam, sehitam langit malam itu membuat langkah terhenti .Menatap lekat pintu utama rumahnya yang terlihat sederhana dan besar .
Rumah yang terlihat begitu besar dan mewah hanya ia tempati seorang diri, sungguh miris. Membuatnya tersenyum miring ,tak ingin membuang waktu lagi .Wanita cantik itu beranjak pergi, ia berjalan anggun masuk ke dalam ruang makan. Ruang makan yang tidak terlalu jauh dari dapur. la menyungging senyum tipisnya menyapa pekerja rumahnya ,bi Yun yang sedang sibuk di dapur .
Riska mendudukkan pantatnya di atas kursi menaruh tasnya di atas meja makan di depan nya .Ia mengambil cangkir berisi teh hijau yang sudah tersedia di depannya .
Ke dua telapak tangan kini sudah menggenggam cangkir tidak terlalu besar itu.Dengan meminum sedikit demi sedikit teh hijaunya ,cangkir itu juga menghangatkan kedua telapak tangannya .
Bi Yun yang sudah selesai membuat sarapan menghampiri meja makan ."Permisi, Agassi."Ucapnya menaruh satu mangkuk berisi sup hangat ,dan sepiring telur goreng .
"Mari di makan ,noona. "Bi Yun tersenyum manis kepada Riska.
Riska membalas senyum hangat itu dengan senyum tipisnya ."Ya bi, buatan bi Yun juga sangat enak .Saya suka ."
"Terima kasih noona ,saya permisi ."Bi Yun berlalu pergi meninggalkan meja makan.
++++++++
Selesai makan Riska bergegas melangkah keluar rumah ,yang di sana sudah di tunggu oleh pamannya yang hari ini akan mengantarnya berangkat kerja .
Paman Baek Dae-Hyun menyungging senyumannya menyambut kedatangan majikannya .Ia membukakan pintu mobil untuk majikannya ,agar majikannya bisa langsung beranjak masuk ke dalam mobil .
Riska membalas tersenyum tipis sebelum ia masuk ke dalam mobil .Paman Baek Dae-Hyun segera menutup kembali pintu mobil ,ia segera beranjak masuk ke dalam mobil .Kini ia duduk di kursi pengemudi ,ia bersiap menyalahkan masin mobil untuk segera menginjak pedal gas .
Riska terduduk nyaman di kursi tengah mobilnya .Mobil ia naiki mulai berjalan keluar pekarangan rumah membuat fokusnya kini melihat keluar jendela mobil .Memperhatikan jalanan kota yang masih terselimuti dengan kabut putih .
Selepas perjalanan panjang .Riska yang telah sampai di depan kantornya segera bergegas turun dari dalam mobil .Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada pamannya sebelum beranjak masuk ke dalam gedung kantornya .
Lobi kantor yang belum terlalu ramai sedikit membuat Riska sedikit lebih damai ,ia melanjutkan langkah masuk ke dalam live untuk pergi ke ruang kerjanya di lantai 20 .
Di atas Riska mendapati Kim Yong-Bae yang sudah fokus dengan layar komputer di depan nya .Tak ingin mengganggu Riska melanjutkan langkahnya tanpa memberikan sapaan kepada sekretarisnya .Ia membuka pintu ruang kerjanya ,lalu melangkah masuk ke dalam.
Kini wanita yang berwajah cantik telah duduk di kursi kebesarannya ,ia mulai membuka beberapa berkas kerja dan lanjutkan dengan menyalahkan layar leptopnya.Wanita itu terlihat sangat fokus dengan pekerjaannya dan tidak terlalu suka jika harus menunda-nunda pekerjaannya.
Tidak perlu banyak bekerja yang di lakukan wanita berparas cantik itu .Wanita itu hanya tinggal membaca kembali berkas-bekas dan dokumen hasil kerja sekretarisnya, membenarkan, mencari kesalahan tulis untuk mendapatkan hasil kinerja kerja yang maksimal .
++++++++++++
+++++++++
Osaka
06.30 pm .Morning .
Masih terlalu pagi untuk Nathan berangkat ke sekolah ,ia yang sudah mengenakan lengkap seragam sekolahnya kini terduduk di depan meja makan .
Iya ,Nathan sedang menikmati sarapan paginya .Ia suap sedikit demi sedikit nasi goreng buatannya ke dalam mulutnya dengan sesekali fokus nya melihat game di ponselnya yang sedang ia main kan .
Pemuda itu terlalu asik dengan layar ponselnya sampai dirinya tidak menyadari jika nasi goreng yang ia makan sudah habis .Ia membuang nafasnya kasar sesaat setelah menyadari sendok makan yang ada di mulutnya sudah tak terisi dengan nasi goreng lagi .
Menaruh ponselnya di atas meja makan."Game ini membuatku gila."Ujarnya membawa piring kotor itu ke atas wastafel .
".....Saya kalah dua kali!".
Kini manik hitam lekat pemuda itu fokus membersihkan piring bekas makannya .Ia cuci piring itu hingga bersih lalu mengelapnya sebelum ia taruh kembali di rak piring.
Ia yang sudah selesai mencuci piring ,melangkahkan kaki jengkalnya berlalu pergi dari dapur .Dengan kaki jengkalnya pemuda itu menaiki anak tangga rumahnya .Pemuda itu kembali masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya ,ia tenteng tas sekolahnya turun kembali ke lantai bawah.
Di lantai bawah ia kembali ke dapur untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di atas meja makan .Ia masukkan ponselnya ke dalam saku celananya lalu kembali beranjak pergi .
Kini Nathan sudah ada di ruang tamu ,ia taruh tas sekolah di atas sova .Langkah kembali berlanjut untuk mengambil sepatu sekolahnya di rak sepatu yang tak terlalu jauh dari ruang tamu .Nathan bawa sepatu itu ,ia mendudukkan pantatnya di atas sova dengan mulai mengenakan sepatu nya.
+++++++
Sesaat kemudian manik mata hitam lengkat nya terfokus dengan jam dinding yang tergantung di dinding didepannya .
terserah pukuk 07.00 di sana .
Nathan segera beranjak dari tempat duduknya, ia rai tas sekolahnya dengan langkah cepat Nathan berjalan ke pintu depan rumahnya. Nathan membuka pintu rumah yang masih terkunci rapat itu ,setelah sudah terbuka ia melangkah keluar rumah lalu kembali mengunci pintu rumah .
Di gerbang depan rumahnya yang masih terkunci rapat .Nathan melakukan hal yang sama sebelum berangkat ke sekolahnya .
Walaupun suasana hari ini masih terlihat masih terlalu pagi.Bukan ,ini mungkin karna langit pagi hari ini sedikit tertutup awan hitam.Nathan tetap mempercepat langkah kakinya ,ia berjalan cepat dengan tetap santai menikmati suasana pagi di daerah Osaka .
Masih sedikit dari warga di sana yang mulai beraktivitas,tapi itu tidak mengurungkan dirinya untuk tetap berjalan pagi berangkat ke sekolahnya.
Toh berangkat pagi juga ada bagusnya ,dengan berangkat pagi ia bisa memiliki waktu luang untuk tidur di dalam kelas sebentar dengan menunggu guru datang .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Senajudifa
kutukan cinta mampir
2022-06-13
0
Maminya Nathania Bortum
lanjut
2022-04-30
0
Maminya Nathania Bortum
hatiku juga damai mengikutimu
dan membaca ceritamu thor
2022-04-30
0