Nathan yang masih di dalam live memutuskan untuk turun ke lantai 2 sebelum turun di lantai satu. Nathan berpikir akan sangat berbahaya untuknya, jika langsung turun ke lantai dua atau satu mengunakan live, ia pun memutuskan untuk turun di lantai empat terlebih dahulu .Setelah di luar live ,Nathan mengambil jalan tangga .
Di lantai dua bayangan penjaga mulai terlihat."Sial!".Umpatnya .
Setelah mendapatkan ide untuk ia turun ke lantai bawah tanpa harus di ketahui oleh penjaga-penjaga itu .
Nathan menaruh tongkatnya."Ayo Nathan kaki mu yang sakit, bukan tanganmu."Batinnya untuk membangun kepercayaan diri.
Nathan berjongkok, ia berjalan berlahan mendekati dua penjaga yang terlihat sangat lengah .Setelah sedikit dekat Nathan langsung melilitkan lengannya di leher salah satu penjaga ,karna penjaga yang satunya menyadari ke hadiri Nathan .Nathan langsung membanting tubuh orang yang lehernya ia cengkeram ,lalu dengan lincah ia langsung melayangkan tendangan memutar kepada satu penjaga lagi .
Sesudah dengan itu Nathan langsung naik ke dalam life .Semua penjaga yang berjaga di tangga langsung berlarian ke lantai tiga ,dan itu di manfaatkan oleh Nathan untuk turun mengunakan life .
Sesaat kemudian , Nathan yang berhasil turun ke lantai bawah .Langsung berjalan berlahan untuk segera bersembunyi .Nathan memperhatikan keadaan di lobi utama rumah sakit itu yang begitu banyak orang-orang yang di jadikan tawanan di sana .
"Aahh sial ,sakit sekali kaki ku."Batinnya yang merintih kesakitan. Mungkin karna luka di kepala Nathan yang membuat salah satu sarah di kaki kanannya ikut terganggu .Di tambah dengan kepala Nathan yang tiba-tiba terasa pusing dan sakit .
Akan tetapi Nathan terus berusaha tetap terjaga ,ia berusaha meyakinkan dirinya untuk tidak boleh sampai pingsan disini .Kakaknya di sana sedang di sandera ,jika sampai dirinya pisang apa gunanya ia sebagai adik yang selalu merepotkan kakaknya .
Di saat bersamaan dengan itu .Salah satu anak buah nenek tiri Riska berjalan mendekati nenek Rahayu .Penjaga itu berbisik sesuatu yang membuat nenek Rahayu tersenyum miring .
Gichel yang ikut penasaran bertanya pelan ke Riska ."Apa lagi yang di rencanakan nenek tua bangka itu?Ihhh...geram nya".
Bento yang masih bisa mendengar perkataan Gichel ."Diam kau ,apa kau ingin melihat saya dipukuli lagi ."Dengan raut wajah masamnya .
"Semoga Nathan mendengarkan ku dan menuruti perkataan ku." Batin Riska yang penuh dengan kekhawatiran dengan keadaan adiknya .
Nenek Rahayu datang mendekati Riska ,ia langsung menarik rambut panjang terurai Riska .Orang-orang di sana yang hanya bisa terdiam tertunduk ketakutan .
Riska di tarik paksa ke tengah lobi .Setelah sudah ada di tengah lobi nenek Rahayu langsung menarik lebih keras lagi rambut Riska ,lalu membanting ke ubin keramik lobi rumah sakit .
Kedua tangan Riska yang terikat membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi ,selain pasrah dengan menahan rasa sakit di keningnya yang membentur ubin keramik cukup keras sampai menyisakan sedikit bekas darah di sana .
Bento yang melihat itu hanya bisa memasang raut wajah syok-nya .Sementara itu ,Gichel justru bersamaan dengan beberapa orang di sana berteriak kaget ."HA!".
"RISKA!".
Bento dan Gichel tidak bisa berbuat apa-apa lagi karna tangan mereka juga sama-sama terikat.
Riska yang masih tergeletak di atas ubin kembali mendapatkan perlakuan yang tidak baik .Rambut kepala Riska kembali di tarik dengan paksa .Namun kali ini Riska hanya di bantu duduk tertelungkup menghadap orang-orang yang menjadi tawanan nenek Rahayu .
Nenek Rahayu yang belum melepaskan cengkeraman tangannya dari rambut kepala Riska ,berkata lantang ."Perempuan yang ada di depan kalian ,adalah cucu tiri saya ."
"Cucu yang sangat tidak berguna."Sambungnya bernada suara pelan akan tetapi terdengar sangat mematikan .
Nenek Rahayu mendorong pelan kepala Riska .Riska yang tersulut emosi membuka suara ."Masih pantaskah kau ,ku sebut sebagai nenek ku?".Dengan perhatian yang masih tertunduk menghadap ubin .
"Kau orang yang sudah merenggut semuanya yang saya miliki!".
"Kau membunuh orang tua ku agar kau bisa masuk dalam bagian keluargaku .Lalu kau membunuh kakek ku, satu-satunya keluarga yang dekat dengan ku saat itu, hanya karna kau menginginkan hartanya .Lalu sekarang kau ingin menghabisi ku dan adik ku .Wanita iblis seperti mu tidak pantas di sebut sebagai manusia atau....".
Pelekkk.....
Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Riska yang membungkam perkataannya .Nenek Rahayu sangat marah ,ia tidak hanya memberi tamparan keras .Tapi ia juga melayangkan pukulan dengan keras ke pipi Riska yang sudah di penuhi luka lebam.
Di saat Riska sudah tersungkur tidak berdaya .Nenek Rahayu mengambil senjata api dari salah satu penjaganya ,ia mengarahkan senjata api itu tepat ke arah kepala Riska .
"Susul kakek mu, ke NERAKA!". Umpatnya geram dengan sorot mata tajamnya .
"Dasar kau nenek peyot!!".Teriak Nathan dengan suara lantangnya berlari kencang ke arah nenek Rahayu.
Nenek Rahayu tercengang terdiam mematung .Sedangkan Nathan mengambil ancang-ancang melompat dan dengan lincahnya Nathan melayangkan tendangan keras mengunakan kaki kanannya tepat kena di punggung nenek Rahayu .Sampai nenek Rahayu terpental dan tersungkur di lantai .
Nathan menatap dingin ke arah nenek Rahayu, ia berjalan dengan cepat ke arah nenek Rahayu .Nathan mencengkram kuat kerah baju nenek Rahayu yang masih tergolek lemas dengan brutalnya Nathan langsung mengangkat kepalan tangannya ,ia melayangkan tinjuan kerasnya di wajah nenek Rahayu .Nathan melakukan itu berkali-kali tanpa henti .
Sampai ia tidak sadar, jika ada senjata api yang siap melesatkan peluru timah panasnya ke arah dirinya .
Dorr......
Berukk.....
Nathan yang mendengar itu langsung mengehentikan pergerakannya ,ia menengok ke sumber suara .Dimana Riska berhasil melumpuhkan pria yang akan menembak Nathan .
Lalu Riska yang sudah tidak sanggup menahan keseimbangan tubuhnya berusaha tetap berdiri tegak,ia langsung memalingkan perhatiannya ke arah adiknya. Riska menatap dengan sorot mata yang tajam."STOP, DIK. Membunuh tidak akan mengembalikan kedua orang tua dan kakek kita ."Katanya dengan dingin .
Nathan hanya terdiam ,ia tertunduk muram .Dengan raut wajah tertunduk nya ,Nathan beranjak dari atas tubuh nenek Rahayu yang sudah bersimbah darah .
Riska dengan menggenggam lengan kirinya yang sakit berjalan berlahan ke arah ke dua temannya .
Nathan yang masih sangat terpukul dengan kenyataan yang baru saja ia dengar membuatnya menjadi diam mematung dengan kepala yang masih tertunduk menghadap ubin rumah sakit .
Selesai melepas ikatan tangan kedua sahabatnya .Riska berkata ."Kalian bantu mereka yang terluka .Bantuan akan datang sebentar lagi ."Singkatnya.
"Lebih baik kamu tenangkan Nathan. Dia terlihat sangat terpukul. Kamu terlalu tegas dengannya."Kata Gichel menggenggam bahu Riska .
Tanpa menjawab perkataan Gichel, Riska beranjak pergi mendekati adiknya yang masih terdiam mematung .
Setelah kepergian Riska ,Gichel berbalik dan menyenggol lengan Bento dengan sengaja."Ayo bantu mereka!".Ajaknya jutek .
Disisi lain Riska yang sudah berjalan mendekati adiknya ,kini sudah ada di depan adiknya .Nathan yang masih tertunduk ,berkata."Kenapa kakak menyembunyikan ini semua ,dan kenapa kakak membiarkan dia bebas tanpa di hukum .KENAPA KAK!".Nathan dengan suara geramnya .
Setelah terdiam sesaat. Riska pun ,berkata."Kakek kita sendiri yang melarang untuk menghukum dia .Sama seperti kamu ,kakak dulu juga sangat kesal ,marah .Saat pertama kali mendengar kebenaran ini .Tapi ,apa yang sudah tiada tidak akan kembali lagi .Walaupun kita sudah membalas dendam dengan memenjarakannya ,atau pun membunuhnya .Apa yang sudah pergi tidak akan kembali lagi ,Nathan. "
"Dendam memang masih ada ,tapi lebih baik diam dan menyimpan rapat-rapat dan menguncinya di sini. Karena tidak semua hal bisa di selesaikan."Riska dengan menggenggam dada kirinya .
"Kita terlihat lemah ,dan penakut di mata orang lain .Kita seperti tidak memiliki hati ,kita membiarkan nyawa keluarga kita sendiri di bunuh orang yang kita kenal dan kita diam saja .Kita terlihat sangat pengecut yang tidak berguna ."Kata Nathan dengan sorot mata memerah berkaca-kacanya menatap raut wajah kakaknya.
Riska tersenyum tipis ,ia berjalan lebih mendekati adiknya .Riska menggenggam kedua bahu adiknya ."Sudah banyak musibah yang kita lalui bersama .Jadi tidak ada alasan untuk menyebut diri kamu sendiri sebagai pengecut ,Nathan ."
"Orang lain belum tentu sanggup dan kuat berada di posisi kita, dik. Banyak bersyukur atas semua yang kita terima dapatkan."Tutur Riska kepada adiknya .
Nathan menitihkan air mata yang ia bendung sembaring tadi .Riska yang menyadari itu langsung merangkul adiknya dalam pelukannya .Nathan yang sudah dalam pelukan kakaknya semakin menangis tersedu-sedu.
Di tengah-tengah kesediaan yang Nathan rasakan.Tiba-tiba ,terdengar dua kali suara tembakan yang sangat keras .
Dorr....Dorr....
Riska langsung merenggangkan pelukannya .Nathan yang juga menyadari itu langsung melepaskan pelukannya .
"Kalian baik-baik saja?". Tanya Panji yang sudah datang bersama polisi-polisi dan beberapa tentara yang ikut masuk bersamanya .
Panji yang melihat lengan kiri Riska yang berdarah ." Lengan kamu!".
Melihat lukanya ."Sepertinya tertembak tadi ."
"Ini harus segera di obati, kak." Saut Nathan yang langsung membawa kakaknya ke perawat untuk segera mendapatkan perawatan .
"Dia sudah tewas ,Panji." Kata Iyaslam ,salah satu ketua kepolisian di kota A .
"Dia memang pantas mati .Walaupun dia hidup dan di dihukum ,hukuman mati juga yang akan dia dapatkan ."Panji berekspresi acuh dengan kabar kematian Nenek tiri Nathan .
++++++++
Bik Rani yang sudah menemukan di mana tempat kedua majikanya ."Den Nathan dan Mbak Riska baik-baik saja?.Tidak terluka parakan?".Tanya berterus-terusan bik Rani yang khawatir dengan keadaan kedua majikanya .
"Kami baik-baik saja bik Rani ,cuma kakak Riska...".Balas Nathan terputus dengan perkataan kakaknya ."Saya hanya sedikit terluka ,nanti juga akan membaik ."
+++++++++
++++++
Dua hari setelah kejadian .
Kemarin Nathan sudah meminta ijin kepada kakaknya untuk mengundang ke tiga sahabatnya untuk datang bermain di rumah .Hari itu pun tiba ,sekarang Nathan sedang menunggu sahabat-sahabatnya di ruang keluarga dengan fokus bermain PS .
Sesaat setelah menunggu kedatangan ketiga sahabatnya ,kini bel pintu rumah telah berbunyi .Nathan segera beranjak dari tempat duduknya ,ia berjalan ke pintu utama rumahnya yang cukup jauh dari ruang tamu .
Belum juga sampai di depan pintu utama rumahnya ,Nathan sudah melihat ketiga sahabatnya yang sudah berjalan masuk ke dalam rumahnya dengan bik Rani yang memimpin sebagai petunjuk jalan mereka .
"Aaahh ,kalian! Saya sejak tadi bermimpi-mimpi akan menjadi yang pertama kali membuka pintu.Tapi bik Rani dan kalian menghancurkannya ."Ucap lebay Nathan .
"Yasudah lah ,bik Rani pergi saja."Nathan yang kembali lebay dengan gaya alaynya .
"Baik Den .Permisi mas."Pamit bik Rani berlalu pergi .
Setelah kepergian bik Yani .Yudha yang memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dari mereka ketiga temannya. Berjalan mendekati Nathan ,lalu mencengkram kepala Nathan ."Ayo masuk Than ,saya capek."Dengan masih mencengkram kepala Nathan .Yudha menggiring Nathan untuk menunjukkan jalannya .
Di tengah perjalanan ,Nathan yang kesal langsung menepis telapak tangan Yudha ."Aaaaa ,apa karna lu tinggi .lu menyiksa kami ,Tinta!".
"Tau!!". Saut Jovan yang paling pendek dari Kevin tingginya sama dengan Nathan berkata bersamaan .
"Oh, maaf ."
"WEEWW."
"Semudah itu kau meminta maaf."Jovan yang tidak terima .
"Sudahlah percuma berdebat dengan Yudha ,lebih baik kita segera duduk dan bermain PS." Ajak Nathan dengan penuh semangat mengabaikan
Yudha yang memperhatikan dirinya, karena tatapan menakutkan jika melihat sorot mata Yudha secara langsung .
Sesampainya di ruang keluarga rumah Nathan .Mereka mulai sibuk dengan diri mereka sendiri ,tidak terkecuali Yudha yang sudah rebahan di atas kursi sejak awal datang seperti sudah asik degan dunia mimpinya sendiri .Sedangkan Kevin melihat buku-buku yang tertata rapi di rak buku yang ada di ruang keluarga Nathan.Ada dua rak buku berukuran sedikit besar di ruang keluarga yang berisi penuh dengan buku-buku dari yang lama samapi baru .
Kevin yang memiliki jiwa kutu buku pun langsung meronta-ronta saat melihat buku-buku itu ,ia pun langsung melihat-lihat buku-buku itu untuk mencari buku yang bagus untuk ia baca .
Berbanding terbalik dengan sifat malas dan rajin mereka berdua .Nathan dan Jovan justru asik bermain PS dan tertawa-tawa dengan suara keras menggema mereka berdua yang memenuhi seisi ruang keluarga .Serasa dunia milik mereka berdua .
+++++++
Hari menjelang sore .Teman-teman Nathan juga sudah pulang ke rumah mereka masing-masing .Nathan yang terlalu letih pun langsung naik kelantai atas untuk masuk ke dalam kamarnya .
Nathan segera membersihkan dirinya ,selesai bebersih ia langsung tertidur pulas di atas tempat tidur .
Sampai menjelang malam hari ,Riska yang baru saja pulang kerja di hampiri oleh bik Rani yang belum tidur .
"Malam mbak Riska."Sapa bik Rani.
"Malam .Nathan sudah tidur bik?".
"Sudah mbak ,tadi sore setelah teman-teman Den Nathan pulang .Den Nathan langsung istirahat di kamarnya. "
"Kalau gitu bik Rani juga istirahat ,sekarang sudah jam 11 malam. Bik Rani pasti juga letih." Suruh Riska kepada pembantunya .
"Iya mbak ,permisi." Bik Rani yang berlalu pergi.
Riska pun ikut berlalu pergi ,ia segera naik ke lantai tiga rumahnya untuk segera masuk ke dalam kamarnya bebersih diri dan istirahat .
Akan tetapi setelah membersikan dirinya .Riska tidak langsung beristirahat ,ia harus mengerjakan beberapa berkas kanto kantornya terlebih dahulu sebelum beristirahat .
Di tengah-tengah fokusnya mengerjakan tugas kantornya .Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya .
Tokkkk......Tokkk.....
Riska langsung beranjak dari tempat duduknya ,ia melangkah mendekati pintu kamar tidurnya untuk membuka dan melihat siapa yang di tengah malam mengetuk pintu kamarnya .
"Sebentar ,Siapa?".Riska yang masih berjalan mendekati pintu .
"Nathan kak ,cepat buka ."Balas Nathan dari luar kamar tidur kakaknya .
Riska membuka pintu kamarnya. "Ada apa?".
"Lapar kakak."Dengan mengelus perut ratanya .
"Ambil saja makanan di dapur ,pasti ada makanan ."Riska yang ingin menutup pintu kamarnya kembali akan tetapi langsung di hambat oleh tangan adiknya ."Temenin kakak ,dapur jauh."Dengan memasang saut wajah memolesnya .
Riska menghembuskan nafasnya dengan kasar ."Baiklah .Saya matikan leptop, bentar."Berjalan masuk kedalam kamar kembali untuk mematikan leptop kerjanya .
Riska pun menemani adiknya turun ke lantai bawah rumahnya untuk pergi ke dapur dan makan malam."Kakak tadi pulang jam berapa?".Tanya Nathan memecah keheningan sepajang perjalanan ke dapur .
"Jam 11."
"Ummm."
"Tadi wali kelas kamu telfon ,katanya besok kamu harus datang ke sekolah untuk cap tiga jari sekali gus mengambil ijazah ." Kata Riska .
"Kakak tidak ikut?".
"Saya antar kamu ."
"Besok ,saat makan siang kakak akan jemput kamu .Kita pergi ke makam kedua orang tua kita dan kakek ."
"Besok Nathan tunggu."Dengan senyum manisnya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
life thor, bukan live
2022-09-27
1
yg sakit perut sama kepala nya kan? koq jdi kaki sih? membingungkan🤔🤔
2022-09-27
1
rakarayi
jungkirin aja ke laut thor, gereget ..
2022-08-25
1