Osaka
13.59 ,menjelang sore .
Awan hitam semakin menelan habis langit-langit biru .Akan tetapi Nathan masih tetap di tempat yang sama ,di depan kerumunan di tengah lapangan yang tidak terlalu luas tadi."Itu Yuki beneran ."Batinnya melihat Hiroyuki berdiri sedikit membungkuk memandangi lawannya.
Hiroyuki yang bersiap untuk menyerang lagi segera mengambil ancang-ancang,ia berlari secepat mungkin ke arah lawan berkelahi nya .
Chiko ,ia adalah lawan berkelahi berkelahi Hiroyuki saat ini .
*Dai Chiko ,atau Chiko. Pemuda berwarna rambut pirang ini adalah wakil ketua ke dua geng Monsutafaia generasi ke empat yang saat ini di ketuai oleh Hakima Yasuhiro .*
Mereka bertarung dengan sangat sengit .Dan Yuki yang terlalu fokus dengan lawannya membuat dirinya tidak menyadari jika ada seseorang yang kini sudah bersiap untuk menyerangnya .
Brug......
Pemuda pembawa tongkat bisbol yang ingin memukul kepala Hiroyuki tubuhnya tersungkur ke tanah cukup keras .
Hiroyuki dan Chiko yang awal nya fokus saling pukul satu sama lain .Menjadi terdiam mematung fokus dengan perhatian di depannya .
"Cowok apaan lu ,beraninya dibelakang ."Umpat Nathan menatap tajam ke arah pemuda yang tersungkur didepannya .
Iya, Nathan lah orang yang melayang kan tendangan cukup keras dan kuat kepada pemuda pembawa tongkat bisbol .
"Nat ."Ujar Hiroyuki yang kini fokusnya melihat Nathan .
Nathan membalas menatap Hiroyuki dengan terkekeh ringan."Heheh ,gue tidak sengaja lihat lu .Terus gue ikut lihat saja ."
".....Gue lihat orang ini ingin muluk lu ,gue jadi reflek nolong lu." Lanjutnya .
Chiko yang geram melangkah mendekati pemuda pembawa tongkat bisbol tadi .Ia menarik keras baju pemuda itu sampai tubuhnya sedikit berangkat .
"Breng**sek lu ,gue sudah bilang kemarin .BIAR GUE YANG URUS MASALAH GUE SENDIRI TOL**OL ." Chiko yang sudah geram menatap wajah pemuda didepan yang hanya menatap manik matanya dengan tenang .
Pemuda itu seperti tidak perduli dengan apa yang Chiko kata kan .Chiko yang geram langsung melayangkan pukulan kerasnya ke wajah pemuda di depannya .
Chiko melakukan itu berkali-kali tanpa henti .la bahkan seperti monster manusia yang tidak memiliki hati .
Pemuda yang membuat murka Chiko tadi sudah tidak berdaya lagi ,darah segar mulai mengalir deras membasahi wajahnya .
"Selamat datang ketua ."Ucap semua pemuda di sana dengan membungkuk badan memberi hormat .
Mereka semua membungkuk hormat ,hanya menyisakan Nathan, Hiroyuki ,Ryo ,dan Benji yang masih dengan posisi sama mereka .
Semua pemuda yang membungkuk hormat adalah untuk menyambut kedatangan ketua mereka .Yasuhiro ketua geng generasi ke empat geng Monsutafaia .
"YO YO YO ,Chiko lu akan membunuhnya ."Yasuhiro yang berjalan santai mendekat Chiko yang masih fokus dengan yang ia lakukan .
Yasuhiro yang ucapannya di abaikan dengan Chiko .Langsung mempercepat langkah lalu menggenggam erat kepalan tangan Chiko yang mencengkram kuat ingin memukul wajah pemuda didepan nya yang sudah bersimbah darah ."Stop ,Chiko ."Manik mata hitam lekat nya menatap fokus lawan bicaranya dengan nada suara berat ia berkata .
Chiko hening ,ia langsung menepis tangan Yasuhiro .Lalu beranjak bangkit dari atas tubuh pemuda yang sudah tidak sanggup untuk bergerak lagi .
Setelah Chiko sudah menghindar .Yasuhiro yang masih berjongkok di samping pemuda itu." Gue ingin membunuh lu sekarang .Tapi tidak ada gunanya juga gue menghabisi lu ."
"........jangan lakukan ini lagi ,jika lu tidak mau mati di tangan gue ."Sambungnya menatap dingin.
Di tengah-tengah ketengan itu ,tiba hujan turun dengan deras membasahi daerah tersebut .Semua pemuda di sana berlarian untuk segera berteduh. Tidak terkecuali Nathan.
Nathan justru di buat sibuk mencari keberadaan tasnya yang tergeletak di atas tanah ,ia bergegas mengambil tasnya dan mendekap tas itu kedalam tubuh .Di tengah-tengah ke panik ,tiba-tiba tangan panjang seseorang menarik pergelangan tangannya .Menarik membawa dirinya ikut berlari bersamanya .
"Ah sial baju ku basah ."Umpat Ryo mengibas-ibaskan bawah baju nya agar bisa mengurangi endapan air dalam baju nya .
"Komennasai ."Ucap Nathan kepada pemuda yang membantunya mencari tempat berteduh tadi .
"Hem ." Balas pemuda itu berdehem tanpa berpaling melihat Nathan .
"Buku lu basa." Ucap Hiroyuki yang ingat jika Nathan membawa buku-buku banyak tadi .
"Sepertinya tidak ,ini semua berkat bang Benji ."Balasnya dengan manik mata hitam lekatnya terfokus kepada Benji yang fokus mengenakan jas sekolah yang tidak terlalu basah .
++++++++++
Air hujan masih setia turun dengan deras membasahi daerah tersebut .Nathan dan kedua teman nya Hiroyuki yang masih berteduh di bawah rumah khas tradisional Jepang. Mulai menggigil merasakan hawa dingin yang mulai menusuk kulit .
Walaupun Nathan dan Benji sudah mengenakan jas sekolah yang tidak terlalu basah untuk menghalangi hawa dingin .Mereka berdua tetap merasakan hal yang sama seperti Ryo dan Hiroyuki yang hanya menggunakan kemeja sekolah saja .
"Lu tidak papa pulang larut malam?".Tanya Ryo dengan wajah yang mulai memucat ke dingin di wajahnya juga masih ada plester luka yang masih menempel untuk menutupi bekas luka nya tadi pagi .
"Ehm ,tidak papa ." Balasnya sedikit canggung.
"Oya Hiro, gimana keadaan Kenji?". Lanjutnya berbalik bertanya kepada Hiroyuki yang berjongkok mendekap tubuhnya yang kedinginan.
"Belum tahu ,gue belum datang ke rumahnya."Balas Hiroyuki.
"Memang kalian sedang ada masalah apa dengan mereka?". Tanya Nathan yang kini fokus manik matanya kepada ketiga pemuda didepan nya .
Nathan yang menyadari mereka yang seperti tidak ingin membalas pertanyaannya ,pun berkata ."Heheh ya sudahlah tidak perlu kalian jawab ,itu juga bukan urusan saya ."Dengan kekehan pelannya.
"Bukankah lu sudah ikut campur?".Saut Benji yang kini fokus nya kepada Nathan .
Nathan terkekeh pelan ."Maaf kalau gue ikut campur ."Ucapnya .
"Lu kenapa minta maaf terus. Justru kami yang berterima kasih sama lu .Lu sudah banyak membantu kami ,terutama gue ."Saut Hiroyuki tanpa memalingkan perhatiannya ke arah Nathan .
"Ehm iya ,Terima kasih sudah membantu Hiroyuki dan Kenji kemarin ."Ucap Benji yang masih terfokus kepada Nathan .
"Sama-sama ,gue tidak enak saja kalau membiarkan orang terdekat gue terluka ."Ucap Nathan tersenyum tipis .
++++++++++
Sejam kemudian akhirnya hujan deras itu sedikit mereda .Hujan yang mulai mereda ,membuat mereka segera beranjak untuk pergi pulang .Setelah berpamitan dengan Hiroyuki dan Ryo .Nathan beranjak pergi dari sana bersama Benji .Rumah Benji yang ada di daerah yang sama dengan rumah Nathan pun memutuskan untuk pulang bersama Nathan .
Jika kalian ingin tahu .Rumah Nathan berdiri di salah satu perumahan elit di daerah Osaka .Perumahan yang kebanyakan di tempati oleh orang kalangan atas (orang kaya raya).
Sepanjang perjalanan sangat hening ,baik Nathan atau pun Benji sama-sama diam .Mereka berdua hanya terfokus dengan jalanan didepan mereka .
"Lu cucu nenek Ena?". Tanyanya membuka percakapan .
"Ehm ."Balasnya yang hanya berdehem.
"....Lu tinggal di daerah mana?". Lanjut nya tanpa menghentikan langkahnya ataupun berpaling melihat Benji.
"Tidak terlalu jauh dari gang rumah lu."Balas Benji yang masih melakukan hal yang sama .
"Oh ."
"Tentang Kenji dan Yuki kemarin .Gue ucapkan Arigato ,lu sudah menolong mereka berdua ."
"Iya ,sama-sama ."
"Oh, besok berangkat bersama saja. Gue tunggu lu di sini."
"OKEH."Teriak balas Nathan dari kejauhan.
Percakapan mereka berakhir saat setibanya di daerah perumahan elit .Benji harus berpisah dengan Nathan karna ia harus berbelok ke arah lain .Sementara itu untuk sampai di rumahnya, Nathan hanya tinggal berjalan lurus tanpa berbelok ke gang lain seperti Benji .
Setibanya di depan rumahnya .Seperti biasa Nathan langsung beranjak masuk ke dalam rumah .Tidak lupa ia mengunci kembali pintu gerbang dan pintu depan rumahnya .
Di dalam rumah ia bergegas melepas sepatu sekolahnya dan menaruhnya di rak sepatu dekat pintu masuk .
Selesai dengan itu .Nathan yang sekarang hanya menggunakan sandal selop sebagai alas kakinya berjalan menarik tasnya yang berat naik ke lantai satu rumahnya.
Sesampainya di dalam kamar Nathan membiarkan tasnya di lantai ,ia langsung beranjak naik ke atas tempat tidur .Mengistirahatkan tubuh letih nya untuk sesaat .
Di kegelapan kamarnya ,kini manik hitam lekatnya terfokus kepada langit-langit kamar tidurnya yang terlihat gelap .Ia menatap lama dengan tatapan kosong seduhnya ."Kak Riska ko belum telfon atau kirim pesan .Hem-em semoga kak Riska baik-baik ."
Sedihnya membuat dirinya lelah ,dan tanpa terasa ia terlelap dalam mimpinya .
++++++++++
Keesokan harinya. Nathan bagun sedikit siang ,selesai sholat malam dan subuh Nathan langsung terlelap dalam tidurnya kembali karna terlalu lelah .
Pukul 09.30
Pemuda dengan rambut acak-acakkan mengerjapkan matanya ,ia membuka berlahan matanya .Ia lihat jendela kamarnya ,yang terlihat di sana cahaya matahari menepis gorden tebalnya .
Pemuda itu segera beranjak dari atas tempat tidurnya .Pemuda itu beranjak masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Sesaat kemudian pemuda itu beranjak keluar kamarnya dengan rambut setengah basah dan handuk yang masih melingkar di lehernya .Ia mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja kecil dekat tempat tidur .
Pemuda itu melihat layar ponselnya dengan bergumam ."Kenapa kak Riska belum kasih kabar ."Gumamnya .
"...Aahh yasudahlah semoga kak Riska baik-baik saja ."Ucap nya sedikit frustasi karna ia memaksa dirinya untuk menepis pikiran negatifnya .
Dengan laki kecilnya pemuda itu melangkah keluar dari dalam kamarnya .Ia turun ke lantai bawah ,untuk masuk ke ruang dapur .
Setibanya di dapur .Nathan membuka pintu kulkas ,ia lihat isi kulkas itu yang tinggal sedikit .Hanya tersisa beberapa buah ,sayur di dalam kulkas .Nathan beralih ke sisi lain dapur ,ia ambil beberapa telur di sana .
Pemuda berbadan tinggi itu mulai memasak telur ,ia juga mulai memotong buah apel sebagai peneman makanannya nanti.
+++++++++++
Sesaat kemudian selesai makan ,Nathan segera beranjak naik kembali ke lantai atas untuk mengambil jaket dan juga ponselnya.
Ia melihat layar ponselnya terlihat ada satu panggilan tidak terjawab dari paman Yoshi .
Nathan menekan kembali nomer paman Yoshi .Sampai tersambung .
*Hallo, Oji-san ."
*Ada apa paman telfon saya?".
*Tidak ada apa-apa ,nak ."
*Paman cuma mau tanya ,apakah kamu membutuhkan sesuatu?".
*Saya ingin belanja paman ,kebutuhan rumah yang sudah mau habis ."
*Yas....".
Memotong perkataan pamannya dengan cepat .
*Paman tidak perlu antar saya ,saya ingin beli sendiri saja. Paman fokus merawat Kenchi saja ,biar dia cepat sembuh ."
*Beneran nak ,kamu tidak paman antar saja?".
*Tidak papa paman ,saya akan berangkat sendiri .
*Sudah dulu ya paman ,saya mau berangkat belanja ."
*Yasudah nak Nathan hati-hati ,jika ada apa-apa langsung telfon paman saja ."
*Iya paman ."
Panggilan berakhir .
Nathan mengakhiri panggilan telfon itu dengan sepihak .Ia segera memasukkan ponselnya ke dalam saku celana panjangnya .Tidak lupa ia juga segera mengenakan jaketnya lalu beranjak pergi dari sana .
Di lantai bawah rumahnya ,ia bergegas mengenakan sepatu nya .Lalu segera beranjak keluar rumah .
Di luar rumahnya ,Nathan membuka kunci garasi mobil .Ada satu mobil terparkir di dalam sana ,juga ada sepeda gayung di pojok belakang depan mobil yang terparkir .Nathan melangkah masuk ke dalam ,ia menuntun sepeda itu keluar dari dalam garasi .Setelah berhasil menjagang sepeda didepan pintu garasi .Nathan kembali masuk ke dalam garasi untuk mengambil beberapa barang .Ia keluar dengan membawa alat penambah angin ban sepeda juga selimpat kain .
Nathan menambah angin sepeda Polygon Sierra Lite berwarna hitam milik peninggalan neneknya. Selesai menambah angin ban sepeda ,ia juga mengelap sepeda itu dengan kain tadi sampai bersih .
Setelah selesai ,ia bergegas mengambil alat penambah angin dan kain tadi ke dalam garasi .Tak lupa ia juga menutup kembali pintu garasi .
Nathan menuntut sepeda itu keluar gerbang rumahnya ,tidak lupa ia mengunci kembali gerbang rumahnya .Sebelum ia berlalu pergi dari sana dengan mengendarai sepeda Polygon Sierra Lite warna hitam miliknya .
Mengayun pelan santai menikmati sekitar daerah perumahan elit yang sedikit rimbun dengan beberapa pohon di sekitar jalan ,juga di beberapa halaman rumah orang-orang.
++++++++++++
+++++++++
Seoul
12.45 ,Siang .
Wanita berparas cantik dengan bekas darah kecil di kemejanya di hampir oleh pria setengah paru baya yang berlari tergesa-gesa ke arah nya .
"Nona tidak papa? Nona terluka? Mari ke rumah sakti nona .Biar saya antar ." Ucap Pria itu beruntun .
Baek Dae-Hyun pria yang sedang panik dengan keadaan majikannya ,Riska .
"Saya baik-baik saja paman, ini bukan bekas darah saya ."Jelasnya mencoba menegangkan pamannya yang panik .
"Memang sialan Jun-Su .Pria itu tidak pernah puas dengan apa yang dia punya ."Ujar Baek Dae-hyun yang kesal dengan Hyun Jun-Su .
+++++
Baek Dae-Hyun sangat marah dengan tindakan Hyun Jun-Su saat ini .Hyun Jun-Su sudah berani berbuat nekat jika soal masalah egonya.Ia bahkan sudah berani menyuruh orang untuk menghabisi Riska .
Akan tetapi rencananya berhasil digagalkan olah pamannya Riska yang sudah siap siaga untuk selalu menyuruh beberapa bodyguard melindungi Riska dari kejauhan .
Seperti kejadian hari ini .
Riska hampir saja tertembak dengan timah panas di kala dirinya keluar dari dalam gedung selesai menghadiri rapat penting .
Riska tidak terluka akan tetapi salah satu bodyguardnya tertembak karna melindungi dirinya.
Riska benar-benar syok dengan kejadian itu akan tetapi ia tetap bersikap tenang karna bersikap panik hanya akan menambah masalah lain.Ia coba menenangkan dirinya dan tetap berpikir dengan pemikiran yang tenang .
Riska bergegas pulang mengganti pakaiannya dengan pakaian lain .Sesaat setelah berganti pakaian,ia menemui pamannya dan untuk membicarakan permasalahanya tadi sebelum ia kembali lagi ke kantor dengan di antar oleh pamannya .
Setibanya di kantor Riska tetap bersikap profesional karna ia juga tidak ingin karyawan-karyawan menjadi lebih panik dan takut lagi .
Melihat karyawan-karyawan kantornya yang terdiam ,Riska berkata ."Kalian tidak perlu khawatir saya baik-baik ,saya pasti kan selalu baik-baik saja seperti kalian juga akan baik-baik ."
"Saya juga sudah mengurus masalah tadi .Jadi kalian jangan terlalu khawatir ,saya atau kalian akan selalu baik-baik .Tuhan akan selalu bersama kita buka ."
"Iya benar ."
"Iya ."
Gumam para karyawan .
"Ayo lanjut bekerja ,kita bangun perusahaan ini menjadi lebih baik lagi .Dan iya terimakasih dengan kerja keras kalian ,kita sudah berhasil mengambil kontrak transaksi jual beli mobil alimitid .Mobil yang hanya di produk dengan jumlah sedikit ."Jelas Riska tentang hasil rapat nya tadi .
"Woow".
" Wooww."
"Keren sekali ."
"wo".
Ujar karyawan-karyawan Riska yang tersenyum bahagia mendapatkan kabar baik tersebut .
Riska tersenyum tipis ."Ayo lanjut kerja ."Ucap dengan tegas sebelum berlalu pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Maminya Nathania Bortum
nex
2022-05-11
1
gegechan (ig:@aboutgege_)
like and vote
2022-03-30
2