Sebelum baca cuman mau ingatin ya teman-teman, di Like dulu oke 🥰
Jangan sinder 😘😘
🌹 Happy Reading 🌹
"Aku kuliah bertahun-tahun lamanya, berjuang dari bawah dan sekarang sudah menjadi Master, dan sekarang kamu memintaku untuk melepaskan semunya, apa kamu waras Tuan Aiden yang terhormat," tegasnya tidak ingin menyia-nyikan perjuangnya selama ini.
Aiden berusaha untuk menahan emosinya kali ini, dia tidak ingin untuk lepas kendali lagi dengan sikap istrinya yang selalu membantahnya.
Perlahan Aiden mulai berlutut di kaki Freya dengan menggengam tanganya, "sayang, aku hanya ingin kamu mengerti aku dan menuruti semua yang aku katakan hanya itu saja, tidak bisa kah kamu menurutinya? Tidak bisa kah kamu patuh kepada suamimu ini?" ucap Aiden berusaha untuk lembut pada Freya.
"Aku hanya ingin bekerja saja, apa itu tidak boleh?" balas Freya dengan suara yang menahan tangisnya.
Aiden mengusap lembut pipi Freya, cuupp, Aiden memberikan kecupan singkat di bibir Freya, "sayang, please ini semua demi kebaikan kamu, tentu saja kamu tidak lupa siapa aku kan, terlalu banyak bahaya di luar sana, jadi aku mohon turuti aku kali ini." ucap Aiden lagi.
"Lalu bagaimana dengan Anak? Apa kamu tidak ingin memilikinya?" Tanya Freya lagi yang sontak membuat Aiden terdiam dan kembali duduk di tempatnya.
"Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan masalah ini, apa sebenarnya yang ada di pikiranmu sayang?" tanya Aiden balik.
Freya menghela nafasnya panjang, dan mencoba menggengam tangan suaminya agar mengerti yang akan dia katakan, "My Dear, kamu tidak akan mengizinkan aku untuk bekerja, kamu juga pasti tidak mengizinkanku keluar untuk bertemu teman-teman, dan kamu juga setiap hari harus bekerja, apa kita tidak berpikir untuk mempunyai anak saja? Aku ingin memilik anak untuk menemani ku My Dear apa itu boleh?" tanya Freya pelan agar emosi Aiden tidak meledak lagi.
Aiden menatap Freya dengan pandangan meneliti, "kita pasti akan memiliki anak sayang, tapi itu nanti. Karna aku tau Kamu tidak mencintai ku, tapi kamu masih membenciku kan, lalu apa sebenarnya niatmu? Kamu ingin membawa anak-anak untuk pergi bersama mu seperti itu?" sinisnya mendengar permintaan istrinya.
"Aku tidak ingin membagimu dengan siapapun, aku hanya ingin kamu menyayangi dan mencintaiku saja, tidak ada yang lain, tidak ada anak yang akan mengambil alih perhatianmu, aku ingin memberikanmu seluruh kebahagian di dunia ini, aku ingin menikmati masa-masa indah hanya bersamamu, aku tidak ingin memiliki anak sayang, tapi jika kamu mau nanti aku akan pertimbangkan tapi tidak sekarang." Jawabnya menolak keinginan istrinya.
"Tapi-" elak Freya yang mencoba membantah lagi.
Aiden tersenyum mencium punggung tangan istrinya yang sedang menggengam tanganya, "tugasmu sekarang adalah belajar melupakan masa lalu, kamu adalah istriku Freya jangan bertingkah seperti kamu adalah musuhku, kira adalah suami istri sekarang, aku minta maaf karna dulu aku pernah salah, tapi sekarang aku memberikanmu tugas untuk belajar mencintaiku, itu saja. Dan kamu harus bisa karna aku tidak memberikan pilihan lain," tegas Aiden yang kali ini hanya membuat Freya bungkam mendengarnya.
Cuppp, Aiden kembali memberikan kecupan di kening istrinya dengan lembut dan sedikit lama.
"Kamu sudah lelah sayang, segera habiskan makan malam mu lalu kita akan beristirahat," ucapnya dengan lembut.
Freya menanggapinya dengan menganggukan kepalanya singkat. Dan itu membuat Aiden kembali tersenyum karna melihat Freya yang mulai mematuhinya.
"Good Girl, aku mencintaimu sayang, kamu adalah istriku," lirihnya lagi pelan dengan bahagia.
Freya yang sedari tadi menahan gejolak di hatinya, kini tidak lagi mememiliki nafsu makan, "Dear Dear aku sudah kenyang, bisakah kita kembali ke kamar sekarang?" Tanyanya dengan pelan.
"Boleh sayang, aku akan menggendongmu," jawabnya dan mulai berdiri untuk menggendong tubuh Freya.
"Ahhh sayang sepertinya kamu harus lebih banyak makan agar bertambah gemuk," ejeknya yang tidak menyukai tubuh kurus istrinya.
Namun sebelum mereka masuk ke dalam kamar, Aiden melirik sekilas mencari keberadaan pembantunya.
"Sanntttiii," teriak Aiden dengan keras.
Dengan langkah yang tergesa Santi melangkah ke hadapan Tuanya yang tengah menggendong mesra istrinya.
"Saya Tuan," sahutnya dengan pelan.
"Santi segera bersihkan meja itu, dan setelah selesai, kamu boleh beristrirahat! Dan ingat besok bangun lebih awal sebelum ssaya dan istri saya terbangun, apa kamu mengerti," seru Aiden pada Santi.
Dengan sedikit gerakan kecil, Santi menyelinapkan rambutnya di sela telinganya, agar menambah kesan lembut pada dirinya, dan lalu dia memasang senyum yang paling manis menatap wajah Tuanya.
"Baik Tuan, akan saya kerjakan," jawabnya patuh. Seakan-akan ingin memberitahukan pada Aiden jika dia adalah manusia paling penurut.
Namun bukanya melihat Santi, Aiden malah fokus mencium mesra bibir Freya seakan-akan tak menganggap kehadiran Santi di sana.
"My Dear ayolah, lepasin dulu," bujuk Freya yang malu terhadap Santi di saat Aiden terus menciumnya.
Tanpa memperdulikan Santi, Aiden terus membawa istrinya masuk ke dalam kamar.
Sedangkan Santi yang sedari tadi merasa tidak di hargai itu kini hanya mampu mengepalkan tanganya.
"Hufft sabar Santi, ini baru hari pertama. Besok-besok pasti akan ada hari dimana Tuan Aiden akan melirik mu," gumamnya dalam hati untuk meyakinkan dirinya sendiri jika keajaiban itu pasti ada.
Berbeda di dalam kamar Aiden dan Freya kini hanya saling berpelukan satu sama lain. "Tidurlah sayang, tubuhmu pasti masih sakit kan," seru Aiden mengusap lembut wajah istrinya yang saat ini sedang memeluknya.
Freya memperlihatkan tanganya yang masih di infus oleh cairan menyebalkan menurutnya. "Ini kapan di lepas? Aku tidak suka ada ini di tanganku My Dear," keluhnya sambil mengerucutkan bibirnya.
Aiden yang gemas melihat itu, kini langsung mencubit bibir istrinya yang maju itu. "Besok ya sayang, mungkin ada perawat yang akan datang ke sini untuk membukanya, sekarang tidurlah, agar kamu bisa pulih kembali," balas Aiden.
"Baiklah-baiklah Tuan, aku akan tidur sekarang, selamat malam,cupp," Freya memberikan sebuah kecupan sebelum tidur untuk suaminya, dan langsung menenggelamkan wajahnya pada pelukan hangat suaminya.
"Malam Nyonya Lesham ku," balas Aiden yang kini juga ikut menejamkan matanya untuk ikut bertemu Istrinya di alam mimpi.
***
Di sisi lain terlihat Arnon dan Stella yang sedang duduk mengdisuksikan tentang informasi yang baru saja mereka dapat. Jika putranya itu sudah menikah tanpa memberitahukan pada mereka.
"Mamah sudah pernah bilang sama Papah, untuk jangan terlalu mengajarkan Aiden tentang arti kesetiaan yang menggila, jadi ya seperti itu sekarang susah," ujar Stella yang pusing dengan sikap suaminya yang dari dulu di anggap berlebihan itu.
"Sayang apa kesalahanku di sini? Aku tidak tau apa-apa," elaknya tidak ingin di salahkan oleh istrinya.
Stella lagi-lagi menandang kesal ke arah Arnon yang tak menampilkan kekhawatiran sama sekali, "cikh, pria memang tidak ingin di salahkan."
To be continue aja ya 😘
Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal 😭*Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya**😘😘 *
Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh 😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
Follow IG Author @Andrieta_Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
AGUS SYARIFUDIN HIDAYAT
semangt thor
2021-12-01
0
muii
kya lucas sm tenry...awalnya takut benci2.lm2 jd cinta dan trbiasa dgn kelakuannpasangannya yg suka membunuh
2021-09-10
0
Mini Adae Jangkang
Apa ngk terbalik ya, kan biasanya nya wanita yg selalu benar 😀
2021-08-29
0