🌹 Happy Reading 🌹
Sudah beberapa hari berlalu dari semenjak kejadian mereka bertemu, Freya saat ini tengah menata ruko yang baru saja dia sewa sebagai tempay galeri seni lukisnya.
Dia harus mengambil waktu satu minggu untuk cuti dari tugas kantornya, hanya beberapa saja jika Klien ingin berkonsultasi dengannya maka dia akan mengatur jadwalnya lagi.
Namun saat ini dia benar-benar ingin merileksasikan dulu pemikiranya dengan melukis. Beberapa hari ini, dia terus di hantui rasa bersalah dengan mendiang keluarganya, karna tidak bisa membalaskan kematian mereka.
Freya melukis dengan penuh ketenangan, walaupun ruangan itu masih belum rapi sempurna, dengan beberapa barang seperti sofa, dan beberapa barang lainya yang sudah lebuh dulu dia letak di tempat seharusnya.
Namun baru saja dia ingin melukis tiba-tiba saja ada tamu yang datang.
Krinnggg suara lonceng pintu masuknya terbuka, dengan senyum Freya menolehkan kepalanya melihat siapa datang sebagai pelanggan pertamanya.
Deeegggg jantung Freya berdetak lebih kencang ketika melihat sosok yang ada di hadapanya saat ini.
"Pria ini," batinya dalam hati dengan perasaan yang menahan amarahnya.
Sosok itu adalah Aiden yang tengah menatap Freya dengan lekat, dan melihat Freya yang mengalihkan pandanganya ke arah lain seperti enggan melihatnya.
"Mengapa kamu keluar rumah sakit tanpa izin dari ku?" bentaknya memecah keheningan saat ini. Aiden paling tidak suka dengan cara Freya , yang pergi dari rumah sakit tanpa menunggunya terlebih dahulu.
Namun bukanya menjawab Freya malah mengalihkan pandanganya, dan kembali melanjutkan tulisnya, tanpa ada rasa sedikitpun ingin menyahuti pertanyaan Aiden. Dia memilih sibuk dengan lukisan-lukisan yang di buat.
Aiden yang merasa di abaikan kini merasa sangat geram, dia menatap ke arah Freya yang begitu berani mengabaikanya.
Bragghhhh Aiden menghancurkan dan menendang canva yang saat ini sedang ada di warnai oleh Freya.
Bahkan Aiden langsung merampas alat pewarna yang ada di tangan Freya itu dan membuangnya ke sembarangan arah.
Freya merasa sangat geram dengan tindakan Aiden kali ini, dia tidak pernah mengusik pria ini lalu mengapa dia menghancurkan hari indah Freya hari ini.
Dengan geram Freya mengepalkan tanganya menahan emosi, Plaaaakkkkkkkn satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Aiden.
"Shitt! Berani-beraninya kamu ya, aku bertanya baik-baik denganmu, begini kah caranya orang tuamu mendidik ha," bentak Aiden dengan keras yang nyaris mendapatkan satu tamparan lagi dari Freya, namun dengan cepat Aiden menangkisnya.
"Apakah kamu bisu? Bukankah di awal kita ketemu kamu menangis dengan kencang menggunakan mulut mu ini ha?" teriaknya lagi ketika tidak mendapatkan jawaban sama sekali dari Freya.
Memang Freya memilih bungkam untuk menahan rasa bencinya pada Aiden. Dia takut akan kelepasan di saat emosinya meledak.
"Baiklah aku akan membuatmu berteriak dan bersuara senyaring mungkin," ucapnya lalu mendorong tubuh Freya ke sofa yang berada di dalam ruangan itu.
Freya membulatkan matanya mendapatkan perlakuan tiba-tiba seperti ini, "Mau apa kamu ha? Cepat pergi dari sini," bentak Freya yang akhirnya mengeluarkan suara indahnya.
Namun bukanya keluar Aiden malah tersenyum iblis sambil menanggalkan pakaianya. "Ternyata kamu tidak bisu, namun sudah terlambat jika kamu mengeluarkan suarmu itu sekarang," balanya lalu dengan cepat menindih tubuh Freya yang membuat Aiden merasa menang.
Plaaaaaakkkk sekali lagi Freya berhasil menampar wajah Aiden dengan cukup keras , membuat Aiden benar-benar murka dan merobek seluruh pakaianya tanpa tersisa satupun.
"Kamu mau apa, hisskkk,,hisskk lepas, kita sudah tidak ada urusan lagi," mohonya untuk di lepaskan.
Namun bukannya melepaskan Aiden malah membuka seluruh pakaianya.
Aiden benar-benar gila saat ini, dia membutuhkan pelampiasan dari rasa sakit hatinya kehilangan wanita yang sangat di cintainya.
Melihat Aiden yang tengah sibuk melepaskan celanaya, Freya mendapatkan celah, dan lansung mengambil kesempatan untuk kabur dari jeratan Aiden.
Dia bangkit diam-diam dan ingin berlari, namun pergerakanya sudah di baca oleh Aiden. Sehingga belum sempat dia melangkah Aiden sudah lebih dulu menangkapnya dan menindih kembali tubuhnya di sofa.
Freya merasa ketakutan, dia tidak pernah berada di situasi seperti ini sebelumnya. "Jangan please tolong aaaarrrrrrggghhh," teriaknya ketika Aiden sudah berhasil memasukan kukubirdnya itu dan merobek kehormatan miliknya, membuat Freya menatap Aiden dengan air mata uang menetes dan menambahkan rasa kebencianya pada pria ini.
"Brengsek kamu bajingan, kamu gak pantas di bilang manusia," teriak Freya tepat di depan wajah Aiden yang sudah berhasil menghancurkan masa depanya.
Bukanya merasa bersalah Aiden malah tertawa dengan sangat puas. "Kan sudah aku bilang, kamu pasti akan berteriak dan mengeluarkan suaramu itu senyaring mungkin," ucapnya merasa menang yang membuatnya bisa melihat jika Freya sedang memandang benci ke arahnya.
Dan detik kemudian, Aiden menggoyangkan pinggulnya dengan sangat kasar, dia bahkan tidak perduli dengan Freya yang sedang kesakitan berada di bawahnya ini sampai menangis menanhan perih akibat dari penyatuaan mereka yang sangat kasar.
Aiden melakukanya tanpa ada kelembutan sama sekali, membuat apom milik Freya mungkin sudah robek tidak karuan.
Terbukti Freya yang merasakan perih dalam penyatuan mereka, namun Aiden sama sekali tidak mempedulikanya, baginya dia harus melampiaskan kemarahanya saat ini.
"Aku sudah bilang kamu adalah milikku, milik ku," desahnya sambil memacu dengan penuh penekanan.
Plaaaakkkk Ini sudah tamparan ke tiga kali yang Freya berikan kepada Aiden. Namun Aiden hanya diam saja merima tamparan setiap tamparanya itu.
"Kamu biadab!! Aku bukan milikmu lepaskan aku sekarang juga,,aarrgghhh ini sakitt," teriak Freya mendorong tubuh Aiden dengam sangat keras. Namun tenaganya sudah terkuras habis hari ini, membuatnya tidak mampu mendorong tubuh Aiden walau hanya sekedar menjauh.
Plaakkk,,plaaakkkk Aiden murka mendengar kalimat itu, dan langsung menampar Freya dengan keras, "arrrrgghhh," jerit Freya menahan sakit di pipinya.
"Aaahhhssshhh engghhh, dengarkan ini baik-baik Freya Stephanie Lesham, kamu adalah milik ku, tidak ada penolakaan,! Aaaasshhhhh," tegasnya dan mendesah menyemprotkan cairan kentalnya di dalam rahim Freya.
"Husshh,,aahhh," nafasnya yang tidak beraturan, sambil melepaskan kukubird miliknya dari apom Freya.
Dengan cepat dia memakai pakaianya kembali, dan membalut tubuh polos Freya dengan jas miliknya tanpa menggunakan dalaman sama sekali. Dan langsung menggendongnya wanitanya pergi.
Freya terlihat tengah pingsan saat ini, hingga dia tidak tau jika Aiden membawanya pergi dari galerinya.
Setelah sampai di luar galeri, Aiden menatap Hitto yang menunggu di luar ruko dan beberapa anak buah lainya.
"Segera tutup ruko ini! Jangan biarkan Freya kembali memilikinya! Bakar seluruh barang-barangnya!" Perinyahnya pada Hitto.
"Baik Bos ," jawab Hitto patuh.
Lalu Aiden segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil, untuk segera membawa Freya ke apartemanya, karna dia tidak ingin jika ada yang bisa melihat tubuh polos mainan barunya itu.
Visual Aiden Giovano Lesham
To be continue.
*Jangan lupa sedakah Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya**😘😘 *
Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh 😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
Follow IG Author @Andrieta_Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Man Cian
Aiden iblis krn turunan dari lucas
2022-07-21
0
(F) Wike Swasti
😔😔😔 kasian
2022-04-17
1
Erika Darma Yunita
serem makkkk....haissss Lucas aja blm kebaca....ini si Aiden dah serem gini
2022-03-13
0