Sebelum baca cuman mau ingatin ya teman-teman, di Like dulu oke 🥰
Jangan sinder 😘😘
🌹 Happy Reading 🌹
Setelah melakukan makan malam bersama, Aiden dan Freya kini sudah kembali ke dalam Apartemen mereka.
Freya sedari tadi meringis menahan sakit karna pay**uda**ranya yang terasa sangat penuh ingin di keluarkan.
"Dear Dear, ini sangat sakit," keluhnya pada Aiden yang baru saja selesai mandi.
Aiden tersenyum menanggapi keluhan itu, dan kini mulai naik ke atas tempat tidur, dan tak lupa tadi dia sudah mengunci pintu terlebih dahulu agar Freya tidak bisa kabur.
"Apakah susunya sudah penuh sayang?" tanyanya sambil membuka pakaian Freya dengan perlahan.
"Sudah sepertinya," jawan Freya lemah.
Aiden langsung berbaring di sebelah tubuh Freya yang sedang memiringkan posisinya, lalu Aiden mengambil tangan Freya untuk menjadi bantal tidurnya dengan wajah yang sudah berada tepat di depan dada Freya.
Tanpa aba-aba Freya langsung mengeluarkan salah satu dadanya agar menyembul keluar, dan memencetnya sedikit agar mengeluarkan.
Aiden yang sudah tidak sabaran langsung menghi**sap put**ing itu dengan sangat kuat, benar-benar seperti baby yang kehausan.
"Ahhss pelan-pelan sakit," ringis Freya lagi karna ini adalah pertama kalinya dia menyusui dan ajaibnya babynya ini langsung besar dan mempunyai gigi.
Aiden sama sekali tidak memperdulikan ucapan Freya itu, dia benar-benar menghi**sapnya bagaikan Baby.
Freya mengenduskan nafasnya kasar, lalu menatap wajah tenang Aiden yang sedang menutup matanya sambil menyusu.
"Tuhan sampai kapan aku terikat denganya," batin Freya sangat merasa lelah menghadapi sikap Aiden yang sungguh Luar Binasa.
Cukup lama Aiden menyusu, dan kini dia merasa bahwa air itu sudah tidak ada, lalu dia melepaskan kulumanya pada puti**ng Freya.
"Sayang ini sudah habis," adunya pada Freya, dan dengan cepat Freya menggantikanya pada sisi sebelahnya, dan Aiden kembali diam dan tak lama dia tertidur, dengan mulut yang masih tertempel di dada Freya.
Dengan perlahan Freya ingin menariknya, namun ketika dia ingin melepaskan put**ingnya dari mulut Aiden.
Pria itu bergerak dan kembali menghis**apnya, hingga Freya memilih untuk membiarkan sajaAiden menyusu sampai pagi, dan karna dia juga letih hati dan pikiran. Akhirnya dia tertidur dengan dada yang masih di mulut Aiden.
Sekitar jam 3 dini hari, tiba-tiba saja Aiden merasa tidurnya tak nyenyak, dan dia sedikit terbangun mencari susu Freya, setelah dia mendapatkanya akhirnya dia kembali tidur lagi hingga pagi menjelang.
Aiden terbangun duluan dan melihat Freya yang masih tertidur pulas, Aiden menyelimuti tubuh Freya dan beralih mengambil Laptopnya untuk menghendel sedikit pekerjaanya.
Tingg, tongg, suara Bel Apartemennya berbunyi menandakan ada tamu yang sedang berkungjung.
Dengan cepat Aiden membukanya dan melihat beberap anak buahnya yang membawa seorang wanita muda.
"Apakah kalian sudah melakukan apa yang aku perintahkan? Apa kalian bisa menjamin jika wanita ini akan aman dan tidak akan berulah," cerca Aiden menanyakam detail tentang wanita muda yang akan menjadi Pembantu di Apartemenya.
"Tidak Tuan, kami yang akan menjaminnya," jawab Anak buahnya itu penuh keyakinan.
Aiden menatap wanita itu dengan tajam, "Siapa nama kamu?" tanyanya dingin.
Wanita itu terlihat gemetaran mendapatkan tatapan tajam seperti itu dari Aiden, "nama saya Santi Tuan," jawabnya gugup.
"Masuk," perintah Aiden dengan tegas menyuruh Santi masuk ke dalam apartemenya.
Dengan patuh Santi memasuki Apartemen Aiden dan mulai duduk di lantai melihat Aiden yang tengah santai duduk di Sofa.
"Baiklah Santi, berapa usia kamu?" tanya Aiden lagi.
"Usia saya 23 tahun Tuan," jawab Santi.
"Kamu masih mudah kenapa kamu mau jadi pembantu?" tanya Aiden lagi mengintrogasi calon Pembantunya ini.
Santi terdiam dan menundukan kepalanya di hadapan Aiden, "karna ingin membantu perekonomian keluarga Tuan," jawabnya jujur.
Aiden menganggukan kepalanya sejenak, lalu dia mengeluarkan sebuah surat perjanjian kerja. "Kamu baca ini! Di situ ada beberapa peraturan yang tidak boleh kamu langgar," ucapnya menjelaskan.
"Apa kamu punya Handphone Santi?" tanya Aiden.
"Punya Tuan," balasnya.
"Keluarkan!" Perintah Aiden tegas.
Dan dengan cepat Santi mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya dan memberikanya pada Aiden.
"Selama kamu kerja di sini, kamu tidak boleh memegang Handphone, kamu boleh menghubungi nomor orang tua kamu atau siapapun selama 2 minggu sekali dengan menggunakan Handphone asisten saya, dan jangan pernah mengelabui saya dengan membeli ponsel baru. Karna ketika saya dapat maka saya akan membuangnya, apa kamu paham," serunya dengan tegas.
"Paham Tuan," balas Santi dengan wajah yang tak enak. Mungkin dia merasa jika di Ponselnya itu banyak hal penting dan tidak ingin jika di sita.
Namun apa yang bisa dia katakan, dia sudah terlanjur takut duluan pada Tuan yang satu ini.
"Di sini kamu hanya mengurus rumah seperti biasa, dan ingat kamu tidak boleh memasuki kamar saya ketika saya maupun istri saya berada di dalam, apa kamu paham," jelasnya lagi.
"Paham Tuan," balas Santi yang semakin tidak enak hati.
"Istri, aku pikir Tuan Aiden ini masih bujang, huftt aku jadi penasraan dengan istrinya, secantik apa sih dia," batin Santi yang merasa dirinya tak kalah menarik.
Memang Santi terlihat cukup Cantik dengan kulit putih mulus, dengan tinggi 158 cmYang tak cukup tinggi di bandingkan Freya yang memiliki tinggi 167 cm yang sangat serasi dengan Aiden yang memiliki Tinggi 180cm
Aiden yang melihat Santi sudah memahami peraturan di Apartemenya dan juga sudah menandatangi surat perjanjianya kini langsung berdiri dari posisinya, "jika kamu sudah mengerti, maka segera kerjakan tugasmu! Kamu bisa meletakan barangmu di sana, karna itu kamar kamu," perintahnya dan juga menunjukan kamar Santi yang berada di sebelah Dapur.
"Kamu bisa pergi membeli belanjaan dengan salah satu Body guard di sini, tapi ingat jangan beli terlalu banyak, karna nanti saya dengan istri saya juga akan keluar membeli barang yang dia inginkan," ucap Aiden panjang lebar.
Sebenarnya dia paling malas bicara seperti ini, namun di karenakan dia sudah memiliki istri, maka dia harus memastikan sendiri bagaimana kwalitas pembantu yang akan melayaninya dengan istrinya ini.
Tanpa berpamitan Aiden langsung meninggalkan Santi yang masih berdiri mematung menatap punggunya yang kini sudah melangkah masuk ke dalam kamarnya.
"Haissh, seandainya Tuan Aiden itu jadi suamiku ya. Pasti aku akan menjadi wanita paling bahagia di Dunia ini," gumamnya dengan perasaan sedikit kecewa.
Karna awalnya dia ingin tebar pesona dengan Aiden, namun pria yang dia incar sejak tadi selalu menekan kalimat istri di setiap ucapanya.
Apalagi terlihat dari seluruh sudut ruangan foto seorang Wanita yang sangat cantik. Dan sudah di pastikan bahwa itu adalah istri dari Tuanya.
Bahkan Author aja gak tau loh kapan foto-foto itu di pasang sama Aiden.
To be continue.
Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal 😭*Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya**😘😘 *
Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh 😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
Follow IG Author @Andrieta_Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
HR_junior
Santi ngimpinya terlalu tinggi..gak tau kalo Aiden iblis berkedok manusia
2022-10-19
0
Sri Haryanti
jangan macam...macam kau Santi pengen jadi krupuk kulit nanti kmu
2022-10-09
0
AGUS SYARIFUDIN HIDAYAT
lanjut thor
2021-12-01
0