🌹 Happy Reading 🌹
Karna merasa di apartemnya sudah aman, Aiden memutuskan untuk melepaskan ikatan tali dari tangan Freya agar bisa membebaskanya untuk berekspresi sementara.
Namun Aiden bukan orang bodoh, dia lebih dulu membuang segala pisau,gunting atau apapun yang bisa membaantu Freya berbuat nekad semacam bunuh diri atau yang lainya. Bahkan Aiden mengunci mati pintu ke arah balkon agar Freya tidak bisa lompat dari apartemennya.
Plaaakkkk Freya kembali menampar Aiden setelah ikatan di tanganya berhasil lepas, "kamu sakit Aiden, kamu sakit," ujar Freya menatap tajam ke arah Aiden yang saat ini sudah tersenyum licik.
"Aku memang sakit Freya, dan sebab itu kamu jangan membuatku bertambah gila saat ini," balas Aiden dengan memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di sofa.
Freya mulai mengatur nafasnya kembali, ini bukan saatnya dia berdebat dan memaki Aiden. Karna dia pasti akan semakin keras nantinya. "Sebenarnya apa yang kamu mau Aiden? Kita tidak saling mengenal awalnya, bahkan kamu tau jelas jika aku adalah anak dari Edwin Limabrata, keluarga yang kamu bantai habis pada malam itu, apa kamu lupa bagaimana kejamnya kamu terhadap orang tua serta kakak laki-laki ku," sindir Freya dengan nada yang tenang.
Aiden membuka matanya dan menatap kembali ke arah Freya, "dengarkan aku baik-baik Freya Giovani, aku sudah bilang I'am not Psychopat, Aku hanya membunuh ketika seseorang melakukan kesalahan,-"
"Lalu kesalahan apa yang di buat keluargaku," teriak Freya yang mulai terlihat menangis mengingat pembunuh keluarganya ada di hadapanya saat ini.
Aiden menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskanya secara kasar. "Itu karna kakak mu dan Papah kamu yang ingin membongkar kasus pembunuhan dan penyelundupan ku, mereka sudah aku peringatkan agar mundur dari kasus ini, namun mereka sama sekali tidak mendengar ataupun mengindahkan ancamanku, maka kematian adalah kado yang terindah bagi mereka," jawab Aiden seperti tidak ada beban ataupun rasa bersalah sama sekali.
Seketika Frey langsung naik pitam melihat sikap Aiden yang seperti ini. "Kamu marah dan kamu bunuh mereka karna kamu takut mereka bawa kasus kamu ke hukum." Ujar Freya dengan penekanan.
"Kamu berbuat kejahatan maka kamu akan mendapat hukuman, kasus kamu ada karna diri kamu sendiri, lalu mengapa kamu menyalahakn dan membunuh orang lain," teriak Freya meluapkan amarahnya.
Aiden hanya diam saja, karna baginya Freya masih belum mengerti apapun tentang dirinya.
Melihat Aiden yang masih terdiam kini Freya mulai mendekatinya dan menatap mata Aiden dengan lekad. "Apa kamu tidak ada rasa bersalah sama sekali? Atau sekedar menyesali perbuatan kamu?" tanya Freya pelan.
Dengan senyum liciknya, Aiden hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabnya. "Tidak ada Freya sayang, aku tercipta memang untuk jadi Dewa kematian, maka rasa iba dan penyesalan itu akan jauh dari kamus kehidupanku," balas Aiden dengan menarik tubuh Freya agar duduk di pangkuanya.
"Sayang mengapa tubuhmu ini begitu ringan? Sehingga dengan sekali hentakan tanganku saja kamu sudah bisa jatuh di pangkuanku ini," lirihnya lagi langsung memeluk pinggang Freya posesif, menenggelamkan wajahnya di gunung kembar Freya mencari kenyamanan.
Mendengar jawaban Aiden yang mengatakan bahwa dia tidak menyesali perbuatanya atas kematian keluarganya, Freya memilih diam dan menambahkan lagi rasa benci itu hingga kelm level overload. Perasaan benci itu sudah hampir meledak dan meminta tumbal untuk secepatnya.
Namun fikiranya pacah di saat dia merasakan sakit di puti***ing susunya yang di gigit oleh Aiden, "aaarrggh Aiden sakit, jangan di gigit," keluhnya ingin menarik susunya dari mulut Aiden.
Namun bukanya melepaskan Aiden malah semakin gencar untuk menyusu. "Kita pindah ke kamar ya, aku mau meninum vitamin dulu sebelum tidur," ucap Aiden yang mencap jika susu Freya adalah vitamin baginya.
Apa yang bisa di lakukan oleh Freya selain diam dan mengikuti mau Pria Sycho ini, jika menolak hanya akan percuma, karna Aiden pasti akan mengabaikan kata-katanya.
Aiden terus menyusu layaknya bayi besar yang sedang kehausan, "sayang aku mau susu, mana susunya kenapa gak keluar?" Tanya Aiden yang terus mengkemot puti***ing itu hingga Freya meringgis kesakitan merasakan jika puti**ngnya sudah ingin lepas.
"Aaahh sakit, pelan-pelan bisa gak sih. Kalo wanita tidak hamil maka tidak akan ada susu, kamu mengerti tidak." Ketus Freya yang sambil meringis kesakitan.
Aiden tidak percaya dengan perkataan dari Freya itu, dia langsung mengambil ponselnya dan menelpon seseorang di ujung sana, "hallo, cepat kamu bawa dokter Obygn ke sini, aku mau dia menyuntikan obat pelancar susu untuk istriku!! Aku mau dalam 10 menit dokter itu sudah ada di sini!" Perintahnya kepada kepala rumah sakit milik Papahnya.
Freya membulatkan matanya besar mendengar apa yang di katakan oleh Aiden tadi, "apa yang kamu lakukan Aiden, jangan bertindak gila kamu, aku belum hamil lalu mengapa kamu memaksa ku untuk mengeluarkan air susu," bentak Freya yang geram menghadapi tingkah Aiden yang semakin menjadi.
"Sstttt sayang tenanglah, ini tidak akan sakit. Bukankah ini bagus untuk kesehatanku karna meminum susu dari istriku sendiri sebai vitamin." Balas Aiden yang benar-benar menganggap jika semua di dunia ini ada di dalam kendalinya.
"Sakit jiwa kamu Aiden," seru Freya lagi dengan menahan seluruh emosi di jiwanya.
To be continue.
*Jangan lupa sedakah Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya**😘😘 *
Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh 😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
Follow IG Author @Andrieta_Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
RhositaSimpel Simpel
sumpah ini novel bagian ini paling ngakakaak Aiden oh Aiden di taruh dimna otak mu itu
2022-11-22
1
HR_junior
susu asli dr istri tercinta biar staminnya bertambah
2022-10-19
0
maidatul fauziah lubis
thor mau nanyak memangnya Aiden umurnya berapa ya?
dia membunuh orang tya freya saat berumur berapa?
freya juga umurnya berapa saat orang tuanya dibunuh karenakan dia sangat mengingat wajah Aiden?
2022-07-14
0