Sebelum baca cuman mau ingatin ya teman-teman, di Like dulu oke 🥰
Jangan sinder 😘😘
🌹 Happy Reading 🌹
Selesai menyusu Aiden, kini keduanya telah siap untuk berangkat ke Pencatatan Sipil dan juga ke Gereja untuk melakukan pemeberkataan.
Sejujurnya Freya merasakan perih di sekitaran Put**ingnya karna Aiden terus menggigit dan mengh**sap nya. Mungkin ini karna dia belum terbiasa makanya dia bisa merasakan sakit seperti itu.
Aiden dan Freya terlihat baru saja keluar dari kamar mereka, dan pandangan Freya jatuh pada sosok wanita cantik yang tengah membersihkan ruang tamu.
"My Dear dia siapa?" tanya Freya melihat sosok asing itu.
Aiden menoleh sekilas pada Santi, "ohh, dia adalah pembantu baru yang aku panggil ke sini untuk kamu sayang, apapun yang kamu mau tinggal bilang saja dengan dia," sahut Aiden dengan tampang cueknya.
"But you must remember! Don't talk if it's not important! I'm watching your every move. And remember what I said if I didn't want others to hear that you beautiful voice. Except me, my parents and this maid! Let others think you are mute! Do you understand? ( tapi kamu harus ingat! Jangan bicara jika tidak penting! Aku mengawasi setiap gerakanmu. Dan ingat apa yang aku katakan, jika aku tidak ingin orang lain mendengar suara mu yang indah itu. Kecuali aku, orang tuaku dan pembantu ini! Biarkan orang lain berpikir kau bisu! Apa kamumengerti?)," serunya penuh penekanan.
"Yes My Dear," jawan Freya dengan wajah sendunya.
"Good Girl, sekarang ayo kita pergi," serunya mengajak Freya agar tidak membuang waktu lagi.
Freya menuruti ajakan Aiden, dia mengikuti langkah kemana Aiden membawanya.
Sedangkan Santi yang melihat kemesraan mereka kini mulai mengepalkan tanganya, "masih cantikan juga aku. Kenapa Tuan Aiden gak mau pilih aku aja sih," batinya menahan kesal karna tidak bisa tebar pesona dengan Aiden.
"Tapi inikam baru permulaan, mungkin saja nanti lama kelamaan Tuan Aiden akan kepincut dengan ku, ya mungkin saja, kan kebanyakan emang gitu Majikan kepincut pembantu," gumamanya lagi dengan sangat yakin jika Aiden akan melirik ke arahnya.
Dia belum tau bagaimana tabiat Aiden yang sebenarnya, dan bahkan jika dia memang mau mungkin saja jika Freya akan sangat mempersilahkanya untuk merebut Aiden. Tanpa perlu menjadi pelakor.
****
Setelah melewati proses demi proses saat ini Aiden dan Freya telah resmi menjadi sepasang suami istri yang sah di mata agama maupun hukum.
Sudah tidak ada lagi pemisah jarak di antara mereka. Walapun tadi pemeberkataan hanya di hadiri oleh beberapa wali hakim saja karna Freya yang tak memiliki keluarga maupun Aiden yang malas memberitahukan orang tuanya. Memilih menggunakan Wali Hakim saja.
Saat ini keduanya tengah berada di sebuah studio foto untuk mengambil foto Wedding dadakan mereka. Aiden ingin moment ini di abadikan walaupun tak ada pesta tapi setidaknya ada kenangan yang bisa mereka lihat setiap saat.
Kali ini Freya sudah terlihat sangat cantik menggunakan pakaian Weddingnya. Yang semakin membuat Aiden terkesima melihatnya.
"You are so beautiful Baby," lirihnya pelan memuji kecantikan dari istrinya itu.
Freya tersenyum tipis menanggapi ucapan Aiden, "Thank you My Dear, kamu juga terlihat sangat tampan menggunakan Jas ini," pujinya juga.
"Thanks Baby, Sekarang ayo kita mulai sesi fotonya," seru Aiden yang sudah tidak sabar mengabadikan momen bersejarah ini.
Cukup lama mereka melakukan sesi foto ini, karna Aiden yang sempat meledak karna sang Photographer yang begitu lancang menyentuh kulit Freya.
"Bisakah kamu menjauhkan tanganmu dari tubuh istriku," tanyanya penuh penekanan.
"Tapi Tuan, saya hanya ingin-"
Braaaaaaakkk, praaaanggg Aiden menghancurkan benda di sekelilingnya dan sekaligus lampu yang menyinari mereka dengan sangat brutal.
"My Dear sudah, dia hanya mengerjakan tugasnya saja," seru Freya berusaha menenangkan Aiden.
Mendengar istrinya yang membela pria lain, dengan cepat Aiden mengeluarkan pistolnya dan langsung mengekernya pada kepala Photographer itu.
Ckreeekk, "Carikan PhotoGrapher Wanita atau kepalamu pecah saat ini juga," ancam Aiden dengan penuh penekanan dan wajah yang memerah menahan emosi.
Pria tadi sudah berdiri gemetaran melihat monster di hadapanya, "ba,,ba,baik Tuan, akan segera saya carikan," balas Pria itu.
Namun sebelum dia melangkah, Aiden kembali menahannya terlebih dahulu, "ingat saya mau kamu juga tetap di sini untuk menyentuh tubuhku! Karna aku tidak mau ada wanita lain yang menyentuh saya selain istri saya, apa kamu mengerti," sambungnya lagi.
"Baik Tuan, saya mengerti," balas pria itu lagi.
"Bagus, sekarang pergilah! Aku mau dalam waktu 20 menit semuanya sudah harus siap," perintahnya lagi dengan mutlak.
"Baik Tuan, akan segera saya persiapkan." Jawab Pria itu. Karna sudah tidak ada lagi jawaban yang bisa di berikan. Mengingat betapa kasaranya Aiden terhadap dia tadi.
Setelah pria itu pergi, Aiden kembali memasukan pistolnya ke dalam saku jas Miliknya, "Cikhh, benar-benar manusia sampah." Umpatnya yang tidak menyukai cara kerja dari pria tadi.
Sedangkan Freya saat ini hanya bisa diam dan memijat keningnya yang pusing melihat tingkah Aiden yang sangat sulit terkendali.
"Sayang apa kamu lelah?" tanya Aiden yang mendapatkan istrinya sedang memijat keningnya sendiri.
"Sedikit," jawab Freya dengan senyum yang di paksakan.
Mendengar kata sedikit dari istrinya itu, sontak membuat Aiden mendekat dan memeluk tubuh Freya dengan erat, "ya ampun sayang, jika begitu ayo kita pulang saja, aku tidak mau kamu kecapeen," serunya yang semakin membuat Freya pusing.
"Sudahlah Dear Dear, kamu sudah meminta Photographer wanita, kita selesaikan dulu sesi ini. Aku tidak mau jika kita berulang kali mengulangnya dan akan memakan banyak waktu lagi," ketus Freya, dia benar-benar sudah tidak tahan menghadapi sikap sultan satu ini.
Dia begitu seenaknya meminta dan membatalkan, tanpa pernah tau rasa sakit hati dari orang tersebut.
"Sayang apa kamu mulai membantahku sekarang," tegas Aiden sangat tidak suka jika Freya menjawab kalimatnya.
Uhhh mendengar ucapan Aiden ini, rasanya Freya ingin sekali memasukan cabe dalam mulut pria ini. Dia selalu saja seenak jidadnya dalam menanggapi satu hal yang salah.
"Tuhan bisakah kamu ambil nyawa pria ini sekarang juga? Atau bisakah dia di kutuk saja menjadi kodok agar tidak meresahkan jiw orang lain lagi," batin Freya yang sudah sangat ingin melambaikan tanganya pada Kamera yang ada untuk menyerah.
Aiden semakin bertambah emosi melihat Freya yang tidak menjawab pertanyaanya itu, "oh rupanya kamu sudah mulai membantahku ya, baiklah jika begitu aku akan menghukumu," ucap Aiden dengan semerik iblisnya.
Sontak saja Freya langsung membulatkan matanya besar mendengar kata hukuman dari suaminya itu, "apa, apa maksud kamu," tanya Freya dengan suara gemetaran.
Namun sepertinya emosi Aiden benar-benar sudah memuncak sehingga dia tidak mau mendengar perkataan dari Freya lagi.
"Aku sudah bilang jangan pernah sekalipun kamu membantah ataupun mejawab ucapaku. Tapi sepertinya kamu harus aku berikan peringatan agar kamu tau jika perkataanku tidak pernah main-main," tegas Aiden langsung menyeret paksa tangan Freya agar ikut denganya.
To be continue.
Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal 😭*Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya**😘😘 *
Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh 😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
Follow IG Author @Andrieta_Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
HR_junior
ngomong salah ora ngomong Yo salah..meneng tambah salah...pokke Freya slh kbh pokke koe
2022-10-19
0
Apolonia Lete
adh pusing aku klau suami sperti ini. Author tlg bri sdkt kelegaan kpd freya
2021-10-08
0
Yuliarti
aiden kumaha atuh lieer iiih😎
2021-10-07
0