Bertemu Tian

Keesokan harinya, seperti apa yang sudah di instruksi kan oleh Bram. Syaheera akan mulai magang di perusahaan Anggara grup.

Bram meminta agar Syaheera datang satu jam sebelum wawancara dan memintanya membawa bekal sarapan dari rumah bahkan memintanya membawa kotak obat.

Sedikit aneh memang, tapi Syaheera benar-benar memasukkan peralatan itu ke dalam tas nya.

Syaheera tidak pernah mempertanyakan apapun yang di perintahkan oleh Bram. Baginya perintah dari Bram itu mutlak.

Syaheera keluar dari rumah mengendarai sebuah motor matic, itu juga perintah dari Bram.

Saat hampir sampai di perusahaan itu, Syaheera melihat seorang pemuda sedang di keroyok oleh beberapa orang.

Syaheera yang memang sudah di ajarkan bela diri oleh Bram, menghentikan motornya dan mendekati mereka.

"Hei, masih pagi sudah memukuli orang!" teriak Syaheera.

Para preman itu menoleh lalu mendekati Syaheera.

"Hei cantik, jangan ikut campur. Tapi sayang sekali jika melepaskan mu begitu saja!" teriak seorang preman.

Syaheera menaikkan sebelah alisnya,

"Benarkah! kalian akan menyesalinya!" sahut Syaheera.

Merasa tersinggung preman itu maju dan berusaha memukul Syaheera, tapi dengan gesitnya Syaheera bisa melumpuhkannya. Beberapa orang ikut mengeroyok Syaheera tapi dengan tiga kali tendangan dan pukulan, orang-orang itu juga sudah jatuh tersungkur.

Ada yang memegang perut, ada yang mengeluh dan memegang kaki ada yang wajahnya sudah penuh dengan tato biru hasil karya tangan Syaheera.

Para preman itu pergi begitu saja meninggalkan seorang pemuda yang sedang meringis kesakitan memegangi perutnya. Bahkan sepertinya dia tidak kuat bangun.

Syaheera mendekati pemuda itu dan membantunya untuk duduk menepi, karena saat itu posisi nya berada di tengah gang kecil.

"Terimakasih, sudah membantu ku!" seru si pemuda.

Syaheera memapahnya ke pinggir dan membantunya duduk.

"Kenapa mereka memukuli mu? kamu terlilit hutang pada mereka?" tanya Syaheera.

Pemuda itu malah memasang ekspresi terkejut.

"Hutang?" tanya nya.

Syaheera malah jadi heran, kenapa dia malah bertanya. Tidak ingin buang waktu, Syaheera mengambil kotak obat yang ada di dalam tasnya lalu membantu mengobati luka di wajah pemuda itu.

"Siapa namamu?" tanya Syaheera sambil mengoleskan krim penghilang rasa sakit pada sudut bibir pemuda itu.

"Namaku?" tanya pemuda itu lagi.

"Iya, kamu tidak amnesia kan karena pukulan mereka tadi?" tanya Syaheera santai.

"Tian, namaku Tian!" ucapnya tergagap.

"Sudah selesai!" kata Syaheera setelah selesai mengobati luka Tian.

Syaheera mengambil kotak bekalnya lalu dia memberikannya pada Titan.

"Ini, makanlah. Aku pergi dulu. Dengar jika kamu tidak mau di pukuli seperti tadi, sebaiknya jangan pernah berhutang pada rentenir. Mereka itu sangat menyeramkan!" seru Syaheera lalu menghidupkan mesin motor nya.

"Tunggu, siapa namamu.." teriak Tian.

Tapi Syaheera sudah terlanjur melaju dengan cepat, karena wawancara sudah akan di mulai.

Syaheera menggerutu ketika sudah sampai di area parkir perusahaan Anggara grup.

"Hais, terlambat lima menit. Bagaimana ini? padahal aku sudah berangkat satu jam lebih awal dari rumah!" gerutu Syaheera.

Syaheera berlari masuk ke dalam perusahaan dan bertanya pada resepsionis kantor dimana ruang wawancara magang.

Setelah resepsionis memberikan arahan, Syaheera mengikuti arahan itu, dia sampai di lantai 7 perusahaan dan menuju ke ruangan yang di sebutkan si resepsionis tadi.

"Aduh, dimana lagi. Lantai tujuh pintu ke tiga dari mana kanan atau kiri? kenapa aku tidak bertanya pada resepsionis itu tadi kanan atau kiri!" kesal Syaheera.

Dengan langkah terburu-buru, Syaheera memilih ke arah kanan. Dia menuju ke arah pintu ketiga dari kanan.

Syaheera membuka pintu itu dengan cepat, dan betapa terkejut nya Syaheera melihat pemandangan di hadapannya.

Syaheera segera menutup pintu dengan cepat. Dia mengusap wajahnya berkali-kali.

"Astaga, sial sekali! kenapa masih pagi aku harus melihat pemandangan seperti itu!" kesal Syaheera.

"Hei, tunggu!" teriak seseorang dari belakang.

Syaheera berbalik dan melihat pria itu sedang merapikan jas nya.

"Siapa kamu?" teriak pria itu.

"Aku tidak akan mengatakan apa yang aku lihat pada siapapun!" jawab Syaheera santai.

Pria itu tersenyum menyeringai.

"Benarkah? memangnya apa yang kamu lihat?" tanya nya lagi sambil berjalan mendekati Syaheera.

"Itu, kamu dan istrimu sedang..." ucap Syaheera merasa tidak nyaman menyebutkan hal yang di lihatnya. Dia hanya mengetuk ngetukan kedua ujung jari telunjuknya beberapa kali.

"Dia bukan istriku!" sahut si Pria itu.

Syaheera menghela nafasnya, tadinya dia mengira wanita dan pria itu adalah suami istri. Karena itu dia memilih pergi. Ternyata si pria dengan enteng mengakui bahwa wanita yang baru saja bersamanya itu bukan istrinya.

Rasanya tangan Syaheera sudah sangat gatal ingin memukul wajah tak berdosa pria menjijikan di hadapannya itu.

"Menjijikan!" ucap Syaheera.

Pria itu terlihat tidak suka mendengar ucapan Syaheera.

"Apa katamu?" tanya nya dengan nada kian meninggi.

Pria itu mencengkeram kuat lengan Syaheera, jika tidak mengingat ucapan Bram bahwa dia harus lolos wawancara dan magang di Perusahaan ini. Sudah pasti Syaheera akan mematahkan tangan pria ini.

Ting!

Suara pintu lift terbuka, si pria tadi dengan cepat melepaskan cengkraman nya pada lengan Syaheera.

Syaheera berdecak kesal lalu berjalan ke arah ruangan wawancara yang benar.

Tiba-tiba ada yang memanggilnya lagi,

"Hei tunggu!" seru seseorang di belakang Syaheera.

Syaheera menghentikan langkahnya.

'Apa lagi ini?' batin Syaheera kesal.

Syaheera berbalik,

"Kamu!" seru Syaheera.

Pemuda yang tadi dia tolong di jalan ada di hadapannya. Dengan penampilan berbeda, setelan jas mahal dan dia benar-benar terlihat berbeda.

Si pria menyebalkan itu mendekati Tian.

"Kamu kenal gadis ini?" tanya pria itu.

"Dia yang menolongku saat aku di pukuli para preman tadi pagi Paman!" jawab Tian bersemangat.

'Astaga, dia pamannya! aku harus menjauhi dua orang ini!' batin Syaheera lagi.

"Aku sudah terlambat! permisi!" seru Syaheera kesal.

"Kamu mau kemana? aku belum pernah melihatmu di perusahaan ini?" tanya Tian.

"Wawancara, aku baru akan wawancara. Permisi!" seru Syaheera.

Syaheera meninggalkan Tian dan pamannya lalu memasuki ruangan dimana dia harus wawancara.

"Paman, bisakah paman menerima nya untuk magang disini?" tanya Tian pada pamannya.

"Gadis itu? kenapa?" tanya pamannya.

"Dia sudah menolongku, dia gadis yang baik. Dia juga bisa bela diri, apa paman tahu tadi dia memukuli banyak preman yang tiba-tiba menangkap dan mengeroyokku!" jelas Tian.

"Kamu di keroyok? dimana? kapan?" tanya pamannya itu panik atau pura-pura panik.

"Tadi pagi Paman, aku ingin dia magang di bagian ku! paman bisa mengatur itu kan?" tanya Tian lagi.

Si paman mengerutkan alisnya, tapi sepertinya dia harus mengikuti keinginan keponakannya itu.

"Baiklah, dia akan magang di divisi mu!" sahut paman nya Tian.

Tian tersenyum dan meninggalkan pamannya itu.

Setelah Tian pergi, si paman memukulkan genggaman tangannya ke atas meja yang ada di dekatnya.

"Sial! kenapa dia bisa lolos lagi!" pekik nya kesal.

Terpopuler

Comments

Ompong

Ompong

next

2021-11-20

0

nine june

nine june

semangat selalu Thor👍

2021-09-22

0

Bipasha Love

Bipasha Love

like

2021-09-13

1

lihat semua
Episodes
1 Syaheera yang Malang
2 Sepuluh Tahun Kemudian
3 Liontin Merah Muda
4 Bertemu Tian
5 Aku Merasa Mengenalmu
6 Asal Mula Kebencian Itu
7 Pernyataan Cinta Bastian
8 Aturan Burhan
9 Senjata Makan Tuan
10 Bastian Yang Polos
11 Mengingatkan Kembali Rasa Sakit Itu
12 Menjadi Kekasih Bastian
13 Belum Sadar Kalau Cemburu
14 Hadiah Spesial
15 Janji Syaheera
16 Semua Baru Saja di Mulai
17 Awal Berakhirnya Kedamaian Keluarga Anggara
18 Bram dan Syaheera
19 Aisyah ingin Melindungi Syaheera
20 Membangun Chemistry dengan Andrew
21 Rencana Tak Terduga
22 Usaha Perlawanan Bastian
23 Andrew
24 Semua Berjalan Sesuai Rencana
25 Rencana Burhan
26 Pembatalan Perjodohan
27 Kekesalan Arthur
28 Syaheera Cemburu
29 Syaheera Terluka
30 Sandiwara Dokter Andika
31 Tawaran Pertemanan Arthur
32 Amarah Burhan
33 Jangan Membuat Masalah lagi Arthur!
34 Gadis yang Menarik
35 Apa Yang Om Lakukan?
36 Peristiwa Setahun Yang Lalu
37 Kedatangan Sarah.
38 Sarah Burhan Anggara.
39 Kecurigaan Sarah.
40 Arthur dan Syaheera
41 Kejahilan Andrew.
42 Arthur Sangat Menyayangi Angel
43 Pertengkaran Bastian dan Arthur.
44 Bersiap Menerima Kemarahan Burhan.
45 Rencana Beni dan Rencana Sarah.
46 Pernyataan Cinta Bram.
47 Tamu Tak Di undang.
48 Syaheera in Action.
49 Keputusan Bram.
50 Tujuan Hidup Syaheera
51 Wanita yang Mengerikan
52 Kesalahan Yang tidak Mau Di akui
53 Kondisi Bastian dan Arthur
54 Masih Mencari Arthur
55 Rencana Tuan Darwin.
56 Penampilan Syaheera sebagai Fany
57 Sampai di Sahona Klub
58 Bertaruh Dengan Arthur
59 Pulang Bersama Vins
60 Vinson Alfredo.
61 Mempersiapkan Diri Sebagai Anaya.
62 Kedatangan Anaya.
63 Beni Menemukan Arthur.
64 Terbawa Emosi.
65 Mulai Membuka Diri
66 Intermezzo, Si Tukang Bakso Viral.
67 Fakta Baru.
68 Show Time
69 Arthur Masuk ke Dalam Jebakan.
70 Ini Baru Awal.
71 Fany Berada dalam Kesulitan.
72 Fany Kesal pada Vins.
73 Arthur Masuk ke Rumah Sakit.
74 Kejam dan tak Punya Hati.
75 Mission 1 Completed.
76 Burhan dan Aisyah.
77 Kondisi Arthur Memburuk.
78 Arthur Buta.
79 Vins Mengerjai Syaheera.
80 Kepedulian Aisyah.
81 Shelomitha Menginterogasi Fany
82 Akhir Dari Shelomitha.
83 Vins dan Syaheera.
84 Burhan Marah pada Sarah.
85 Kekacauan kembali Terjadi.
86 Lagi-lagi Vins!
87 Dua Puluh Tahun yang Lalu...
88 Seseorang yang bisa Menenangkan Arthur.
89 Kabar Mengejutkan.
90 Kisah Vins Lagi.
91 Masih Bersama Vins.
92 Membodohi Arthur.
93 Kania dan Rencananya.
94 Rencana Berhasil atau ?
95 Usaha Keras Syaheera.
96 Burhan Lolos.
97 Perintah Burhan.
98 Dimana Syaheera?
99 Keberadaan Syaheera.
100 Kondisi Syaheera.
101 Tawaran Bantuan dari Bachtiar.
102 Kisah Bachtiar.
103 Bagaimana Bram Selamat?
104 Cara Burhan Anggara Mengatasi Kerugian.
105 Tangis Andini dan Senyum Bachtiar.
106 Sikap Menyebalkan Bachtiar.
107 Pesona Syaheera.
108 Persaingan Bisnis.
109 Bersiap Menyambut Tamu Istimewa.
110 Kesedihan Seorang Ibu.
111 Inikah Karma Untuk Sarah?
112 Beni dan Sarah.
113 Perbuatan Tercela Andini.
114 Rumah Sakit yang Sama.
115 Apakah Syaheera Berkhianat?
116 Burhan Kembali Berbuat Buruk.
117 Kemarahan Kania.
118 Akhir Dari Pengkhianat.
119 Bram tahu Bachtiar di Singapura.
120 Kesedihan Kania.
121 Syaheera Tak Akan Pernah Menyerah.
122 Pernikahan Kilat.
123 Bachtiar di Pihak Siapa?
124 Bram tahu Syaheera Menghilang.
125 Apa tujuan Bachtiar?
126 Kegundahan Hati Bram.
127 Bram Menemui Syaheera.
128 Alvaro Menemui Sarah di Rumah Sakit.
129 Arthur Menyadari Dirinya Di permainkan.
130 Bachtiar yang Mendominasi.
131 Bachtiar yang Mengerikan.
132 Serangan Drone dengan Bahan Peledak.
133 Mengambil Kembali Apa yang Burhan Curi.
134 Bachtiar harus Pulang.
135 Bachtiar Mengajak Syaheera Pulang.
136 Dokter Ivanka.
137 Andini Senang Bachtiar akan Pulang.
138 Kebaikan Aisyah.
139 Bram Ingin Lekas Pulih.
140 Perjanjian yang di buat Syaheera, di tolak oleh Bachtiar.
141 Cincin Pernikahan.
142 Bersiap Untuk Pulang.
143 Bachtiar dan Syaheera Pergi dari Rumah Sakit.
144 Bachtiar Mengejutkan Semua Orang.
145 Bachtiar Mengejutkan Semua Orang (2).
146 Pilihan Bachtiar.
147 Menantikan Tontonan Seru.
148 Andrew di tangkap Polisi.
149 Sarapan Pagi Bersama.
150 Perkelahian tak Dapat di Hindarkan.
151 Masih Perkelahian Bachtiar dan Arthur.
152 Lukanya Lumayan Parah.
153 Target Balas Dendam.
154 Pertengkaran Para Istri.
155 Masih, Kemarahan Andini.
156 Andini Mengadu pada Aisyah.
157 Akal Syaheera.
158 Nasi Goreng ala Chef Syaheera.
159 Bachtiar Kesal pada Andini.
160 Syaheera benar-benar Amnesia.
161 Peringatan Syaheera pada Andini.
162 Andini Mencoba Bicara pada Bachtiar.
163 Sindiran Syaheera.
164 Sarah Mencoba Mempengaruhi Aisyah.
165 Orang yang Mengawasi.
166 Bicara dengan Bastian.
167 Bantuan dari Bastian.
168 Berdebat dengan Sarah.
169 Teguran Aisyah.
170 Penolakan Bram.
171 Obrolan Syaheera dan Bachtiar.
172 Menonton Film Horor.
173 Siasat Syaheera.
174 Kekacauan yang di buat Arthur.
175 Arthur bersama Jimmy.
176 Di Kerjai Bachtiar.
177 Sarah Menghasut Andini.
178 Rencana Andini Gagal.
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Syaheera yang Malang
2
Sepuluh Tahun Kemudian
3
Liontin Merah Muda
4
Bertemu Tian
5
Aku Merasa Mengenalmu
6
Asal Mula Kebencian Itu
7
Pernyataan Cinta Bastian
8
Aturan Burhan
9
Senjata Makan Tuan
10
Bastian Yang Polos
11
Mengingatkan Kembali Rasa Sakit Itu
12
Menjadi Kekasih Bastian
13
Belum Sadar Kalau Cemburu
14
Hadiah Spesial
15
Janji Syaheera
16
Semua Baru Saja di Mulai
17
Awal Berakhirnya Kedamaian Keluarga Anggara
18
Bram dan Syaheera
19
Aisyah ingin Melindungi Syaheera
20
Membangun Chemistry dengan Andrew
21
Rencana Tak Terduga
22
Usaha Perlawanan Bastian
23
Andrew
24
Semua Berjalan Sesuai Rencana
25
Rencana Burhan
26
Pembatalan Perjodohan
27
Kekesalan Arthur
28
Syaheera Cemburu
29
Syaheera Terluka
30
Sandiwara Dokter Andika
31
Tawaran Pertemanan Arthur
32
Amarah Burhan
33
Jangan Membuat Masalah lagi Arthur!
34
Gadis yang Menarik
35
Apa Yang Om Lakukan?
36
Peristiwa Setahun Yang Lalu
37
Kedatangan Sarah.
38
Sarah Burhan Anggara.
39
Kecurigaan Sarah.
40
Arthur dan Syaheera
41
Kejahilan Andrew.
42
Arthur Sangat Menyayangi Angel
43
Pertengkaran Bastian dan Arthur.
44
Bersiap Menerima Kemarahan Burhan.
45
Rencana Beni dan Rencana Sarah.
46
Pernyataan Cinta Bram.
47
Tamu Tak Di undang.
48
Syaheera in Action.
49
Keputusan Bram.
50
Tujuan Hidup Syaheera
51
Wanita yang Mengerikan
52
Kesalahan Yang tidak Mau Di akui
53
Kondisi Bastian dan Arthur
54
Masih Mencari Arthur
55
Rencana Tuan Darwin.
56
Penampilan Syaheera sebagai Fany
57
Sampai di Sahona Klub
58
Bertaruh Dengan Arthur
59
Pulang Bersama Vins
60
Vinson Alfredo.
61
Mempersiapkan Diri Sebagai Anaya.
62
Kedatangan Anaya.
63
Beni Menemukan Arthur.
64
Terbawa Emosi.
65
Mulai Membuka Diri
66
Intermezzo, Si Tukang Bakso Viral.
67
Fakta Baru.
68
Show Time
69
Arthur Masuk ke Dalam Jebakan.
70
Ini Baru Awal.
71
Fany Berada dalam Kesulitan.
72
Fany Kesal pada Vins.
73
Arthur Masuk ke Rumah Sakit.
74
Kejam dan tak Punya Hati.
75
Mission 1 Completed.
76
Burhan dan Aisyah.
77
Kondisi Arthur Memburuk.
78
Arthur Buta.
79
Vins Mengerjai Syaheera.
80
Kepedulian Aisyah.
81
Shelomitha Menginterogasi Fany
82
Akhir Dari Shelomitha.
83
Vins dan Syaheera.
84
Burhan Marah pada Sarah.
85
Kekacauan kembali Terjadi.
86
Lagi-lagi Vins!
87
Dua Puluh Tahun yang Lalu...
88
Seseorang yang bisa Menenangkan Arthur.
89
Kabar Mengejutkan.
90
Kisah Vins Lagi.
91
Masih Bersama Vins.
92
Membodohi Arthur.
93
Kania dan Rencananya.
94
Rencana Berhasil atau ?
95
Usaha Keras Syaheera.
96
Burhan Lolos.
97
Perintah Burhan.
98
Dimana Syaheera?
99
Keberadaan Syaheera.
100
Kondisi Syaheera.
101
Tawaran Bantuan dari Bachtiar.
102
Kisah Bachtiar.
103
Bagaimana Bram Selamat?
104
Cara Burhan Anggara Mengatasi Kerugian.
105
Tangis Andini dan Senyum Bachtiar.
106
Sikap Menyebalkan Bachtiar.
107
Pesona Syaheera.
108
Persaingan Bisnis.
109
Bersiap Menyambut Tamu Istimewa.
110
Kesedihan Seorang Ibu.
111
Inikah Karma Untuk Sarah?
112
Beni dan Sarah.
113
Perbuatan Tercela Andini.
114
Rumah Sakit yang Sama.
115
Apakah Syaheera Berkhianat?
116
Burhan Kembali Berbuat Buruk.
117
Kemarahan Kania.
118
Akhir Dari Pengkhianat.
119
Bram tahu Bachtiar di Singapura.
120
Kesedihan Kania.
121
Syaheera Tak Akan Pernah Menyerah.
122
Pernikahan Kilat.
123
Bachtiar di Pihak Siapa?
124
Bram tahu Syaheera Menghilang.
125
Apa tujuan Bachtiar?
126
Kegundahan Hati Bram.
127
Bram Menemui Syaheera.
128
Alvaro Menemui Sarah di Rumah Sakit.
129
Arthur Menyadari Dirinya Di permainkan.
130
Bachtiar yang Mendominasi.
131
Bachtiar yang Mengerikan.
132
Serangan Drone dengan Bahan Peledak.
133
Mengambil Kembali Apa yang Burhan Curi.
134
Bachtiar harus Pulang.
135
Bachtiar Mengajak Syaheera Pulang.
136
Dokter Ivanka.
137
Andini Senang Bachtiar akan Pulang.
138
Kebaikan Aisyah.
139
Bram Ingin Lekas Pulih.
140
Perjanjian yang di buat Syaheera, di tolak oleh Bachtiar.
141
Cincin Pernikahan.
142
Bersiap Untuk Pulang.
143
Bachtiar dan Syaheera Pergi dari Rumah Sakit.
144
Bachtiar Mengejutkan Semua Orang.
145
Bachtiar Mengejutkan Semua Orang (2).
146
Pilihan Bachtiar.
147
Menantikan Tontonan Seru.
148
Andrew di tangkap Polisi.
149
Sarapan Pagi Bersama.
150
Perkelahian tak Dapat di Hindarkan.
151
Masih Perkelahian Bachtiar dan Arthur.
152
Lukanya Lumayan Parah.
153
Target Balas Dendam.
154
Pertengkaran Para Istri.
155
Masih, Kemarahan Andini.
156
Andini Mengadu pada Aisyah.
157
Akal Syaheera.
158
Nasi Goreng ala Chef Syaheera.
159
Bachtiar Kesal pada Andini.
160
Syaheera benar-benar Amnesia.
161
Peringatan Syaheera pada Andini.
162
Andini Mencoba Bicara pada Bachtiar.
163
Sindiran Syaheera.
164
Sarah Mencoba Mempengaruhi Aisyah.
165
Orang yang Mengawasi.
166
Bicara dengan Bastian.
167
Bantuan dari Bastian.
168
Berdebat dengan Sarah.
169
Teguran Aisyah.
170
Penolakan Bram.
171
Obrolan Syaheera dan Bachtiar.
172
Menonton Film Horor.
173
Siasat Syaheera.
174
Kekacauan yang di buat Arthur.
175
Arthur bersama Jimmy.
176
Di Kerjai Bachtiar.
177
Sarah Menghasut Andini.
178
Rencana Andini Gagal.
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!