Bastian mengajak Syaheera ke sebuah butik terbaik yang sudah menjadi langganan nya dan keluarganya.
Syaheera ragu untuk masuk ke dalamnya, lebih tepatnya berpura-pura ragu. Agar terlihat baru pertama kali melihat butik sebagus dan sebesar itu.
"Ayo!" ajak Bastian sambil mengulurkan tangannya pada Syaheera.
Syaheera hanya tersenyum lalu menyambut uluran tangan Bastian.
Sampai di dalam butik, Bastian disambut dengan ramah dan senyum merekah dari para pelayan dan pemilik butik itu.
Bastian meminta para pelayan disana memilihkan satu gaun yang indah untuk Syaheera.
Melihat penampilan Syaheera yang hanya memakai blouse dan rok biasa. Pemilik butik itu tersenyum miring.
"Siapa nona tuan muda Anggara?" tanya Esther si pemilik butik.
"Calon istriku!" jawab Bastian yakin sambil menoleh dan tersenyum pada Syaheera.
Esther dan ketiga anak buahnya terkejut, pasalnya baru kali ini tuan muda Anggara ini membawa seorang wanita ke butik mereka.
Esther segera meminta semua anak buahnya melayani Syaheera dengan sangat baik. Dari mulai mengambilkan minuman untuknya sampai memintanya untuk duduk santai dan mereka yang akan mengeluarkan semua gaun terbaik di butik ini.
Setelah mencoba beberapa gaun, pilihan Bastian jatuh pada gaun berwarna biru yang terakhir Syaheera coba.
"Yang ini saja!" ucap Bastian pada Esther.
Esther mengangguk paham, dan saat Syaheera akan kembali ke kamar ganti. Bastian menahannya dengan menarik pergelangan tangan Syaheera pelan.
Syaheera menoleh,
"Kenapa? berubah pikiran?" tanya Syaheera.
Bastian malah tersenyum lalu menggelengkan kepalanya perlahan.
"Cantik sekali!" busuknya di telinga Syaheera.
Syaheera tersenyum, meski ingin berpura-pura tapi wajahnya tetap saja merona.
Bastian mendekatkan wajahnya pada Syaheera, dan..
"Tuan, silahkan ini... oh maafkan saya! saya tidak tahu kalau..." ucap Esther yang gugup takut kalau dia sedang mengganggu Bastian.
Syaheera segera menjauh dari Bastian dan masuk kedalam ruang ganti.
Kediaman Anggara benar-benar sudah ramai, semua orang sedang menunggu kehadiran Bastian.
"Kemana anak itu, menyebalkan sekali kita harus menunggunya seperti ini!" seru Arthur pada Angel adiknya.
"Diam lah, kakak. Jika ayah mendengar kamu mengatakan itu tentang kak Bastian. Habis kamu!" sahut Angel mengingatkan Arthur.
Arthur pun berdecak kesal.
"Kenapa ayah sangat menyayanginya?" tanya Arthur dengan raut wajah kesal.
"Masih bertanya?" balas Angel dengan senyuman mengejeknya pada Arthur.
"Itu karena kak Bastian tidak pernah membuat ulah seperti kamu, sebaiknya bersikap tenang hari ini saja. Atau ayah tidak akan mengampuni mu!' gertak Angel yang was-was melihat Arthur yang sejak tadi tidak tenang.
Di tempat yang sama, Burhan sedang berdiri dengan angkuhnya di antara ketiga istrinya dan putri bungsunya yang sedari tadi menggandeng tangannya.
Para tamu undangan yang hadir melihat takjub keberhasilan Burhan dalam keluarga juga bisnisnya.
Burhan mendekati Aisyah.
"Dimana dia, seharusnya acaranya sudah dimulai, lihat itu tuan Alexander, yang disampingnya itu adalah putrinya Sharen, dia yang akan aku jodohkan dengan Bastian!" tegas Burhan pada Aisyah.
Aisyah terkejut, pasalnya Burhan belum pernah membahas ini dengannya.
"Maaf mas, apa sebaiknya kita tanyakan dulu pada Tian, apakah dia sudah siap menikah atau belum!" saran Aisyah yang mengatakan kalau itu dengan takut.
Karena Aisyah ingat bahwa Bastian sedang jatuh cinta pada seorang wanita yang sudah menolongnya.
Burhan malah menatap Aisyah dengan tatapan yang tidak suka. Aisyah menyadari hal itu dan segera meminta maaf pada Burhan.
Tak berselang lama, orang mereka nantikan pun datang. Tapi Burhan melebarkan matanya ketika melihat Bastian datang bersama seorang wanita yang menggandeng mesra tangannya.
"Siapa wanita itu?" tanya Burhan pada Aisyah.
Aisyah menjawab Burhan dengan ragu.
"Gadis itu, kekasih Bastian!" jawab Aisyah dengan cepat lalu menundukkan kepalanya.
"Apa!" ucap Burhan kesal.
Dia melihat ke arah Bastian yang sedang menjadi pusat perhatian semua Tanu undangan dan keluarga yang hadir.
Arthur pun tidak bisa untuk tidak melihat Syaheera, gadis itu sudah cantik dari sananya. Apalagi si tambah makeup dari MUA yang Bastian pilih tadi, membuat Syaheera bertambah cantik dan anggun.
Angel menyenggol lengan Arthur yang tak berkedip saat melihat Syaheera.
"Hei, tutup mulut mu itu!" seru Angel.
"Diam!" balas Arthur.
Bastian dengan langkah kaki yang yakin membawa Syaheera mendekati kedua orang tuanya.
Sementara pandangan Burhan sudah sangat tidak suka saat melihat Sharen pergi meninggalkan ruangan itu dan keluar, meski ayahnya Alexander masih berada di tempat itu.
"Ayah, ibu kenalkan ini..." ucap Bastian terpotong karena Burhan.
Burhan berdehem menyela Bastian.
"Ekhem, masuk ke dalam!" ucap Burhan lalu masuk ke ruang kerjanya.
Di ikuti Aisyah, Bastian dan Syaheera. Sementara Sarah, Burhan memintanya menghandle acara ini untuk sementara waktu.
Syaheera sudah tidak terkejut, semua ini memnag seperti rencana Bram. Tidak akan mudah bisa masuk ke keluarga Anggara ini. Dan ini sudah di perhitungkan oleh Bram.
"Ayah, ada apa?" tanya Bastian yang tidak mengerti kenapa Burhan memintanya ke ruangan ini.
Burhan melihat ke arah Syaheera, pandangan Burhan membuat Syaheera sangat kesal. Dia mengepalkan tangannya dan menyembunyikannya di belakang gaunnya.
'Jadi ini orang yang sudah menghancurkan keluarga ku. Aku akan membalas mu berkali-kali lipat!' batin Syaheera yang juga menatap Burhan dengan tidak senang.
"Berapa yang kami ingin kan?" tanya Burhan tanpa basa-basi pada Syaheera.
Bastian meraih tangan Syaheera dan menggenggamnya.
"Ayah, Sya! bukan wanita seperti itu!" tegas Bastian membela Syaheera.
Syaheera berusaha untuk menangis, karena di skenario Bram memang itu yang harus dia lakukan.
Melihat Syaheera menangis, Bastian tersulut kesal. Aisyah juga manjadi kasihan pada Syaheera.
"Mas, dia sudah menolong Bram. Gadis ini adalah gadis yang baik. Mas tidak boleh melihat seseorang..."
"Diam!!" teriak Burhan mengejutkan Aisyah hingga dia menekan kuat dadanya.
"Sya!" lirih Bastian yang tidak bisa menghentikan Syaheera menangis.
"Gadis biasa seperti dia tidak bisa masuk ke dalam keluarga kita, Beni baru saja mengatakan kalau dia adalah mahasiswi magang yang kemana-mana naik motor, sadarlah Bastian kalian sungguh sangat berbeda. Dan gadis ini tidak pantas masuk ke dalam keluarga Anggara!" tegas Burhan.
Brukk!
Bastian bersimpuh di hadapan Burhan. Aisyah ikut menangis ketika melihat itu.
"Ayah, bukankah ayah bilang akan mengabulkan setiap yang aku pinta saat aku ulang tahun. Hanya ini yang aku pinta ayah, hanya Syaheera..." lirih Bastian.
Burhan makin kesal, lalu memanggil anak buahnya masuk, dan meminta mereka membawa Syaheera keluar dari pintu belakang.
Bastian berusaha menghalangi anak buah Burhan untuk menyentuk Syaheera, tapi Burhan meminta anak buahnya yang lain menahan Bastian.
"Ayah, jangan lakukan ini. Aku mohon!" teriak Bastian sambil berusaha melepaskan tangan anak buah Burhan yang mencekalnya.
Aisyah juga memohon, tapi semua tak berguna.
"Jangan sentuh aku!" teriak Syaheera.
"Aku akan keluar dari sini sendiri, ingat tuan Burhan yang terhormat, akan ada masa dimana anda tidak bisa menilai segala sesuatu dengan materi!" ucap Syaheera kesal lalu melangkahkan kakinya pergi.
"Syaheera... Sya!" teriak Bastian memanggil Syaheera.
Syaheera meninggalkan rumah itu dengan kesal, bukan karena dia di usir dan hubungannya yang tidak di restui. Tapi karena dia tidak bisa memukul pria itu, pria yang sudah menghancurkan keluarga nya.
"Burhan Anggara, ini bukan akhir. Semua ini bahkan baru saja di mulai." gumam Syaheera lalu melangkah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
sasip
bisik-nya ish.. bukan busuknya.. 😉😅
2023-08-29
2
Nat_Miee
boom like untuk mu thor
2021-11-19
0
Alexander_Ali
lanjut
2021-08-18
1