Syaheera melangkahkan kakinya dengan cepat menuju ke ruangan Bastian. Dia terlambat, Bram membuatnya terlambat karena pagi tadi Bram meminta Syaheera menyiapkan sarapan untuknya.
Dan yang lebih mengesalkan adalah ketika sarapannya sudah siap Bram malah meminta hal yang lain lagi. Syaheera membuatkan telor mata sapi dan sosis seperti biasanya, Bram malah meminta nasi goreng.
Dan ketika Syaheera menyiapkan nasi goreng Bram meminta Syaheera mengulang masakannya lagi karena tidak memakai telur.
Syaheera menambahkan telur mata sapi di atas piring nasi goreng Bram. Bram meminta telurnya di tumis bersama nasi.
Dan yang terakhir ketika Syaheera membuatkan teh hangat untuk Bram.
Bram meminta kopi susu, dan setelah Syaheera membuatkan minuman yang diminta Bram, dia kembali berulah dengan meminta kopi hitam saja.
Syaheera sudah sangat terlambat, sudah hampir satu jam dia terlambat. Untung saja dia tadi sempat menelpon Bram agar memaafkannya karena keterlambatan nya itu. Syaheera beralasan ada masalah dengan motornya.
Sementara itu sejak tadi Bastian sudah sangat gelisah di dalam ruangannya. Dia membawa sebuah buket bunga mawar merah di tangannya.
Sambil melihat ke arah pintu. Saat Syaheera membuka pintu, Bastian menyambut kedatangan Syaheera dengan senyuman termanisnya.
'Astaga, pria ini manis sekali. Maafkan aku Bastian jika kamu tahu maksudku yang sebenarnya kamu pasti sangat membenciku!' batin Syaheera.
Syaheera menghela nafasnya dan tersenyum.
"Selamat ulang tahun Bastian!" ucap Syaheera lalu mendekati Bastian.
Bastian juga mendekati Syaheera dan memberikan bunga itu untuk Syaheera.
"Terimakasih!" ucap Syaheera senang.
"Hadiah ku!" ucap Bastian yang membuat Syaheera yang merapikan buket bunganya segera menoleh.
Syaheera tersenyum, dia ingat bahwa Bram sedang menyiapkan hadiah untuk Bastian di rumahnya.
"Di rumah, aku meninggalkannya. Aku ingin memberikannya nanti malam!" jawab Syaheera berusaha untuk bersikap setenang mungkin.
Bastian malah terkekeh pelan, lalu tangan nya meraih Syaheera dan memeluknya.
Syaheera yang tidak siap tentu saja badannya agak kaku. Sikap Syaheera itu disadari oleh Bastian.
Bastian melepaskan Syaheera dan menangkup pipinya dengan kedua tangannya.
"Aku bercanda, kamu adalah hadiah terbaik ku!" ucap Bastian membuat wajah Syaheera merona.
Bastian masih melihat wajah Syaheera yang menurut nya semakin merona semakin menggemaskan. Bastian kembali menyentuh wajah Syaheera.
Tapi Syaheera menghindarinya,
"Tian, ini di kantor." seru Syaheera yang langsung menjauh dari Bastian dan duduk di kursinya.
Syaheera membuka laptop di hadapannya dan mulai bekerja memeriksa jadwal hari ini untuk Bastian.
Dia heran kenapa jadwal hari ini kosong, padahal dia ingat kemarin sudah mencatat beberapa pertemuan.
"Kenapa?" tanya Bastian yang memperhatikan raut wajah Syaheera berubah bingung.
"Jadwal mu, siapa yang meng cancel semua jadwal mu?" tanya Syaheera.
"Aku!" jawab Bastian dengan entengnya.
Syaheera menoleh ke arah Bastian dan menutup kembali laptop nya.
Dia bersedekap dan memandang tidak suka ke arah Bastian.
"Jadi, kenapa kamu tidak bilang. Aku kan bisa libur!" ucap Syaheera yang memprotes Bastian.
Bastian kembali tersenyum. Dia menarik lengan Syaheera lembut agar berdiri dan menghadapnya.
"Kita habiskan waktu berdua ya hari ini!" pinta Bastian yang mendapatkan balasan anggukan dari Syaheera.
Mereka pun keluar dari kantor, Bastian mengajak Syaheera masuk ke dalam mobilnya. Bastian sendiri yang mengemudi.
Bastian sengaja ingin mengajak Syaheera dan menunjukkan tempat favorit nya. Mereka pergi menuju ke pinggiran kota di daerah pegunungan yang sejuk dan damai.
Syaheera terus menatap ke luar jendela karena pemandangan nya sangat indah. Hatinya damai melihat pemandangan itu.
Sampai Bastian menghentikan mobilnya di depan sebuah villa yang dinding dan tiangnya semua dari kayu.
Bastian mengajak Syaheera turun dan menggandengnya masuk ke villa itu.
"Kejutan!" seru Bastian saat membuka pintu.
Syaheera menutup mulutnya tak percaya, ruangan di hadapannya di hias sedemikian rupa dengan banyak bunga dan fhoto-fhoto Syaheera.
Hanya ada sebuah sofa panjang dan televisi berlayar besar dan sebuah meja. Sofa itu juga mengarah ke pemandangan di luar jendela yang terbuka lebar dan menyajikan pemandangan yang sangat indah.
Syaheera menoleh ke Bastian.
"Bukankah kamu yang ulang tahun, tapi kamu juga yang memberikan aku kejutan!" seru Syaheera senang.
"Tadinya aku ingin mengajak mu nonton film tapi sejujurnya aku tidak terlalu suka keramaian. Jadi..."
"Aku menyukai semua ini!" sela Syaheera yang tidak ingin membuat Bastian merasa kecewa.
"Kita bisa menonton disini, ayo!" anak Syaheera yang langsung menggandeng tangan Bastian mendekati sofa.
Bastian melirik ke arah tangan Syaheera yang memegang tangan nya, Bastian mengulas senyum di bibirnya.
Mereka memilih sebuah film dan mulai menonton.
Bastian memanggil pelayan agar menyediakan minuman dan camilan untuk mereka berdua.
Setelah lebih dari setengah jam menonton film, Bastian mulai gelisah saat adegan di dalam film itu adalah adegan yang sedikit 'ekhem' adegan berciuman.
Bastian terlihat sesekali mengalihkan pandangannya ke arah lain dan sesekali melirik Syaheera yang terlihat santai menonton nya.
Syaheera tentu sudah terbiasa melihat hal seperti itu, bahkan di depan matanya langsung. Siapa lagi kalo bukan adegan Bram dan para pacar dan mantannya.
"Aku akan ganti saja film nya!" seru Bastian.
"Kenapa?" tanya Syaheera.
Bastian kaget, bisa-bisanya Syaheera bersikap biasa saja seperti itu. Dia bahkan sering melihat Angel mempercepat DVD nya jika ada adegan seperti itu.
"Kamu tidak merasa risih?" tanya Bastian ragu.
Syaheera baru menyadarinya.
"Oh, iya. Baiklah ganti saja!" sahut Syaheera.
Bastian malah mengganti dengan film yang sangat membosankan. Hingga membuat Syaheera jadi mengantuk.
Syaheera benar-benar mengantuk dan tanpa sengaja menyandarkan kepalanya di bahu Bastian.
Bastian yang terkejut, menoleh. Bastian kembali tersenyum. Dia mengarahkan tangannya ke wajah Syaheera dan membenarkan beberapa helai rambut Syaheera yang menutupi wajahnya.
"Cantik!" gumam Bastian.
Bastian menggenggam tangan Syaheera dengan pelan dan kembali menonton film.
Sementara itu, Bram masih sibuk dengan seorang wanita yang sejak tadi merengek kesal padanya.
"Kamu sudah berjanji padaku kemarin!" kesal Rasya.
"Iya, ada pekerjaan yang tidak bisa aku tinggal!" jawab Bram cuek sambil memeriksa dokumen di meja di hadapannya.
"Benarkah! lebih penting mana? aku atau pekerjaan mu?" tanya Rasya.
Bram menutup dokumen di hadapannya dan menarik tangan Rasya hingga terduduk di pangkuannya.
Bram membelai wajah Rasya dan langsung mencium bibir wanita itu.
Rasya langsung bungkam, Bram selalu bisa mengendalikannya. Pergulatan panas pun terjadi di ruangan kerja Bram itu.
Anak buah Bram yang berjaga di depan pintu, hanya bisa diam dan menutup telinga mereka saat suara-suara aneh terdengar dari dalam ruang kerja bos nya.
Syaheera membuka matanya perlahan, dia baru sadar kalo dia bersandar pada Bastian.
"Maaf, aku ketiduran!" ucap Syaheera pelan.
Bastian malah tersenyum.
"Kamu cantik saat tidur!" ucap Bastian jujur.
Syaheera tertunduk malu.
'Astaga, masa iya bisa ketiduran sih. Nih gara-gara Om Bram nih, semalem gak bisa tidur' batin Syaheera yang menyalahkan Bram.
"Kamu suka tempat ini?" tanya Bastian membuat Syaheera tersadar dari lamunannya.
"Suka, sangat suka! tempat ini begitu nyaman dan tenang!" ucap Syaheera yang lalu menoleh ke arah Bram setelah menoleh ke luar jendela.
"Kamu tipe penyendiri ya rupanya?" tanya Syaheera.
Bastian menganggukkan kepalanya.
"Iya, aku tidak suka keramaian. Aku pernah mengalami sesuatu yang buruk saat aku kecil, entah kenapa sejak itu aku tidak suka keramaian!" ucap Bastian dengan wajah sedih.
Syaheera mendekati Bastian dan menggenggam tangan nya.
"Hei, jangan sedih!" ucap Syaheera dengan senyuman tulusnya.
Bastian menggenggam erat tangan Syaheera.
"Berjanjilah padaku, kamu akan ada dimana aku berada!" pinta Bastian pada Syaheera.
Syaheera masih belum menjawab dan hanya menatap Bastian.
"Berjanjilah Sya!" pinta Bastian sekali lagi.
Syaheera hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya dengan senyum terpaksa nya.
'Astaga, kenapa seperti ini!' batin Syaheera
"Dan berjanjilah, kamu akan mengabulkan satu permohonan ku!" pinta Bastian lagi.
"Iya, aku janji!" jawab Syaheera singkat dan masih dengan senyuman terpaksa nya.
"Tapi apa itu?" tanya Syaheera selanjutnya.
"Menikahlah dengan ku!" ucap Bastian.
'Whattt... !!' teriak Syaheera dalam hati.
Syaheera membulatkan matanya terkejut, benar-benar terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
sasip
ngebet ajah neh bro Tian.. 😅😉😋
2023-08-29
2
Si Bungsu
boom like Thor 🥳🥳🥳
salam manis dari edelweiss Thor 🥳👋
2021-10-19
0
ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂
Bram jangan berulah kamu!!!
2021-08-26
1