Sepuluh Tahun Kemudian

Bram membawa Syaheera pergi jauh dari kampung halamannya itu.

Bram membawa Syaheera ke rumahnya, rumah yang begitu besar dan mewah.

Syaheera menarik ujung lengan baju yang Bram pakai.

"Om, ini rumah siapa?" tanya Syaheera polos yang baru pertama kali melihat rumah sebagus dan semegah itu.

"Ini rumahku, oh ya berapa umurmu?" tanya Bram.

"Sepuluh tahun!" jawab Syaheera.

Bram tersenyum dan mengangguk.

"Kalau begitu benar, kamu bisa panggil aku dengan sebutan itu!" seru Bram.

"Sebutan apa?" tanya Syaheera kecil.

"Om, kamu bisa panggil aku om. Mulai sekarang kamu adalah keponakan ku. Jadi ingat ya, jika ada yang bertanya apa hubungan mu dengan ku, maka jawablah kamu adalah keponakan Bram Sadewa. Mengerti!" seru Bram lagi.

Syaheera menganggukkan kepalanya paham.

Bram memperlakukan Syaheera dengan sangat baik, menyekolahkannya, memberinya pakaian makanan dan tempat tinggal jauh diatas layak.

Bram menambahkan nama Sadewa di belakang nama Syaheera.

Tahun demi tahun Bram mendidik Syaheera menjadi gadis yang pandai dalam segala hal, akademik dan non akademik.

Bram bahkan mengajarkannya menembak dan memanah saat usia Syaheera baru lima belas tahun.

Perlahan Syaheera melupakan kesedihan masa kecil yang sangat malang itu. Bram juga memberikan perhatiannya walau hanya sekedar menemaninya sarapan dan makan malam.

Sepuluh tahun kemudian.

Gadis kecil itu sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang sangat anggun dan mempesona.

Syaheera berlari tanpa alas kaki dan keluar dari kamarnya ketika mendengar suara mobil Bram masuk ke area rumah.

Syaheera membawa sebuah formulir agar bisa magang di perusahaan milik Bram.

Tapi ketika dia membuka pintu, Syaheera terkejut melihat Bram berjalan dengan seorang perempuan cantik dan sexy bergelayut manja di lengannya.

"Selamat malam Sya!" sapa Bram.

Perempuan di samping omnya itu berbeda dari perempuan yang dibawa kemarin.

"Malam om, Sya masuk duluan!" ucapnya canggung lalu berlari ke arah kamarnya.

"Siapa gadis itu sayang?" tanya Nisya manja.

"Dia keponakan ku!" jawab Bram singkat.

Bram membawa Nisya ke dalam kamarnya. Kamar Bram bersebalahan dengan kamar Syaheera. Ada sebuah pintu yang Bram rancang khusus agar bisa terhubung dengan kamar Syaheera.

Syaheera menutup kedua telinganya dengan dengan bantal ketika dia mulai mendengar suara-suara aneh yang hampir setiap malam dia dengar dari kamar Bram.

Suara wanita meracau dan mendesah yang seharusnya bisa membuat Syaheera merasa tidak nyaman sudah tidak lagi mempengaruhi nya.

Syaheera sudah terbiasa mendengar hal itu, bahkan terkadang suara rintihan itu berubah menjadi teriakan di tengah malam. Dan Syaheera sudah mendengar itu selama satu tahun terakhir ini.

Syaheera hanya merasa terganggu karena suara itu terlalu berisik dan membuatnya sulit tidur.

Tapi Bram tidak pernah memperbolehkan nya keluar dari kamar setelah jam sepuluh malam.

Dan Syaheera selalu mematuhi setiap perintah dari Bram.

Hampir tengah malam, Syaheera belum bisa terlelap karena suara erangan Bram makin menjadi-jadi saja.

Syaheera membanting bantal yang tadi dia pakai untuk menutupi telinganya lalu meraih ponselnya yang berada di meja belajarnya, dia juga mencari headset lalu memasangkan kabel nya pada ponselnya.

Syaheera menyetel lagu Rockabay dari Clean Bandit, dia menyetelnya agar lagu itu terus berulang.

Syaheera memasang dengan volume sedang agar suara-suara dari kamar sebelah tidak lagi terdengar olehnya.

Syaheera perlahan mulai memejamkan matanya dan tertidur.

Sekitar jam tiga malam, Bram terbangun dari tidurnya yang hanya sekitar dua jam yang lalu. Bram menoleh ke sebelahnya dan melihat Nisya sudah tertidur pulas setelah di garapnya selama hampir dua jam.

Bram memakai jubah tidurnya lalu berjalan mengambil rokok nya diatas meja. Dia menyalakannya dan mulai berjalan ke arah pintu yang menghubungkan kamarnya dengan kamar Syaheera.

Bram membuka pintu itu dan menghampiri Syaheera yang sudah lelap tertidur dengan memakai headset. Bahkan musiknya masih menyala.

Bram tersenyum lalu membenarkan posisi tidur Syaheera. Dia juga melepaskan headset dari kepala Syaheera dan mematikan musik dari ponsel gadis itu.

Ketika Bram menaikkan selimut Syaheera hingga ke lehernya, Syaheera menggeliat dan berpindah posisi hingga rambutnya berantakan menutupi wajahnya.

Bram membenarkan rambut Syaheera yang berantakan dan mengecup kening Syaheera.

Cup!

"Selamat tidur princess ku!" ucapnya pelan.

Bram lalu kembali ke dalam kamarnya.

Keesokan paginya, Syaheera terbangun dan membuka matanya perlahan. Dia menggeliat dan meregangkan otot-otot tubuhnya.

Dia melihat headset dan ponselnya sudah tergeletak diatas meja. Syaheera sudah tahu pasti Bram yang melakukannya.

Syaheera segera pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian. Dia menyisir rambutnya dan memakai riasan tipis di wajahnya.

Syaheera kembali mengambil formulir magang yang ada di laci meja belajarnya.

Dan bergegas ke kamar Bram.

Tok! tok! tok!

"Om, sudah bangun kan?" tanya Syaheera dari luar.

Syaheera tahu kalau Bram terbiasa bangun pagi, jam berapa pun dia tidur.

Bram membuka pintu dengan masih memakai jubah tidurnya.

"Morning Sya!" sapa Bram.

Syaheera mengintip ke arah tempat tidur Bram, dia melihat Nisya masih tertidur pulas dan sepertinya belum berpakaian.

"Om, ini!" ucap Syaheera menyerahkan formulir magang nya pada Bram.

Bram meraih kertas itu dan membacanya.

"Kamu ingin magang di Perusahaan?" tanya Bram.

Syaheera tersenyum dan mengangguk dengan cepat.

"Iya, om kan tahu nilai ku sangat baik. Aku tidak akan mengecewakan om!" sambungnya.

Bram membelai lembut kepala Syaheera.

"Kamu benar, kamu seharusnya memang tidak akan mengecewakan om, ikut om!" seru Bram mengajak Syaheera ke ruang kerjanya.

Syaheera mengikuti langkah Bram sambil menundukkan kepalanya, tiba-tiba Bram berhenti. Syaheera tanpa sengaja menubruknya dari belakang.

Bruk!

Bram berbalik dan melihat syaheera sedang memegang hidungnya.

Bram mencubit hidung Syaheera karena gemas.

"Om, sakit!" pekik Syaheera.

Bram malah tersenyum.

"Jangan melamun saat berjalan, ingat Sya! kemana pun dan dimana pun kamu harus selalu waspada!" seru Bram.

'Tapi ini kan di rumah om, ada om lagi. Kenapa aku harus waspada!' batin Syaheera.

Bram masuk ke dalam ruang kerjanya di susul Syaheera.

Bram mengambil selembar kertas dari tumpukan dokumen yang ada di atas meja kerjanya.

"Ini adalah formulir magang mu di perusahaan Anggara grup." tegas Bram.

Syaheera meraih kertas itu, bahkan sudah diputuskan bahwa besok dia harus mulai magang bekerja di perusahaan itu.

Syaheera juga tidak kecewa pada Bram. Karena dia yakin segala keputusan Bram adalah yang terbaik untuknya.

"Oke om, aku akan magang disana saja!" seru Syaheera.

"Tidak bertanya kenapa Om mengatur magang mu disana?" tanya Bram.

Syaheera menggelengkan kepalanya,

"Tidak perlu, om selalu tahu semua yang terbaik untukku!" jawab Syaheera.

"Aku akan ke area memanah sekarang, aku pergi dulu!" seru Syaheera.

"Baiklah, terus semangat ya!" sahut Bram.

Syaheera mengangguk dan meninggalkan ruang kerja Bram.

...❤️❤️❤️...

...Jangan lupa tinggalkan jejak Like, Komentar dan Favoritnya ya ❤️❤️❤️...

...Terimakasih ❤️❤️❤️...

Terpopuler

Comments

Chaca imoet

Chaca imoet

next

2021-12-01

0

Chaca imoet

Chaca imoet

like

2021-12-01

0

Jans🍒

Jans🍒

support like + mawar buat author..

2021-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Syaheera yang Malang
2 Sepuluh Tahun Kemudian
3 Liontin Merah Muda
4 Bertemu Tian
5 Aku Merasa Mengenalmu
6 Asal Mula Kebencian Itu
7 Pernyataan Cinta Bastian
8 Aturan Burhan
9 Senjata Makan Tuan
10 Bastian Yang Polos
11 Mengingatkan Kembali Rasa Sakit Itu
12 Menjadi Kekasih Bastian
13 Belum Sadar Kalau Cemburu
14 Hadiah Spesial
15 Janji Syaheera
16 Semua Baru Saja di Mulai
17 Awal Berakhirnya Kedamaian Keluarga Anggara
18 Bram dan Syaheera
19 Aisyah ingin Melindungi Syaheera
20 Membangun Chemistry dengan Andrew
21 Rencana Tak Terduga
22 Usaha Perlawanan Bastian
23 Andrew
24 Semua Berjalan Sesuai Rencana
25 Rencana Burhan
26 Pembatalan Perjodohan
27 Kekesalan Arthur
28 Syaheera Cemburu
29 Syaheera Terluka
30 Sandiwara Dokter Andika
31 Tawaran Pertemanan Arthur
32 Amarah Burhan
33 Jangan Membuat Masalah lagi Arthur!
34 Gadis yang Menarik
35 Apa Yang Om Lakukan?
36 Peristiwa Setahun Yang Lalu
37 Kedatangan Sarah.
38 Sarah Burhan Anggara.
39 Kecurigaan Sarah.
40 Arthur dan Syaheera
41 Kejahilan Andrew.
42 Arthur Sangat Menyayangi Angel
43 Pertengkaran Bastian dan Arthur.
44 Bersiap Menerima Kemarahan Burhan.
45 Rencana Beni dan Rencana Sarah.
46 Pernyataan Cinta Bram.
47 Tamu Tak Di undang.
48 Syaheera in Action.
49 Keputusan Bram.
50 Tujuan Hidup Syaheera
51 Wanita yang Mengerikan
52 Kesalahan Yang tidak Mau Di akui
53 Kondisi Bastian dan Arthur
54 Masih Mencari Arthur
55 Rencana Tuan Darwin.
56 Penampilan Syaheera sebagai Fany
57 Sampai di Sahona Klub
58 Bertaruh Dengan Arthur
59 Pulang Bersama Vins
60 Vinson Alfredo.
61 Mempersiapkan Diri Sebagai Anaya.
62 Kedatangan Anaya.
63 Beni Menemukan Arthur.
64 Terbawa Emosi.
65 Mulai Membuka Diri
66 Intermezzo, Si Tukang Bakso Viral.
67 Fakta Baru.
68 Show Time
69 Arthur Masuk ke Dalam Jebakan.
70 Ini Baru Awal.
71 Fany Berada dalam Kesulitan.
72 Fany Kesal pada Vins.
73 Arthur Masuk ke Rumah Sakit.
74 Kejam dan tak Punya Hati.
75 Mission 1 Completed.
76 Burhan dan Aisyah.
77 Kondisi Arthur Memburuk.
78 Arthur Buta.
79 Vins Mengerjai Syaheera.
80 Kepedulian Aisyah.
81 Shelomitha Menginterogasi Fany
82 Akhir Dari Shelomitha.
83 Vins dan Syaheera.
84 Burhan Marah pada Sarah.
85 Kekacauan kembali Terjadi.
86 Lagi-lagi Vins!
87 Dua Puluh Tahun yang Lalu...
88 Seseorang yang bisa Menenangkan Arthur.
89 Kabar Mengejutkan.
90 Kisah Vins Lagi.
91 Masih Bersama Vins.
92 Membodohi Arthur.
93 Kania dan Rencananya.
94 Rencana Berhasil atau ?
95 Usaha Keras Syaheera.
96 Burhan Lolos.
97 Perintah Burhan.
98 Dimana Syaheera?
99 Keberadaan Syaheera.
100 Kondisi Syaheera.
101 Tawaran Bantuan dari Bachtiar.
102 Kisah Bachtiar.
103 Bagaimana Bram Selamat?
104 Cara Burhan Anggara Mengatasi Kerugian.
105 Tangis Andini dan Senyum Bachtiar.
106 Sikap Menyebalkan Bachtiar.
107 Pesona Syaheera.
108 Persaingan Bisnis.
109 Bersiap Menyambut Tamu Istimewa.
110 Kesedihan Seorang Ibu.
111 Inikah Karma Untuk Sarah?
112 Beni dan Sarah.
113 Perbuatan Tercela Andini.
114 Rumah Sakit yang Sama.
115 Apakah Syaheera Berkhianat?
116 Burhan Kembali Berbuat Buruk.
117 Kemarahan Kania.
118 Akhir Dari Pengkhianat.
119 Bram tahu Bachtiar di Singapura.
120 Kesedihan Kania.
121 Syaheera Tak Akan Pernah Menyerah.
122 Pernikahan Kilat.
123 Bachtiar di Pihak Siapa?
124 Bram tahu Syaheera Menghilang.
125 Apa tujuan Bachtiar?
126 Kegundahan Hati Bram.
127 Bram Menemui Syaheera.
128 Alvaro Menemui Sarah di Rumah Sakit.
129 Arthur Menyadari Dirinya Di permainkan.
130 Bachtiar yang Mendominasi.
131 Bachtiar yang Mengerikan.
132 Serangan Drone dengan Bahan Peledak.
133 Mengambil Kembali Apa yang Burhan Curi.
134 Bachtiar harus Pulang.
135 Bachtiar Mengajak Syaheera Pulang.
136 Dokter Ivanka.
137 Andini Senang Bachtiar akan Pulang.
138 Kebaikan Aisyah.
139 Bram Ingin Lekas Pulih.
140 Perjanjian yang di buat Syaheera, di tolak oleh Bachtiar.
141 Cincin Pernikahan.
142 Bersiap Untuk Pulang.
143 Bachtiar dan Syaheera Pergi dari Rumah Sakit.
144 Bachtiar Mengejutkan Semua Orang.
145 Bachtiar Mengejutkan Semua Orang (2).
146 Pilihan Bachtiar.
147 Menantikan Tontonan Seru.
148 Andrew di tangkap Polisi.
149 Sarapan Pagi Bersama.
150 Perkelahian tak Dapat di Hindarkan.
151 Masih Perkelahian Bachtiar dan Arthur.
152 Lukanya Lumayan Parah.
153 Target Balas Dendam.
154 Pertengkaran Para Istri.
155 Masih, Kemarahan Andini.
156 Andini Mengadu pada Aisyah.
157 Akal Syaheera.
158 Nasi Goreng ala Chef Syaheera.
159 Bachtiar Kesal pada Andini.
160 Syaheera benar-benar Amnesia.
161 Peringatan Syaheera pada Andini.
162 Andini Mencoba Bicara pada Bachtiar.
163 Sindiran Syaheera.
164 Sarah Mencoba Mempengaruhi Aisyah.
165 Orang yang Mengawasi.
166 Bicara dengan Bastian.
167 Bantuan dari Bastian.
168 Berdebat dengan Sarah.
169 Teguran Aisyah.
170 Penolakan Bram.
171 Obrolan Syaheera dan Bachtiar.
172 Menonton Film Horor.
173 Siasat Syaheera.
174 Kekacauan yang di buat Arthur.
175 Arthur bersama Jimmy.
176 Di Kerjai Bachtiar.
177 Sarah Menghasut Andini.
178 Rencana Andini Gagal.
179 Pengumuman
Episodes

Updated 179 Episodes

1
Syaheera yang Malang
2
Sepuluh Tahun Kemudian
3
Liontin Merah Muda
4
Bertemu Tian
5
Aku Merasa Mengenalmu
6
Asal Mula Kebencian Itu
7
Pernyataan Cinta Bastian
8
Aturan Burhan
9
Senjata Makan Tuan
10
Bastian Yang Polos
11
Mengingatkan Kembali Rasa Sakit Itu
12
Menjadi Kekasih Bastian
13
Belum Sadar Kalau Cemburu
14
Hadiah Spesial
15
Janji Syaheera
16
Semua Baru Saja di Mulai
17
Awal Berakhirnya Kedamaian Keluarga Anggara
18
Bram dan Syaheera
19
Aisyah ingin Melindungi Syaheera
20
Membangun Chemistry dengan Andrew
21
Rencana Tak Terduga
22
Usaha Perlawanan Bastian
23
Andrew
24
Semua Berjalan Sesuai Rencana
25
Rencana Burhan
26
Pembatalan Perjodohan
27
Kekesalan Arthur
28
Syaheera Cemburu
29
Syaheera Terluka
30
Sandiwara Dokter Andika
31
Tawaran Pertemanan Arthur
32
Amarah Burhan
33
Jangan Membuat Masalah lagi Arthur!
34
Gadis yang Menarik
35
Apa Yang Om Lakukan?
36
Peristiwa Setahun Yang Lalu
37
Kedatangan Sarah.
38
Sarah Burhan Anggara.
39
Kecurigaan Sarah.
40
Arthur dan Syaheera
41
Kejahilan Andrew.
42
Arthur Sangat Menyayangi Angel
43
Pertengkaran Bastian dan Arthur.
44
Bersiap Menerima Kemarahan Burhan.
45
Rencana Beni dan Rencana Sarah.
46
Pernyataan Cinta Bram.
47
Tamu Tak Di undang.
48
Syaheera in Action.
49
Keputusan Bram.
50
Tujuan Hidup Syaheera
51
Wanita yang Mengerikan
52
Kesalahan Yang tidak Mau Di akui
53
Kondisi Bastian dan Arthur
54
Masih Mencari Arthur
55
Rencana Tuan Darwin.
56
Penampilan Syaheera sebagai Fany
57
Sampai di Sahona Klub
58
Bertaruh Dengan Arthur
59
Pulang Bersama Vins
60
Vinson Alfredo.
61
Mempersiapkan Diri Sebagai Anaya.
62
Kedatangan Anaya.
63
Beni Menemukan Arthur.
64
Terbawa Emosi.
65
Mulai Membuka Diri
66
Intermezzo, Si Tukang Bakso Viral.
67
Fakta Baru.
68
Show Time
69
Arthur Masuk ke Dalam Jebakan.
70
Ini Baru Awal.
71
Fany Berada dalam Kesulitan.
72
Fany Kesal pada Vins.
73
Arthur Masuk ke Rumah Sakit.
74
Kejam dan tak Punya Hati.
75
Mission 1 Completed.
76
Burhan dan Aisyah.
77
Kondisi Arthur Memburuk.
78
Arthur Buta.
79
Vins Mengerjai Syaheera.
80
Kepedulian Aisyah.
81
Shelomitha Menginterogasi Fany
82
Akhir Dari Shelomitha.
83
Vins dan Syaheera.
84
Burhan Marah pada Sarah.
85
Kekacauan kembali Terjadi.
86
Lagi-lagi Vins!
87
Dua Puluh Tahun yang Lalu...
88
Seseorang yang bisa Menenangkan Arthur.
89
Kabar Mengejutkan.
90
Kisah Vins Lagi.
91
Masih Bersama Vins.
92
Membodohi Arthur.
93
Kania dan Rencananya.
94
Rencana Berhasil atau ?
95
Usaha Keras Syaheera.
96
Burhan Lolos.
97
Perintah Burhan.
98
Dimana Syaheera?
99
Keberadaan Syaheera.
100
Kondisi Syaheera.
101
Tawaran Bantuan dari Bachtiar.
102
Kisah Bachtiar.
103
Bagaimana Bram Selamat?
104
Cara Burhan Anggara Mengatasi Kerugian.
105
Tangis Andini dan Senyum Bachtiar.
106
Sikap Menyebalkan Bachtiar.
107
Pesona Syaheera.
108
Persaingan Bisnis.
109
Bersiap Menyambut Tamu Istimewa.
110
Kesedihan Seorang Ibu.
111
Inikah Karma Untuk Sarah?
112
Beni dan Sarah.
113
Perbuatan Tercela Andini.
114
Rumah Sakit yang Sama.
115
Apakah Syaheera Berkhianat?
116
Burhan Kembali Berbuat Buruk.
117
Kemarahan Kania.
118
Akhir Dari Pengkhianat.
119
Bram tahu Bachtiar di Singapura.
120
Kesedihan Kania.
121
Syaheera Tak Akan Pernah Menyerah.
122
Pernikahan Kilat.
123
Bachtiar di Pihak Siapa?
124
Bram tahu Syaheera Menghilang.
125
Apa tujuan Bachtiar?
126
Kegundahan Hati Bram.
127
Bram Menemui Syaheera.
128
Alvaro Menemui Sarah di Rumah Sakit.
129
Arthur Menyadari Dirinya Di permainkan.
130
Bachtiar yang Mendominasi.
131
Bachtiar yang Mengerikan.
132
Serangan Drone dengan Bahan Peledak.
133
Mengambil Kembali Apa yang Burhan Curi.
134
Bachtiar harus Pulang.
135
Bachtiar Mengajak Syaheera Pulang.
136
Dokter Ivanka.
137
Andini Senang Bachtiar akan Pulang.
138
Kebaikan Aisyah.
139
Bram Ingin Lekas Pulih.
140
Perjanjian yang di buat Syaheera, di tolak oleh Bachtiar.
141
Cincin Pernikahan.
142
Bersiap Untuk Pulang.
143
Bachtiar dan Syaheera Pergi dari Rumah Sakit.
144
Bachtiar Mengejutkan Semua Orang.
145
Bachtiar Mengejutkan Semua Orang (2).
146
Pilihan Bachtiar.
147
Menantikan Tontonan Seru.
148
Andrew di tangkap Polisi.
149
Sarapan Pagi Bersama.
150
Perkelahian tak Dapat di Hindarkan.
151
Masih Perkelahian Bachtiar dan Arthur.
152
Lukanya Lumayan Parah.
153
Target Balas Dendam.
154
Pertengkaran Para Istri.
155
Masih, Kemarahan Andini.
156
Andini Mengadu pada Aisyah.
157
Akal Syaheera.
158
Nasi Goreng ala Chef Syaheera.
159
Bachtiar Kesal pada Andini.
160
Syaheera benar-benar Amnesia.
161
Peringatan Syaheera pada Andini.
162
Andini Mencoba Bicara pada Bachtiar.
163
Sindiran Syaheera.
164
Sarah Mencoba Mempengaruhi Aisyah.
165
Orang yang Mengawasi.
166
Bicara dengan Bastian.
167
Bantuan dari Bastian.
168
Berdebat dengan Sarah.
169
Teguran Aisyah.
170
Penolakan Bram.
171
Obrolan Syaheera dan Bachtiar.
172
Menonton Film Horor.
173
Siasat Syaheera.
174
Kekacauan yang di buat Arthur.
175
Arthur bersama Jimmy.
176
Di Kerjai Bachtiar.
177
Sarah Menghasut Andini.
178
Rencana Andini Gagal.
179
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!