"Hahh?" Kaget isal.
Bella hanya terdiam dan melihat wajah keenan yang tertidur penuh dengan keteduhan. "Apa dia mimpi? Atau memang benar ini nyata?" ucap bella dalam hatinya.
Brukkk.
Suara jatuhnya lengan keenan setelah dia mengucapkan kata kata itu kepada bella, keduanya masih terdiam tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dan apa itu benar yang diucapkan keenan.
Hingga mereka berdua pun kembali melanggang jalan kearah kamar dan menghiraukan keenan.
"Kak bella langsung tidur aja yaa terus kunci pintu kamarnya. Takutnya nanti bang keenan malah masuk ke kamar kakak". ucap isal saat didepan pintu kamar bella.
"Iyaa dek, makasih yaa. Adek juga langsung tidur yaa" balas bella yang masih sedikit kebingungan dengan ucapan terakhir keenan tadi.
Mereka berdua pun kembali ke kamarnya masing masing dan meninggalkan keenan yang tidur diatas sofa.
Hingga waktu sudah menandakan pukul 12 malam lewat. Bella tidak bisa tidur, dia malah memikirkan keenan yang sekarang tidur di sofa, dan entah apa yang ada dipikiran bella, dia malah membawa selimutnya dan pergi ketempat keenan tertidur.
"Aku gak tega ngeliat dia kedinginan" batin bella.
Bella melangkah menyusuri tangga dengan membawa selimut miliknya.
Setelah sampainya disana, dia masih melihat keenan yang masih tertidur, diapun langsung menyelimuti keenan dari bawah kaki hingga keleher.
Sesekali bella melihat wajah keenan dan mengingat saat tadi keenan berucap kalau dia sudah mulai mencintainya. "tadi dari wajahnya dia begitu tulus mengucapkannya" batin bella.
Dan tak lama bella pun langsung pergi lagi ke kamarnya, segera tidur.
×××
Di pagi hari.
"Selamat pagi kak bella" ucap isal yang berpapasan dengan bella saat keluar dari kamarnya.
"Selamat pagi juga dek" balas bella.
"Kak kita masak yuu, tapi kakak yang masaknya isal yang bantu bantu nya yah hehe" ucap isal nyengir.
"Oalahh dek hehe iyaa, ayoo dek".
"Ehh iya kak bella, Bang keenan masih dibawah?"
"Gatau tuh dek, mungkin udah kekamarnya".
Dan ketika mereka berdua jalan menuju dapur. Ternyata disana masih ada keenan yang tertidur.
"Mhhhm. Dasar emang dasarnya kebo" ucap isal.
"Hehehe udah dek biarin aja kasian" tertawa bella senang.
"Yahh kak bahan bahan masakannya udah pada abis" ucap isal kesal.
"Gimana dong, apa kita beli aja dulu?" ucap isal.
"Tapi aku males keluar rumahnya kak, belum mandi lagi hehe".
"Yaudah mandi duku aja sana dek"
"Gini aja kak kita berdua sarapan roti aja dulu nah nanti baru beli bahan bahan masakan sama bang keenan jika dia sudah bangun".
"Iyaa deh de kalo gitu".
Mereka berdua kemudian membuat sarapan rotu di dapur. Setelah sarapan kemudian isal hendak pergi mandi kekamarnya dan meninggalkan bella di dapur yang ingin membuat teh dipagi hari.
Disisi lain keenan sudah terbangun dari tidurnya. "Lahh aroma ini" keenan mencium aroma Vanilla dan ternyata bau itu berasal dari selimut yang dia kenakan.
"Kok gue tidur di sofa yahh? Terus kenapa ada selimutnya bella?" Keenan bertanya tanya pada pikirannya sendiri, dan mencoba mengingat kejadian apa yang menimpanya semalam. Dia benar benar tidak ingat apapun yang terakhir diingatnya hanyalah meminum minuman yang ada diruangan ayahnya lalu duduk di ruang keluarga.
Kemudian keenan duduk bersila diatas sofa sembari terus mencoba mengingat ngingat kejadian semalam.
"Astagfirullah kaget aku!" ucap bella yang sedang berjalan kearah sofa dengan segelas teh ditangannya.
"Hehh, kenapa gue bisa tidur disini? Apa yang terjadi?" dengan datar keenan bertanya kepada bella.
Bella hanya terdiam mematung tak tau harus mulai dari mana menjelaskan kepada keenan.
"E....ehh ehh" kikuk bella.
"Kok pusing yahh, hehh tolong buatin teh dong" ucap keenan yang sembari dia mengacak ngacak rambutnya.
Bella memasang wajah cengo melihat permintaan keenan. Enak sekali memerintah, meskipun begitu mau tidak mau dia harus memenuhi permintaan keenan.
Beberapa saat kemudian. Secangkir teh sudah berada ditangan kanan bella dan secangkir lagi ditangan kirinya. Dia segera beranjak menuju keenan untuk memberikan teh milik keenan.
Setelah sampai, Bella melihat keenan yang masih terduduk di sofa larut dengan tayangan TV didepannya.
"Ini teh nya" ucap bella meletakan cangkir diatas meja.
"Hmmm" hanya itu yang keluar dari mulut keenan.
"Hehh aku mau tanya" ucap keenan yang melirik bella yang tengah duduk di depannya.
"Iyaa?" balas bella.
"Semalem ada apa? kenapa gue bisa tidur disini dengan selimut lu?"
"Emmmmh, maaf sebelumnya. Apa keenan semalem mabuk?" tanya bella hati hati.
"Hahhh. Mabuk?" balas keenan dengan kebingungan, lalu sekejap dia teringat kalau dia semalam minum anggur yang ada diruangan ayahnya.
"Iyaa, kata isal semalem kamu minum minuman om Assala yang ada di ruangannya".
"Waduhhh, mana isal sekarang?" seperti terkaget keenan langsung mengingat sedikit hal yang terjadi semalam.
Dia juga mengingat kejadian saat dia menciumi pipi bella saat itu. Pipi keenan memerah malu saat mengingat hal itu.
"Isall lagi mandi, kenapa?" ucap bella yang kaget dengan tingkah keenan.
Dan tak lama dari itu isal turun dari tangga dan menghampiri mereka berdua.
"Ohh, sudah sadar toh abangku yang ganteng ini hmmm" ucap isal dengan sinis menatap keenan.
"Dekk, abang mohon dek. Adek mau minta apa aja Abang belikan abang lakuin dek, Abang mohon jangan sampe bilang ke bunda dan ayahh, plisss". memohon keenan kearah isal yang menghampirinya dengan ditangan kanannya memegang bungkusan rokok milik keenan, yang semalam diambil oleh isal.
"Hahh bilang sekali lagi. Adek gak denger tuh" ucap isal yang memang begitu kesal kepada Abangnya.
"Dekk sumpah Abang gak tau kalo anggur yang di kantor ayah itu bikin mabuk. Sumpah dek" keenan semakin memohon kepada isal.
"Terus ini apaa?!!" isal memegang rokok milik keenan.
"Eeeuhhh euhhhh ituuu... itu" keenan kikuk didepan isal.
"Dari mulai kapan Abang ngerokok?" tegas isal.
"Gapapa dek kan ayah juga merokok, kan laki laki merokok gapapa dek".
"Ohh oke kalo gitu adek mau nelpon ayah dulu kalau abang sekarang mulai berani ngerokok dirumah!" ancam isal.
"Yaaa jangan lahh dek. Abang mohon dek tolong jangan bilang lahhh, adek mau apa aja abang beliin asli dek". tetap memohon keenan pada adiknya.
"Okee baik, sebenernya adek juga kasian kalau abang dimarahin terus sama ayah dan bunda tuh".
"Alhamdulillah akhirnya adek ku yang ganteng ini, baik hatinya" ucap keenan dengan mengeluskan dadanya.
"Adek bisa maapin abang sekarang dengan syarat abang yang tadi mau ngelakuin apa aja yang adek suruh kan". tapii.. ada satu lagi. ucap isal.
"Iyaa abang janji dek!, apaan satu lagi dek?" tanya keenan.
"Yang abang lakuin semalem ngebuat kak bella teriak ketakutan! jadi minta maap juga ke kak bella". tegas isal
Keenan pun langsung mengingat ngingat hal itu, dimana dia menciumi bella dengan paksaan.
"Waduhhhhhh! kenapa yak gue semalem bisa sampe kaya gitu ke dia" batin keenan sembari melirik bella.
"Iyaaaa dek. Emmmh Bbbb..Bella, gue minta maap soal kejadian semalam yahh" dengan malu keenan mengucapkannya kepada bella.
Bella tersipu malu. Dia juga kembali mengingat kejaduan semalam disaat keenan memojokannya dan sampai menciumi pipi hingga lehernya. "Sudah jantung jangan berdegup lagi" gumam bella dalam hatinya ketika jantungnya berdetak begitu kencang saat keenan meminta maap.
"Ehh ehh iyaa udah aku maapin kok" ucap bella dengan pipinya yang memerah dan langsung menundukan kepalanya.
Dan setelah saling memaafkan, kemudian isal sekarang merasa seperti Raja yang bisa memerintah Abangnya seenaknya.
"Okeee tugas abang yang pertama sekarang. Abang temenin kak bella belanja bahan bahan untuk masak". ucap isal dengan raut wajah liciknya.
"Lahh enak aja sana beli, lu kan udah mandi!" protes keenan tidak terima.
Bella hanya terdiam, dia hanya melihat perdebatan adik kakak itu.
"Ohh jadi gitu, mana yaa no bunda biar adek telpon bunda aja deh" ancam isal yang membuat geram keenan.
"Iyaaa iyaa dek hehe, iyaa tapi tunggu abangmu ini mandi dulu yaa hehe" ucap keenan dengan tertawa hambar seolah olah dia memperlihatkan ketidak senangannya.
Keenan dan bella pun bergegas mandi, setelahnya kembali keruang keluarga yang disana sudah ada isal.
"Abang berangkat!" ucap kesal keenan.
Isal tersenyum atas kemenangannya. Kemudian, menoleh kearah bella, "Ehh kak bella, itu disusul Abang keenan nya".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments