Bella kemudian segera mengikuti keenan yang segera beranjak.
"Ehh iyaa, isal pengen dimasakin apa? Kakak cuman bisa masak yang sederhana aja sih". ucap bella
isal tersenyum, "Terserah kakak aja, yang penting masakan rumahan aja"
Bella mengangguk lagi sebelum pergi menyusul keenan.
Beberapa menit kemudian, keenan dan bella sudah berada di dalam mall. Keenan memilih belanja di super market mall yang biasa dikunjungi bundanya.
Sampai didepan pintu masuk, Keenan melihat kedai mie ramen disalah satu foodcout.
"Makan dulu, yuk. Baru belanja" ajak keenan, mau tidak mau bella ikut.
Setelah sampai dikedai ramen, keenan langsung memesan sesuatu "Mie dua, satu pedas satu biasa. Minumnya teh jasmine sama es jeruk. Meja nya no13.
"Oke kak. Silahkan si tunggu" ucap penjaga kedai.
Setelah itu, keduanya duduk di meja yang tadi sudah di pesan. HP keenan bergetar, sebuah pesan masuk dan ternyata bunda.
Pesan dari
Bunda: keenan giaman keadaan rumah?
Balasan dari
Keenan: Kacau
Bunda: Jangan bercanda kamu
Keenan: Baik-baik aja kok nda.
Bunda: Menantu bunda baik baik juga kan? gak kamu apa apain? awas yaa kalau sampai ada apa apa, bunda salahin kamu.
Keenan mendesah malas dicampur kaget bagaimana kalo sampai bunda tau kejadian semalam haduh ngeri. Dan keenan pun melirik kearah bella sekilas.
Keenan: jangan asal deh bunda, sedikit pun aku gak nyentuh.
Bunda: Dasar. Ehh, kamu beliin Bella ponsel baru yaa, soalnya isal bilang ponselnya semalam pecah karena jatuh terus mati. Nanti bunda transfer uangnya.
"Waduh Hp nya pecah gara gara gue semalem. Pantas saja dari tadi dia gak pegang Hp, biasanya selfie mulu dia". ucap batin keenan. Yang sesekali melirik bella yang sedang melihat sekeliling.
Keenan: iyaiyaaa nanti aku anter dia beli Hp yang baru.
Bunda: awas yaa kalau bohong.
Keenan: iyaa ihh bundaa.
Bunda: yaudah gitu aja, hati hati dirumah yaa, isal sama bellanya dijagain. Tinggal dua hari lagi kok.
Keenan: iyaa, bunda juga. Salam buat ayah.
Keenan langsung meletakan Hp nya diatas meja. kemudian, dia langsung menyandarkan punggungnya di kursi. "Waduh gue memang benar benar salah, gue juga udah ancurin Hpnya dia lagi. Haduhhhh" batinnya mengeluh.
Sesaat kemudian, keenan memperhatikan bella. Gadis itu terlihat sedang mengamati sekelilingnya. Keenan bisa menangkap raut wajah senang yang di tunjukan oleh bella.
Setelah pesanan datang. Mereka langsung menyantap makanannya masing masing sampai habis.
"Yuk", ajak keenan setelah keduanya selesai makan dan membayar.
Bella mengangguk lalu mengikuti keenan dari belakang. Mereka menuju supermarket yang terletak di lantai satu.
"lantai 2 gadget store sale discount" sebuah papan iklan berjalan menarik perhatian keenan yang teringat pesan Bundannya.
Akhirnya Keenan naik lagi satu lantai. Bekla bingung kenapa keenan membawanya pergi ke tempat itu, dia enggan bertanya karena tidak tau urusannya.
Begitu sampai, keduanya masuk disalah satu store yang popular saat itu.
"Selamat datang, silahkan mau cari ponsel yang seperti apa mas?" sapa pegawai disana.
"Bentar" Keenan langsung menoleh ke belakang.
"Lah kemana?" Keenan terkejut ketika tidak ada siapapun dibelakangnya.
×××
Setelah mencari akhirnya keenan menemukan bella yang sedang duduk di depan.
"Hehh kirain hilang lagi" ucap keenan yang sontak membuat bella kaget.
"Aduh kaget aku. Engga kok aku nunggu kamu disini" ucap bella sambil mengelus dadanya.
"Ayo cepet ikut masuk" ucap keenan dengan datar.
Mau tidak mau akhirnya bella pun menuruti perintah keenan dan diapun ikut masuk.
Mereka berdua lalu masuk kedalam dan melihat lihat HP.
Keenan mengambil satu ponsel lalu menyodorkannya kepada bella. "Nih cobaa".
Bella mengangguk, lalu menerima ponsel itu tanpa ragu setelah paksaan dari keenan. Kemudian, dia mulai mencoba fitur fitur yang terdapat pada ponsel canggih tersebut.
Tak lama kemudian, keenan memanggil salah satu pegawai, "iyaa, ada yang bisa saya bantu?" ucap pegawai ramah.
Pegawai itu tersenyum ramah, lalu menjalankan keahliannya sebagai marketing sales dengan ucapan panjang lebar. Keenan hanya diam mendengarkan, sedangkan bella masa bodoh apa yang diucapkan pegawai itu.
"Suka?" Tanya keenan pada bella. Gadis itu menoleh bingung, lalu melontarkan pertanyaan. "Suka apa?".
"Ituuu" keenan menunjuk dengan dagunya.
Bella gagal paham, dia malah menoleh ke belakang, dia mengira keenan melihat sesuatu, karena yang ditunjuk tidak jelas.
"Apaa sihh?" Tanya bella masih bingung.
"Yaa itu yang lu pegang".
"Koneknya lama" batin keenan sedikit jengkel. Dia melihat, sesaat gadis itu memperhatikan benda ditangannya, sebelum kembali menatapnya. "Gimana?" Tanya keenan tidak sabar.
Bella hanya diam sambil memandang ponsel ditangannya.
"Kalau ambil ini sedang ada discount loh mbak". Kali ini pegawai toko yang berbicara.
"Saya gak ambil, cuman liat aja kok" Bella langsung mengembalikan ponsel yang ia pegang ditempat semula.
Keenan hanya geleng geleng sambil menggaruk kepala.
"Aku tunggu diluar yaa" setelah mengucapkan itu, bella beranjak.
Keenan menatap kepergian bella dengan perasaan gemas, sampai gadis itu hilang ditelan pintu masuk. "Yaudah jadi ambil yang itu, cepet ya mas". Ucapnya ketika sudah sadar.
Tak berselang lama, keenan keluar dari toko tersebut. Dia langsung mendatangi bella yang tengah duduk dikursi tunggu tidak jauh dari tempatnya.
Bella melihat orang yang ditunggu datang kearahnya, "Udah?". dia berdiri dari duduknya, keenan mengangguk.
Setelah itu keduanya segera turun ke lantai satu menuju pusat perbelanjaan bahan makanan.
Keenan menyerahkan kartu bayarnya, "Bayarannya pake ini. Kalau bisa cepet belanjanya gue tunggu disana".
Bella mengangguk "Iyaa".
Selesai membayar belanjaan, bella langsung beranjak menghampiri keenan. Tidak banyak yang dia beli, hanya beberapa bahan makanan yang mudah untuk di masak, seperti lauk dan sayur. Tetapi, jika dimasukan kedalam kantung plastik kelihatan banyak.
Bella sedikit kesulitan membawa kantung plastik ditangannya, dia tidak menyangka, belanjaannya yang terlihat sedikit itu bisa berubah menjadi dua kantung plastik.
"Keenan". Bella berharap keenan mau membantunya. Tetapi, harapannya pupus ketika lelaki itu langsung mengajaknya pulang. Bahkan tidak menoleh sedikit pun, malah sibuk dengan ponselnya.
Mereka berdua segera berangkat dan pulang kerumah, yang sedari tadi isal sudah menelpon berulang ulang karena lama menurutnya.
Mereka tiba dirumah, dan saat sampai hujan pun turun mengguyur deras.
Isal melihat kedatangan bella dan abangnya. "Akhirnya pulang juga".
Bella tersenyum ketika isal mengambil alih satu kantung belanjaan di tangannya. "Masak sekarang aja yaa kak?" ucap isal antusias.
"Iyaa tapi bentar yaa. Aku mau ganti baju dulu" ujar bella, isal mengangguk dengan cepat.
Tak lama kemudian mereka berdua itu sudah sibuk memasak didapur, sambil diselingi obrolan seru dan candaan garing oleh isal.
Keenan sendiri berada di kamarnya, bermain game di ponselnya. Menunggu masakan.
Pesan dari
Isal: makan gak?
begitu isi pesan adiknya. Sebenarnya isal pengen teriak tapi kalah sama suara hujan dan dia juga malas nyamperin abangnya.
Keenan turun kebawah setelah mencuci muka, dan membawa kantung yang berisi Hp tadi yang dia beli untuk bella. Lalu matanya mulai memperhatikan masakan di depannya satu persatu, ada tempe goreng, ayam goreng, dan sayur bening.
"Gak usah diliatin kaya gitu bang. Dijamin enak" ucap isal sambil mengambil nasi.
Keenan hanya diam tanpa merespon. Dia lebih memilih mengambil makanan di depannya. Nasi, lauk dan lainnya.
"Ehh itu apa bang?" Tanya isal yang melihat kearah kantung yang tadi keenan bawa.
"Nih." Tanpa menjawab isal. Keenan malah langsung memberikannya kepada bella.
"Ehh apa ini?" jawab bella.
"Buka aja" ucap keenan.
Bella langsung buka dan melihat isi didalamnnya, dia kaget karna didalamnya itu Hp yang tadi dia pegang. "Lohh ini kan..." ucap bella terpotong keenan.
"Iyaa, itu sebagai ganti Hp lu yang semalem jatoh gara gara gue". Ucap keenan dengan datar.
"Gapapa masih bisa hiduo ko" ucap bella dengan lemas.
"Sudahlah ambil aja tanggung udah gue beli" tegas keenan.
Makasih" balas bella yang sedikit menunduk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments