Pukul lima sore.
Sebagian keluarga langsung pamit dari acara setelah memberikan ucapan selamat dan kado kepada Keenan dan Bella.
Keenan dan Bella pun sudah bisa duduk dengan tenang, tetapi tidak ada obrolan sedari tadi karena memang tidak ada waktu untuk itu.
"Capek?" celetuk keenan seperti bukan pertanyaan.
Bella menoleh, wajahnya sendiri nampak letih.
"Keenan, Bella" panggil tante dewi yang datang menghampiri mereka bersama dengan bunda.
"Kalian boleh istirahat" ucap tante dewi.
"Bella juga ikut istirahat di kamar keenan" lanjut bunda.
"Haaa?" keenan terkejut tidak berbeda dengan bella.
"Gak ada protes" tegur bunda.
"Bella bisa tidur di kamar Isal lagi kok tante" ucap bella keberatan.
"Panggilnya jangan tante dong, kamu udah menjadi anaknya Bunda mulai sekarang" Bunda mengelus pipi bella.
"Maaf sayang, kamu mesti ikut Keenan, kan kamu istrinya" ucapan bunda membuat jantung bella kembali berdegup sangat kencang.
Keenan langsung pergi begitu saja mengabaikan mereka, bella melihatnya dengan tatapan malu.
"Keenan" panggil bunda yang tegas itu menghentikan langkah keenan.
"Nah, ayoo bella tuh ditungguin. Gak usah malu nanti juga biasa" ucap Bunda dengan senyuman.
Sekamar? Muncul pikiran aneh dikepala bella, bagaimana dia nanti menghadapi keenan dalam satu kamar?
Bella mengangguk pasrah lalu beranjak mengikuti keenan.
"Apa mereka baik² aja mbak?" Tanya tante dewi ke bunda.
"Tenang aja mbak, mereka kan bukan anak kecil lagi" ucap bunda lalu tertawa kecil diikuti tante dewi melihat kedua pasangan itu memasuki kamar.
×××
Keheningan sangat terasa sejak kedua pasangan yang baru menikah itu masuk kamar. Entah sejak kapan, kamar keenan yang tadinya biasa aja sudah berganti menjadi kamar pengantin dengan banyak hiasan dan bingkisan.
Keenan mengganti pakaiannya terlebih dahulu dikamar mandi, setelah dia selesai giliran bella.
Sementara bella berada dikamar mandi, keenan duduk dikursi lalu menyalakan laptop untuk mencari hiburan sekaligus meredam beban pikiran di kepalanya yang menumpuk.
Beberapa saat kemudian bella sudah selesai, begitu pintu terbuka dia melihat keenan tengah asik bermain game.
"Jantung jangan siksa aku. Gimana nih tidurnya? Kasurnya cuman satu, sempit. Mana aku udah capek banget" batin bella gugup. Dia pun berjalan menuju tempat keenan duduk.
"Keenan" panggilnya sedikit keberanian, jantungnya sudah berdetak dua kali lebih cepat.
"Hmmmm?" jawab keenan tanpa mengalihkan pandangan.
"Aaa...ku mau istirahat" ucap bella sedikit gugup.
"Ohhh... yaudah istirahat aja"
"Tapi....."
Keenan sepertinya juga berpikir sama dengan bella.
"Pakai aja kasurnya, gue bisa pake kasur lipat" Keenan masih fokus bermain game.
Bella menghembuskan nafas lega, lalu segera beranjak merebahkan tubuhnya, hari ini hari yang melelahkan baginya.
Keenan masih asik memainkan game kesukaanya, hampir larut malam dia akhirnya mengakhiri permainannya karena sudah suntuk.
Dia berdiri meregangkan otot² nya sambil menguap berulang kali.
Ditolehnya ketempat bella tertidur dengan posisi membelakanginya, keenan tidak berani mendekat kesana sama sekali.
Kemudian keenan mengambil tas miliknya, dan mengeluarkan bungkus rokok. "Lelah banget, tapi pengen ngerokok juga. Tapi gabakalan ada yang kekamar ini kan?" gumam keenan dengan hati² sembari melihat kearah jendela dan pintu.
Diapun menghabiskan 2 batang rokok, lalu setelahnya dia beranjak mau mengambil kasur lipat.
Namun terbesit dalam pikirannya seketika melihat bella, yang menggulingkan tubuhnya ke pojok kasur, sedikit terlihat tali bra dari bella yang membuat keenan tegang saat itu.
Otak mesum nya mulai beraksi, dia tak jadi mengambil kasur lipat dan malah mendekati sisi kasur sebelahnya bella kemudian dia menyampingkan tubuhnya tepat dibelakang tubuh bella.
"Gapapa lah gak kuat gue, orang dia udah sah jadi istri gue" batin keenan.
Keenan mulai memeluk Bella dari arah belakang tubuhnya, Keenan mukai menciumi pipi hingga lehernya bella. "Enghhh" desah bella dalam keadaan masih tertidur. Yang membuat keenan semakin tegang.
Tangan keenan mulai memeluk Bella, hingga ketika bibirnya keenan bertemu dengan bibir milik bella, bella sedikit mengigau berucap "enghhh bau rokok".
seketika itu pula keenan melerai aksinya itu karena malu tambah kasihan kepada bella yang menvkum bau rokok dari mulutnya keenan.
Tanpa sadar keenan malah tertidur ketika dia membayangkan kedepannya sama bella dia akan melakukan hal apa saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments