Episode 17 (Sebelum Hari Besok)

Mereka pun makan, hingga di waktu yang sama keenan yang melihat itu merasa geram entah kenapa, "Anjeeeeng calon istri gue!" batin keenan. Sesaat melihat bella duduk di sebelah amar.

"Anjir makin gila tuh si amar perlu di kasih pelajaran, berani² nya dia ngedektin kedua cewek gue!" ucap zakki.

Jovi hanya terdiam dan kemudian dia melirik kearah keenan. Disana dia melihat bahwa keenan sedang kesal.

"Ayoo nan kita kesana!" ajak zakki pada keenan.

"Ayoooo" balas keenan yang kemudian berdiri.

"Hehhh terus kalau kalian sudah kesana kalian mau pada ngapain? Kan kalian bedua gak ada hubungannya dengan Vira dan Bella" ucap jovi menahan kedua sahabatnya.

"Iyaa juga sih jov tapi gue kesel aja anjir. Ehh iyaa elu juga kok ngikut nan emang lu suka sama vira?" ucap zakki.

"Ehhhhh ehhh gue kan cuman ngikut lo aja begoo kan lu ajakin gue barusan" ucap keenan yang hampir saja fatal bisa ketahuan dimata zakki kalau dia ada hubungan dengan bella. Namun untungnya zakki malah menganggap dia suka sama vira.

Lalu keenan melihar kearah jovi. dan jovi hanya mengisyaratkan keenan duduk dengan matanya. Jovi berbisik. "Jangan sekarang, lu bisa ketauan sama yang lain apalagi zakki". yang dibalas dengan anggukan keenan.

Zakki pun duduk kembali dengan wajahnya yang kesal.

"Ngobrolin apaan yah mereka?" batin keenan.

Dan hingga bel tanda pulang pun berdenting.

Tak lama setelah bel, Belka mengeluarkan ponsel dari sakunya ketika muncul notif. Ternyata dari isal.

Pesan dari.

Isal: Kak bella, aku mampir ke rumah temen dulu.. kakak pulang bareng bang keenan yaa. Kali² PDKT lah :p

Balasan dari.

Bella: Ihhh dasar adek, iyaa kakak mau bilang dulu ke bang keenan yaah.

Setelah memasukan ponselnya kembali, bella kemudian bilang kepada keenan kalau isal pulang duluan dan pergi kerumah temennya.

"Yaudah ayo pulang" ajak keenan.

"Ohh, iyaa" Bella mengangguk.

Beberapa menit kemudian, mereka berdua sudah dalam perjalanan pulang menuju rumah. Selama perjalanan itu, keduanya sama² diam sibuk dengan pikiran masing².

Tiba dirumah, keduanya langsung beranjak menuju kamar masing² tetapi setelah sampai di ujung tangga, bella memanggil nama keenan.

"Keenan mau dimasakin apa?" bella bertanya dengan nada sedikit gugup.

Keenan memutar tubuhnya, "Gak usah" balasnya datar. Bella melihat dengan kelas, kalau raut wajah keenan sedang tidak terruju kearahnya.

Setelah mengucapkan itu keenan masuk kedalam kamarnya. Bella sendiri masih terdiam di tempatnya. "Huhh, kayaknya lagi ada masalah tuh" pikirnya sesaat melihat keenan tadi.

Sesaat kemudian bella memutuskan untuk menenangkan pikirannya di kamar.

Satu jam kemudian, isal baru pulang dari rumah temannya. Begitu masuk rumah, dia melihat abangnya duduk di sofa tamu seperti melamun.

"Tumben ngelamun?" isal heran. Akhirnya dia berjalan menuju tempat Abangnya berada.

"Bang..?" panggilnya setelah duduk disamping keenan.

"Hmmmm" gumam keenan menoleh ke adiknya singkat.

"Diem aja" tanya isal khawatir.

"Gak kok".

"Yakin? Jangan² lagi mikirim kak bella nih?" goda isal pada keenan.

"Gak jelas lu, laper gue dek" ujar keenan.

"Laperr yak makan, masa laper malah ngelamun. Kak bella masak kan?" tanya isal.

Keenan langsung menegakan posisi duduknya. "Kita makan diluar yuu, ohh iyaa, bawa baju ganti sama keperluan darurat".

"Hah, gak salah denger? Mau makan aja ribet amat".

"Bawell. Gak mau, gue tinggal nih dek" tegas keenan.

"Iyaaa iyaa" meskipun isal sedikit kesal. Dia tetap menuruti apa yang tadi di perintahkan oleh abangnya.

Tak lama setelah itu, keenan sudah di depan pintu kamar bella. Dia sudah mempersiapkan dirinya suoaya terlihat biasa aja, padahal sejak tadi dia memikirkan banyak hal tentang bella. Apalagi tadu kejadian di sekolah sat bella di dekati Amar.

Tok.. tok.. tok..

Pintu dibuka dari dalam. "Yaaa?"

"Ehh, keenan" Bella langsung berdiri di depan keenan. "Mau di masakin?" dia pikir keenan berubah pikiran.

"Gakk" jawab singkat keenan.

"Lalu?" ucap bella yang mungkin sudah kesal akan keenan.

"Gue minta, lu sekarang siap² bentar lagi kita mau pergi. Yaudah itu aja, gue tunggu dibawah". Setelah mengucapkan itu, keenan pergi begitu saja.

Sepertinya bella tidak ingat apa yang sedang dialaminya. Dia lupa, kalai besok adalah salah satu hari yang sangat berarti di dalam hidupnya.

Beberapa menit kemudian, ketiganya sudah berkumpul diruang tamu. "Kita mau kemana bang?" tanya isal bingung.

Isal mengangkat tasnya. Ternyata abangnya itu tidak hanya menyuruh bersiap, tetapi juga menyuruh untuk mempacking baju. "Gak jelas banget bawa baju ganti segala. Bener gak kak?" Bella mengangguki ucapan isal.

Keenan tidak menanggapi kebingungan isal. Dia malah tertarik memperhatikan baju yang dikenakan bella.

"Bang mau kemana sihh? ribet amat" geram isal.

Keenan menghela nafas. "Kita pergi nyusul bunda".

Belma membulatkan matanya terkejut.

Isal sendiri langsung diam. Dia paham, ketika abangnya menyebutkan tujuan itu. Tanpa bertanya² lagi, isal hanya diam.

Kemudian keenan melihat kearah wajah bella, sejenak. Gadis itu sedang memegangi dadanya, ekspresinya yang ditampilkan terlihat sedang tidak baik² saja.

"Gapapa kan?" Keenan langsung memegang punggung bella.

"Ehh..."

×××

Keenan menatap bella dengan tatapan serius. "Gak lupa kan?"

Bella mengangguk dengan ragu, dia sendiri baru mengingatnya.

"Masa bisa lupa?" batin Keenan.

Setelah semuanya siap, keenan mengajak keduanya berangkat.

"Abang berani bawa mobil kerumah nenek?" tanya isal.

"Berani sihh berani, cuman Bunda pasti ngomel"

"Terus kita naik apa?"

"Naik bis"

"Yaelah, masa bis? Kereta kek" keluh isal tidak setuju.

"Kelamaan pesen tiketnya"

"Yaudah ayo Kak" isal beralih menggandeng tangan bella, mendahului keenan yang sedang mengunci rumah.

Setelah itu, mereka bertiga menunggu Grab Car didepan rumah yang sebelumnya sudah dipesan keenan.

GrabCar yang ditunggu² pun akhirnya datang. Mereka bertiga langsung beranjak. Keenan duduk di samping kemudi, sedangkan isal dan bella di kursi belakang.

Setelah sampai di terminal bus, kemudian mereka menaiki bus nya untuk segera pergi.

"Yahh, penuh" ucap isal saat dia naik terlebih dahulu kedalam bis. Keenan pun menyusul naik dan benar saja semua kursi sudah ditempati oleh orang.

"Sini kosong dek" ucap kondektur. Ketiganya pun langsung menuju bagian belakang yang ditunjuk kondektur bus.

"Gak ada kursi lagi pak?" Keenan bertanya karena kursi yang tersedia hanya ada satu tempat.

"Udah penuh dek, liat aja kedepan. Sudah disini aja dek ini di tempat 3 orang juga masih muat kalau mau" ucap kondektur. Benar memang kursinya ada tiga bagian tetapi digabung menjadi satu bagian.

"Bang gimana?" Tanya isal.

"Yaudah gapapa" ucap Keenan terpaksa.

"Aku deket jendela" Isal mengambil tempat duduk paling ujung.

Akhirnya mereka bertiga duduk dalam satu kursi. Untung saja masih muat walaupun sedikit berhimpitan. Keenan duduk dikursi paling ujung, sedangkan bella berada di tengah antara isal dan keenan.

Dan mau tidak mau, keenan dan bella duduk dengan lengan menyatu bahkan sangat rapat, jarak wajah mereka juga sangat dekat. Dengan keadaan seperti itu, keduanya terlihat kurang nyaman.

"Kakak istirahat aja, perjalanannya lumayan lama loh" saran Isal kepada bella.

"Berapa jam dek?" Tanya bella sambil menetralkan rasa gugupnya.

"Kira² sih, 3 sampe 4 jam kalau naik bis gini" bella mengangguk paham.

Disisi lain, Keenan sudah menutup kedua matanya sambil bersedekap dan didua telinganya sudah terpasang headset berwarna biru.

Bella memberanikan diri untuk menoleh kearah keenan yang terlihat sudah siap untuk tidur.

"Keenan" panggilnya dalam hati, tiba² saja pipinya merona.

Bella mengehmbuskan nafas panjang sambil menatap kearah jendela yang sudah mulai terlihat gelap.

Sudah setengah perjalanan.

Hampir semua penumpang didalam bis itu tidur, tak terkecuali keenan. Tetapi itu tidak lama, karena perlahan indra penciumannya menangkap bau wangi khas seorang perempuan. Lalu akhirnya dia semakin menajamkan indra penciumannya sembari membuka mata.

Saat menolehkan kepalanya kearah samping. Dia melihat bella tertidur dengan menyandarkan kepalanya keatas bahunya keenan. Gadis itu terlihat terlelap walaupun tidur dengan posisi duduk.

Dengan jarak sedekat itu, keenan bisa melihat dengan jelas wajah bella dari jarak yang sangat dekat dan dia sadar ternyata bau wangi tadi berasal dari rambut bella.

Keenan tidak menyangkal, kalau kenyataanya bella itu cantik dan manis. Mata dan hatinya berkata seperti itu karena sekarang dia sangat leluasa memandangi wajah bella.

Apalagi gadis itu sedang terlelap, semakin terlihat manis dimata keenan, dan jangan lupakan rona merah yang tercetak jelas di kedua pipinya bella yang hanya terlihat dari jarak dekat.

Wajah tidur bella sendiri terlihat sangat damai saat bersandar di bahu keenan.

"Kenapa lu bisa tidur nyenyak? Padahal besok kita nikah. Ahh, rumit" batin keenan, sesuatu yang hangat mengalir ditubuhnya saat menyebutkan kata 'nikah'.

Tiba² suara getaran ponsel yang digenggam bella dalam pangkuannya berbunyi, tanpa sadar keenan pun melihatnya. Lalu munculah notif dari atas layar ponsel bella.

Notif, pesan dari.

08523350××××: Haii bella ini gue Amar yang tadi bareng di kantin sekolah:).

08523350××××: Kamu lagi ngapain bell?:p

Keenan yang melihatnya pun geram dan kesal, "Nih anak taunya mau deketin calon istri gue, sorry yah dia udah punya gue!" batin keenan kesal.

Keenan pun menghiraukannya dia malah membenarkan posisi duduknya dengan hati² agar bella tidak terbangun. Setelah itu, dia kembali memejamkan mata bersiap tidur kembali.

Teriakan kondektur membangunkan keenan lebih dulu daripada bella dan isal yang masih terlelap. Bis yang mereka tumpangi ternyata sudah sampai terminal.

Sebelum turun, keenan melihat ponselnya terlebih dahulu karena ada beberapa pesan yang baru saja masuk. Setelah dilihat, ternyata dari Bunda dan kedua sahabatnya

Pesan dari.

Bunda: Sudah sampai mana? kamu kesini naik taksi aja yaa.

Setelah melihat pesan dari sang bunda, dia belarih membuka pesan dari sahabatnya.

Pesan dari.

Zakki si bacot: Woii kamprett.. sini ke warnet, gue sama jovi lumutan tau nungguin lu.. sini nyett cepet.

"Dasar" gumam keenan. Diapun tidak membalas pesan dari zakki dan beralih membuka pesan dari jovi.

Pesan dari.

Jovial si tampan: dimana bro?

Balasan kepada.

Jovial si tampan: pulkam dulu bro

Selesai itu, keenan langsung membangunkan kedua orang yang sedari tadi masih saja tertidur lelap, keenan menggoyangkan bahunya bergantian.

"Bangun udah sampai" keenan melihat keduanya langsung bangun secara bersamaan.

"Enghh, udah sampai bang?" tanya Isal sambil mengerjapkan matanya.

"Iyaa, ayoo turun, awas jangan sampe ada yang tertinggal" keduanya kompak mengangguk, kemudian mengambil tas masing².

Setelah itu, ketiganya langsung menuju jalan raya untuk mencari taksi.

"Bang, toilet bentar ya" ucap Isal.

"Gak dari tadi, yaudah sana" Setelah keenan mengucapkan itu, isal kembali lagi kedalam terminal.

"Keenan" Keenan menoleh saat bella memanggilnya.

"Hmmmm"

"Keenan serius?" bella bertanya dengan suara pelan dan hati².

"Serius soal apa?".

"Perjodohan" bella menundukan kepala saat mengucapkan itu karena malu.

Keenan menghela nafas sambil berpikir.

"Gue, siap" ucapan keenan barusan membuat bella terkejut.

"Lo sendiri gimana?" giliran keenan bertanya.

"Aku...." belum sempat mengatakannya, isal datang dengan ngos ngosan, "Ayoo bang".

Tak lama setelah itu, taksi yang ditunggu pun berhenti didepanya. "Ayoo" ajak keenan.

Mereka segera naik taksi untuk menuju alamat dimana bunda dan yang lainnya menunggu.

30 menit kemudian mereka sudah sampai disebuah rumah berukuran besar yang memiliki bentuk rumah adat jawa.

Keenan melihat bella dan isal yang duduk di kursi belakang.

"Heii bangun, udah sampe". Keenan membangunkan keduanya.

Setelah membayar taksi, mereka langsung masuk ke dalam rumah, karena pintu sudah terbuka dan terdengar suara orang bercakap cakap dari dalam.

"Assalamuallaikum"

"Waalaikumsallam" sahut orang dari dalam.

"Alhamdulillah kalian nyampe juga. Di tunggu dari tadi". Bunda menyambut kedatangan anak² nya yang baru saja tiba. Keenan, Isal dan bella pun bergantian mencium tangan bunda.

"Yukk masuk. Ehh, udah pada makan belum?"

"Udah tadi Nda" jawab keenan.

"Udah tante" jawab bella.

Isal hanya mengangguk, matanya sudah terlihat layu. "Nda aku ngantuk" ucapnya.

Bunda mengelus pipi isal "yaudah, sekarang istirahat aja. Adek bobo nya di kamar abang yang dulu yah adek sama abang sekamar dulu, bella nanti tidurnya di kamar adek yg dulu" Mereka bertiga mengangguk setelah mendapat perintah itu.

Keluarga yang lain pun menyambut kedatangan mereka. Setelah sedikit berbasa basi, mereka segera masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.

Episodes
1 Episode 1 (Perkenalan)
2 Episode 2 (Penasaran)
3 Episode 3 (Pandangan Pertama)
4 Episode 4 (Bella Ajingga Sharas)
5 Episode 5 (Mendadak)
6 Episode 6 (Festival Musik)
7 Episode 7 (Hilangnya Bella)
8 Episode 8 (Senyuman Manis)
9 Episode 9 (Murid Baru)
10 Episode 10 (Stasiun Kereta)
11 Episode 11 (Ego)
12 Episode 12 (Pacar?)
13 Episode 13 (Rumah)
14 Episode 14 (Hangover)
15 Episode 15 (Hp Baru)
16 Episode 16 (Untuk pertama kalinya)
17 Episode 17 (Sebelum Hari Besok)
18 Episode 18 (Married)
19 Episode 19 (Malam Pertama)
20 Episode 20 (Sesudah Menikah)
21 Episode 21 (Perhatian dari hati)
22 Episode 22 (New Life)
23 Episode 23 (Rumah Baru)
24 Episode 24 (Mulai Bersekolah Kembali)
25 Episode 25 (Ketahuan/ Ke—Gap)
26 Episode 26 (Kejujuran Part I)
27 Episode 27 (Kejujuran Part II)
28 Episode 28 (Jalan – Jalan)
29 Episode 29 (Sebuah Kecupan)
30 Episode 30 (Rencana Kedepannya)
31 Episode 31 (Jiarah)
32 Episode 32 (Holiday Part I)
33 Episode 33 (Holiday Part II)
34 Episode 34 (Marah?)
35 Episode 35 (Senyuman Tidur)
36 Episode 36 (Mulai Dewasa)
37 Episode 37 (Perkelahian)
38 Episode 38 (Kuat Karenamu)
39 Episode 39 (Baik baik Saja)
40 Episode 40 (Rasa Sayang Yang Mulai Tumbuh)
41 Episode 41 (Kabar Gembira)
42 Episode 42 (Endorse Bella)
43 Episode 43 (Marahnya Bella)
44 Episode 44 (Siswi Pindahan Greysha)
45 Episode 45 (Drama Di Kamar Mandi)
46 Episode 46 (Ada Apa Dengan Greysha)
47 Episode 47 (Desain Cafè)
48 Episode 48 (Kado)
49 Episode 49 (Keharmonisan)
50 Episode 50 (Salah Paham)
51 Episode 51 (Marah Lagi?)
52 Episode 52 (Cemas Keenan)
53 Episode 53 (Kado Terbaik Dari Bella)
54 Episode 54 (Aroma Pertikaian Mulai Tercium)
55 Episode 55 (Hampir Saja)
56 Episode 56 (Malam Panjang)
57 Episode 57 (Pagi Yang Indah)
58 Episode 58 (Ujian Hari Pertama)
59 Episode 59 (Tangisan Greysha)
60 Episode 60 (Malam Yang Buruk)
61 Episode 61 (Ujian Terakhir)
62 Episode 62 (Baikan)
63 Season 2 Episode 63 (Angkringan)
64 Season 2 Episode 64 (Satu masalah selesai datang masalah baru)
65 Season 2 Episode 65 (Tragedi)
66 Season 2 Episode 66 (Menyesal)
67 Season 2 Episode 67 (Musuh Menjadi Teman)
68 Season 2 Episode 68 (Jalan - Jalan)
69 Season 2 Episode 69 (Hari Kelulusan)
70 Season 2 Episode 70 (Honeymoon part 1)
71 Season 2 Episode 71 (Honeymoon Part 2)
72 Season 2 Episode 72 (Honeymoon Part 3)
73 Season 2 Episode 73 (Honeymoon Last Part)
74 Season 2 Episode 74 (Pulang)
75 Season 2 Episode 75 (Demam)
76 Season 2 Episode 76 (Jingga Cafeteria)
77 Season 2 Episode 77 (Grand Opening)
78 Season 2 Episode 78 (Hari Bahagia)
79 Season 2 Episode 79 (Kabar Gembira)
80 Season 2 Episode 80 (MOMB)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 (Perkenalan)
2
Episode 2 (Penasaran)
3
Episode 3 (Pandangan Pertama)
4
Episode 4 (Bella Ajingga Sharas)
5
Episode 5 (Mendadak)
6
Episode 6 (Festival Musik)
7
Episode 7 (Hilangnya Bella)
8
Episode 8 (Senyuman Manis)
9
Episode 9 (Murid Baru)
10
Episode 10 (Stasiun Kereta)
11
Episode 11 (Ego)
12
Episode 12 (Pacar?)
13
Episode 13 (Rumah)
14
Episode 14 (Hangover)
15
Episode 15 (Hp Baru)
16
Episode 16 (Untuk pertama kalinya)
17
Episode 17 (Sebelum Hari Besok)
18
Episode 18 (Married)
19
Episode 19 (Malam Pertama)
20
Episode 20 (Sesudah Menikah)
21
Episode 21 (Perhatian dari hati)
22
Episode 22 (New Life)
23
Episode 23 (Rumah Baru)
24
Episode 24 (Mulai Bersekolah Kembali)
25
Episode 25 (Ketahuan/ Ke—Gap)
26
Episode 26 (Kejujuran Part I)
27
Episode 27 (Kejujuran Part II)
28
Episode 28 (Jalan – Jalan)
29
Episode 29 (Sebuah Kecupan)
30
Episode 30 (Rencana Kedepannya)
31
Episode 31 (Jiarah)
32
Episode 32 (Holiday Part I)
33
Episode 33 (Holiday Part II)
34
Episode 34 (Marah?)
35
Episode 35 (Senyuman Tidur)
36
Episode 36 (Mulai Dewasa)
37
Episode 37 (Perkelahian)
38
Episode 38 (Kuat Karenamu)
39
Episode 39 (Baik baik Saja)
40
Episode 40 (Rasa Sayang Yang Mulai Tumbuh)
41
Episode 41 (Kabar Gembira)
42
Episode 42 (Endorse Bella)
43
Episode 43 (Marahnya Bella)
44
Episode 44 (Siswi Pindahan Greysha)
45
Episode 45 (Drama Di Kamar Mandi)
46
Episode 46 (Ada Apa Dengan Greysha)
47
Episode 47 (Desain Cafè)
48
Episode 48 (Kado)
49
Episode 49 (Keharmonisan)
50
Episode 50 (Salah Paham)
51
Episode 51 (Marah Lagi?)
52
Episode 52 (Cemas Keenan)
53
Episode 53 (Kado Terbaik Dari Bella)
54
Episode 54 (Aroma Pertikaian Mulai Tercium)
55
Episode 55 (Hampir Saja)
56
Episode 56 (Malam Panjang)
57
Episode 57 (Pagi Yang Indah)
58
Episode 58 (Ujian Hari Pertama)
59
Episode 59 (Tangisan Greysha)
60
Episode 60 (Malam Yang Buruk)
61
Episode 61 (Ujian Terakhir)
62
Episode 62 (Baikan)
63
Season 2 Episode 63 (Angkringan)
64
Season 2 Episode 64 (Satu masalah selesai datang masalah baru)
65
Season 2 Episode 65 (Tragedi)
66
Season 2 Episode 66 (Menyesal)
67
Season 2 Episode 67 (Musuh Menjadi Teman)
68
Season 2 Episode 68 (Jalan - Jalan)
69
Season 2 Episode 69 (Hari Kelulusan)
70
Season 2 Episode 70 (Honeymoon part 1)
71
Season 2 Episode 71 (Honeymoon Part 2)
72
Season 2 Episode 72 (Honeymoon Part 3)
73
Season 2 Episode 73 (Honeymoon Last Part)
74
Season 2 Episode 74 (Pulang)
75
Season 2 Episode 75 (Demam)
76
Season 2 Episode 76 (Jingga Cafeteria)
77
Season 2 Episode 77 (Grand Opening)
78
Season 2 Episode 78 (Hari Bahagia)
79
Season 2 Episode 79 (Kabar Gembira)
80
Season 2 Episode 80 (MOMB)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!