Bella pun membuka handphone nya dan mencari tahu di instagram, dia mencari nama isal dan tidak menemukan akunnya. Bella lupa dia belum mempunyai kontak no handphone isal ataupun keenan, yang dia punya hanya kontak Bunda namun untuk menelpon bunda dia keburu takut untuk menghubunginya.
Hingga isal pun menyadari kalau dia tadi kesini bersama bella.
"Aduhh gw duluan yahh guys, gw lupa tadi kesini bareng sodara" Ucap isal pada teman² nya yang langsung bergegas pergi meninggalkan.
"Yahh kebiasaan isal, yaudah hati²" jawab marcel.
Isal pun pergi tanpa menghiraukan sapaan teman² nya.
"Aduhh sudah dicari kemana mana tapi kok gak ketemu yahh, kak bella dimana siiih. Aku lupa lagi gak minta no handphone kak bella" ucap isal.
Bella dan isal saling mencari satu sama lain. Hingga bella pun lelah dari tadi mencari dan melihat kearah jam tangan sudah menandakan jam 9 malam, diapun kemudian pasrah dan memilih duduk dibawah pohon karena kakinya lecet oleh sepatu.
"Aku lupa lagi tadi malah pake sepatu yang sudah kecil ini" batin bella.
Isal sangat kebingungan, dia mau meminta tolong kepada bunda tapi dia tau ketika dia bilang pasti dia akan kena marah bunda. Hingga di pun memiliki ide dan memilih menghubungi Abangnya yaitu keenan.
Pesan dari: Isal
"Bang, Abang lagi dimana?"
Balasan dari: Keenan
"Ada apa dek? Abang lagi ngumpul sama temen²"
Pesan dari: Isal
"Tolong cepet kesini bang, adek lagi di acara musik tadi adek kesini bareng kak bella, tapi sekarang kak bella nya ilang gak ada. Cepet Bang"
Balasan dari: Keenan
"Yang bener kamu!! ada² aja sihh!"
Pesan dari: Isal
"Iyaa bang serius ihh, maafin adek"
Balasan dari: Keenan
"Yaudah tunggu disana, Abang sekarang kesana. Jangan bilang bunda nanti dia malah khawatir"
Pesan dari: Isal
"Iyaa Bang belum kok, hati² bang dijalannya"
Tanpa membalas, Keenan pun langsung hendak pergi menghampiri isal ke acara musik.
×××
Keenan yang baru sampai di acara musik itu langsung memarkirkan motornya. Disana sudah ada isal yang menunggu.
"Kamu udah cari dia belum?" Tanya keenan.
"Udah bang aku udah cari dari tadi tapi gak ketemu juga" jawab isal dengan penuh gelisah.
"Yasudah lebih baik kamu pulang aja ini udah malem, biar Abang yang mencari nya" saut keenan yang dari tadi matanya melihat sekeliling yang begitu terdapat banyak orang.
"Nanti kalau bunda nanya kak bella gimana?" dengan penuh gelisan isal mukai panik penuh penyesalan.
"Bilang aja kalau Bella bareng Abang"
"Beneran Bang? Nanti kalau abang kena marah gimana?" jawab isal
"Sudahlah cepat sana pulang, itu urusan abang nanti" ucap keenan yang segera ia pun melangkah pergi mencari bella.
"Makasih bang, aku pulang sekarang" saut isal yang melambaikan tangannya pada keenan yang mulai pergi.
"Iyaa, hati²".
Keenan pun mencari dari setiap sudut keramaian orang, ternyata nihil dia masih tidak menemukan bella. "Aduh kemana sih nih anak perginya" Gumam keenan.
Hingga setelah lama mencari keenan pun lelah dan hendak ingin duduk di sebuah taman yang tidak jauh dari tempat acara musik.
Sebelum sampai dia melihat seorang perempuan yang tengah duduk sendirian di bangku taman itu, dan ternyata perempuan itu adalah bella yang sama halnya dia tengah istirahat karena lelah mencari isal dari tadi. Keenan pun langsung menghampirinya.
"Keenan!" Ucap bella yang terkejut ketika melihat seorang pria yang tengah berdiri di depannya.
"Kamu dari mana sih?" tanya keenan yang kemudian ikut duduk disebelah bella.
"Kok kamu ada disini?" jawab bella yang mengacuhkan pertanyaan dari keenan.
"Iyaa tadi isal nelpon katanya kamu hilang. Kenapa sih bisa hilang?" jawab keenan dengan wajah yang datar tidak melihat pandangan bella.
"Terus sekarang isal nya kemana? iyaa aku tadi pergi ke toilet dan waktu keluar isal udah gak ada" ucap bella dengan pandangan yang melihat kearah keenan.
"Isal udah gw suruh pulang tadi. Dasar tuh anak dia selalu begitu biar nanti gw kasih pelajaran!" kata keenan yang sedikit kesal akan tingkah adiknya yang meninggalkan bella.
Syukurlah kalo isal udah pulang. Tapi nan jangan marahin isal, aku yang salah kok" ucap bella yang sedikit menundukan kepalanya karena khawatir isal akan kena marah keenan.
"Sudahlah biar nanti dirumah gw yang marahin, sekarang ayo kita pulang sebelum bunda marah" ucap keenan dengan datar dan diapun langsung berdiri.
"Aku mohon jangan marahin isal yaa" bella terlihat begitu memohon pada keenan, sesaat diapun ikut berdiri.
Keenan heran mengapa bella begitu tidak mau disaat keenan ingin memarahi adiknya yang memang benar² adiknya lah yang salah. Karena dia sudah mengajak orang dan malah meninggalkannya begitu saja.
"Aww, aduhh" bella merintih kesakitan saat dia mulai berjalan mengikuti keenan dari belakang.
"Kenapa?" ucap keenan yang langsung melihat kearah belakang.
"Kaki ku lecet.."
"Coba duduk" suruh keenan pada bella.
Bella pun menurut dan kembali duduk di bangku. Keenan melihat kakinya benar² lecet, keenan pun bersimpuh duduk didepan bella dan melihat luka di kakinya bella.
"Luu sepatu kecil masih aja di pake" ucap keenan yang memegangi sepatu dari kakinya bella.
Bella tidak menjawab dia hanya diam tertunduk dan melihat wajah keenan yang sedang memegang sepatunya.
"Tunggu sebentar disini" ucap keenan sebelum dia pergi ntah kemana.
Bella pun kembali melirik kearah keenan yang sudah berjalan. "dia mau kemana? aku ditinggal lagi?" gumam bella.
Tidak begitu lama keenan kembali dengan membawa sandal karet, air mineral dan tisi di tangannya.
"Nihh" ucap keenan yang sudah tiba sambil menyodorkan air mineral dan tisu kepada bella.
Bella menerima tanpa sadar. Tetapi setelah itu, "Ohh jadi dia pergu beliin ini. Buat aku?" kagetnya dalam hati, karena dia tidak menyangka keenan memperhatikan dirinya.
Bella hanya bisa mengangguk kaku, dan menerima pemberian keenan.
"ini juga pakai sandal ini aja, daripada pakai sepatu yang udah kecil itu" ucap keenan yang menyodorkan sandal yang ada ditangannya.
"Iyaa" lagi² dengan tertunduk malu bella mengambil sandal dari tangan keenan dan langsung memakainnya.
"Nannn" panggil bella lirih. Dari sudut matanya memperhatikan keenan yang berada duduk disebelahnya.
"Hmmmm?" gumam keenan yang hanya melihat sekeliling tempat itu.
"Makasih" ucap bella tulus.
Keenan mendengar itu hanya diam menatao bella datar tanpa ekspresi, yang ditatap tentu saja gugup. Bella tidak tau bagaimana berinteraksi dengan keenan, dia belum terbiasa melakukan komunikasi langsung dengannya.
"Sini kakinya". tiba² keenan berjongkok didepam bella, dia membasuh luka lecet yang ada di kakinya bella dengan tisu dan sedikit cucuri air mineral yang tadi dibelinya.
Bella yang kaget sekaligus malu. Pria di depannya itu terlihat begitu hati² disaat membasuh luka lecet nya, yang ada dipikirannya adalah kenapa keenan memperlakukannya seperti itu, dia sama sekali tidak menyangka akan mendapat perhatian seperti itu dari sosok pria dingin seperti keenan. Ada yang aneh dengan detak jantungnya sekarang, tetapi dia tidak bisa menjabarkannya.
Setelah selesai, Keenan mengajak bella untuk segera pulang, dia juga menyuruh agar bella memasukan sepatunya yang tadi kedalam tas yang dibawa keenan.
"Kenapa keenan sangat perhatian gini?" tanya dalam batinnya bella, heran bercampur malu lagi² seperti itu.
Mereka berdua pun berjalan menuju tempat parkir motornya keenan. Tetapi sesaat mereka berjalan tiba² Bella menabrak seseorang yang membawa dua gelas minuman tanpa sengaja. Alhasil minuman itu tumpah dan membasahi sebagian pakaiannya.
"Kalo jalan tuh liat² mbak!" ucap kesal orang yang ditabraknya.
Keenan yang mendengar ada suara berisik pun langsung menoleh kebelakang.
"Kenapa lagi?" tanya keenan.
"Maaf.." hanya kata itu yang keluar dari mulut bella.
"Kok bisa nabrak?" Tanya keenan pada salah seorang yang ada disitu.
"Ini mbaknya jalan gak liat² mas. Terus dia nabrak temen saya" ucap teman pria yang ditabrak bella.
"Ohh sorry kalo gitu. Ini buat ganti minumannya" keenan memberikan beberapa lembar uang pada orang itu.
Orang yang ditabrak bella pun pergi setelah keenan mengganti minuman yang tumpah tadi.
"Hati² makannya" keenan berjongkok didepan bella.
Keenan melepas jaket yang dipakainya, lalu menyerahkan kepada bella.
"Pakai dulu" ucap keenan, diangguki bella.
Keenan berdiri kemudian mengulurkan tangannya dan disambut oleh bella.
Setelah itu, keenan berbalik hendak melangkah, tetapi langkah kakinya terhenti, sebuah tangan mungil menarik ujung kaosnya dari belakang.
Keenan mengernyit lalu menoleh kebelakang, dia menatap bella yang tengah menapilkan wajah tersipu malu. Tangan kanan perempuan itu sudah memegang ujung kaosnya, erat sekali.
"Gemes lama² liat mukannya yang manis" batin keenan gerah.
Keenan berjalan diikuti bella dari belakang, tangannya masih diposisi itu seolah keenan lah yang menjadi penunjuk jalan untuknya, bella takut tersesat untuk kedua kalinya.
"Sorry gak bawa mobil" ucap keenan sambil menyodorkan helm untuk bella.
"Gapapa" bella mengangguk
"Kakinya masih sakit?"
Mendengar pertanyaan itu lagi² bella merasakan sesuatu yang aneh di jantungnya. "Udah baikan" lirihnya.
Keenan mengangguk paham. "Yukk naik" dia langsung menaiki motornya, diikuti bella.
"Pegangan" perintah keenan.
Bella nampak kebingungan, dimana dia harus berpegangan? akhirnya dia menggenggam erat samping kaos keenan, seperti yang dilakukan orang lain ketika berboncengan. Dia sendiri pernah melihatnya.
Keenan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, prediksinya tadi bella akan memeluk pinggangnya, tapi dia salah.
"Polos ternyata" batin keenan geli.
Keenan dan bella tiba dirumah tepat sebelum hujan mengguyur.
"Untung gak kehujanan" ucap Keenan.
Keenan memasuki rumahnya diikuti bella dari belakang, saat melewati ruang keluarga semuanya sudah berada disana.
"Kak bella!" panggil isal gembira begitu melihat siapa yang datang.
Bella hanya tersenyum canggung.
"Ngapain kamu tadi nyusul bella dan nyuruh isal pulang?" Tanya bunda penuh curiga, tentu saja ditunjukan untuk putranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments