rencana dinner

''Loh, papa udah pulang?''

''Iya, tadi malam jam 12 papa sampai rumah.''

''Tumben gak ngabarin.''

''Kenapa, kangen? Biasanya juga kamu gak peduli kan.''

''Jangan gitu dong pa, biar bagaimanapun juga cuma papa satu satunya yang aku punya.''

Pasti ada udang dibalik batu.

Mulai pagi ini Arjun mulai mendekati papanya supaya papanya mau menerima Fely. Kalaupun papanya tidak menyetujui hubungannya dengan Fely, tidak masalah baginya, dia akan tetap menjalani hubungan tersebut.

.........

''Selamat pagi pak,'' sapa Fely.

Rei melinguk ke arah suara itu, ''Kok kerja?''

Pertanyaan Rei begitu konyol bagi Fely. ''Maksud bapak apa?''

''Kenapa kamu kerja?''

''Loh, ya jelas buat cari uang dong. Bapak aneh banget sih.''

''Emang udah sembuh?''

''Sudah boss.'' Kelihatannya, Rei sudah banyak belajar dari Fely untuk merubah sikap dinginnya menjadi lebih hangat.

Lagi lagi mama Rei datang ke kantor bersama Vallen. Kali ini bukan untuk mengajak Rei keluar, melainkan untuk makan bersama di kantor ini. Kedekatan mama Rei dengan Vallen memang sangatlah dekat. Bagi yang tidak tahu pasti akan berpikir kalau mereka adalah anak dan ibu kandung.

Seperti yang dibilang, Rei tidak sedingin dulu lagi. Dia menuruti kemauan mamanya dengan lapang dada. Dari jauh Fely menyaksikan hal itu, ternyata anak didiknya tidak terlalu sulit untuk menyerap pembelajaran darinya selama ini.

Kayaknya dia itu enggak dingin, cuma kurang perhatian aja ga sih, whatever.

Setelah mamanya dan Vallen pergi, Rei mendatangi tempat dimana Fely duduk. ''Hai.''

''Kenapa pak?''

''Gakpapa cuma mau liatin kamu makan aja hehe... apa Arjun tau kalau cara makan mu seperti ini,'' Rei pergi meninggalkan Fely.

''Cara makan seperti ini? Emang cara makanku kenapa, ada yang salah? Perasaan biasa aja deh, Pak Rei aja yang berlebihan.''

Makanan telah habis, Fely kembali ke ruangannya.

Satu langkah menuju ruangannya, ponselnya bergetar.

Arjun : Hai by, nanti kalau udah selesai ngantor bilang ya soalnya aku mau ke rumah kamu. Ada hal penting yang mau aku omongin sama kamu dan orang tua kamu.

Fely my love : Hal penting apa?

Read

''Dia yang ngechat duluan, eh, malah di read doang. Ngeselih sih tapi biarin aja deh,'' gumam Fely.

.........

Lagi lagi harus melihat city light yang seperti ini saat perjalanan pulang. Ingin sekali rasanya pulang saat matahari masih terik. Tidak, tidak. Apapun yang ada harus disyukuri.

Setibanya di rumah, Arjun sudah terduduk di sofa dengan mengangkat sebelah kakinya. ''Kamu ini, katanya kalau udah pulang suruh ngabarin tapi malah udah sampai duluan, dasar aneh.''

''Ya kan aku udah gak sabar pengen ketemu sama kamu.''

''Bucin.''

''Biarin.''

''Eh, udah pulang,'' ucap bunda.

''Iya bun, ayah mana?''

''Noh, lagi mandi.''

''Kalau udah selesai suruh ke sini ya bun, Arjun mau ngomongin hal penting,'' bisik Fely pada bundanya.

Bunda melirik Arjun sekilas kemudian kembali mendekati Fely. ''Ngomong hal penting apa?''

''Mana Fely tau bun, dia cuma bilang kayak gitu.''

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya sang bintangpun hadir di tengah tengah perkumpulan itu dan langsung membuka pembicaraan. ''Katanya kamu mau bicara hal penting. Benarkah? Apa yang ingin kamu bicarakan?''

''Benar om. Saya pengen ngajak om, tante sama Fely dinner bareng papa buat menjalin silaturahmi aja sih. Gimana om?''

''Kalau saya terserah kalian saja. Enaknya bagaimana, nanti saya ngikut aja,'' jawab ayah Fely.

''Papa kamu udah tau?'' tanya bunda.

''Hmm, belum tante. Rencananya setelah ngomong sama om dan tante barulah papa akan saya beritahu.''

"Kalau gitu kamu atur saja waktunya," ujar Ayah.

"Eh, kamu mau sekalian makan malam di sini?" tanya Bunda.

"Hmm... ga us..." Arjun melirik ke arah Fely. Fely menganggukkan kepalanya memberi kode pada Arjun supaya dia mau menerima tawaran bunda.

"Gimana?" tanya Bunda sekali lagi.

"Eh, mmm... iya boleh tan."

.........

"Hai pa!"

Arjun menepuk bahu papanya yang sedang makan sendirian.

"Udah pulang. Ayo makan."

"A-aku udah makan pa."

"Gak heran," gumam papanya.

"Pa, aku mau ngajak papa dinner bareng keluarga pacar."

"Uhukk," Papa Rei tersedak mendengar ucapan anaknya. "Pa-pacar, kamu punya pacar?"

"Iya pa, maaf ya baru bilang sekarang. Sebenarnya hubungan kami udah berjalan tiga bulan hampir empat bulan."

"Ya ampun Arjun, bisa bisanya kamu gak ngasih tau papa."

"Hehe...." Rei menggaruk garuk tengkuknya.

"Jadi kapan rencananya?"

"Kalau besok lusa gimana, papa gak sibuk kan?"

"Kalau untuk urusan begini mungkin bisa."

''Oke, jam 7 malam di r*** resto ya.''

Arjun sudah memberi tahu papanya waktu untuk dinner. Ah iya, Arjun lupa memberi tahu keluarga Fely waktu dinner mereka.

Fely my love : Bi, bilangin sama ayah dan bunda kamu kita dinnernya lusa ya di r*** resto. Tadi aku lupa ngasih tau waktu dan lokasinya.

Arjun : Siap pak komandan.

Acaranya masih lusa, tapi kenapa deg degannya sekarang. Lagian ini cuma acara dinner biasa kenapa harus deg degan.

Gambaran dinner lusa terus berputar mengarungi isi kepala Arjun. Dia membayangkan di sebuah retorant ada dua keluarga yang saling bertemu dan menjalin silaturahmi. Orang tua mereka pasti senang bertemu calon besan. Terutama papanya, selain bertemu calon besan beliau juga akan bertemu dengan calon mantunya. Jadi tidak sabar.

Esok hari berjalan cepat sekali. Lusapun tiba....

''Hai.''

''Eh, pak Rei. Ada apa pak?''

''Sebagai perayaan keberhasilan kita hari ini saya mau ngajak kamu makan bareng, mau gak? Nanti biar saya yang ijin sama Arjun.''

''Maaf pak, bukannya saya gak mau, tapi saya udah ada acara malam ini.''

''Oh, gitu.''

''Sekali lagi maaf ya, Pak.'' Fely merasa tidak enak hati pada Rei tapi mau bagaimana lagi acaranya lebih penting dari acara ini.

''It's oke.''

Fely pulang untuk mempersiapkan keperluan acara dinner malam ini. Semua orang tampak bahagia, Fely, bunda dan ayah semuanya gembira. Waktu masih menunjukkan pukul 16.00, artinya masih ada waktu tiga jam lagi. Setelah mandi Fely menggunakan masker wajah untuk mempercantik dirinya.

Tok Tok Tok... ''Assalamualaikum.''

Cklek... ''Eh, nak Arjun.'' Arjun mencium punggung tangan bunda Fely. ''Kok udah ke sini, ini masih jam 16.30 masih lama,'' Bunda menutup pintu. ''Silahkan duduk, bentar ya bunda panggilin Fely dulu.''

''Tan, kalau bisa sekalian sama om juga ya.''

''Oh, iya,'' Bunda berjalan menuju kamar Fely.

''Fely... ada Arjun tuh.''

''Ngapain dia ke sini, masih jam segini lagi.''

''Udah, turun aja dulu. Bunda mau manggil ayah dulu.''

Semua penghuni rumah berkumpul di ruang tamu.

''Ada apa sih jun jam segini udah datang. Mana nyuruh kita kumpul kumpul lagi,'' ujar Fely dengan wajahnya yang masih terdapat bekas masker.

''Sebelumnya saya mau minta maaf sama mau semuanya.''

''Maaf kenapa?''

.

.

.

bersambung

Jangan lupa like, komen, dan vote. kalau punya poin banyak bisalah kasih hadiahnya hehe... Ini karya pertama author, jadi mohon dukungannya ya. Bisa disampaikan juga kritik dan saran yang membangun.

Terimakasih ☺❤

Terpopuler

Comments

Saae

Saae

Thor, mampir juga ya keceritaku,, mari saling dukung..

2021-08-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!