hari kedua + reuni

Sabtu, 3 Juli 2021.

Pukul 07:00

Ini adalah hari kedua di Surabaya. Fely bangun pagi itu dengan baju tidur yang di belikan oleh Rei tadi malam. Kamar hotel yang di tempati Fely berhadapan langsung dengan pegunungan dan sawah sawah hijau. Pemandang yang tidak pernah dia dapatkan di Jakarta. Rasanya damai sekali memandang ciptaan Tuhan yang begitu indah. Fely berdiri di balkon untuk menghirup udara segar ditemani oleh semilir angin dan beberapa kicauan burung. Melihat suasana seperti ini, membuatnya rindu akan kampung halaman, rumah neneknya di kota S******g.

Tok tok...

Fely mendekat ke arah pintu untuk melihat siapakah yang mengetuk pintu kamarnya. Huh, Mengganggu saja!

Cklek

Ternyata Rei. Ya ampun, suasana ini membuat Fely hanyut, dia lupa kalau keberadaannya di sini adalah untuk mendampingi sang atasan, bukan untuk berlibur.

''Kenapa kamu, kelihatan tidak suka kalau saya ke sini.''

''E-enggak kok pak hehe...''

''Cepat siap siap, nanti kita akan ke anak cabang perusahaan lagi,'' Rei masuk ke kamar Fely dan langsung mendudukkan tubuhnya di sofa. Fely masih berdiri di tempat semula, di depan pintu. ''Tunggu apa lagi, cepat siap siap. Jangan bilang gak ada baju, kemarin kan sudah saya belikan.''

''Ba- baik Pak,'' Fely menuju ke kamar mandi.

Kenapa dengan anak itu, kenapa dia menjadi latah. Wajahnya seperti tidak senang dengan kedatanganku ke sini. Apa dia takut kalau aku akan melakukan hal bejat padanya. Fely, Fely.... Kamu kira aku ini laki laki seperti apa haha...

Setelah hampir tiga puluh menit, akhirnya Fely keluar dari kamar mandi. Masih ada sedikit air yang mengalir dari rambut ke dadanya. ''Lama!'' Seru Rei.

''Maaf pak, maklum perempuan hehe."

''Hmm,'' jawab Rei sambil menatap layar datar dihadapannya.

''Sudah selesai, ayo Pak,'' Fely tampak sudah siap. Rambut yang tadinya basah sekarang sudah kering dan rapi. Setelah itu, mereka langsung menuju ke arah kantor cabang.

Masalah kemarin belum sepenuhnya selesai, baru 95,99 %. Jadi, hari ini Rei harus benar benar membersihkan sisa kotoran yang ada. Tidak boleh ada satupun batu sandungan yang tersisa.

...

Tit tit ... Tit tit ... Suara jam tangan Rei.

Ternyata sudah jam 16.00. Mengingat semua batu sandungan sudah hilang dari pandangan, saatnya untuk berpamitan.

Rei dan Fely menuju ke tempat perkumpulan reuni diantarkan oleh driver kantor. Mobil itu berhenti tepat di depan sebuah bangunan yang tidak mungkin digunakan untuk reuni, yaitu sebuah butique ''Loh, kok kita ke sini Pak?'' Tanya Fely dengan penasaran.

''Turun. Penampilanmu perlu di rubah," perintah Rei.

''Ah, nggak usah pak... ini udah oke kok.''

Oke gundul mu, jelas jelas penampilan mu seperti itu. Maklum lah, bos tukang perintah itu kan perfectsionist jadi ya gitu deh, definisi oke baginya adalah....

''Coba pakai ini, pasti bagus." Rei menyodorkan sebuah dress berwarna silver pada Fely. Sebenarnya Fely tidak suka dengan pilihan Rei yang dinilai terlalu berlebihan. Setelah bersilat lidah, akhirnya Fely menuruti kemauan Rei. Selain menyodorkan sebuah dress, Rei juga meminta agar Fely di make over semaksimal mungkin.

Daann... Voala....

Mata Rei terbelalak, dia memandangi Fely dari atas ke bawah kembali ke atas lagi, mulutnya menganga, pikirannya berkelana entah kemana. Melihat Fely seperti ini, membuat Rei memutar memorinya kembali. Pemandangan ini sama dengan pemandangan di malam kondangan itu.

"Pak, pak," Fely mengibaskan tangannya di depan wajah Rei.

Merasa seperti ada angin yang menggoyahkan pandangannya, Rei pun tersadar. Dia menggeleng gelengkan kepalanya. "Eh, sudah selesai?"

"Sudah Pak, ayo kita berangkat."

Pak Rei kenapa ya, kok ngeliatin aku sampai segitunya. Apa mungkin aku gak cocok pakai gaun ini. Ah, sudahlah. Kan dia juga yang memilihkan gaun ini.

Di dalam mobil mereka berdua saling diam. Tak ada sedikitpun suara yang keluar dari mulut mereka. Tiba tiba... "Aawww." Kepala mereka saling bertabrakan.

"Ma-maaf Pak, Buk," ujar sopir.

"Hati hati dong Pak!" Seru Rei.

"Iya pak, tadi ada ibuk ibuk nyebrang sembarangan," sambung pak sopir.

Sedari tadi Fely sibuk membenarkan anting antingnya yang lepas karena kepalanya terbentur dengan kepala Rei tadi.

"Aduh, susah banget sih," gumam Fely yang ternyata didengar oleh Rei.

Rei menoleh ke arah Fely. "Ngapain kamu megang megang kuping?"

"Saya lagi benerin anting anting Pak, susah banget."

"Sini saya bantuin." Kata kata itu terlontar begitu saja dari bibir Rei. Dia langsung memasangkan anting anting Fely. Mereka saling memaku pandangan, saling menikmati keindahan yang ada di depan mata.

"Sudah sampai Pak." Ucapan sopir menyudahi kejadian indah itu.

Setelah itu, mereka masuk ke dalam sebuah gedung yang menjadi tempat reunian Rei dan teman temannya. Kedatangan mereka menjadi pusat perhatian, semua mata tertuju pada mereka. Betapa takjubnya orang orang di sana melihat bintang sekolah mereka yang dulunya kaku, dingin bak kutub utara, dan anti wanita sekarang datang bersama seorang wanita cantik yang mereka pikir adalah kekasih Rei.

Rei langsung mendekat ke sebuah gerombolan yang berisikan sahabat sahabat lamanya.

"Hai bro! Udah lama gak ketemu. Makin cakep aja." Ucap seorang pria bernama Dito yang merupakan sahabat dekat Rei semasa SMA.

"Iya nih, mana bawa gandengan lagi," sambung sahabatnya yang lain. Mendengar ucapan ini membuat Rei dan Fely saling menatap.

"Hahaha...." Rei terkekek.

"Kok malah ketawa?"

"Ini Fely sekretaris ku, bukan seperti yang kalian pikirkan. Fely perkenalkan dirimu."

"Hai, Fely." Mengingat ucapan Rei yang mengatakan bahwa Fely hanya sekretarisnya, membuat Dito tidak bisa melepaskan genggaman tangannya.

"Hai, jangan lama lama. Dia udah ada yang punya," ucap Rei yang langsung membuat Dito melepaskan genggaman tangannya.

"Dasar buaya darat." Sorak teman teman pada Dito. Orang yang berada di sekeliling mereka tertawa terbahak bahak melihat buaya darat melancarkan aksinya pada orang yang salah.

"Attention please." Pemandu acara membuka suara. "Gimana kabarnya teman teman, baik kan? Udah lama banget ya kita gak ketemu. Sekali ketemu udah pada bawa pasangan bahkan ada juga yang bawa momongan. Tapi ada juga yang tetap jomblo hehe... Gakapapa jomblo yang penting banyak uang, ya nggak?...bla...bla...bla...."

Acara di mulai dengan syahdu. "Selanjutnya adalah kata sambutan dari bintang sekolah kita Reiki Alterio..." Langkah kaki Rei diiringi tepuk tangan yang menggelora.

Ternyata pak Rei sefamous ini ya semasa sekolahnya. Kok bisa ya, padahal kan... dia dingin kayak es batu. Tapi, wajar wajar aja sih. Kan pak Rei lumayan ganteng, ganteng banget malah. Ya ampun Fely, mikir apa sih kamu.

Acara demi acara sudah di lalui, akhirnya sampailah di penghujung acara. "Yah... nggak terasa kita udah berada di ujung acara aja nih. Padahal belum puas ya ketemuannya. Saya selaku pembawa acara mohon maaf bila ada kesalahan kata. See you next time guys, bye bye," pembawa acara menutup acara reuni malam ini.

Satu persatu orang yang berada di sana meninggalkan tempat itu. Begitupula Fely dan Rei, mereka kembali ke hotel untuk beristirahat sebelum mereka kembali ke Jakarta besok.

.

.

.

bersambung

Jangan lupa like, komen, dan vote ya. Kalau punya poin banyak bisalah kasih hadiahnya hehe... Ini karya pertama author, jadi mohon dukungannya ya. Bisa disampaikan juga kritik dan saran yang membangun.

Terimakasih ☺❤

Terpopuler

Comments

Nursiah Nursi

Nursiah Nursi

lanjut thor seperti y msh blom greget ...

2021-08-22

0

Jans🍒

Jans🍒

lnjut thor.. slm dr suamiku, takdirku. yuk sling dukung💪

2021-07-20

1

its_me

its_me

semangat thor

2021-07-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!