bertemu dia

"Tolong...tolong...." teriak seorang wanita bernama Felysia.

"Hai kalian! Lepasin, beraninya sama perempuan sini lawan saya," teriak Rei, seorang pria berjas dengan penampilannya yang rapi.

"Wah, cari mati dia.''

Terjadilah pertarungan sengit antara Rei dan perampok itu. Mereka terlihat sangat lihai dalam berkelahi. Hingga datanglah seorang perampok lain dari arah belakang dan mengeluarkan pisau ke arah Rei.

"Awaass!" Fely berteriak kencang pada Rei.

Terlambat. Saat Rei membalikkan badannya dan seketika itu pula si perampok menusuk perut Rei dan langsung melarikan diri. Fely berlari ke arah Rei dan berteriak minta tolong tapi tak ada seorang pun menolong mereka karena tempat itu sangat sepi.

Lima menit berlalu. Karena sangat cemas, Fely seolah kehilangan akal, dia tak bisa berpikir jernih. Bukannya menghubungi ambulans, dia malah terus menangis melihat tubuh pria tak berdaya yang terbaring di hadapannya. Hingga datanglah seorang pria yang mendekat ke arah mereka. Fely memohon pada pria itu agar mau menolong Rei. Pria itu hanya diam menatap Fely secara intens.

''Mas, jangan bengong aja dong.'' Tanpa berpikir panjang, pria itu langsung memapah Rei dan membawa kemobilnya.

"Mas, mau di apain?"

"Mbak, saya ini Dokter dan saya tau apa yang harus dilakukan," jelas pria itu.

Fely dihantui rasa bersalah, bibirnya kelu, tak ada sepatah katapun yang mampu ia ucapkan. Andai saja dia lebih berhati hati, pasti semuanya tak akan terjadi. Pria yang mengakui dirinya dokter tersebut memanggil Fely untuk masuk kemobilnya dan ikut ke rumah sakit bersama mereka. Karena dia mengira Fely adalah keluarga korban.

...

Setelah sampai di rumah sakit, Rei langsung dibawa ke ICU dan segera ditangani. Apa yang harus dilakukan? Bagaimana jika terjadi hal buruk pada pria itu? Bagaimana jika dia... Ah, tidak tidak, dia pasti akan baik baik saja.

Tampaknya kali ini Fely sedang di uji oleh sang pencipta. Niatnya mau mencari kerja, eh malah tertimpa musibah. Apapun yan terjadi harus diterima dengan lapang dada. Mau bagaimana lagi, dia hanya bisa bersabar dan berdoa menunggu dokter keluar membawa berita bahagia.

"Ibu keluarga dari korban bernama Reiki Alterio?" tanya seorang suster pada Fely.

"I-iya..." badannya bergetar karena ketakutan. Apa yang terjadi pada pria itu?

"Pasien kehabisan banyak darah akibat tusukan di bagian perutnya cukup dalam, sedangkan stok darah dengan golongan AB hanya tersisa 2 kantong," terang seorang suster pada Fely.

"AB.. go-golongan darah saya AB. A-ambil saja darah saya," Fely semakin ketakutan karena tampaknya keadaan pria itu cukup buruk.

Suster menggiring Fely ke suatu tempat. Tak lain tak bukan, itu adalah tempat untuk transfusi darah.

Fely dan pria itu tidak saling mengenal satu sama lain. Tapi, pria itu rela menaruhkan nyawanya untuk menolong Fely. Sebagai tanda balas budi, Fely harus mendonorkan darahnya untuk pria malang itu.

Setelah selesai transfusi darah, Fely kembali ke depan ICU, dia terduduk lemas di sana. Detik berganti menit, menit berganti jam, sudah lebih dari lima jam dia menunggu, akhirnya dokter keluar dari ruang ICU. Fely menghampiri sang dokter dan mencurahkan semua isi kepalanya. Syukurlah, keadaan pria iti sudah membaik sekarang. Saat tengah berbicara dengan dokter, tiba tiba kepala Fely berputar, tubuhnya limbung seperti diterpa angin topan.

Braakk....

Tubuh lemah Fely terjatuh menyetuh lantai yang keras. Dengan sigap dokter langsung membawanya ke ruang pemeriksaan dibantu oleh beberapa suster.

Saat Fely kehilangan kesadaran dokter itu terus memandagnya. Mengapa seperti ada ikatan antara aku dan wanita ini. Ah, tidak mungkin.

Beberapa menit kemudian, Fely pun tersadar.

"Kok saya bisa ada di sini?" Tanya Fely kebingungan.

"Jangan banyak bergerak, tadi kamu pingsan di depan ICU. Mungkin efek setelah transfusi darah,'' jelas seorang suster.

"Tapi saya harus kembali ke ICU Sus, saya harus memastikan kalau keadaannya baik baik saja.''

"Kamu istrinya?" tanya Dokter Fely. Bisa bisanya si dokter berpikir demikian, memangnya Fely dan Rei terlihat sudah tua apa ya.

"Bukan. Tadi dia menolong saya saat dijambret," jawab Fely.

"Saya kira kamu keluarganya, kenapa gak bilang dari tadi. Sus, segera hubungi keluarga pasien," Karena melihat Fely sangat khawatir pada Rei membuat dokter berpikir kalau Fely adalah istrinya.

Loh, sebenarnya siapa yang salah?

Setelah tim rumah sakit menghubungi keluarga Rei, beberapa menit kemudian mereka tiba di rumah sakit. Mereka terlihat sedih terutama mamanya, dia datang ke rumah sakit dengan air mata yang membanjiri wajahnya.

Kebetulan ada suster yang keluar dari ICU. ''Sus, bagaimana keadaan anak saya?''

''Keadaan anak ibu sudah stabil, karena tadi ada seseorang yang mendonorkan darahnya untuk anak ibu.''

''Di mana orang itu?''

''Mari saya antar,'' Suster mengantarkan orang tua Rei menemui Fely.

Papa Rei mengucapkan banyak terima kasih pada Fely. Berbeda dengan istrinya yang justru menghantam Fely dengan ucapan nyelekit. Dia mengatakan Fely sebagai sumber masalah dari semua ini. Papa Rei berusaha untuk menenangkan istrinya yang sedang naik pitam. Fely hanya terdiam, dia tidak bisa membantah setiap kata yang keluar dari mulut wanita itu.

Fely menjelaskan setiap detail dari kejadian ini. Setelah mendengar penjelasan Fely yang ternyata sedang mencari pekerjaan, Papa Rei menawarinya pekerjaan. Fely ditawarkan untuk mengisi posisi sekretaris pribadi anaknya yang saat ini sedang kosong. Tanpa berpikir panjang Fely langsung menerima tawaran itu karena dia memang sedang butuh pekerjaan.

"Mulai besok, kamu sudah bisa bekerja di kantor anak saya. Jangan lupa luangkan waktumu untuk menjenguknya," kata Papa Rei sambil memberi sebuah kartu yang berisi tentang profil perusahaan.

"Baik pak, sekali lagi terima kasih," jawab Fely dengan hati yang berbunga bunga. Betapa senangnya, akhirnya dia bisa mendapat pekerjaan setelah sekian lama. Karena keadaannya sudah membaik, Fely diizinkan untuk pulang.

...

Sesampainya di rumah, Fely langsung memeluk bundanya kemudian ayahnya.

Bunda Fely yang heran dengan anaknya, bertanya, "Ada apa nak, kenapa kamu kelihatan sangat bahagia?''

"Paling juga dapat pacar baru yang sangat tampan mempesona, biasalah anakmu bun," Ayah Fely menambahi.

"Ah... ayah. Bukan, Fely sudah dapat kerjaan tahu.''

"Alhamdulillah, diterima kerja di mana kamu nak," tanya Bunda dengan sangat antusias.

"Di PT. Golden Sentosa Abadi sebagai sekretaris pribadi pemilik perusahaan,'' ucap Fely sambil menunjukkan kartu yang diberi oleh Papa Rei.

Orang tua Fely merasa bangga pada putri mereka tanpa tahu kalau ada kejadian buruk di balik ini semua. Fely sengaja tidak menceritakan ini pada orang tuanya karena tidak mau membuat mereka cemas. Fely percaya setiap ada cobaan pasti ada jalan, setiap ada musibah pasti ada hikmahnya.

...

Keesokan harinya, Fely berangkat ke kantor dengan sangat antusis. Di sana dia bertemu mama Rei, kemudian dia diperkenalkan oleh karyawan karyawan yang ada disana.

Seperti yang diperintahkan papa Rei, pada jam makan siang Fely ke rumah sakit untuk menjenguk bos barunya. Sesampainya didepan pintu rumah sakit, prakk... tasnya jatuh ke lantai karena tersenggol oleh anak kecil yang berlarian.

"Anak anak kalau main emang gak tahu tempat ya," gumam Fely sambil mengutip barangnya yang berceceran di lantai.

"Mari saya bantu.'' Tibaa tiba seorang dokter mendekati dan menolongnya.

"Terima kasih dok," Fely mendongakkan kepala.

"Kamu...," ujar dokter yang kaget melihat Fely.

"Eh dokter. I-iya, saya yang kemarin. Kebetulan sekali kita ketemu lagi ya dok.''

Entah mengapa, tanpa berbasa basi, si dokter langsung memperkenalkan dirinya.

"Iya, perkenalkan saya Arjun Singgih you can call me Arjun."

"Sa-saya Fely, Felycia Inez Gianina." Fely dan Arjun akhirnya saling mengenal satu sama lain.

Setelah itu, Fely langsung ke ICU untuk menjenguk Rei. Merasa ada kehadiran seseorang, Rei membuka kedua kelopak matanya, betapa terkejutnya dia ketika melihat ada seorang wanita tak dikenal berada sampingnya. Melihat ekspresi Rei yang seperti itu, rasanya Fely ingin tertawa, tapi dia tahan karena takut menyinggung perasaan bosnya itu. Perlahan Fely mengenalkan dirinya dan menjelaskan semua yang terjadi.

Jam makan siang hampir habis, Fely harus segera kembali ke kantor. Saat membuka pintu mobil, dia melihat ada dua orang mencurigakan, berpakaian serba hitam masuk ke dalam rumah sakit. Fely mencoba untuk positif thingking. Mungkin saja mereka ingin menjemput keluarganya yang meninggal. Tidak ingin berlama lama, Fely langsung melajukan mobilnya ke kantor.

...

Di dalam ICU sendirian, membuat Rei merasa sangat bosan. Tak ada seorangpun yang menemaninya. Untuk mengusir kebosanannya, dia mencoba untuk memejamkan matanya kembali dan tertidur.

Kondisi Rei yang seperti ini, mengundang para pesaing bisnis keluarganya untuk berbuat jahat. Mereka memanfaatkan situasi ini untuk mencelakakan Rei.

Kreekk...

"Bagus, dia tidur. Pelan pelan," bisik salah satu preman. Kemudian mereka mengambil bantal untuk membekap wajah Rei.

Tiba-tiba...

.

.

.

bersambung

Jangan lupa like, komen, dan vote. kalau punya poin banyak bisalah kasih hadiahnya hehe... Ini karya pertama author, jadi mohon dukungannya ya. Bisa disampaikan juga kritik dan saran yang membangun.

Terimakasih ☺❤

Terpopuler

Comments

n.heti

n.heti

ko balik lagi cerita nya

2021-10-20

0

Nursiah Nursi

Nursiah Nursi

msh nyimak

2021-08-21

0

Nona Bucin 18294

Nona Bucin 18294

Niatnya mau nolongin malah kena musibah

2021-07-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!