Radit, Diandra dan Lathan pun akhirnya tiba dikediaman utama Kusuma. Saat tiba dirumah Radit sebelumnya Diandra dikejutkan dengan rumah Radit yang besar dengan kesan simpel. Saat tiba dirumah Yudha, Diandra kembali dikejutkan dengan rumah Yudha yang sangat besar dan megah bak istana
"Waah, rumahnya besar sekali" Gumam Diandra melihat ke sekelilingnya
"Tentu saja rumah utama harus besar. Kami selalu berkumpul disini sesekali. Tapi aku sudah lama tidak pulang kemari. Mungkin, sejak aku memiliki Lathan, tapi kami masih tetap berhubungan baik" Diandra memperhatikan ekspresi Radit yang tersenyum tipis namun penuh kesedihan. Dia seperti memiliki beban berat di pundaknya
"Sudah sampai. Ayo masuk!"
"Selamat datang tuan muda" Begitu Radit menghentikan mobilnya di depan pintu, penjaga langsung membukakan pintu mobilnya
"Ya, apa semua ada di dalam?" Radit bertanya dengan sikap tenang dan terkesan dingin
"Ya, semua ada di dalam. Nona Cheva dan tuan Lian juga baru kembali dari kantor" Jelas penjaga rersebut saat Radit masih berdiri di tempatnya dan menunggu Andra turun dari mobil
"Baiklah. Terimakasih. Ayo kita masuk!" Radit beralih pada Andra dan Lathan setelah dia bicara dengan penjaga
"Ehm ... kak Radit, apa benar tidak papa?" Andra terlihat jelas sedang gugup, bahkan tangannya terlihat gemetar
"Tidak papa. Ayo masuk!" Radit mengulurkan sebelah tangannya pada Andra dan sebelah tangannya lagi menggendong Lathan
"I-iya" Andra menganggukkan kepala sambil meraih uluran tangan Radit, mereka pun akhirnya masuk kedalam rumah.
Andra terus menoleh kesana kemari memperhatikan keindahan setiap sudut rumah utama Kusuma
"Radit? Apa itu kamu?" Dari ujung tangga terlihat Gina berjalan turun dengan sangat hati-hati
Radit tersenyum dan berjalan mendekati Gina "Nenek, bagaimana kabarmu?" Radit bertanya dengan sikap yang tenang
"Nenek buyut!" Lathan berteriak sambil meronta dari pelukan Radit agar diturunkan dari pangkuannya. Setelah Radit menurunkanya dia langsung berlari kearah Gina
"Oh cucu nenek yang tampan. Bagaimana kabarmu sayang?" Gina langsung memeluk Lathan dengan sedikit membungkukkan tubuhnya
"Aku baik nek. Nenek, dimana tante Cheva dan yang lainnya? Kakak kembar dan kak Risha apa sudah pulang?" Lathan melepaskan pelukannya dan bertanya dengan nada yang menggemaskan
"Mereka ada di balkon. Haah, kak Kenzo sedang bermain game dan kek Kenzie juga kak Risha sedang main dengan laptop mereka. Katanya sedang mengerjakan tugas sekolah" Gina menerangkan dengan senyum lembutnya
"Hemn.... aku akan menemui mereka" Lathan langsung berlari ke lantai atas meninggalkan Radit, Andra dan Gina
"Lathan hati-hati!" Teriak Radit memperingati Lathan
"Radit, kemarilah!" Gina bicara dengan sikap yang tenang, namun itu tidak bisa menghilangkan ketakutan dan kegugupan Andra
"Ayo, nenek memanggil kita" Ujar Radit dengan nada yang datar. Andra hanya bisa menganggukkan kepala dengan senyum yang dipaksakan di bibirnya
Gina melambaikan tangan pada salah satu pelayan dirumah itu dan bicara dengan nada yang tenang dan berwibawa "Tolong panggilkan tuan dan juga yang lainnya! Katakan kalau ada Radit yang sedang berkunjung!"
"Baik Nyonya!" Pelayan itu pun langsung beranjak pergi untuk memberi tahu Yudha dan yang lainnya mengenai kedatangan Radit dan Andra
"Dit, apa ini gadis yang dikatakan Cheva?"
Radit terkejut dengan dahi berkerut "Apa yang kak Cheva katakan pada kalian?"
"Katanya kamu akan menikah dan kamu melakukan pengorbanan besar untuk mendapatkannya" Gina menjawab dengan ekspresi bingung di wajahnya
Dan Andra semakin gugup setelah mendengar ucapan Gina "Apa mereka akan membenciku karena kak Radit mengeluarkan banyak uang untuk membantuku?" Pikir Andra dengan kepala tertunduk
"Haah, si cerewet itu memang tidak bisa dipercaya" Radit menarik napas panjang saat membicarakan Cheva
"Hai Dit, hai Andra" Radit langsung menoleh begitu mendengar suara Cheva. Terlihat Cheva yang menuruni tangga bersama Lian di sampingnya.
Andra kembali terpana dan kali ini itu terjadi ketika dia melihat Lian "Wah, apa anggota keluarga kusuma tampan semua ya? Aku tidak bisa memalingkan wajahku ketika melihat mereka. Termasuk kak Radit" Pikir Diandra melihat Lian lalu mencuri pandang pada Radit
"Kak, kamu bilang sebelumnya kalau kamu tidak akan memberitahukan mengenai aku dan Andra pada keluarga kita? Kenapa kamu justru mengarang cerita yang tidak-tidak pada nenek? Apa yang sudah kamu katakan pada nenek?" Radit bertanya dengan sikap yang sinis pada Cheva
"Hemn ... tidak banyak yang aku katakan pada nenek dan kakek. Aku hanya mengatakan kalau kamu akan menikah dengan seorang gadis yang kamu temui ketika dihotel" Cheva menjawab dengan nada bicara yang acuh tak acuh
"Kamu memang tidak dapat dipercaya. Andra, kamu pasti sudah kenal dengan kak Cheva? Ini kak Lian suaminya itu nenek Gina dan yang baru menuruni tangga itu kakek Yudha
Degh
Andra kembali gugup dan jantungnya seakan berdegup kencang ketika melihat Yudha yang berjalan dengan gagahnya menuruni tangga, meskipun dia menggunakan tongkat disalah satu tangannya
"Apa itu tuan Yudha yang disegani banyak orang? Aku sangat gemetar melihatnya. Apa benar yang dikatakan kak Radit?" Andra kembali bimbang dengan apa yang dikatakan oleh Radit
"Dit, apa kamu baru datang?" Tanya Yudha yang duduk disamping Gina
"Iya kek. Aku baru saja tiba dan Lathan langsung berlari saja menemui si kembar dan juga Risha"
"Kamu tidak mengenalkan gadis disebelahmu pada Kakek?" Yudha bertanya dengan senyum tipis dibibirnya
"Oh ini Diandra. Aku akan menikah dengannya, karena itu aku membawanya kemari untuk mengenalkannya pada kalian" Radit bicara dengan sikap yang tenang sambil menoleh pada Andra dengan tatapan yang lembut
"Ha-halo. Namaku Diandra Anindya Satya. Salam kenal" Andra dengan wajah yang terlihat gugup dan suara terbata-bata memperkenalkan dirinya sendiri"
"Kenapa kamu terlhat takut begitu? Kurasa kami tidak akan memakanmu disini?" Cheva bertanya dengan nada yang manja dan wajah heran
"Ti-dak, hanya saja. Aku sedikit gugup karena kak Radit bilang kalau tuan Yudha dan nyonya Gina itu sangat serius dan tidak bisa diajak bercanda" Andra bicara dengan ragu-ragu dan wajah polos
semua orang terdiam dan saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya mereka semua tertawa "Hahaha apa yang kamu katakan? Kakek menyeramkan? Hahaha" Cheva yang paling terbahak mendengar apa yang dikatakan Andra
"Radit, apa kamu menjelek-jelekkan kakek? Apa yang kamu katakan padanya?" Yudha bertanya dengan sorot mata yang tajam
"Aku tidak mengatakan apa-apa" Radit menjawab dengan ekspresi datar sambil menoleh kearah lain karena salah tingkah
"Kamu pasti mengatakan yang tidak -tidak tentangku juga, iya kan?" Cheva bertanya dengan mata penuh desakan
"Apa maksud kakak? Jangan sembarangan menuduhku!" Bantah Radit dengan sikap yang tenang
"Hah, dengan sikapmu itu aku yakin kalau kamu menjelekkanku, iya kan?" Radit dan Cheva kembali berdebat seperti biasa
"Haah kalian mulai lagi. Apa kalian tidak bisa jika tidak berdebat?" Yudha bertanya dengan sikap yang tenang dan helaan napas panjang
"Kakek, ini bukan hal yang aneh lagi kan? Justru akan terasa aneh jika mereka tidak berdebat saat bertemu" Lian bicara pada Yudha dengan nadanya yang tenang dan acuh tak acuh
"Kamu benar Lian. Langit bisa saja runtuh jika Radit dan Cheva tidak berdebat saat bertemu" Semua kembali terbahak. Hanya Radit dan Cheva yang menunjukkan wajah kesal. Sedangkan Diandra berusaha keras menahan tawanya
"Ku kira mereka menakutkan. Ternyata mereka keluarga yang menyenangkan" Pikir Diandra melihat semua orang tertawa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Nora Eliza
keluarga kusuma hanya menyeramkan saat diluar saja
2022-01-31
2
H͠ıɱųяą
alhamdulilah yudha dan gina sehat2 saja
2021-08-27
1
Nasya Lau
yup....
keluarga Kusuma menyeramkan di luar tapi menyenangkan didalam
2021-08-01
1