"Apa? Ibu mengatakan itu? Kenapa dia melakukan ini padaku?" Terlihat wajah kecewa dan tidak percaya ditunjukkan oleh Andra
"Ya, karena itu aku ingin mempercepat pernikahan kita. Aku ingin kita menikah hari ini juga!"
"Apa? Hari ini juga? Bukannya kak Radit sudah bicara dengan ibu? Kenapa kak Radit malah ingin mempercepat pernikahan kita setelah mendengar apa yang dikatakan ibu?" Diandra terlihat bingung saat mendengar apa yang Radit katakan
"Kalau begitu, kita kerumah utama dulu hari ini. Aku harus mengenalkanmu pada mereka lebih dulu. Ayo pergi sekarang!" Radit langsung menggendong Lathan dan beranjak pergi. Dia melangkah lebih dulu meninggalkan Diandra
"Eh, bagaimana dengan sekolah Lathan?"
"Tidak papa kak, kita pergi saja sekarang!" Jawab Lathan yang berada dipangkuan Radit
"Ayo pergi!" Radit berjalan lebih dulu di ikuti Andra dibelakangnya. Radit membantu Diandra dan Lathan membukakan pintu mobil, kemudian dia berjalan kearah pintu lain untuk masuk ke dalam mobil dan mulai mengemudi
Butuh beberapa jam untuk mereka tiba di rumah utama, karena tempat tinggal Radit sekarang lebih dekat ke perusahaan Nugraha
"Ehm ... kak Radit, bagaimana dengan keluarga yang lain? Maksudku, seperti apa mereka?" Andra bertanya dengan sedikit ragu-ragu dan terlihat diwajahnya kalau dia sangat khawatir dengan sikap yang akan diterimanya nanti dari anggota keluarga Kusuma yang lain
Radit menoleh pada Diandra dengan wajah yang heran, kemudian dia tersenyum tanpa sepengetahuan Diandran
"Kakek itu orangnya tegas. Dia cukup kritis dan sangat teliti. Dia selalu serius dan tidak bisa di ajak bercanda, dia juga tidak suka jika ada seseorang di dekatnya yang melakukan kesalahan meskipun hanya sedikit. Dia akan langsung menghukumnya saat itu juga. Dan nenekku, dia nenek yang cerewet, sombong dan sinis. Dia selalu bersikap dingin kepada orang luar. Meskipun dia wanita, tapi banyak yang mengenalnya sebagai wanita yang menyeramkan" Radit mengarang cerita mengenai Yudha dan Gina, dan itu membuat Diandra semakin gugup dan takut untuk menemui mereka
"Tapi ... aku melihat kak Cheva sangat baik dan hangat, apa semua keluargamu seperti itu?" Tanya Diandra dengan wajah yang mulai pucat
"Hanya kak Cheva saja yang seperti itu. Kamu pernah dengar kan kalau kak Cheva adalah gadis manja, tapi jika hanya itu dia tidak mungkin bisa memimpin perusahaan Kusuma yang sangat besar. Iya kan? Tentu kamu tahu apa yang harus dimiliki untuk menjadi pemimpin perusahaan besar" Tanya Radit dengan senyum tipis di bibirnya
"I-iya aku tahu kak Cheva tidak mungkin dengan mudahnya mengalah pada pesaingnya. Itu terlihat saat dia ada dirumahku"
"Bukan hanya itu, kak Cheva tidak akan segan menghukum orang yang menentangnya, sama seperti sikap kakek yang tegas dan adil dalam hal apapun" Radit kembali melebih-lebihkan ceritanya mengenai Cheva
"Ehm ... apa mereka akan menyukaiku dan menerimaku sebagai bagian dari keluarga Kusuma? Kamu tahu sendiri kalau aku ini yatim piatu yang di angkat oleh keluarga Satya. Aku berbeda dengan keluarga kalian yang berasal dari kalangan kaya raya" Andra bicara sambil menundukkan kepala dan memainkan jarinya sendiri
"Kak Andra jangan dengarkan papi. Papi itu tidak dapat dipercaya" Lathan berusaha menenangkan Andra yang sepertinya sangat gugup dan khawatir.
"Lathan, sejak kapan papi tidak bisa dipercaya? papi tidak pernah berbohong dan kamu tahu sendiri hal itu. Lagipula, kamu jarang sekali bertemu dengan kakek buyut, sedangkan papi sudah dari kecil dibesarkan oleh kakek dan nenek buyut" Radit bicara dengan sikap yang tenang dan lembut
"Tapi kali ini papi berbohong!"
"Sudah-sudah, apa kalian ingin makan sesuatu dulu? Di depan ada rest area, kita bisa berhenti dulu sebentar dan membeli makanan juga minuman" Radit menyarakan pada Lathan dan Andra sekaligus untuk mengalihkan pembicaraan mereka mengenai apa yang dikatakan Radit
Andra yang terus memikirkan apa yang dikatakan Radit terus diam selama perjalanan
"Bagaimana ini? Aku memang dengar kalau keluarga Kusuma tidak boleh disinggung sedikitpun. Bagaimana jika mereka tidak suka padaku karena latar belakangku? Aku memang sudah bertemu kak Cheva, tapi aku tidak tahu bagaimana sebenarnya dia. Bisa saja dia bersikap baik padaku hanya untuk mengerjai kak Radit seperti yang dikatakan olehnya dulu. Andra bodoh, bagaimana bisa kamu langsung setuju dengan tawaran kak Radit untuk menikah tanpa tahu keluarganya? " Andra terus bergulat dengan pikirannya sendiri mengenai keluarga Kusuma. Dia bahkan tidak memperhatkan Radit yang bertanya mengenai membeli makanan
"Kak Andra! Kak Andra!"
"Ah ya? Kenapa?" Andra tersadar dari lamunannnya karena terkejut mendengar Lathan memanggilnya
"Kenapa kakak diam saja? Papi bertanya apa mau membeli makanan dulu atau tidak? Di depan ada rest area dan perjalanan kita masih jauh, benarkan pih?" Lathan meminta persetujuan dari Radit dengan apa yang dikatakannya
"Kamu benar. Sebaiknya kita beli makanan dulu saja" Radit pun membelokan mobilnya ke rest area dan berhenti disana untuk membeli makanan dan juga minuman. Radit tidak menggunakan mobil sport seperti yang sering digunakan Cheva meskipun dia masih muda, tapi roll royce phantom yang dia gunakan seperti milik Yudha tentu saja menyita banyak perhatian begitu mobil itu parkir
"Mobil siapa itu? Jarang sekali ada mobil mewah yang parkir di rest area ini"
"Mungkin itu mobil seseorang yang kebetulan sedang melintasi jalan ini, jadi dia mampir untuk istirahat sejenak"
Mereka saling berbisik melihat mobil Radit yang parkir. Semua semakin terkejut ketika Radit yang menggunakan kacamata hitam turun dari mobil dan berjalan ke arah lain untuk membukakan pintu mobil untuk Andra dan Lathan
"Waah pria itu sangat tampan. DIa terlihat gagah dengan setelan jas yang dikenakannya"
"Kamu benar. Tapi sayang sekali karena dia sudah berkeluarga"
"Aku tidak peduli, karena aku hanya ingin mataku menikmati keindahan wajahnya saja"
Semua gadis terpesona melihat ketampanan Radit. Tentu saja dengan kemewahan yang dia gunakan juga
"Sampai kapan kamu akan membiarkan aku mengulurkan tangan seperti ini?" Radit bertanya dengan nada yang tenang namun terasa dingin karena Andra kembali melamun dan membiarkan Radit membuka pintu dengan sebelah tangan yang terulur untuk membantunya turun
"Maafkan aku kak" Andra langsung tersadar dan menyambut uluran tangan Radit
"Sepertinya dia masih kepikiran apa yang aku katakan mengenai kakek. Biarkan saja, toh dia akan tahu sendiri bagaimana keluargaku" Pikir Radit yang diam-diam tersenyum. Kemudian mereka bertiga masuk ke salah satu restoran untuk memesan makanan
***
Sementara itu Asya masih sangat kesal karena Radit sama sekali tidak mendengarkan apa yang dia katakan mengenai Andra
"Kita harus cari cara untuk menggenggam Radit du genggaman kita. Luna, Lulu kalian hubungi pak Danu dan katakan padanya kalau ibu ingin mengajaknya kerja sama untuk mendapatkan Andra!" Asya meminta kedua putrinya untuk meminta bantuan pada pak Danu. Si tua bangka yang sangat ingin menjadikan Andra sebagai istri ketiganya
"Baik bu" Lulu langsung meraih telepon rumah dan menghubungi pak Danu
Tuut tuut tuut
Lulu meyerahkan ponselnya pada sang ibu setelah tersambung
"Halo"
"Halo pak Danu. Apa anda masih menginginkan Andra untuk jadi istri anda?" Tanya Asya dengan nada yang sombong
"Tentu. Ku kira kamu tidak akan menepati janjimu" Tanya pak Danu dengan tenang
"Itu tidak mungkin. Aku memiliki rencana agar kamu bisa menjadikan dia istrimu sebelum Radit menikah dengan Diandra"
"Tentu. Aku akan menunggu kamu menjalankan rencanamu"
"Anda tenang saja. Anda pasti akan menikah dengan Diandra secepatnya" Asya bicara dengan senyum menyeringai di bibirnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Marnisa Nisa
Danu bosan mau hidup
2023-01-13
0
Mella Soplantila Tentua Mella
waaah PD sekali anda nyonya...kayanya nyonya punya banyak nyawa he he heeee🤣🤣🤣🤣🤣🤣😃
2022-10-07
0
Nora Eliza
🥰🥰🥰
2022-01-31
0