Seperti biasa Andra mulai membersihkan semua lantai dan juga beberapa kamar yang menjadi bagiannya. Dia baru selesai pada siang hari setelah hampir jam makan siang
"Akhirnya selesai juga. Huh ... melelahkan sekali" Andra sedang beristirahat di taman belakang hotel sambil memijit sendiri pundaknya. Tiba-tiba dia dikejutkan dengan kedatangan Lathan di hadapannya
"Kakak cantik!" Lathan melompat tepat di hadapan Andra hingga dia terkejut
"Eh Lathan? Apa yang kamu lakukan disini? Dimana ayahmu?" Tanya Andra dengan senyum ceria sambil membungkukkan sedikit tubuhnya
"Aku bosan di kamar sendiri. papi sedang ada urusan penting. Jadi aku keluar saja" Lathan menjawab dengan sangat polos seperti anak kecil pada umumnya
"Lathan ... kan kakak sudah bilang pada Lathan, agar tidak bepergian sendiri, itu berbahaya. Nanti ayah Lathan panik saat Lathan tidak ada dikamar" Andra bicara dengan manisnya pada Lathan.
Lathan menundukkan kepala karena Andra menasehatinya
"Maafkan aku. Aku sudah jadi anak yang tidak menuruti ucapan papi" Ujarnya dengan nada yang murung
"Ya sudah. Lathan sudah makan belum? Ini sudah waktunya makan siang" Andra melihat jam tangannya dan berkata pada Lathan
"Belum ... Aku lapar" Lathan merengek manja sambil mengusap perutnya sendiri
"Kakak bawa bekal dari rumah. Kamu mau makan berdua dengan kakak tidak?" Tanya Andra dengan lembut, senyuman manis tak pernah hilang dari wajahnya
"Mau-mau" Lathan mengangguk dengan sangat semangat mendengar Andra akan makan bersamanya
"Kalau begitu, kamu tunggu disini. Jangan kemana-mana! Oke?" Andra bertanya sambil beranjak dari duduknya
"Oke kak. Aku akan tunggu kakak disini" Lathan tersenyum ceria pada Andra
Andra pun pergi meninggalkan Lathan dengan langkah kaki yang cepat untuk mengambil bekal makan siang yang dia letakkan di dalam loker miliknya
"Andra!"
langkah Andra sejenak terhenti setelah mendengar panggilan dari seseorang. Ternyata itu Gio, teman kerjanya
"Oh Gio, ada apa? Aku sedang buru-buru" Andra menjawab sambil terus melangkah
"Ayo makan siang bersama? Aku akan mentraktirmu hari ini" Gio bekerja di bagian kantor hotel ini, jadi tentu gajinya lebih besar dari Andra
"Tidak perlu. Aku sudah punya janji hari ini, jadi lain kali saja ya? Maaf aku buru-buru!" Andra kembali berjalan dengan cepat menuju lokernya dan meninggalkan Gio yang masih menatapnya
Bruk
Ah!
"Maaf-maaf pak. Saya tidak sengaja. Maafkan saya karena tidak hati-hati" Andra tidak sengaja menabrak seseorang ketika dia hendak berbelok ke ruang loker.
Di depannya berdiri pria tinggi nan tampan dengan setelan jas mewah yang dia kenakan. Semua barang yang dikenakannya terlihat bermerek dan mahal. Cara berdirinya terlihat sangat gagah,, namun tidak ada senyum sedikitpun dari wajahnya. Wajahnya terlihat serius dan dingin
"Lain kali kalau jalan perhatikan sekelilingmu! Jangan sampai kamu mencelakakan dirimu dan orang lain yang disekitarmu!" Ujar Pria itu kemudian dia kembali melangkah meninggalkan Andra
"Baik pak. Sekali lagi maaf!" Teriak Andra sebelum kembali melangkahkan kaki dengan cepat ke loker
"Hah ... untuk mengambil bekal ini saja sepertinya sangat jauh sekali" Gumam Andra sambil memegang bekal makanannya kemudian dia segera kembali ke taman belakang
"Kamu sudah menunggu lama ya?" Ujar Andra pada Lathan yang masih duduk disana
"Tidak papa. Kakak cantik bawa apa?" Lathan terlihat penasarann dengan sedikit mengintip pada bekal makan Andra
"Kakak hanya bawa nasi goreng dan acarnya. Tapi ini cukup banyak untuk kita makan berdua. Biar kakak suapi ya?" Andra menunjukkan nasi goreng yang dia bawa dari rumah tadi pagi
"Iya, mau" Lathan tersenyum ceria menerima suapan makanan dari tangan Andra
Disaat Andra dan Lathan sedang makan bersama dengan ceria, tanpa mereka ketahui seorang laki-laki memperhatikan dengan sorot mata yang tajam dan ekspresi yang dingin
"Dia ... bagaimana dia bisa membuat Lathan mau makan dengannya? Bahkan Lathan menujukkan senyum ceria yang biasanya hanya di tunjukkan padaku dan keluarganya saja"
Pria itu menatap tak suka sekaligus bingung
"Candra, apa kamu tahu siapa gadis itu?" Tanya pria itu dengan nada bicara yang dingin
"Gadis itu namanya Andra, Dit. Dia yang telah menolong Lathan saat terjatuh kemarin" Candra menjawab dengan santai. Karena mereka sudah berteman sejak lama, jadi saat berdua mereka akan bersikap layaknya teman
"Andra... Cari tahu mengenai semua tentangnya. Jangan sampai ada yang terlewat!" Ujar si pria dengan wajah seriusnya
"Tentu, aku akan cari semua informasi tentangnya" Candra menjawab dengan penuh keyakinan, kemudian mereka kembali melanjutkan langkahnya untuk kembali mengurus pekerjaan mereka
"Bagaimana dengan hotel ini? Apa ada sesuatu yang salah sampai-sampai hotel ini sepi sebelum kita mengambil alihnya. Padahal semua fasilitas yang ada cukup bagus" Tanyanya setelah tiba diruangan dan mengecek semua hal mengenai hotel.
"Kurasa promosi yang mereka lakukan itu kurang. Tapi Dit, keluargamu tidak pernah terlibat dengan perhotelan, kenapa kamu malah memilih untuk mengakuisisi hotel ini, sih?" Candra bertanya dengan sikapnya yang sedikit blak-blakan
"Karena keluargaku belum pernah terjun dalam perhotelan, aku jadi merasa tertantang dibidang ini" Jawab Radit dengan senyum tipis di bibirnya. Dia adalah Raditya Reifansyah Nugraha. Putra dari Violeta Indriyani Putri Kusuma dan Leonardi Nugraha. Radit memilih untuk melebarkan sayap dibidang perhotelan setelah keluarga Kusuma sukses dengan segala jenis perusahaan, namun dia tetap membantu sang ayah mengelola perusahaan Nugraha
"Kamu ini terlalu fokus dengan karir, seharusnya pikirkan juga masalah pasangan hidup" Ujar Candra dengan sikapnya yang cuek pada Radit
"Aku tidak ingin gegabah dalam menentukan pasangan. Kamu tahu sendiri kalau ada Lathan bersamaku. Jadi aku harus memilih pasangan yang bisa menerima Lathan" Radit menjawab dengan sikapnya yang tenang
"Radit....! Akhirnya aku menemukanmu. Kenapa kamu malah mengunjungi hotel yang letaknya cukup jauh dari rumah keluarga Nugraha? aku jadi susah untuk bertemu denganmu" Radit dan Candra langsung menoleh ketika ada seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke ruangan milik Radit
"Starla? Bagimana kamu bisa berada disini? Darimana kamu tahu kalau kami sedang ada di hotel ini?" Radit bertanya dengan sikap yang dingin kemudian menoleh pada Candra.
Seketika Candra memalingkan wajahnya dari Radit dan bersikap seolah dia tidak tahu apa-apa
"Kenapa kamu sinis sekali padaku? Aku kesini karena ingin dekat denganmu" Starla mendekati Radit dan menjawab dengan sikap yang manja
"Hentikan! Aku sedang ada pekerjaan disini, jadi kamu jangan menggangguku dan pergilah dari sini" Radit bersikap sinis dan tidak membiarkan Starla mendekatinya
"Dit, aku sudah jauh-jauh kemari dan kamu malah mengusirku begitu saja?" Starla terlihat kesal dengan sikap Radit yang sinis dan dingin padanya
"Aku tidak memintamu datang kemari, jadi kamu tidak perlu repot-repot menggangguku" Ujar Radit dengan sikap dinginnya
"Aku akan tetap disini, dan aku yakin kalau aku bisa mendapatkanmu"
Brak
Starla yang kesal meninggalkan kamar Radit dengan membanting pintunya begitu keras
"Haah ... aku harus bicara dengan bahasa apa agar dia mengerti?" Gumam Radit sambil menghela napas panjang dan menepuk keningnya sendiri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Ani Mardiani Puja Santi
bagus
2023-06-22
0
Mella Soplantila Tentua Mella
bahasa planet hi hi hiiii😂😂😂😂😂
2022-10-07
0
Nurasiah Jufri
lathan itu anak'x lea,kaka2'x radit,tp radit mengatkatnya jadi anak,krn lea sdh meninggal bersama suaminya,,,
2022-02-17
0