Keesokan harinya Radit meninggalkan hotel bersama Diandra dan juga Lathan
"Kamu sudah menyiapkan semuanya? Apa ada yang tertinggal?" Radit bertanya pada Diandra dengan wajah datar namun lembut
"Ya, aku sudah membawa semuanya" Jawab Diandra singkat
"Lathan, kita pulang sekarang?" Radit bertanya pada Lathan yang ada disampingnya
"Baik pih" Lathan menjawab sambil menganggukkan kepalanya perlahan
Radit, Diandra dan Lathan pun mulai meninggalkan hotel dengan mobil yang dikendarai Candra. Banyak orang yang melihat kepergiannya dan itu semakin membuat mereka membicarakan Diandra
"Jadi benar Andra bersama tamu itu? Aku juga tidak akan menolak jika menikah dengan duda muda yang tampan dan mapan seperti itu. Kalau aku tahu dia itu duda sudah pasti aku mengejarnya duluan"
"Kamu benar, pasti aku juga sudah mengejarnya duluan kalau tau dia itu duda. Ku kira dia punya istri karena sudah punya anak"
"Hei tidak peduli dia punya istri atau tidak. Jika bisa memikat hatinya, apa salahnya? Diandra juga pasti berpikir begitu"
Semua orang yang ada disana saling bergosip saat melihat Diandra pergi dengan mobil Radit.
Mereka harus menempuh perjalanan hampir 4 jam dari hotel menuju rumah Radit yang letaknya tidak jauh dari kantor perusahaan Nugraha
"Waah rumahnya begitu menyegarkan" Diandra seketika terpana ketika memasuki gerbang rumah Radit. Banyak pohon rindang yang berdiri kokoh di sepanjang jalan menuju rumahnya. Di ujung jalan terlihat sebuah rumah besar dengan konsep milimalis dan sesuai dengan suasana asri di sekitarnya
"Kita sudah sampai" Ujar Radit saat mereka berhenti dan Candra memarkirkan mobilnya
"Waah rumah ini sagat besar dan indah. suasananya sangat asri dan menyegarkan" Andra kembali terkagum-kagum melihat rumah besar di hadapannya yang dikelilingin taman bunga di sekitarnya
"Kakak, disini juga ada kolam renang. Papi membuat kolam renang di balkon atas, jadi tidak akan ada yang melihat saat kita ingin berenang disana" Ujar Lathan dengan nada bicaranya yang ceria
"Sejak kapan Lathan bicara dengan nada yang ceria seperti itu? Biasanya nada bicaranya sama seperti Radit, dingin dan biasa saja" Pikir Candra yang heran melihat sikap Lathan
"Kakak, ayo kita masuk! Aku akan membawamu keliling rumah ini" Lathan menarik sebelah tangan Diandra dengan senyum yang ceria
"Baiklah, tapi pelan-pelan. Nanti kita bisa jatuh" Ujar Diandra dengan senyum lembut di bibirnya
"Radit!" Langkah Lathan dan Diandra terhenti ketika mendengar suara seorang gadis memanggil Radit di belakang mereka "Akhirnya kamu kembali kemari. Aku sangat merindukanmu. Apa kamu tahu kalau aku selalu kesini untuk melihat apa kau sudah pulang atau belum?" Starla berhambur kepelukan Radit dan bicara dengan nada yang manja
"Lepaskan dulu! Tidak baik bicara seperti ini" Radit perlahan melepaskan tangan Starla yang memeluknya dan sedikit mundur untuk memberi jarak dengan Starla
"Radit, kenapa kamu bersikap dingin sekali padaku? Padahal kita sudah cukup lama tidak bertemu" Starla bicara dengan nada manja dan raut wajah yang sedih
"Oh, aku ingin mengenalkan seseorang padamu. Sayang, kemarilah!" Radit berbalik dan mengulurkan tangan pada Diandra dengan senyum lembut dan nada bicara yang tenang
"Sayang? Kenapa pak Radit memanggilku seperti itu?" Diandra terlihat bingung dan termenung sejenak mendengar panggilan: yang Radit berikan saat memanggilnya
"Ayo kemari, tidak perlu malu" Radit kembali bicara dengan lembut pada Diandra dengan tangan yang masih terulur.
Andra menoleh pada Lathan yang masih menggenggam tangannya, melepaskan pegangan tangannya kemudian perlahan Andra pun mendekat kearah Radit, menyambut uluran tangannya dengan senyum lembut yang sedikit terpaksa terlihat diwajah cantiknya
"Ya, sa-sayang. Ada apa lagi kamu memanggilku? Aku ingin melihat-lihat rumah ini bersama Lathan" Diandra terlihat sangat terpaksa saat memanggil Radit dengan sebutan 'sayang'
"Aku ingin mengenalkanmu pada seseorang. Ini Starla, dia adalah anak dari rekan bisnis papa" Radit bicara dengan nada yang lembut sambil memegang sebelah tangan Andra
"Halo, saya Diandra" Andra mengulurkan sebelah tangannya untuk berjabat dengan Starla, namun bukannya menerima uluran tangan Diandra Starla malah terdiam sambil terus menatap tangan Andra
"Siapa kamu? Kenapa kamu bisa ada disini? Tapi tunggu! Kenapa wajahmu seperti tidak asing bagiku ya? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Starla yang bingung berusaha mengingat tempat dimana dia pernah bertemu dengan Andra
"Entahlah, aku tidak yakin kalau kita pernah bertemu" jawab Diandra dengan senyum kembut di bibirnya.sambil menurunkan tangannya yang sama sekali tidak disambut oleh Starla
"Kakak cantik, ayo pergi! Katanya mau berkeliling rumah ini? jadi kalau nanti kakak sudah tinggal dirumah ini, kakak tidak akan tersesat" Lathan dengan wajah polosnya menarik tangan Diandra agar dia ikut dengannya
"Iya, sayang. Tunggu sebentar, kakak sedang bicara dengan tante Starla" Andra bicara dengan lembut pada Lathan
"Tunggu, Tinggal disini? Apa maksudnya? Apa dia ini pengasuh lathan?" Star;a terlihat bongung namun dia berusaha tetap tersenyum
"Tidak tante. Kakak cantik akan jadi ibu baruku"
"Apa?!" Starla tampak terkejut meskipun Lathan bicara dengan wajah yang sangat menggemaskan
"Iya tante. Kak Andra akan jadi mamaku nanti. Iya kan kak, pih?" Lathan menjelaskan dengan senyumnya yang menawan sambil meminta dukungan dari Radit dan Andra
"Itu tidak mungkin! Itu pasti bercanda kan Dit? Kamu tidak mungkin menikahi wanita tidak jelas asal usulnya begini kan?" Starla tersenyum mencibir Andra, matanya mendelik sinis dan tangannya menunjuk Andra. Terlihat jelas kalau dia sangat merendahkan Andra dan membencinya
"Jaga bicaramu! Aku memang akan menikah dengannya, kami sudah sepakat dan dia juga sudah setuju untuk menjadi ibu sambung Lathan" Radit bicara dengan sikap tenang dan nada bicara yang dingin. Sorot matanya menatap tajam pada Starla membuatnya seketika terdiam dengan raut wajah kesal
"Dit, kamu jangan sembarangan memilih pendamping! Belum tentu keluargamu akan setuju. Mereka semua pasti akan menentang pernikahan kalian
"Kak Cheva sudah tahu. Bahkan dia menemaniku saar aku melamar Diandra" Radit kembali bicara dengan nada yang acuh tak acuh
"Kamu pasti bercanda kan? Lalu bagaimana denganku? Sudah lama aku berusaha mendekatimu bahkan om Leo juga mengizinkan ku untuk menikah denganmu" Starla yang tidak percaya berusaha meyakinkan Radit bahwa dialah yang akan disetujui oleh keluarganya
"Sudah ratusan kali aku jelaskan kalau diantara kita tidak ada hubungan apapun dan papa juga tidak menjodohkan aku denanmu. Papa hanya menyarankan untuk aku menikahimu karena kamu anak rekan bisnisnya. Tapi bukan berarti aku harus menikah denganmu" Radit kembali bicara dengan sikap yang tegas pada Starla agar dia mengerti
"Kamu jahat Dit! Sudah lama aku berusaha mengambil perhatian darimu, tapi kamu terus menhabaikan aku dan sekarang kamu malah mengatakan padaku kalau kamu akan menikah dengannnya. Aku tifak akan membiarkan kalian hidup bahagia. Lihat saja nanti Dit, hiks... hiks.. hiks" Starla pun berlari kembali ke mobilnya dengan derai air mata
"Kamu dengar itu? Tidak akan mudah menjadi istriku. Kamu dituntut untuk cerdas dan kuat agar bisa melindungi dirimu sendiri. Jika kamu merasa tidak sanggup jadi istriku, sebaiknya katakan sekarang. Aku tidak mau ada kata cerai setelah pernikahan berlangsung nanti" Radit bicara pada Andra dengan sikap dingindan tegas tanpa menoleh padanya.
Andra terdiam sesaat memikirkan apa yang Radit katakan "Tidak. Aku siap, aku sudah memutuskan untuk menjadi ibunya Lathan, jadi aku harus bisa melakukannya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Nora Eliza
ajarkan beladiri untuk diandra
2022-01-31
2
Nur Aida
semangat Diandra...
2021-11-26
0
H͠ıɱųяą
kayak judul lagu..surat putus untuk starla 😂
2021-08-26
1