Asya, Luna dan Lulu akhirnya benar-benar datang menemui Radit. Tapi mereka tidak menemui Radit dirumahnya, melainkan datang ke kantor Radit. Yakni perusahaan Nugraha
"Permisi, apa pak Radit ada? Saya ingin bertemu dengannya" Asya bertanya pada resepsionis yang berjaga
"Maaf, dengan ibu siapa? Apa anda sudah membuat janji sebelumnya?" Resepsionis bertanya dengan ramah dan senyum lembut
"Kenapa aku harus membuat janji dengan calon menantuku sendiri? Katakan padanya kalau ibunya Diandra ingin menemuinya" Asya bicara dengan nada yang sangat sombong
"Maaf bu. Tapi pak Radit tidak bisa ditemui sembarangan. Siapapun harus membuat janji terlebih dahulu dengan beliau" Resepsionis berusaha menjelaskan dengan sopan pada Asya
"Hey, kamu ini cuma resepsionis. Kalian tidak tahu siapa kami" Lulu bicara dengan sikap sombongnya
"Memangnya siapa kalian? Berani membuat keributan di kantorku?" Semua orang menoleh ketika mendengar suara seorang pria yang baru keluar dari lift dan sejak tadi memperhatikan mereka
"Eh nak Radit. Kami tidak bermaksud membuat keributan, tapi mereka yang mulai duluan. Mereka tidak mengizinkan kami menemuimu. Padahal aku ini calon ibu mertuamu" Sikap Asya seketika berubah manis ketika melihat Radit dan Candra berjalan ke arah mereka. Resepsionis dan karyawan lain yang ada disana menganggukkan kepala untuk menyapa Radit.
Radit hanya mengernyitkan dahi melihat Asya yang bersikap tidak tahu malu
"Kamu? Calon ibu mertuaku? Sejak kapan?" Radit bertanya dengan senyum mencibir sinis melihat Asya
Asya seketika menoleh melihat sekelilingnya setelah medengar ucapan Radit. Dia terlihat salah tingkah dan canggung ketika orang-orang disekitarnya memperhatikan dengan senyuman dan saling berbisik seakan menertawakannya
"Jika aku tidak membutuhkan uangnya, aku tidak akan mau dipermalukan seperti ini" Pikir Asya dengan kepala tertunduk
"Nak Radit, kamu sudah melamar Diandra, putriku. Itu artinya aku akan jadi ibu mertuamu" Bu Asya menjelaskan dengan senyum terpaksa di wajahnya
"Bukannya dia sudah mengatakan kalau dia tidak ada hubungan lagi dengan kalian?"Radit kembali memicingkan mata dan bertanya dengan sikapnya yang dingin
"Mana mungkin. Aku sudah mengurusnya sejak kecil dan mereka ini sudah terbiasa bersama, jadi tidak mungkin hubungan ini langsung diputus begitu saja, hahaha"
"Oh, itu urusan kalian. Bukan urusanku" Radit menjawab dengan sikap dingin kemudian beranjak pergi meninggalkan mereka untuk pergi ke sekolah Lathan
"Tunggu! Kamu tidak bisa mengabaikan ibuku begitu saja!" Teriak Lulu pada Radit yang sudah berjalan melewatinya
"kenapa tidak bisa? Dia bukan siapa-siapaku, jadi aku bisa mengabaikannya begitu saja jika aku mau" Jawab Radit yang hanya menoleh tanpa membalikkan badannya
"Kamu! Kurang ajar sekali pada ibuku!" Kini Luna yang mulai kesal setelah melihat sikap Radit pada ibunya
"Jika kalian kemari hanya untuk membuat keributan, lebih baik pergi sekarang juga! Kalian sudah mengganggu konsentrasi karyawanku!" Radit bicara sambil berjalan pergi meninggalkan mereka
"Bu, bagaimana ini? Kita belum sempat bicara dengannya"
"Tunggu!" Asya langsung mempercepat jalannya begitu Radit berhenti setelah dia memanggilnya
"Ada apa lagi?" Tanya Radit sinis begitu dia membalikkan badan melihat Asya
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu!" Jawab Asya dengan sikap yang tenang. Radit hanya diam dengan memicingkan matanya mengamati sikap Asya
"Bicaralah!" Kata Radit dengan kedua tangan yang dilipat di dada
"Tidak disini. Bisakah kita pergi ketempat lain?" Tanya Asya pada Radit
Sesaat Radit terdiam memikirkan ajakan bu Asya "Baiklah, kita pergi ke cafe di depan saja!Candra, kamu tunggu di mobil saja!" Radit mengiyakan ajakan bu Asya kemudian dia beralih pada Candra agar menunggunya didalam mobil
"Ya, kalian tidak bisa bicara terlalu lama, karena Lathan dan Diandra sedang menunggumu" Candra mengingatkan acara di sekolah Lathan
"Aku akan bicara secepatnya" Ujar Asya mengiyakan
***
Disekolah Lathan
Acara sudah hampir di mulai dan semua anak sudah berkumpul dengan orang tuanya
"Kak Andra, papi kok belum datang ya? Jangan-jangan papi tidak jadi datang kesini?" Lathan bertanya dengan raut wajah sedih
"Tidak. Papimu pasti akan datang. Kakak yakin itu. Jadi kamu tidak perlu khawatir ya!" Andra bicara dengan lembut untuk menenangkan Lathan sambil memebelai kepalanya
"Kalau begitu kakak akan hubungi ayahmu dulu ya" Andra beranjak pergi meninggalkan Lathan setelah anak kecil itu menganggukkan kepala setuju
"Hei Lathan, ayahmu tidak datang ya? Itu artinya dia tidak sayang padamu" Beberapa anak datang menghampiri Lathan dan bicara dengan senyum mengejek
Sorot mata Lathan kini terlihat tajam menatap mereka. Terlihat jelas diwajahnya kalau dia sedang sangat marah saat ini "Itu bukan urusan kalian" Jawab Lathan dengan nada yang dingin dan kesal
"Hahaha, kasihan sekali kamu karena tidak punya ibu. Lihat semua orang berkumpul dengan orang tuanya, sedangkan kamu hanya ditemani pengasuh saja!" Mereka terus mengejek Lathan dan mengatakan kalau Diandra itu adalah pengasuh Lathan
"Siapa yang kalian bilang pengasuh? Dia itu akan jadi ibuku dalam waktu dekat jadi kalian jangan sembarangan bicara!" Lathan semakin kesal saat mendengar mereka mengatahkan kalau Andra adalah pengasuhnya
"Ibumu?! Kamu itu tidak punya ibu" Mereka tetap saja mengejek Lathan
"Kalian tidak baik seperti itu! Memangnya kenapa kalau Lathan tidak punya ibu? Kan Lathan punya papi yang selama ini sangat baik dan menyanyanginya" Lathan dan anak-anak nakal itu menoleh mendengar seseorang bicara
"Kak Andra"
Andra mendekati Lathan dan berjongkok dihadapannya "Lathan, kamu tidak perlu dengar apa yang mereka katakan! Kakak yakin kalau papimu sangat menyayangimu, kamu juga bisa merasakan itu kan? Dan sekarang ada kakak yang juga akan menyayangimu"
"Iya, aku tahu itu" Jawab Lathan dengan senyum ceria diwajahnya
"Maaf Lathan, papi terlambat. Ada sedikit masalah yang harus papi selesaikan sebelum datang kesini" Lathan dan Andra langsung menoleh mendengar suara pria yang familiar untuk mereka
"Papi!" Lathan langsung berlari dan berhambur kepelukan Radit "Tidak papa pih. Aku senang papi bisa datang untukku" Jawab Lathan dengan senyum ceria diwajahnya
"Kak Radit, apa yang membuatmu terlambat? Kami kira kamu tidak akan bisa datang kesini?" Andra bertanya dengan senyum lembut di wajahnya
"Ibu angkatmu datang menemuiku. Jadi aku harus bicara dengannya dulu sebelum kemari" Radit menjawab dengan sikap tenang
"Ibu? Untuk apa ibuku menemui kak Radit? Apa yang dia katakan?" Andra terlihat bingung saat Radit mengatakan kalau Asya menemuinya
"Dia ingin membuat aku membencimu"
Flash back on
"Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?" Radit terlihat berwibawa saat dia bertanya pada Asya
"Aku membutuhkan uang dan sebagai imbalannya, aku akan menceritakan sesuatu tentang Andra padamu" Asya pun terlihat tenang saat bicara dengan Radit
"Apa maksudmu? Kenapa aku harus mendengarkanmu?"
"Aku ini yang merawat dia dari kecil. Dia bukan gadis baik, dia selalu pulang malam dan tidak bisa diatur. Menurutmu kenapa aku sangat membencinya? Itu karena dia itu suka sekali menggoda laki-laki. Aku sudah sering didatangi oleh wanita yang mengaku suaminya atau kekasihnya digoda oleh Andra" Asya terlihat serius menceritakan kebohongan tentang Andra
"Kamu menemuiku hanya untuk menceritakan omong kosongmu itu saja? Terimakasih karena telah memberitahu hal ini, tapi setelah mendengar apa yang kamu katakan, aku jadi semakin tidak sabar untuk menikahinya. Aku akan mempercepat pernikahanku dengannya. Jika perlu hari ini juga aku akan menikah"Raidt terlihat sangat tenang dan yakin dengan apa yang dia katakan
"Yerserah aku sudah mengatakan apa yang ingin aku katakan padamu. Sekarang bisakah kamu memberikan uang padaku? Jika tidak, aku akan menceritakan pada semua orang kalau kamu menghamili putriku" Asya tetap tenang meminta uang pada Radit
"Kamu pikir kamu bisa memerasku hanya dengan ini? Aku ingin lihat apa yang bisa kamu lakukan untuk menyerangku, dan aku pasti akan membuatmu mendapatkan hal yang sama. Aku tidak pernah ingkar janji"
Flash back off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
SEPTi
kamu kira Radit bodoh
2023-07-24
1
Mella Soplantila Tentua Mella
yaampun dia tidak takut jadi gembel apa thu orang
2022-10-07
0
Nora Eliza
apa mereka tidak mengenal keluarga kusuma ya🤔
2022-01-31
0