Tidak cuma Diandra yang terkejut saat mendengar Cheva meminta membungkus semua yang dia pilih, tapi juga Luna dan Lulu
"Kamu dengar itu Lu? Dia membeli semuanya" Luna berbisik pada Lulu setelah mendengar apa yang dikatakan Cheva
"Iya, dia bilang akan membeli semuanya. Aku juga ingin membeli semua baju yang dipilih olehnya dibutik ini" Lulu merengek manja karena iri melihat Diandra yang dilayani oleh banyak pelayan dan membeli banyak pakaian tanpa memikirkan harga
"Kalian tidak perlu merasa iri seperti itu, kita juga memiliki banyak uang, jadi kalian bisa pilih baju manapun yang kalian suka" Bu Asya berusaha membujuk Luna dan Lulu agar mereka tetap merasa senang dan tidak kesal
"Benarkah bu? Kami boleh memilih apapun yang kami suka?" Luna dan Lulu sangat antusias begitu mendengar kalau mereka diizinkan membeli barang apapun yang mereka inginkan
"Tentu. Kalian bisa pilih apa saja"
"Kalau begitu selain pakaian, aku juga mau tas dan sepatu"
"Aku juga ingin membeli itu. Ibu memang yang terbaik" Lulu langsung memeluk sang ibu
"Sudah-sudah. Cepat kalian cari barang yang kalian suka! Setelah itu kita akan pergi makan" Luna dan Lulu pun kembali berkeliling mencari barang yang mereka inginkan, namun tidak ada satupun pelayan yang dapat membantu mereka mencarikan apa yang ingin mereka beli. Karena hampir semua pelayan sedang sibuk melayani Cheva dan tamu lain yang datang sebelum Lulu dan Luna
"Bisa tolong carikan aku ukuran ini?"
"Maaf, nona bisa minta tolong petugas lain?" Pelayan itu langsung pergi dengan tergesa-gesa
"Tolong carikan warna lain untuk yang ini"
"Maaf nona, nona bisa minta tolong petugas lainnya" Lagi-lagi pelayan ini juga pergi dengan tergesa sambil membawa pakaian ditangannya
Luna dan Lulu pun semakin kesal karena tidak ada petugas toko yang dapat membantu mereka
"Semuanya sibuk melayani Diandra! Ini membuatku semakin kesal" Lulu mengeratkan gigi karena kesal sambil menatap Diandra dengan tatapan penuh kebencian
"Kenapa kita tidak pergi ke tempat lain saja? Masih banyak butik lain disini" Bu Asya menyarankan kepada kedua putrinya
"Tidak mau bu. Ini adalah butik terbaik dan paling terkenal. Aku tidak ingin pergi ke butik lain"
"Kalau begitu, kalian tunggu saja sampai Diandra selesai belanja agar kalian bisa dilayani oleh pelayan butik! Sepertinya Diandra juga akan segera selesai"
"Ya, baiklah" Luna dan Lulu menjawab dengan lemas
"Apa sudah dibungkus semua?" Tanya Cheva pada pelayan toko yang mengemas barang pesanannya
"Sudah bu Cheva" Tunjuk pelayan pada kantong-kantong belanjaannya
"Hmn ... kalau begitu sekarang kita cari sepatu dan tas" Ujar Cheva pada Diandra
"Apa?!"
Diandra, Luna dan Lulu kembali terkejut karena Cheva masih belum selesai belanja
"Bu, kita pergi saja! Aku sudah tidak ingin berbelanja lagi disini" Ujar Luna dan Lulu yang pergi dengan wajah kesal
"Kak Cheva ... kurasa ini sudah cukup. Ini sangat banyak sekali. Aku rasa, aku tidak akan pernah habis memakainya" Diandra berusaha menghentikan Cheva membeli barang lain
"Kakak cantik, kakak kan butuh sepatu dan tas. Kakak tidak mungkin hanya menggunakan pakaian tanpa tas dan sepatu, kan?" Lathan dengan nada yang menggemaskan berusaha membujuk Diandra agar dia mau menerima apa yang di pilih Cheva
"Keponakan tante memang pintar" Ujar Cheva sambil mengelus lembut kepala Lathan
"Tapi ini terlalu berlebihan. Ini sangat banyak sekali" Jawab Diandra sambil menatap semua barang belanjaan Cheva
"Ini tidak banyak. Bahkan ini tidak setengahnya dari isi ruang wardrobe ku" jawab Cheva dengan sikapnya yang tenang dan wajahnya yang polos
"Apa? ini tidak setengahnya dari milik kak Cheva?" Tanya Diandra tak percaya dengan apa yang dikatakan Cheva
"Ya, suami dan juga papiku selalu membelikan semuanya untukku. Jadi ini pertama kalinya aku berbenaja sendiri" Cheva menjelaskan dengan tenang dan senyum yang tipis
"Benarkah? ini terdengar seperti sebuah pelampiasan..." Gumam Diandra mendengar perkataan Cheva
"Kamu bisa lihat sendiri saat kamu mengunjungi rumah utama nanti. Aku bahkan memiliki ruang wardrobe sendiri di setiap rumah. Suamiku dan juga papi sangat terobsesi dengan semua pakaian dan aksesoris yang aku kenakan. Mereka tidak pernah mengizinkanku membeli sendiri. Haah ... aku jadi mengeluh padamu"
Diandra hanya tersenyum mendengarkan apa yang dikatakan Cheva
"Melihat kak Cheva yang sangat tegas saat dirumahku, ku kira dia orang yang menakutkan. Ternyata kak Cheva sangat baik dan menyenangkan" pikir Dian sambil terus menatap Cheva yang sedang berbicara dengan Lathan
Akhirnya Diandra tidak bisa menolak keinginan Cheva dan berakhir dengan semua barang belanjaan yang dikirimkan ke kamar hotelnya
"Mau aku apakan semua barang ini? Tidak mungkin aku bisa menggunakan semuanya, kan?" Gumam Diandra melihat barang yang menumpuk dikamar hotelnya
"O iya, kak Cheva masih ada di sini kan? Kapan dia akan pulang ya?" Gumam Diandra, kemudian beranjak pergi ke kamar Radit untuk menanyakannya
Tok tok tok
Diandra pun mengetuk pintu kamar Radit beberapa kali sampai ada yang membukanya
"Pak Radit, apa kak Cheva ada?" Diandra langsung menanyakan Cheva begitu melihat Radit membukakan pintu untuknya
"Kak Cheva? Kamu memanggil dia kak Cheva, sedangkan kamu memanggilku bapak? Sepertinya usiaku lebih muda dari kak Cheva?" Bukannya langsung menjawab apa yang di tanyakan Diandra, Radit justru menanyakan alasan dia memanggil Cheva dengan sebutan kak
"Itu pak, karena kak Cheva yang meminta saya memanggilnya seperti itu" Diandra menundukkan kepala saat menjawab pertanyaan Radit
"Yang akan menikah denganmu itu adalah aku, jadi yang harus kamu perlakukan dengan baik adalah aku bukan orang lain!"
"Sudahlah, Kak Cheva sudah pergi, dia harus kembali ke perusahaan secepatnya karena ada masalah darurat" Radit menjawab dengan sikap acuhnya dan berjalan masuk kedalam kamar meninggalkan Diandra yang masih berdiri di depan pintu
"Kenapa kamu diam saja? Kamu tidak masuk?" Tanya Radit yang hanya menoleh tanpa membalikkan badannya
"Ah iya" Diandra dengan cepat menjawab sambil mengikuti Radit ke dalam kamar
"Lihatlah, Diandra masuk lagi ke kamar tamu itu!"
"Kamu benar. Sebenarnya da hubungan apa diantara mereka?"
"Apa mungkin diandra ... Menjadi simpanan laki-laki yang menginap dikamar itu ?"
Para karyawan hotel kembali membuat gosip dan spekulasi sendiri dengan apa yang mereka lihat tanpa tahu apa yang terjadi sebenarnya
"Diandra, apa kamu masih akan kembali bekerja?" Radit bertanya pada Diandra yang sedang bermain dengan Lathan
"Iya pak. Saya akan tetap bekerja, setidaknya sampai urusan bapak disini selesai, karena nanti saya akan menikah dengan anda dan harus ikut dengan anda meninggalkan kota ini" Diandra menjawab dengan dengan sikap yang tenang dan senyum yang manis
"Jadi nanti kakak cantik akan ikut kami pulang?" Tanya Lathan yang sejak tadi hanya mendengarkan
"Tentu saja, nanti kakak akan ikut pulang kerumah denganmu" Jawab Diandra lembut
"Horeeee... aku akan punya teman, aku tidakakan bermain sendiri lagi" Lathan bersorak gembira mendengar kabar dari Diandra
"Tapi ingat ya Lathan. Kakak cantikmu ini juga akan jadi istri papi. Jadi kamu harus belajar memanggilnya mami!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Maura
kepo dengan visualnya kak
2023-06-20
1
Mella Soplantila Tentua Mella
horeeeeeee gue punya mami skrg 😁😁😁😁😁😁
2022-10-07
0
Nora Eliza
cieee yg jadi maminya lathan
2022-01-31
0