Terpaksa Jadi Ibu Tiri

Terpaksa Jadi Ibu Tiri

Pertemuan Pertama Dengan Lathan

Pagi hari di sebuah hotel bintang 5 yang mewah Kusuma Rich Hotel. Seorang gadis baru saja tiba untuk bekerja

Namaku Andra, aku berusia 25 tahun. Aku bekerja sebagai seorang cleaning service dihotel ini. Dulu aku memang pernah sekolah dengan mengambil jurusan perhotelan, namun tidak sampai kuliahku selesai, karena ibu angkatku tidak ingin lagi mengeluarkan uang untuk biaya sekolah. Uang dari hasil kerjaku pun akan di ambil oleh ibu angkatku dan hanya akan diberikan sedikit untuk keperluan transportasiku saja. Aku tidak bisa melakukan apa-apa karena aku telah banyak berhutang budi pada mereka.

Hari ini seperti biasa aku pergi ke hotel untuk bekerja. Haah aku harus mulai dengan mengepel lantai terlebih dahulu

Dengan memegang alat pel ditangannya, dia menoleh kesana kemari sebelum memulai pekerjaannya

“Andra! Andra! Diandra!”

Manajernya berulang kali memanggil namanya namun Andra tetap tidak bergeming dengan memegang kain pel seakan dia memeluknya

“Andra!”

“Aw… iya maaf-maaf. Ada apa?”

Ah sejak kapan dia berdiri disitu? aku tidak sadar karena tadi sedikit  melamun

“Kamu ini ya. Aku sudah memanggilmu berkali-kali. Memang apa yang kamu lamunkan? Cepat selesaikan, sebentar lagi akan ada tamu penting datang ke hotel kita!”

Dia adalah Dita, manajer hotel yang cukup rewel dan merepotkan. Dia selalu saja menyusahkanku dan menyudutkanku mengenai apapun. Mungkin karena dia perawan tua?

“Memangnya siapa yang akan datang kesini bu? Sepertinya hari ini semua terlihat sibuk. Apa akan ada tamu kelas VVIP yang menginap disini?”

Andra bertanya setelah dia menyadari semua pegawai sibuk kesana kemari untuk membereskan hotel

“Memangnya kamu tidak tahu? Untuk pertama kalinya pemilik hotel ini akan datang bersama dengan anaknya. Mereka akan menginap selama beberapa hari untuk meninjau kondisi hotel ini. Karena itu, cepat selesaikan pekerjaanmu!”

Tunjuk Dita sambil menendang ember berisi air untuk membersihkan lantai

“Baik bu, saya selesaikan sekarang!”

Andra menjawab dengan bibir mengerucut dan menggerutu dalam hati

“Dasar manajer sombong. Mentang-mentang dia seorang manajer jadi bisa bertingkah seenaknya. Harusnya tuh ya dia itu memberikan contoh yang baik. Bukan hanya memerintah dengan marah-marah saja. Huh, dasar membuat kesal saja!”

Andra pun pergi ke belakang setelah dia selesai dengan lantai depan yang basah

“Aduh pinggangku rasanya mau patah. Harusnya pakai robot saja untuk membersihkan hotel seluas ini. Itu kan akan lebih efisien dari pada dikerjakan dengan tenaga manusia yang terbatas ini”

Gumam Andra sambil duduk di taman dengan bersandar pada kursi dan sedikit menutup mata. Tiba-tiba dia membuka mata setelah mendengar suara tangisan seorang anak kecil

Huuu ... hu u u u... huuuu

"Sepertinya aku mendengar suara anak kecil menangis? Dimana ya?"

Andra menoleh kesana kemari mencari asal suara tangisan itu

"Itu dia!"

Gumamnya sambil menunjuk seorang anak kecil yang sedang menangis dalam posisi berjongkok dan memegangi lututnya. Sepertinya dia terjatuh. Andra dengan langkah cepat dan sedikit berlari mendekati si anak

"Hai dek. Kenapa kamu menangis? Oh, lututmu terluka, apa kamu terjatuh?"

Tanya Andra yang berjongkok di hadapan anak laki-laki tersebut

"Kakak... Aku terjatuh ... kakiku sakit sekali. Aku tidak bisa berjalan hiks hiks hiks"

Jawab si anak di sela isak tangisnya

"Biar kakak bersihkan ya! Ayo duduk di kursi itu dulu, apa kamu bisa berjalan sendiri?"

Andra bertanya karena luka anak itu terletak di lutut, akan sangat sakit untuk anak kecil seusianya mendapat luka hingga berdarah di bagian itu

Anak kecil itu pun berusaha berdiri kemudian meringis karena kesakitan.

"Susah ya? Biar kakak gendong kekursi itu saja ya?"

Andra bertanya terlebih dahulu sebelum dia menggendongnya. Setelah anak itu  mengangguk, barulah Andra mulai menggendongnya menuju kursi yang tidak jauh dari sana

"Kamu tunggu disini ya, kakak akan carikan kotak p3k lebih dulu untuk mengobati lukamu. KIta perlu mensterilkannya"

Anak kecil itu mengangguk dan Andra segera berlari ke dalam hotel untuk mencari kotak p3k

Tak berapa lama Andra kembali dengan membawa kotak p3k ditangannya. Dia berlari ke arah anak kecil yang tengah duduk sambil meniupi luka dilututnya

"Pedih sekali ya? Kamu tahan sedikit ya, ini akan terasa pedih tapi kakak akan lakukan pelan-pelan"

"Uuh... "

Anak itu tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepala. Andra pun mulai mengobati lukanya sambil meniupnya perlahan lalu menutupinya dengan plester

"Sudah selesai. Dengan begini lukamu akan cepat kering dan tidak akan kotor"

Andra tersenyum manis bicara pada anak kecil itu

"O iya, adik kecil, nama kamu siapa? Dimana orang tuamu?"

Andra bertanya sambil menoleh kesana kemari mencoba mencari orang tua anak itu

"Namaku Lathan. Aku kesini bersama papi, tadi aku meninggalkan papi untuk mengejar seekor kucing, tapi aku malah terjatuh" Anak itu menjawab dengan suara yang sedikit serak karena habis menangis

"Lathan ... nama yang bagus. Ingat ya Lathan ... kamu tidak boleh pergi sendirian. Itu sangat berbahaya. Bagaimana jika sesuatu yang lebih buruk terjadi sama kamu? Itu akan membuat orang tuamu bersedih"

Andra menasehati Lathan sambil mengusap kepalanya dengan sangat lembut

"Iya kakak, aku mengerti"

Jawab Lathan dengan senyum yang kembali ceria

"Ah itu paman Candra!. Paman Candra!"

Lathan menunjuk seorang pria kemudian berteriak memanggilnya. Pria itu menoleh setelah mendengar panggilan dari Lathan dan berjalan mendekat dengan langkah yang cepat

"Lathan! Akhirnnya aku menemukanmu. Apa kamu tidak tahu kalau berlari sendiri itu sangat berbahaya? Kamu tidak tahu kalau papimu sangat mengkhawatirkanmu?"

Pria itu berjongkok di hadapan Lathan dan bicara dengan lembut padanya

"Maaf paman, tadi aku mengikuti seekor kucing dan aku terjatuh. Untung ada kakak cantik ini yang menolongku" Lathan menoleh pada Andra dengan senyum manisnya. Candra pun ikut menoleh padanya karena bingung melihat ekspresi Lathan yang tidak seperti biasanya pada orang baru

"Terimakasih nona, karena sudah menolong anak nakal ini. Tapi sekarang kami harus pergi karena ayahnya sangat khawatir kehilanganmu"

Candra menyentuh ujung hidung Lathan dan menggendongnya

"Tidak masalah. Sampai jumpa, Lathan"

Andra melambaikan tangan melihat Lathan yang dibawa pergi oleh Candra

"Sampai jumpa kakak cantik"

Lathan pun melambaikan tangan dengan senyum ceria diwajahnya

"Anak yang sungguh lucu dan menggemaskan"

Gumam Andra dengan senyum manis dibibirnya

"Aku harus segera kembali ke dalam sekarang. Kalau tidak, nenek sihir itu sudah pasti akan memberikan ceramah yang tidak ada habisnya"

Andra pun kembali ke dalam hotel untuk melanjutkan pekerjaannya.

Dari kejauhan Andra menatap seorang pria tampan bertubuh tinggi dan berbadan tegap. Dengan setelan jas hitam lengkap. Dia berjalan dengan sangat gagah sambil menggendong seorang anak laki-laki dipangkuannya

"Itu pasti ayahnya? Pantas saja Lathan sangat tampan. Ternyata itu menurun dari ayahnya. Dia terlihat sangat gagah dan berkharisma. Ibunya juga pasti sangat cantik"

Andra terus menatap ayah dan anak itu hingga mereka menjauh

"Sampai kapan kamu akan terus melamun disini? Kamu tidak lihat kalau semua orang sedang sibuk, hah?"

Suara Dita menyadarkan Andra dari lamunannya

"Maaf bu, saya akan kembali menyelesaikan pekerjaan saya. Permisi!"

Andra bergegas meninggalkan Diat sebelum dia kembali mendapatkan omelan yang tidak ada habisnya

Hari sudah hampir gelap, Andra baru selesai dengan pekerjaannya

"Akhirnya hari ini selesai juga. Rasanya ini hari yang sangat panjang dan melelahkan"

Andra bergumam sambil meregangkan tangannya setelah dia keluar dari hotel. Kemudian Andra bergegas menuju ke halte bus terdekat

Andra berdiri dihalte bus setelah berjalan tidak jauh dari hotel. Dia menunggu bus yang mengarah kerumahnya. Meskipun harus berdesakan dan waktu yang dibutuhkan lebih lama, tapi tarif bus lebih murah daripada taksi. Karena itu Andra tetap memilih naik bus untuk menghemat uangnya meskipun dia sangat lelah.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya Andra tiba dirumahnya. Dengan langkah kaki yang berat karena lelah bekerja Andra memasuki rumah yang cukup besar dan mewah itu

"Kamu baru pulang?! Jam berapa ini? Kenapa kamu terlambat? Harusnya kan kamu pulang jam 5 sore dan ini hampir jam 7 malam. Pergi kemana dulu kamu?!"

Teriak Bu Asya menyambut kedatangan Andra. Dia adalah ibu angkat Andra

"Maaf ibu, tadi dihotel sangat sibuk dan aku baru selesai dengan pekerjaanku sore hari, jadi aku terlambat pulang kerumah"

Andra menjawab dengan kepala tertunduk

"Alasan saja! Kamu tidak boleh istirahat sebelum semua pekerjaan rumah ini selesai!" Ujar Asya sebelum dia kembali ke lantai dua

"Haah, kerja lembur lagi...."

Terpopuler

Comments

Marnisa Nisa

Marnisa Nisa

Kesian ya andranya baru pulang kerja terus buat kerja rumah lagi

2023-01-12

0

Hairani Siregar

Hairani Siregar

sudah lelah kerja di luar rumah, eeehh smpai di rumah harus kerja ngebabu lagii. Nasibmu lah diandra jdi anak angkat kurang beruntung.

2023-01-03

0

entahlah

entahlah

Aku mampir lagi Kak Eli

2022-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama Dengan Lathan
2 Saat Pertama Andra Masuk Keluarga Brama
3 Senyum Ceria Lathan Dan Andra
4 Sikap Lathan Yang Berbeda
5 Kesulitan Andra Jadi Keuntungan Radit
6 Menikahlah Denganku Dan Jadilah Ibu Dari Lathan
7 Kebimbangan Diandra
8 Jangan Terlalu Baik., Itu Tidak Cocok Dengan Keluarga Kita
9 Kedatangan Cheva Di Acara Radit
10 Aku Tidak Akan Membiarkan Dia Memberikan Apapun Lagi Pada Ibu
11 Rupanya Begini Hubungan Saudara Sebenarnya
12 Kakak Cantikmu Ini Juga Akan Jadi Istri Papi
13 Kita Punya Diandra Sebagai ATM Berjalan Kita
14 Persiapan Diandra Sebelum Ikut Dengan Radit
15 Kamu Dituntut Untuk Cerdas Dan Kuat Jika Menjadi Istriku
16 Misi Menaklukkan Hati Kak Radit Dimulai Sekarang!
17 Pagi Yang Indah Dirumah Radit
18 Aku Tidak Pernah Ingkar Janji
19 Kunjungan Radit Kerumah Utama Kusuma
20 Langit Bisa Saja Runtuh Jika Radit Dan Cheva Tidak Berdebat Saat Bertemu
21 Semua Karakter Yang Berbeda Ada Dikeluarga Kusuma
22 Pernikahan Radit Dan Diandra
23 Apa Mereka Akan Meremehkan Dan Memandang Rendah Aku Yang Hanya Karyawan Hotel?
24 Malam Pertama Radit Dan Andra
25 Tingkah Konyol Andra
26 Kebingungan Radit
27 Ketidak pekaan Radit
28 Perbincangan Radit Dan Andra Dipagi Hari
29 Tingkat Percaya Diri Sari Yang Berlebihan
30 Pengakuan Lathan Pada Andra
31 Pemecatan Sari
32 Undangan Pesta
33 Pembelaan Radit Terhadap Andra
34 Memilih Gaun Untuk Andra
35 Kak Radit Sama Saja Dengan Kak Cheva
36 Jatuhnya Perusahaan Keluarga Starla
37 Kecemburuan Radit
38 Pesta Danu
39 Kalian Akan Dapat Bayaran Yang Setimpal
40 Penyatuan Cinta Andra Dan Radit
41 Rencana Kunjungan Kerumah Leo
42 Kunjungan Radit Kerumah Leo
43 Cerita Masa Lalu
44 Percakapan Andra Dan Radit
45 Rencana Kedua Istri Danu
46 Hari Pertama Andra Keperusahaan Satya
47 Keinginan Radit Untuk Andra
48 Kebahagiaan Keluarga Kecil Radit
49 Aku Akan Membuat Siapapun Membayar Atas Apa Yang Telah Mereka Lakukan
50 King Of Devil Tiba-tiba Jadi King Of Angel
51 Jebakan Luna Untuk Andra
52 Senjata Makan Tuan
53 Keanehan Luna
54 Ungkapan Cinta Gio
55 Tangganpan Andra Pada Gio
56 Usaha Gio Kembali Mendekati Andra
57 Kesedihan Leo
58 Pendekatan Andra Dan Vio
59 Munculnya Radit Diperusahaan Andra
60 Ancaman Radit Pada Luna
61 Perombakan Posisi Karyawan Hotel
62 Percaya Diri Untuk Merebut Istri Orang Lain Namanya Tidak Tahu Malu
63 Radit Terlalu Cerdas Untuk Diajak Main Trik
64 Pertemuan Dengan Teman Lama
65 Penyesalan Gio
66 Penyesalan Bu Asya
67 Gosip BurukTentang Radit
68 Karena Mereka Ingin Bermain Dengan Kita, Maka Kita Tidak Boleh Membuatnya Kecewa
69 Teguran Untuk Perusahaan Panji
70 Raditya Reifansyah Tidak Pernah Memberikan Maaf Pada Siapapun
71 Kebodohanmu Yang Membuatmu Kehilangan Segalanya
72 Pembalasan Andra Pada Audy
73 Bagaimana Kalau Aku Punya Adik?
74 Kekhawatiran Lathan
75 Masa Depanku Bersama Denganmu
76 Saya Tidak Berdansa Dengan Orang Lain Kecuali Suami Saya
77 Mereka Harus Membayar Mahal Atas Apa Yang Telah Mereka Lakukan
78 Binatang Pun Bisa Merasa Sakit Hati Saat Diperlakukan Tidak Adil
79 Curahan Hati Andra
80 Penderitaan Asya Dan Anak-anaknya
81 Salah Satu Raja Es
82 Kepanikan Radit
83 Andra Hamil
84 Wawancara Pelayan Pribadi Andra
85 Tampan Diluar, Tapi Menyeramkan Didalam
86 Terbongkarnya Kemampuan Lathan
87 Percakapan Radit Dan Lathan
88 Kecurigaan Radit Pada Lidia
89 Rencana Surya Untuk Mendekati Andra
90 Makan Siang Bersama
91 Tujuan Surya
92 Upaya Lidia Menggoda Radit
93 Kebanggaan Radit
94 Janji Radit Untuk Lathan
95 Jebakan Untuk Lidia
96 Pertemuan Dengan Surya
97 Terlukanya Lathan
98 Anak Kecil Hanya Boleh Bermain
99 Kecurigaan Lathan
100 Pembalasan Radit Pada Surya
101 Mengungkapkan Rahasia Besar
102 Kebenaran Identitas Lathan
103 Pertemuan Lathan Dan Vio
104 Kebersamaan Andra, Radit dan Lathan
105 Jalan-Jalan Andra Dan Vio
106 Jika Kekuasaan Tidak Bisa Digunakan, Untuk Apa Dimiliki?
107 Gosip Buruk
108 Sedikit Kemajuan Vio
109 Ingatan Vio Yang Berantakan
110 Pemeriksaan Vio
111 Kecelakaan Radit Dan Lathan
112 Kesembuhan Vio Yang Mendadak
113 Pangeran Tidur
114 Kepulangan Radit Dan Lathan
115 Telepon Dari Yudha
116 Kunjungan Andra Ke Sekolah Lathan
117 Perdebatan Andra Dan Bu Jane
118 Klarifikasi Andra
119 Hukuman Untuk Biang Gosip
120 Sedikit Hukuman Dari Lathan
121 Inilah Alasan Tidak Ada Yang Berani Berurusan Dengan Keluarga Kusuma
122 Membeli Perlengkapan Bayi
123 Andra DIlarikan Kerumah Sakit
124 Lahirnya Ardhan Prayugi Nugraha
125 Hari Pertama Sekolah
126 Fandy Bagaskara
127 Liliana Syavania Nugraha
128 Kehangatan Keluarga Radit
129 Lathan Ingin Mengemudi Sendiri
130 Zara, Siswi Pindahan
131 Keributan Disekolah Ardhan
132 Ketakutan Kepala Sekolah
133 Tekad Ardhan
134 Terbongkarnya Kebohongan Lathan Dan Ardhan
135 Percakapan Radit Dengan Ardhan Dan Lathan
136 Keributan Orang Tua Bobi
137 Aku Suka Melihat Orang Jahat Menderita
138 Kakak Adik Yang Sinting
139 Keributan Di Mall
140 Orang Kaya Nanggung Lebih Sombong Dari Orang Yang Benar-benar Kaya
141 Anehnya Sikap Lathan
142 Kehancuran Mutlak Keluarga Bobi
143 Kagaduhan Dikantin Sekolah Lathan
144 Paparazi Seperti Burung Bangkai
145 Keraguan Polisi Pada Radit
146 Kedatangan Ardhan Dan Lathan Dihotel Radit
147 IQ Diatas Rata-rata Meskipun EQ Dibawah Rata-rata
148 Sedikit Petunjuk
149 Rasa Penasaran Zara
150 Perhatian Zara Pada Lathan
151 Memulai Rencana
152 Kerjasama Lathan Dan Ardhan
153 Terbongkarnya Kebusukan Sofia
154 Penangkapan Sofia
155 Kunjungan Andra Menemui Sofia
156 Bermain Ditaman
157 Kemampuan Keluarga Kusuma Tidak Bisa Diragukan
158 Tujuan Radit Membantu Polisi
159 Permainan Tidak Menyenangkan
160 Sedikit Luka Masa Lalu Zara
161 Mimpi Buruk Zara
162 Zara Dan Lathan Dalam Bahaya
163 Jangan Biarkan Tikus Got Merajalela
164 Penyelamatan Lathan
165 Lathan Menemani Zara Dirumah Sakit
166 Cerita Masa Lalu Zara
167 Pertemuan Radit Dan Tofan
168 Hadiah Untuk Kepala Polisi
169 Kepanikan Samuel Dan Rekan-rekannya
170 Radit Bertingkah Seperti Algojo
171 Akhir Dari Samuel, Dion, Jhon Dan Tedy
172 Liburan Lathan, Zara Dan Fandy
173 Menginap Dihotel
174 Zara Diminta Pulang
175 Curahan Hati Zara Pada Pak Zein
176 Terselesaikannya Kesalah Pahaman Zara Dan Pak Zein
177 Pelukan Sang Ibu Untuk Zara
178 Gadisku Hanya Kamu
179 Rancana Pesta
180 Kedatangan Keluarga Diaz Dan Cheva
181 Cheva Ingin Punya Bayi?
182 Pesta Keluarga Radit
183 Perkenalan Zara Dengan Keluarga Kusuma
184 Akhir Bahagia Radit Dan Keluarganya (TAMAT)
185 Pengumuman
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Pertemuan Pertama Dengan Lathan
2
Saat Pertama Andra Masuk Keluarga Brama
3
Senyum Ceria Lathan Dan Andra
4
Sikap Lathan Yang Berbeda
5
Kesulitan Andra Jadi Keuntungan Radit
6
Menikahlah Denganku Dan Jadilah Ibu Dari Lathan
7
Kebimbangan Diandra
8
Jangan Terlalu Baik., Itu Tidak Cocok Dengan Keluarga Kita
9
Kedatangan Cheva Di Acara Radit
10
Aku Tidak Akan Membiarkan Dia Memberikan Apapun Lagi Pada Ibu
11
Rupanya Begini Hubungan Saudara Sebenarnya
12
Kakak Cantikmu Ini Juga Akan Jadi Istri Papi
13
Kita Punya Diandra Sebagai ATM Berjalan Kita
14
Persiapan Diandra Sebelum Ikut Dengan Radit
15
Kamu Dituntut Untuk Cerdas Dan Kuat Jika Menjadi Istriku
16
Misi Menaklukkan Hati Kak Radit Dimulai Sekarang!
17
Pagi Yang Indah Dirumah Radit
18
Aku Tidak Pernah Ingkar Janji
19
Kunjungan Radit Kerumah Utama Kusuma
20
Langit Bisa Saja Runtuh Jika Radit Dan Cheva Tidak Berdebat Saat Bertemu
21
Semua Karakter Yang Berbeda Ada Dikeluarga Kusuma
22
Pernikahan Radit Dan Diandra
23
Apa Mereka Akan Meremehkan Dan Memandang Rendah Aku Yang Hanya Karyawan Hotel?
24
Malam Pertama Radit Dan Andra
25
Tingkah Konyol Andra
26
Kebingungan Radit
27
Ketidak pekaan Radit
28
Perbincangan Radit Dan Andra Dipagi Hari
29
Tingkat Percaya Diri Sari Yang Berlebihan
30
Pengakuan Lathan Pada Andra
31
Pemecatan Sari
32
Undangan Pesta
33
Pembelaan Radit Terhadap Andra
34
Memilih Gaun Untuk Andra
35
Kak Radit Sama Saja Dengan Kak Cheva
36
Jatuhnya Perusahaan Keluarga Starla
37
Kecemburuan Radit
38
Pesta Danu
39
Kalian Akan Dapat Bayaran Yang Setimpal
40
Penyatuan Cinta Andra Dan Radit
41
Rencana Kunjungan Kerumah Leo
42
Kunjungan Radit Kerumah Leo
43
Cerita Masa Lalu
44
Percakapan Andra Dan Radit
45
Rencana Kedua Istri Danu
46
Hari Pertama Andra Keperusahaan Satya
47
Keinginan Radit Untuk Andra
48
Kebahagiaan Keluarga Kecil Radit
49
Aku Akan Membuat Siapapun Membayar Atas Apa Yang Telah Mereka Lakukan
50
King Of Devil Tiba-tiba Jadi King Of Angel
51
Jebakan Luna Untuk Andra
52
Senjata Makan Tuan
53
Keanehan Luna
54
Ungkapan Cinta Gio
55
Tangganpan Andra Pada Gio
56
Usaha Gio Kembali Mendekati Andra
57
Kesedihan Leo
58
Pendekatan Andra Dan Vio
59
Munculnya Radit Diperusahaan Andra
60
Ancaman Radit Pada Luna
61
Perombakan Posisi Karyawan Hotel
62
Percaya Diri Untuk Merebut Istri Orang Lain Namanya Tidak Tahu Malu
63
Radit Terlalu Cerdas Untuk Diajak Main Trik
64
Pertemuan Dengan Teman Lama
65
Penyesalan Gio
66
Penyesalan Bu Asya
67
Gosip BurukTentang Radit
68
Karena Mereka Ingin Bermain Dengan Kita, Maka Kita Tidak Boleh Membuatnya Kecewa
69
Teguran Untuk Perusahaan Panji
70
Raditya Reifansyah Tidak Pernah Memberikan Maaf Pada Siapapun
71
Kebodohanmu Yang Membuatmu Kehilangan Segalanya
72
Pembalasan Andra Pada Audy
73
Bagaimana Kalau Aku Punya Adik?
74
Kekhawatiran Lathan
75
Masa Depanku Bersama Denganmu
76
Saya Tidak Berdansa Dengan Orang Lain Kecuali Suami Saya
77
Mereka Harus Membayar Mahal Atas Apa Yang Telah Mereka Lakukan
78
Binatang Pun Bisa Merasa Sakit Hati Saat Diperlakukan Tidak Adil
79
Curahan Hati Andra
80
Penderitaan Asya Dan Anak-anaknya
81
Salah Satu Raja Es
82
Kepanikan Radit
83
Andra Hamil
84
Wawancara Pelayan Pribadi Andra
85
Tampan Diluar, Tapi Menyeramkan Didalam
86
Terbongkarnya Kemampuan Lathan
87
Percakapan Radit Dan Lathan
88
Kecurigaan Radit Pada Lidia
89
Rencana Surya Untuk Mendekati Andra
90
Makan Siang Bersama
91
Tujuan Surya
92
Upaya Lidia Menggoda Radit
93
Kebanggaan Radit
94
Janji Radit Untuk Lathan
95
Jebakan Untuk Lidia
96
Pertemuan Dengan Surya
97
Terlukanya Lathan
98
Anak Kecil Hanya Boleh Bermain
99
Kecurigaan Lathan
100
Pembalasan Radit Pada Surya
101
Mengungkapkan Rahasia Besar
102
Kebenaran Identitas Lathan
103
Pertemuan Lathan Dan Vio
104
Kebersamaan Andra, Radit dan Lathan
105
Jalan-Jalan Andra Dan Vio
106
Jika Kekuasaan Tidak Bisa Digunakan, Untuk Apa Dimiliki?
107
Gosip Buruk
108
Sedikit Kemajuan Vio
109
Ingatan Vio Yang Berantakan
110
Pemeriksaan Vio
111
Kecelakaan Radit Dan Lathan
112
Kesembuhan Vio Yang Mendadak
113
Pangeran Tidur
114
Kepulangan Radit Dan Lathan
115
Telepon Dari Yudha
116
Kunjungan Andra Ke Sekolah Lathan
117
Perdebatan Andra Dan Bu Jane
118
Klarifikasi Andra
119
Hukuman Untuk Biang Gosip
120
Sedikit Hukuman Dari Lathan
121
Inilah Alasan Tidak Ada Yang Berani Berurusan Dengan Keluarga Kusuma
122
Membeli Perlengkapan Bayi
123
Andra DIlarikan Kerumah Sakit
124
Lahirnya Ardhan Prayugi Nugraha
125
Hari Pertama Sekolah
126
Fandy Bagaskara
127
Liliana Syavania Nugraha
128
Kehangatan Keluarga Radit
129
Lathan Ingin Mengemudi Sendiri
130
Zara, Siswi Pindahan
131
Keributan Disekolah Ardhan
132
Ketakutan Kepala Sekolah
133
Tekad Ardhan
134
Terbongkarnya Kebohongan Lathan Dan Ardhan
135
Percakapan Radit Dengan Ardhan Dan Lathan
136
Keributan Orang Tua Bobi
137
Aku Suka Melihat Orang Jahat Menderita
138
Kakak Adik Yang Sinting
139
Keributan Di Mall
140
Orang Kaya Nanggung Lebih Sombong Dari Orang Yang Benar-benar Kaya
141
Anehnya Sikap Lathan
142
Kehancuran Mutlak Keluarga Bobi
143
Kagaduhan Dikantin Sekolah Lathan
144
Paparazi Seperti Burung Bangkai
145
Keraguan Polisi Pada Radit
146
Kedatangan Ardhan Dan Lathan Dihotel Radit
147
IQ Diatas Rata-rata Meskipun EQ Dibawah Rata-rata
148
Sedikit Petunjuk
149
Rasa Penasaran Zara
150
Perhatian Zara Pada Lathan
151
Memulai Rencana
152
Kerjasama Lathan Dan Ardhan
153
Terbongkarnya Kebusukan Sofia
154
Penangkapan Sofia
155
Kunjungan Andra Menemui Sofia
156
Bermain Ditaman
157
Kemampuan Keluarga Kusuma Tidak Bisa Diragukan
158
Tujuan Radit Membantu Polisi
159
Permainan Tidak Menyenangkan
160
Sedikit Luka Masa Lalu Zara
161
Mimpi Buruk Zara
162
Zara Dan Lathan Dalam Bahaya
163
Jangan Biarkan Tikus Got Merajalela
164
Penyelamatan Lathan
165
Lathan Menemani Zara Dirumah Sakit
166
Cerita Masa Lalu Zara
167
Pertemuan Radit Dan Tofan
168
Hadiah Untuk Kepala Polisi
169
Kepanikan Samuel Dan Rekan-rekannya
170
Radit Bertingkah Seperti Algojo
171
Akhir Dari Samuel, Dion, Jhon Dan Tedy
172
Liburan Lathan, Zara Dan Fandy
173
Menginap Dihotel
174
Zara Diminta Pulang
175
Curahan Hati Zara Pada Pak Zein
176
Terselesaikannya Kesalah Pahaman Zara Dan Pak Zein
177
Pelukan Sang Ibu Untuk Zara
178
Gadisku Hanya Kamu
179
Rancana Pesta
180
Kedatangan Keluarga Diaz Dan Cheva
181
Cheva Ingin Punya Bayi?
182
Pesta Keluarga Radit
183
Perkenalan Zara Dengan Keluarga Kusuma
184
Akhir Bahagia Radit Dan Keluarganya (TAMAT)
185
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!