ch 07

"Bang, jadi ceritanya kemarin kita kedatangan tamu. Minta ditemani untuk mendaki beberapa gunung, dilakukan setiap weekend." Ketua umum Mapala yang bernama Aryo membuka pembicaraan padaku, karena aku datang terlambat.

"Gunung apa aja?"

"Lawu, Merapi, Merbabu, Sindoro sama Sumbing, Bang."

"Banyak amat, siapa Korlapnya?"

"Koordinator lapangannya sementara Faizal, wakil Miko."

"Rencana pendakian?"

"Karena ini setiap weekend team yang akan turun di lapangan bisa bergantian Bang, hanya korlap yang akan menemani sampai akhir pendakian."

"Perlengkapan?"

"Dari kita. Mereka sepertinya belum pernah mendaki Bang, itu yang bikin kita sedikit ngeri. Apalagi ada perempuannya."

"Berapa orang?"

"Cuma 2 sih, pasutri mungkin Bang. Ingin bulan madu di gunung," jawabnya terkekeh.

Aku juga ikut tertawa jadinya, "mending uang yang buat bayar kalian dipakai bulan madu di hotel, ya kan?"

"Betul banget tuh Bang, trus ngomong-ngomong Abang bersedia nemani pendakian gunung mana ini?" tanyanya cengengesan.

"Jadi niat ngundang karena aku dapat bagian? Ayolah, yang muda banyak."

"Temani pendakian pertama aja deh Bang, biar kita semua tau untuk selanjutnya aman apa nggak. Abang kan biasanya peka sama tabiat orang. Jujur aja tamu kita agak mencurigakan."

"Hah? Apanya yang mencurigakan?" tanyaku penasaran.

"Yang cewek cantik banget, tapi misterius, Bang. Trus cowoknya lebih kayak bodyguardnya daripada pacar atau suaminya."

"Oh ya? Trus mereka yang tentukan mana dulu yang mau di daki apa terserah kita?"

"Weekend ini mereka minta ke Lawu."

"Jalur?"

"Cemoro Sewu, Bang."

"Ok, aku ambil yang Lawu ini. Berangkat jam berapa? Transportasi? Logistik?"

"Beres semua Bang, mereka bawa kendaraan sendiri. Nanti Bang Al, Miko sama Seto naik mobil Faizal. Jumat jam 1 siang. Logistik siap. Perlengkapan siap. Clear ya Bang?"

"Ok… oh ya gimana kondisi fisik mereka? Ada penyakit bawaan atau alergi atau apapun? Aku nggak mau ambil resiko."

"Sudah Bang, sehat dan tidak ada penyakit. Untuk masalah obat ringan mereka bawa sendiri kok Bang."

"Mereka sudah bayar?"

"Sudah Bang, 50%."

"Standar perlengkapan pribadi mereka sudah kamu infokan? Jangan sampai mereka salah kostum, nanti yang cewek pakai high heels pula kan repot," kataku bercanda.

"Beres kalau masalah itu, Bang. Yang sedikit bikin khawatir, ini team apa bisa tahan liat itu perempuan," sahutnya tertawa ala setan.

"Paling Miko yang ambil bagian, nggak akan membuang sedikit aja kesempatan…" ledekku kemudian.

"Saya mah kalah pamor sama Abang, sebelum tuh cewek melirik saya pasti sudah jatuh ke pangkuan Abang duluan," jawab Miko tertawa masam.

"Serius nggak minat Mik? Jangan sampai nanti ada perang diam-diam antar teman." Aku melirik Faisal dan Seto sembari tertawa.

"Nggak kuat persaingannya Bang, Miko daftar jadi adik Abang aja deh. Sama si itu Bang yang lagi jalan ke sini," sembur Miko yang segera kabur menghilang entah kemana.

Aku menoleh ke arah yang dimaksud Miko dan melihat Tiara sedang menungguku tidak jauh dari basecamp.

"Cabut duluan ya!" Pamitku pada teman-teman.

"Salam napa Bang buat adiknya," teriak Aryo sembari bersiul keras.

Aku tak mendengarkan teriakan-teriakan usil dari mereka. Menghampiri Tiara dan berjalan menuju parkiran. Tiara satu kampus denganku, satu fakultas juga cuma beda jurusan.

***

Kakung membawaku berjalan-jalan ke tempat yang sangat asing. Setiap langkah membuka kabut tapi juga menutup langkah yang kami tinggalkan dengan kabut. Sehingga aku tidak bisa mengenali dimana aku berada. Aku hanya bisa melihat Kakung yang berjalan di depanku dan memasuki pendopo.

Meja panjang di pendopo ini diisi oleh banyak orang. Aku menghitung di sebelah kiri ada 10 orang dan sebelah kanan juga 10 orang. Sehingga jika ditambah dengan aku jumlahnya jadi 21 orang. Lantas kemana Kakung pergi?

Semua laki-laki yang ada di pendopo ini memakai baju Surjan Jawa, kain jarik motif parang dan blangkon. Tidak ada anak muda di pendopo ini, aku lihat yang termuda mungkin umurnya 40 tahun dan yang tertua aku tidak bisa memastikannya. Satu hal yang membuatku tidak bisa bertahan adalah tekanan kekuatan yang keluar dari masing-masing orang sangatlah besar dan beragam. Itu yang membuat aku jatuh pingsan.

Lamat-lamat aku mendengar suara orang berbicara, aku menyerap semua perkataannya dengan sangat baik.

"Pemuda ini, yang lahir di hari Rabu Kliwon adalah salah satu dari 21 Lanjaran. Mewarisi kekuasaan atas gerbang dua alam dari Ibunya. Dia sendiri adalah pemilik segel Cakra jantung. Dalam lakunya sebagai manusia, dia adalah matahari. Dia akan menjadi pusat kegiatan di sekelilingnya." Untaian kata itu terlalu panjang, entah di sampaikan oleh siapa kepada siapa.

Aku sedang duduk bersila dan terpejam, aku merasakan seseorang menyentuh beberapa titik di tubuhku. Seperti membuka keran air, aliran darah dalam tubuhku begitu cepat dan panas. Ada tekanan besar keluar melewati 7 titik tubuh yang disentuh oleh orang tersebut. Terutama di ubun-ubun kepala.

"Minggu panggone neng dlamakan, Senin panggone neng bentis, Seloso panggone neng pupu, Rebo panggone neng jejagoan…." dan seterusnya. Itu adalah pelajaran tentang gerbang pada tubuh manusia. Aku mulai memahami bahwa gerbang keluar masuk pada tubuh manusia akan lebih mudah di buka sesuai harinya.

Hal ini terjadi sudah 3 malam. Ada pengajaran tentang penguatan indera di malam kedua, dan pengajaran tentang perpindahan energi di malam ketiga. Siapa pengajarnya? Jangan ditanya, karena aku juga tidak tau. Aku hanya mendengar suaranya setiap malam pada saat aku duduk bersila memejamkan mata. Meditasi. Beberapa sentuhan di titik sekitar jantung membuat aku mudah mengatur energi dalam tubuhku selama meditasi berlangsung.

Setiap harinya aku merasa tubuhku jadi lebih ringan, semua indraku jadi sangat tajam. Pagi ini ketika aku menyentuh tombak sepuh Pandowo yang semalam diberikan secara resmi padaku, tidak lagi ada rasa tersengat dan tersiksa. Hanya rasa hangat keluar masuk tubuh seolah energinya menyatu dengan energiku sendiri. Tombak itu seperti perpanjangan tanganku. Mudah sekali menggerakkannya. Aku memiliki Yoninya, jadi tanpa membawa fisiknya dia akan terus bersamaku di alamnya.

"Mom, apa benar Al lahir di hari Rabu?" tanyaku dengan perasaan gelisah yang tidak bisa aku sembunyikan lagi.

"Hemm, apa ada masalah?" Jawab Mom sembari menyediakan sarapan di piring-piring kami.

"Kalau Tiara lahirnya hari apa Mom?"

"Sabtu. Ada apa Al? Kenapa tiba-tiba bertanya tentang hari lahir?" Dad akhirnya buka suara karena penasaran.

"Dino Rebo panggone neng jejagoan, maksudnya kalau hari Rabu itu tempatnya di kema*luan kan Mom?"

"Iya," jawab Mom tersenyum mengamatiku. Beliau langsung paham apa yang membuatku resah.

"Artinya apa itu Mom?"

"Artinya harus bisa mengendalikan aktivitas sek*sual, Al. Kamu lahir di hari yang menurut orang jawa itu 'mistis'. Rabu Kliwon itu hari lahirnya para spiritualis, tapi godaan terbesarnya ya itu, ada pada syah*watnya." Kata Mom bijak dan serius menatapku.

"Artinya hari Rabu hari lahirnya para 'penjahat wanita' ya Mom?" tanya Tiara terkikik sembari melirikku geli.

"Mereka hanya sulit menghindari wanita cantik, Ara." Jawaban Mom yang sedang melihat Dad membuatku berpikir apa Dad juga lahir di hari yang sama denganku?

Aku mendelik pada Tiara, kalau saja tidak sedang di meja makan bersama Mom dan Dad mungkin makianku sudah keluar. Aku melirik Dad yang hanya senyum-senyum saja membalas tatapan Mom.

Hari lahirnya para penjahat wanita kata Ara, apa itu berarti hari lahirnya para playboy (pria yang gemar berganti pasangan wanita)? Sial betul.

***

untuk teman-teman baru yang penasaran dengan orang tua Al, bisa baca kisah manis mereka yang berjudul Santet 40 Hari.

untuk teman-teman lama Al, maaf misterinya baru ada di next chapter. Al belajar silat dulu ciattttt... with love : Al

Terpopuler

Comments

Anggik Fanda

Anggik Fanda

lah sama an donk tor/Grin/

2024-04-27

1

AbiSatya

AbiSatya

lanjuut kak...masih setia sy🤭

2023-06-14

0

Ulil

Ulil

thor klau cowok playboy Rabu klau cewek playgirl apa yaaa,🤔🤔

2023-04-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!