ch 04

"Al… wake up, Boy." Aku mendengar suara Mom di dalam kamarku. Aku membuka mata sedikit dan kembali memeluk bantal guling melanjutkan tidur.

"Al masih ngantuk, Mom." Aku menjawab panggilan Mom dengan keluhan. Aku baru saja tidur setelah subuh. Itu baru dua jam yang lalu.

"Boy… ayo Mom butuh bantuanmu."

"Mom, stop call me like that!. I am not a kids," protesku dengan mata masih terpejam. Apa seorang Ibu memang selalu menganggap anaknya seperti anak kecil? Itu panggilan Mom untukku ketika aku masih duduk di taman kanak-kanak.

"Mom mau ambil beberapa barang di gudang, nanti Al bantu angkat ya?"

"Hemm ya…." Aku menjawab malas, ingin melanjutkan tidur. Mataku benar-benar berat dan sulit diajak kompromi.

"Kita juga mau jalan-jalan ke Imogiri hari ini. Dad sudah bilang sama Al kan kemarin?"

"Iya sudah…."

"Jadi kamu masih ingin melanjutkan tidur?" tanya Mom pasrah karena sulit membuatku bangun.

Aku membuka mata, aku tidak pernah tega jika Mom sudah bicara seperti itu. Menguap dan menggosok kedua mata lalu duduk di tepi ranjang melihat Mom yang memperhatikanku dengan teliti.

"Al mimpi Ka…," ucapanku terpotong oleh Mom. Mungkin sudah bisa menebak apa yang akan aku ceritakan.

"Kakung kan? makanya bangun, kita akan membongkar gudang pagi ini. Nanti kita bisa bahas mimpimu di sana…," ujar Mom meninggalkan kamarku.

Aku melihat Mom masuk gudang yang juga ada di lantai 2, sepertinya Dad sudah ada di sana juga. Aku hanya mencuci muka dan siap bergabung, turun ke dapur sebentar untuk membuat kopi susu dan mengambil satu potong kue lapis Surabaya.

"Al turunkan peti itu!" Perintah Dad menunjuk peti kayu warna krem yang diletakkan di atas lemari yang sudah tidak terpakai. Aku mengambil kursi dan memberikan peti itu pada Dad.

Mom masih sibuk membuka album foto yang sudah pudar, wajahnya terlihat sedih. Mungkin ada beberapa foto Kakung dan Uti di sana yang membuat Mom terkenang dengan mereka. Aku menyentuh bahunya karena Mom mengabaikan panggilanku.

"Mom…."

Matanya berkaca-kaca ketika melihatku. Menunggu beberapa saat dulu hingga Mom akhirnya tersenyum dan kembali seperti biasa, menyembunyikan semua rasa di hatinya dariku. Mungkin hanya Dad yang tau apa yang selalu Mom rasakan, aku anaknya kadang masih tidak bisa memahaminya dengan baik.

Mom memberikan aku kunci untuk membuka peti yang aku turunkan tadi. Setelah gemboknya terbuka aku kembali menyerahkannya pada Mom, sedikit mundur untuk memberikan Mom tempat agar lebih leluasa mengambil barang yang diinginkannya dari dalam peti tersebut. Entah kenapa bersentuhan dengan peti itu membuat dadaku bergetar, bahkan getarannya lebih kuat dibandingkan ketika aku sedang mencium seorang gadis.

Aku terkejut, sama sekali tidak menyangka bahwa isi dari peti itu adalah benda-benda kuno dan antik. Batu akik atau batu mustika? Banyak dan penuh warna. Ada benda seperti payung bersarung kain putih lusuh. Keris dari yang kecil hingga yang besar ada, bahkan ada satu keris besar yang warangkanya sangat mewah. Rupanya aura yang keluar dari benda-benda ini yang membuatku merasa ada hawa berbeda.

"Mom, ini bagus sekali…" aku mengambil keris itu dan mengeluarkan dari warangkanya. Aku langsung terhenyak pucat karena sesuatu menyengatku, mengalir langsung ke dalam tubuhku. Aku menutupnya cepat dan memberikannya pada Mom yang justru melihatku dengan senyum yang tidak biasa.

Rasa penasaranku tidak berhenti di keris itu, aku mengambil keris dengan cabang 3 sepanjang satu meter itu dan dengan bergaya memegangnya seperti seorang pendekar. Tapi aku tidak kuat lebih lama lagi karena gagangnya makin panas dan menjalar ke tanganku. "Mom, help!" Teriakku pada akhirnya.

Mom mengambil Trisula itu dan memegangnya dengan santai. Mengelus kepala naga yang sedang berhadapan, dan menelusurkan jarinya sampai ke ujung. Seperti sedang mengenang sesuatu dengan benda itu. Tidak seperti tadi, kali ini Mom melihatku dengan serius dan tatapannya ganjil.

"Bisa jelaskan semua ini apa Mom?" Tanyaku hati-hati, Mom sungguh tidak seperti biasanya.

"Pusaka ini semua milik Kakung, yang kamu pegang barusan itu jenis Trisula." Jawaban Mom cukup singkat. Tidak memberikan penjelasan yang aku inginkan.

"Al mimpi Kakung menunjukkan ini dan ini, Mom." Aku mengambil dua pusaka yang aku lihat dalam mimpiku. "Ini keris Kebo Dengen dan ini Tombak Sepuh Pandowo. Iya kan Mom?"

"Hemm ya… kamu bahkan sudah tau namanya," kata Mom menghembuskan nafas berat. Aku tau Beliau sedang memikirkan sesuatu.

"Boleh Al melihatnya Mom?" Tanpa menunggu persetujuan Mom aku meneliti, menyamakan apa yang aku lihat sekarang dengan mimpiku. Semua tampak persis, tidak ada bedanya. Ketika aku menyentuh ujung tombak aku sedikit terpekik dan berjingkat merasakan aliran energi yang tidak bisa aku bendung masuk ke dalam tubuhku. Membuat kepalaku pusing dan jantungku berolahraga secara tiba-tiba. Energi yang sama yang membuatku langsung bangun dari tidurku dini hari tadi, hanya saja ini lebih besar dan nyata.

"Kamu harus mulai belajar dan latihan Al, kamu mudah sekali menyerap energi pusaka bertuah. Kita akan membahas ini lebih lanjut nanti." Mom kembali merapikan pusaka-pusaka itu ke dalam peti, memisahkan 4 pusaka yang menarik perhatianku tadi dan menyimpannya ke dalam lemari gudang. Mom memintaku mengunci petinya dan membawanya turun.

"Mau kita kemanakan barang-barang ini Mom?" Tanyaku sembari mengatur nafas karena rasa deg-degan yang belum hilang.

"Mau Mom berikan kepada teman Mom, dia kolektor barang antik."

"Mom, Al minta batu yang warna merah tadi boleh? Kayaknya bagus dipakai buat gelang ini." Aku menunjukkan gelang yang aku beli di Malioboro kemarin. "Please…."

"Kamu nggak membutuhkan mustika merah delima, Al!"

Apa aku nggak salah dengar Mom menyebutkan itu barang? Diberikan pada temannya? Aku bisa menjualnya dan menjadikannya uang. "Mom, kita bisa menjualnya kan?"

"Al, jangan ganggu keputusan Mom. Itu barang-barang bukan hanya kuno dan antik. Itu barang mistik, Boy!" Sahut Dad yang kini ikut memanggil aku Boy, menunjukkan kalau aku belum cukup besar untuk mengerti apa yang sedang mereka lakukan.

"Tapi kenapa Kakung bisa punya pusaka sebanyak ini Mom? Apa Kakung dulu paranormal?"

"Nanti Mom ceritakan semua, sekarang bantu Mom membawa ini turun. Om Aji akan membawanya ke rumah teman Mom siang ini!" Mom menepuk bahuku dan bersiap turun.

"Setelah itu mandi Al, kita akan berangkat setelah sarapan!" Sambung Dad yang menyusul Mom menuruni tangga.

Aku menghembus nafas keras dan mengumpulkan tenaga untuk membawa turun peti yang isinya batu dan besi ini. Melewati ruang keluarga, hanya ada Om Aji sendirian menonton televisi.

"Tolong masukkan sekalian ke mobil Om ya Al petinya!" Om Aji memberi komando ketika aku sudah mulai menjauh.

"Iya Om," jawabku setengah berteriak.

Aku menghampiri Om Aji setelah meletakkan peti itu di mobil dan iseng bertanya, "sudah berapa lama peti itu di gudang Om?"

"Sejak kamu masih berupa air," jawab Om sembari tertawa keras. Beliau tau aku sangat penasaran, jadi sebuah kesenangan untuknya mempermainkanku.

"Kenapa nggak menjualnya saja Om? Al lihat itu benda berharga. Walaupun Al nggak tau harganya tapi itu pasti mahal jika dijual kepada para kolektor benda kuno, atau dijual pada dukun misalnya," ujarku cengengesan.

"Om tidak bisa menjualnya, Al. Semua benda-benda itu milik Ibumu!"

"Hah? Tapi Mom bilang itu semua milik Kakung, Om serius…!?"

Om Aji hanya mengedikkan bahu dan tersenyum penuh arti. Masak iya sih Mom punya koleksi benda-benda mistis seperti itu di sini?

Yang benar saja.

***

Terpopuler

Comments

Ulil

Ulil

seru,, vote meluncur

2023-04-27

1

By

By

dikira mudah nyari pusaka, eh mau di jual seenaknya

2023-03-02

1

🍓🍓🍓

🍓🍓🍓

beberapa minggu lalu aq minta bantuan sesepuh dapet tombak di pekarangan tetangga thor krn mengganggu terus menerus akhirnya di ambil setelah di bakar sama lirang dan kembang telon meledak keluar batu mustika warna merah

2023-01-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!