ch 05

Mom meminta perjalanan menuju Kotagede, mengunjungi Masjid Besar Mataram dulu sebelum ke tempat lain. Buat Mom yang notabene orang Yogya kunjungan ini hal yang biasa dan sering dilakukan, tapi mengajakku dan Tiara membuat aku jadi bertanya-tanya. Masjid agung tertua di Yogyakarta ini dibangun oleh Ki Ageng Pemanahan pada akhir abad 16, mulanya hanya berbentuk surau. Baru setelah Panembahan Senopati bertahta, dibangun dan diresmikan sebagai masjid.

"Pergilah ke makam Panembahan Senopati, Al!" Perintah Mom.

"Mom sama Tiara nggak ikut?"

"Ini urusan laki-laki, Boy. Ayo, kita kesana sekarang!" Ajak Dad yang mendahuluiku berjalan ke selatan masjid menuju area pesarean.

Kami menyewa pakaian adat agar bisa masuk ke area makam. Baju Surjan, blangkon dan kain jarik adalah pakaian yang aku dan Dad gunakan sekarang. Seorang abdi dalem mengantarkan ke area makam dan menjelaskan siapa saja keluarga kerajaan Mataram yang ada di sini.

Sesuai perintah Mom, kami langsung menuju ke makam Panembahan Senopati yang merupakan Raja Mataram Islam pertama dan berdoa. Aku merasakan ada lindu kecil ketika Dad menutup tahlilnya.

Kami kembali menjumpai Mom dan Tiara. Perjalanan dilanjutkan ke arah Parangtritis ke makam Syekh Maulana Maghribi. Mom bilang tempat ini hanya petilasannya, karena jasad Beliau kabarnya dimakamkan di Gresik.

Setelah memasuki gapura yang berbentuk seperti Candi Bentar kami bersiap untuk menaiki undakan yang kelihatan tidak berujung. Untungnya jalan tidak licin, cukup lebar dan pegangan untuk tangan masih berfungsi dengan baik. Hanya saja tingkat kemiringan yang sedikit ekstrim membuatku kepikiran dengan Mom. Beliau pasti akan merasa lelah nanti.

Dengan nafas memburu karena lelah menyusuri undakan akhirnya kami sampai pada gapura yang bertuliskan 'Sucikan Hati dan Niat'. Kami tiba di halaman makam yang berada di puncak perbukitan yang cukup luas, sebuah cungkup tertutup tembok keliling dengan pintu kayu ada di sana.

Pintunya terkunci dan juru kuncinya sedang tidak ada di tempat. Kami tidak bisa menunggu sehingga hanya berdoa di serambi makam. Setelah itu sholat dhuhur di mushola dan langsung turun karena kami akan melanjutkan ke Imogiri. Kepalaku berputar pusing dan tengkukku terasa sangat berat, sehingga Dad mengambil alih kemudi untuk perjalanan berikutnya.

"Stay strong for your self, Al!" kata Mom lirih sembari memijat telapak tanganku. Sejujurnya aku tidak mengerti apa yang Mom maksud, tapi kepalaku sedang tidak ingin ketambahan beban pikiran. Jadi aku hanya mengangguk dan memejamkan mata.

"Kita istirahat makan, Sayang? Sepertinya Al butuh minum yang segar-segar biar nggak pusing," canda Dad setelah aku mulai membaik.

"Kakak butuh pemandangan yang segar Dad," ledek Tiara. "Seperti Wulan misalnya…." Sambungnya tertawa senang.

"Ehm... siapa lagi itu?" Dad makin menjadi.

"Dad, please…!" Ucapku kesal, aku sedang tidak ingin bercanda.

"Itu ada tempat makan di depan, berhenti di saja aja Dad!" Akhirnya Mom ambil keputusan.

Aku langsung pergi ke kamar kecil dan membasuh wajah begitu sampai rumah makan. Mom sudah memesankan makanan dan minuman untuk kami, yang tidak lama langsung diantar oleh pelayan.

"Are you okay, Boy?" tanya Mom menyodorkan minum padaku.

"Iya Mom, Al cuma pusing. Malas makan."

"Makanlah sedikit!, nanti jalannya naik tangga lagi ke atas bukit jadi kamu butuh tenaga," paksa Mom. Mengambilkan makanan untukku.

"Ada apa di Imogiri Mom?" tanyaku penasaran.

"Itu tempat peristirahatan terakhir raja-raja Mataram dan keluarganya. Kamu tau apa artinya Imogiri?" Mom balik bertanya padaku.

"Nggak…."

"Artinya gunung yang diselimuti kabut."

"Trus kita mau ngapain ke sana Mom?"

"Belajar sejarah, iyakan Mom?" Tiara dengan sok taunya menjawab pertanyaanku. Mom hanya mengangguk mengiyakan.

"Kenapa makamnya di atas bukit?"

"Karena dianggap tempat yang sakral. Konon Sultan Agung sendiri yang menemukan area untuk pesarean tersebut setelah pergi haji ke Mekkah," jawab Mom.

"Mom pernah ke sana?"

"Beberapa kali sewaktu Kakungmu masih hidup, ini kali pertama kesana lagi tanpa Beliau." Aku mulai mengerti, sepertinya wisata religi kali ini karena Mom sedang ingin mengenang kebersamaan antara anak dan Bapak dulu.

Anak tangga yang jumlahnya ratusan itu menyambut kami, ini sungguh olahraga siang yang akan menguras energi. Seperti tadi Mom dan Tiara tidak ikut masuk area pesarean dan memilih menunggu di masjid. Jadi hanya aku dan Dad yang berdoa di atas.

Kami bertemu kembali dengan Mom dan Tiara di masjid Ngarso Dalem. Masjid yang biasanya dipakai untuk mensalatkan jenazah para raja sebelum disemayamkan di atas bukit ini cukup megah. Kami beristirahat di sana hingga waktu salat ashar. Setelah itu Mom mengajak untuk langsung pulang.

Tubuhku rasanya sakit semua, sesuatu terjadi tapi aku tidak mengerti itu apa. Sebelumnya tidak pernah begini, apa mungkin aku sedang tidak sehat? Tapi tadi berangkat aku merasa bugar dan baik-baik saja, sekarang pulangnya aku bahkan hanya memejamkan mata di samping Mom di kursi penumpang.

Sesampainya di rumah Om Aji aku sudah tidak tahan untuk muntah. Kepalaku sangat berat seperti baru dipukul dengan benda keras. Aku langsung masuk kamar dan tidur hingga menjelang magrib. Tidur yang sangat nyenyak, seperti tidur di istana yang megah dengan aroma terapi yang menenangkan jiwa. Dan aku bangun dengan bugar seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Aku turun mencari Mom untuk mengabarkan kondisiku. Ternyata Mom sudah bersiap mau ke mushola. Sehingga aku bergegas mandi dan mengikuti Mom dan Dad.

Setelahnya aku baru ada waktu untuk bertanya, "Mom, kenapa Al tiba-tiba merasa sakit dan sekarang sehat lagi?"

"Tubuhmu sedang beradaptasi," jawab Mom singkat.

"Terhadap apa Mom?"

"Energi."

"Energi apa Mom? Jangan bikin Al makin bingung. Mom tidak menjelaskan apapun," kejarku pada jawaban-jawaban singkat Mom yang membuatku frustrasi.

"Kamu akan tau dengan sendirinya. Ini sama saja ketika kamu pertama kali melihat bayangan hitam di tangga, kamu mengerti dengan sendirinya itu apa, bagaimana menyikapinya dan bagaimana kamu bersesuaian dengan hal seperti itu."

"Tapi ini berbeda Mom! Apa ini ada kaitannya dengan kunjungan kita ke beberapa tempat hari ini, Mom?"

"Hemm ya, Mom hanya diminta seperti itu. Mom hanya mengantarkan kamu." Mom sangat berhati-hati dengan jawabannya.

"Siapa yang minta Mom melakukan itu? Kakung?"

Mom melihatku intens dan tersenyum tenang. Kenapa Mom jadi penuh misteri begini?

"Sebaiknya kamu bersiap, kita akan pulang ke Surabaya setelah isya."

Aku tidak bisa memaksa Mom untuk memberikan penjelasan yang aku inginkan, bagaimanapun Mom menjelaskan aku yakin tidak akan memuaskan rasa ingin tauku. Aku putuskan akan mencarinya sendiri.

"Jadi apa yang harus Al lakukan Mom?"

"Menyesuaikan diri Al." Mom tersenyum lembut dan penuh makna.

"Menyesuaikan diri dengan apa?"

"Dengan segala sesuatu yang akan terjadi padamu, perjalananmu sudah dimulai Nak!" Mom menarik nafas dan menghembuskannya berat, pergi ke kamar untuk bersiap. Meninggalkanku sendiri dengan banyak pertanyaan yang belum ada jawabannya.

Baiklah, ini waktunya bersiap pulang ke Surabaya. Besok aku ada bimbingan revisi tugas akhir di kampus. Aku harus mengejar periode wisuda semester ini, dan itu hanya tinggal 3 bulan lagi.

Aku mampir ke dapur karena mendengar Tiada ada di sana bersama Nabila. Mungkin sedang menyiapkan makan malam.

"Ra… kopi satu ya!"

"Njih Pangeran," jawabnya nggak ikhlas.

"Antar ke kamar kakak ya!" Perintahku iseng.

"Ya ampun jangan keterusan kak kalau ngerjain orang!"

"Kakak kan abis gini jadi supir sampai Surabaya, boleh dong kopinya dibikin yang enak biar nanti nggak ngantuk di jalan!" Tukasku seenaknya sembari pergi menaiki tangga.

***

Terpopuler

Comments

AbiSatya

AbiSatya

org yg mau dpt ilmu kenapa sukanya jalan2 ya🤔lanjut kak😁

2023-06-14

0

Sri Bayoe

Sri Bayoe

baca yg kedua ini

2023-01-30

0

Rafa Retha

Rafa Retha

last but not least.... pak ReTe

2022-11-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!