"Daddy!" seru Lingga menghampiri Rangga
Lelaki itu hanya menyunggingkan senyumnya menatap lekat pemuda yang berlari menghampirinya.
"Ah, aku tidak percaya bisa bertemu denganmu lagi Dad." tukas Lingga langsung memeluknya erat
"Ada saatnya seorang lelaki harus menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bergantung kepada ayahmu. Jadilah lelaki sejati karena aku yakin kau bisa menyelesaikan masalahmu. Gunakan kekuatan hatimu untuk mengembalikan Sukma mu, aku yakin kau bisa melakukannya putraku, karena kau akan menjadi pengganti ku sekaligus mewarisi semua kedigdayaan yang aku miliki termasuk ketampanan ku,"
"Dih, masih aja narsis!" cibir Lingga membuat Rangga terkekeh mendengarnya
"Btw kenapa tubuhku susah sekali digerakkan, kenapa aku tidak bisa bergerak," Lingga begitu terkejut ketika mendapati dirinya sudah diikat di sebuah kursi pesakitan.
"Anj*r, siapa yang sudah berani menyandera ku!" ucapnya geram
"Kau sudah siuman rupanya," tukas seorang lelaki mendekatinya
"Sepertinya bergaul dengan orang yang salah akan mempengaruhi kepribadian mu Tari. Kata-kata mu sekarang kasar bukan seperti Tari yang dulu lagi, apa Lingga yang sudah membuatmu menjadi seperti ini?" tanya lelaki itu menyeringai
"Bagaimana seorang ayah yang begitu mengenal putrinya tega menyakitinya hanya demi sebuah harta warisan yang bukan menjadi hak miliknya," ucap Lingga
"Asal kau tahu, harta kekayaan Purnomo adalah milik kami. Dia mencurinya dari kami, jadi sudah seharusnya kami mengambil kembali apa yang menjadi milik kami. Lagipula ayahmu sudah cukup menikmati harta kami, apakah kau juga ingi menjadi pencuri seperti ayahmu?" tanya lelaki itu
"Ah, aku tidak tertarik sedikitpun dengan warisan itu. Kalau kalian mau ambil saja, jadi ... lepaskan aku," tukas Lingga
"Baik, kami akan melepaskan dirimu dengan satu syarat?"
"Kaya mau nikahin anak perawan saja pakai syarat," keluh Lingga
"Kami akan melepaskan dirimu setelah kau menandatangani surat ini," tukas lelaki itu
"Ok, tinggal tanda tangan aja kok Ribet," sahut Lingga
Lelaki itu kemudian menyerahkan selembar kertas kepada Lingga.
Cih, ternyata mereka ingin mengambil harta warisan Tari, kau pikir aku sebodoh itu apa hingga aku akan menandatangani surat pernyataan ini,
Lingga melirik kearah lelaki itu,
Dasar brengsek aku yakin dia adalah tuan Purboyo ayah tiri Tari,
"Cepat kau tanda tangani surat pernyataan itu jika ingin tetap hidup," tukas lelaki itu
"Kalau begitu cepat buka ikatan tanganku,"
"Maaf sekali aku tidak bisa membukanya, karena hanya orang yang memiliki kekuatan supranatural saja yang bisa membuka ikatan tali itu,"
Lingga segera menunduk melihat ikatan tali tangan dan kakinya.
Jadi mereka ingin menjebak ku ternyata, mereka ingin tahu kekuatan supranatural ku tapi sayangnya kalian salah orang, dasar bodoh.
"Oh begitu rupanya, kalau begitu aku harus menghubungi Aryo bodyguard ku," ucap Lingga
"Percuma saja, dia tidak akan bisa membuka ikatan Tali gaib itu jika tidak memiliki kekuatan supranatural,"
"Hmmm, asal kau tahu bodyguard ku itu adalah seorang dukun sakti, makanya cepat hubungi dia sebelum aku suruh dia untuk menyantet mu," bisik Lingga
Lelaki itu ketakutan dan segera memberikan ponselnya pada Lingga.
Tiba-tiba seorang lelaki menghampiri keduanya dan membisikkan sesuatu kepada lelaki itu.
"Kalau begitu berikan ponselmu," tukas Purboyo
Lelaki itu memberikan ponselnya pada Purboyo.
Ia begitu terkejut mendengar penuturan Gareth, ia kemudian melirik kearah Lingga, ia semakin lemas hingga ponselnya terjatuh di lantai saat mengetahui Lingga sudah tidak ada di sana.
Rahangnya mengeras ketika melihat anak buahnya sudah terbujur kaku di lantai.
"Bagaimana aku tidak melihat sesuatu yang terjadi di depan mataku, cih ... beraninya anak muda itu mempecundangi aku," Purboyo segera berlari menyusul Lingga.
*Lima menit sebelumnya...
*Tak, tak, tak!
Seorang anak buah Purboyo menghampiri lelaki itu dan membisikkan sesuatu ke telinganya.
Lingga mempertajam pendengarannya dengan kekuatannya untuk mengetahui pembicaraan Purboyo dan anak buahnya.
"Yuan Gareth ingin berbicara dengan Anda Tuan," tukas anak buah Purboyo
"Kalau begitu berikan ponselmu," sahut Purboyo
Sepertinya Kevin sudah siuman dan memberitahukan semuanya kepada Mr. G, aku harus segera bertindak sebelum mereka menghabisiku dan juga Tari,
Lingga memejamkan matanya dan kemudian melepaskan ikatan tangannya, ia kemudian meniupkan sesuatu kearah anak buah Purboyo hingga ia jatuh tak sadarkan diri.
"Apa Lingga sudah datang?" tanya Gareth
"Tari baru saja menghubunginya,"
"Terus awasi dia dan jangan pernah meninggalkannya sendiri,"
"Dia masih bersamaku, kau jangan khawatir," Purboyo melirik kearah Lingga yang masih berpura-pura duduk di kursinya sembari menopang tubuh anak buah Purboyo yang sudah tidak sadarkan diri.
Sekarang saatnya,
Lingga meletakkan tubuh lelaki itu ke lantai dan mengendap-endap mendekati jendela. Ia kemudian melompat keluar tanpa sepengetahuan Purboyo.
"Asal kau tahu Wanita yang bersamamu itu bukan Tari, dia adalah Lingga dan lelaki yang kita kira Lingga adalah Tari,"
"Tidak mungkin!" sahut Purboyo terkejut mendengarnya
"Jiwa mereka tertukar, itulah alasannya kau tidak bisa melihat kekuatan supranatural Lingga waktu itu, karena yang bersamamu bukan Lingga tapi Tari,"
"Bagaimana kau tahu?"
"Kevin yang mengetahui semuanya, dia sudah siuman dan memberitahukan semuanya," sahut Gareth
*Bruuugghh!!
Purboyo mematikan ponselnya dan menoleh kearah Lingga.
"Sial, aku benar-benar di pecundangi oleh anak ingusan itu," ucapnya lirih sembari menatap kearah anak buahnya yang terkulai tak berdaya di lantai.
*Flashback off
Purboyo segera menghubungi anak buahnya untuk menutup semua pintu keluar agar Lingga tidak bisa keluar dari tempat itu.
"Tutup pintu gerbang dan jangan biarkan seorang pun keluar dari sini!" seru Purboyo
Ia menoleh kebawah dan melihat Lingga berlari menuju gerbang kantor.
"Dasar brengsek beraninya kau mempermainkan aku anak muda!!"
Lingga menghentikan langkahnya ketika melihat beberapa orang sekuriti menjegalnya.
"OOO..." ucapnya ketika melihat anak buah Purboyo mulai mengepungnya dari berbagai arah.
"Sehebat apapun dirimu kau tidak akan bisa keluar dari sini tanpa melewati pintu itu bukan?. Kecuali jika kau punya jurus menghilang seperti dalam drama kolosal," ejek Purboyo
"Ah kau benar, aku lupa jika sedang berhadapan dengan seorang lelaki sakti seperti mu Tuan Purboyo,"
Tidak ada cara lain, sepertinya aku harus menggunakan Ajian Sirep Megananda agar bisa keluar dari tempat ini,
Lingga kemudian mengambil nafas panjang dan mulai bersiul,
"Dasar gila, apa yang kau pikirkan anak muda?" tanya Purboyo
Tiba-tiba lelaki itu membelalakkan matanya ketika melihat Lingga menggerakkan tangannya seperti seorang penari sembari berkidung dengan merdu.
"Sial, kenapa aku bisa tertipu untuk kedua kalinya," Purboyo berusaha menutupi telinganya namun tangannya begitu berat untuk di gerakan seakan ada ribuan orang yang menghalanginya.
Tubuhnya mulai lemas, dan matanya terasa berat ketika angin semilir mulai menerpa wajahnya.
*Bruuugghh!!
"Sekarang saatnya kabur!!" Lingga berlari meninggalkan tempat itu menuju ke halte bus.
Setibanya di sana ia melihat Tari sudah menunggunya.
Gunakan kekuatan hatimu untuk mengembalikan Sukma mu,
Lingga membulatkan tekadnya dan berjalan mendekati Tari. Ia kemudian mencium bibir lelaki itu membuat Tari hanya terdiam tak bisa menolaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
keren lingga🥰
2023-11-08
0
Ismawati Masyudi
authoorr selalu is the best....cerita nya g bertele"....
2022-01-19
0
istrinya_kimseokjin
kalo disosor bang lee jg mau lah aku😁😁
2021-12-02
0