"Beraninya kau!"
"Hmmm, perlu aku luruskan namaku Aryo bukan berani, dan satu lagi aku bukan selingkuhannya nyonya Tari tapi aku ini bodyguardnya yang akan menjaga dan melindungi, jadi mulai sekarang kau tidak boleh berbuat kasar padanya jika tidak mau berhadapan dengan ku," ucap Lingga membuat Tari tercengang.
"Uh, so sweat!" seru gadis itu
"Cih," Zeck berdecih kesal dan meninggalkan keduanya
"Wah, tidak bisa dipercaya... benarkah Tari akan bercerai dengan Zeck, ini benar-benar kabar bagus, aku harus segera menyampaikannya kepada ayah," seorang wanita segera masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu.
"Thanks Aryo, udah belain gue. Kalau gitu aku pamit pulang dulu, jaga butik jangan sampai ada maling masuk, bye!" seru Tari berpamitan
"Sama-sama, hati-hati," jawab Lingga
Tari kemudian melesatkan mobilnya meninggalkan butik miliknya.
Setibanya di kediamannya, seorang lelaki tua sudah menunggunya dengan wajah garang.
"Kenapa kau membohongiku Tari?" tanya lelaki itu membuat wanita itu menciut
Selama ini hanya ada satu orang yang selalu aku hormati dan takuti di dunia ini. Dia adalah ayahku, meskipun dia bukan ayah kandung ku tapi setidaknya dialah yang sudah merawat dan membesarkan aku setelah ibu meninggal. Bahkan aku selalu mematuhi setiap perintahnya seperti amanah ibu sebelum ia meninggal.
"Hormati dia dan jangan pernah membantah perintahnya selama itu tidak melanggar hukum."
Hanya kalimat itu yang selalu aku pegang teguh selama ini. Setidaknya itu sebagai balas jasa atas apa yang sudah ia lakukan kepada aku dan ibuku.
"Aku tidak pernah membohongi dirimu ayah,"
"Beraninya kau!" hardik lelaki itu dengan suara lantang
"Aku dengar sendiri kalau dia akan mengajukan permohonan cerai," tukas seorang wanita muda menyela pembicaraan mereka.
"Sekali lagi aku katakan padamu Tari, jangan pernah bercerai dari Zeck jika masih menganggap ku sebagai ayahmu. Kau tahu kan aku sangat tidak suka perceraian, jadi...lebih baik batalkan saja niatmu itu,"
"Maaf kali ini aku tidak bisa mengikuti perintah ayah, aku sudah mencoba bertahan hidup dalam kepura-puraan bersama Zeck. Tapi rasa sakit ini sudah tidak bisa ku tahan lagi, rasanya jantungku akan meletup-letup jika mengingat apa yang sudah di lakukan Zeck padaku," tutur Tari
"Kalau soal isu perselingkuhan ayah pastikan Zeck tidak akan mengulanginya lagi. Kalian bisa memulai lembaran baru lagi, aku doakan semoga kalian bisa cepat di berikan keturunan agar rumah tangga kalian lebih bermakna dengan kehadiran buah hati,"
Cih bagaimana bisa punya keturunan selama ink kami tidak pernah tidur satu ranjang.
"Aku sangat menghormati keputusan Ayah, dan aku tahu kau ingin yang terbaik untukku. Menikahkan aku dengan lelaki yang sangat aku cintai sudah cukup membuat aku bahagia ayah. Tapi cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan, sudah cukup hatiku bersabar selama ini. Tapi aku tidak kuat lagi jika ia selalu menyiksaku," Mentari membuka cardigannya dan menunjukkan bekas luka lebam di tubuhnya.
Purboyo terkejut melihat luka di sekujur tubuh putrinya.
"Sebesar apapun cintaku padanya semuanya akan luntur jika ia selalu memperlakukan aku dengan kasar, mungkin kalian akan mengira aki memfitnahnya karena selama ini Zeck yang kalian kenal adalah pria santun dan ramah. Tapi itulah kenyataannya, itulah alasannya kenapa kita tidak boleh menilai sesuatu dari bungkusnya," papar gadis itu membuat Purboyo hanya bisa menghela nafas panjang.
"Wah ini benar-benar berita hot, Kira-kira aku dapat berapa jika berita ini aku jual ke media,"
"Hentikan omong kosong mu itu Eva!" seru Purboyo
"Maaf ayah," jawab Eva ketakutan
"Jika kau berani membocorkan rahasia ini maka aku tidak segan-segan untuk mengusir mu dan juga suami pemalas mu itu," cibir Purboyo
"Baik ayah aku mengerti,"
"Apa kau benar-benar ingin bercerai dari Zeck?" tanya lelaki itu kepada Tari
"Iya ayah, maafkan aku karena tidak bisa menuruti mu kali ini. Aku bersedia dengan semua konsekuensinya, meskipun aku harus keluar dari Istana Hades," sahut Tari
"Lakukan saja sesuai keinginan mu, ayah mendukung mu," sahut Purboyo membuat Tari dan Eva tercengang mendengarnya
Purboyo benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa dengan keputusan Tari. Meski ia tidak ingin Tari berpisah dengan Zeck namun ia juga tidak bisa melihat putrinya menderita.
"Aku titipkan putriku padamu Mas, jaga dia seperti putri kandung mu sendiri,"
"Maafkan aku Retno...." Purboyo terisak sembari menatap foto mendiang istrinya.
*************
"What, ayah menyetujui Tari bercerai dengan Zeck, yang benar saja!"
"Tapi itu benar kak Putra, Eva aja kaget mendengarnya. Selama ini dia selalu melarang kita untuk bercerai dengan pasangan kita karena alasan dia tidak menyukai perceraian. Tapi lihat sekarang dia malah menyuruh Tari bercerai dengan Zeck,"
"Memangnya kenapa mereka bercerai?" tanya Putra
"KDRT," bisik Eva
"Cih, aku pikir mereka adalah pasangan terharmonis di keluarga kita tidak ku sangka nasib Tari begitu malang," sahut Putra tersenyum simpul mendengar penuturan adiknya.
Lelaki itu langsung bangun dari duduknya dan menghampiri Tari yang memasuki ruangan itu.
"Wah selamat Tari, akhirnya kau bisa lepas juga dari siksaan Zeck. Melihatmu begitu tersiksa karena lelaki itu terus merisak mu membuat aku merasa iba padamu," ucap Putra tersenyum padanya
"Bagaimana kalau mulai sekarang kau jadi selir ku saja," bisik lelaki itu membuat Rahang Tari seketika mengeras ketika mendengarnya.
*Plaakkk!!
"Awww!!" Eva berteriak kaget ketika melihat Tari menampar wajah kakaknya
"Sekarang kau mulai berani melawanku, apa kau pikir karena ayah akan membelamu setelah ia menyetujui permintaan mu untuk bercerai!" hardik Putra mencengkeram leher Tari dan mendorong gadis itu ke tembok.
"Aku tahu dia tidak akan membelaku brengsek, untuk itulah mulai sekarang aku harus melindungi diriku dari bajingan seperti mu. Sudah cukup kalian merundung ku selama ini. Dan sekarang saatnya mentari bersinar terang," jawab gadis itu menepis lengan kakak tirinya.
"Cih, sejak kapan kau punya keberanian untuk melawanku anak haram!" hardik lelaki itu melayangkan tangannya kearah Mentari namun gadis itu dengan sigap segera menahannya.
"Jangan pernah menyebut ku anak haram lagi, karena aku bukan anak haram. Asal kau tahu Tari yang selalu kalian risak sudah bangkit. Sudah saat Gerhana matahari berlalu dan matahari harus segera menyingkirkan rembulan yang selalu menghalangi sinarnya. Rembulan juga harus sadar jika ia tidak memiliki cahaya, karena cahaya yang selama ini ia pamerkan adalah milik matahari," tukas Mentari tersenyum sinis dan menepuk pundak Putra.
"Apa maksudmu Tari!" seru lelaki itu
"Hanya orang pintar yang bisa mencerna ucapan ku," jawab gadis itu kemudian berlalu meninggalkannya.
"Apa dia baru saja mengatakan kalau kakak bodoh karena tidak tahu apa yang diucapkannya," tukas Eva menyambangi Putra
"Yang bodoh itu kamu karena memiliki suami pengangguran dan pemabuk," sahut Putra
"Kau lebih bodoh dari aku kak, karena kau tidak tahu apa yang diucapkan oleh Tari,"
"Apa kau tahu?" tanya Putra mendekatkan wajahnya kepada Eva
"Tentu saja, maksudnya kakak harus sadar diri jika selama ini Kita hidup berkecukupan karena uang pemberian Tari, bahkan kakak sering mencuri uang dari butik Tari untuk berfoya-foya," jawab Eva
"Jadi selama ini Tari tahu aku yang selama ini mencuri uang di butiknya?"
"Tentu saja, apa kau tidak tahu ada kemera cctv di butik itu,"
"CCTV??" tanya Putra kaget
"Aish, kenapa kau begitu bodoh sampai tidak tahu kamera pengawas di butik itu,"
"Apa kau bilang, aku bodoh?" tanya Putra
"Semua orang juga tahu jika kau itu bodoh, hingga sering dimanfaatkan oleh para wanita murahan yang selalu kau jadikan selir mu, sahut Eva
"Dasar kau ini!" hardik Putra kemudian meninggalkan adiknya.
**********
Pagi harinya Tari bergegas menuju ke butiknya.
Ia tersenyum lega ketika melihat Lingga sudah membuka toko baju miliknya dan berdiri di depan pintu dengan seragam satpamnya.
"Alhamdulillah, akhirnya kau ada kemajuan Aryo, tapi sepertinya hari ini aku harus menutup butik untuk beberapa hari,"
"Memangnya kenapa?" tanya Lingga
"Aku harus mengurus perceraian ku jadi tidak ada yang akan menjaga butik ini," jawab Tari
"Kenapa kau tidak mencari seseorang untuk bekerja menjaga butik mu itu, jadi toko ini bisa tetap buka meskipun kau sibuk."
"Nanti aku akan memikirkannya, terimakasih atas masukannya Aryo. Tapi untuk saat ini aku belum bisa. Oh iya sepertinya kau tidak memiliki baju ganti, pakailah uang ini untuk membeli keperluan mu dan juga baju ganti," ucap Tari kemudian memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada Lingga
"Tapi aku...."
"Anggap saja itu gaji di muka, nanti aku akan memotongnya dari gaji mu selama satu tahun,"
"Astoge, ternyata kau ini bukan membantuku malah mencekik ku, benar-benar wanita jahara," ucap Lingga membuat Tari terkekeh mendengarnya
Lingga segera menutup butik itu setelah Tari pergi meninggalkannya, ia kemudian berganti pakaian dan pergi untuk membeli barang-barang kebutuhannya sesuai perintah bosnya.
Saat ia sedang memilih-milih baju di sebuah swalayan ia terkejut melihat seorang lelaki sedang berjalan mesra dengan seorang wanita yang terus bergelayut manja di sampingnya.
"Pantas saja Tari ingin bercerai dengannya ternyata ini alasannya,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
nah bener tari suami gak guna buat apa di pertahankan
2023-11-02
0
Mizhuki~•ch
jenazah rangga gk diurus apa?
2022-01-23
0
🦃⃝⃡ℱᵇᵃˢᵉ🥀Am@π&@ 😉🥀
wow 😲😲😲jadi Tari menika belum pernah nganu thor wahhh semoga Tari yang nanti akan berjodoh dengan mu Leeee💪🥰😉
2021-09-21
0