"Dor, dor, dor!!!
Lingga membuka matanya ketika mendengar suara tembakan yang bergema di kediamannya.
Tiga buah peluru bersarang tepat di jantung Rangga, membuat lelaki itu langsung ambruk seketika.
*Bruuugghh!!!
"Daddy," pemuda itu langsung terbelalak melihat ayahnya jatuh tersungkur di lantai.
Rahangnya mengeras ketika menatap Gareth yang menyeringai dari celah pintu kamarnya.
Pemuda itu mengepalkan tangannya dan kemudian melompat keluar melalui jendela kamarnya.
"Cepat cari Lingga dan bawa dia kepada ku!"
*Braakkkk!!!
Gareth segera berlari keluar ketika mendengar suara motor menyala.
"Sial, bagaimana bisa dia kabur," Gareth kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mengejar Lingga.
Pemuda itu terus mempercepat laju kendaraannya menerobos gelapnya malam. Sementara itu Gareth terus berusaha menabrak motor Lingga.
Lelaki itu menambahkan kecepatan mobilnya dan meluncur menyeruduk motor itu hingga jatuh tergelincir.
"Sekarang tamat riwayatmu Lingga," Gareth menepikan mobilnya dan turun menghampiri Lingga.
"Aku akan segera mengirim mu ke neraka menyusul ayahmu Lingga," Gareth menarik pelatuk pistolnya dan mengarahkannya kepada Lingga.
*Buuggghhh!!
Lingga segera melepaskan tendangannya kearah Gareth hingga pistolnya terlempar dari genggamannya.
"Sial,"
Lingga kembali melepaskan tendangannya saat Gareth akan mengambil pistolnya.
Gareth yang geram segera melesatkan pukulannya kearah Lingga, beruntung lelaki itu bisa menepisnya.
Kala itu aku begitu bernafsu untuk membunuhnya mengingat dia sudah membunuh Daddy, aku sadar jika otakku di penuhi dengan dendam maka aku tidak bisa berpikir jernih. Aku tak berpikir panjang saat itu hingga aku hampir mati untuk kali kedua. Dan lagi-lagi malaikat itu datang menolong ku.
Wajah itu tidak akan pernah aku lupakan.
Suara sirine mobil polisi membuat Gareth dan anak buahnya segera meninggalkan tempat itu.
"Sepertinya dia sudah mati bos, lebih baik kita segera pergi dari sini sebelum polisi tiba di tempat ini," tukas seorang anak buah Gareth membuat Mr.G menghentikan aksinya dan meninggalkan Lingga yang terkulai tak berdaya di atas aspal.
"Haish, kenapa dia lagi," keluh wanita itu ketika melihat Lingga
Ia segera menghentikan taksi dan membawa Lingga menuju ke rumah sakit.
Perlahan Lingga membuka matanya menatap sendu seorang wanita yang terlelap di samping ranjangnya.
"Eh kau sudah sadar rupanya, kalau begitu berikan nomor telepon keluarga mu, biar aku hubungi mereka," ucap wanita itu
"Aku tidak punya keluarga,"
"Tapi, kemarin ada ayahmu bukan, beritahu saja nomor ponselnya," imbuhnya
"Mereka sudah membunuhnya, aku juga tidak bisa kembali lagi ke rumahku karena mereka pasti akan datang lagi ke tempat itu untuk mencari ku," jawab Lingga lirih
"Hmmm, kasian sekali nasibmu. Memangnya kau melakukan apa hingga mereka ingin membunuh mu?"
"Itu karena aku mengetahui sesuatu yang tidak boleh aku ketahui," jawab Lingga
"Oh ternyata begitu, sebenarnya aku paling tidak suka ikut campur urusan orang lain tapi entah kenapa aku merasa iba melihat mu. Kau mengingatkan ku pada diriku sendiri. Kalau begitu kau harus segera pergi dari sini dan segera bersembunyi," ucap gadis itu
"Tapi aku tidak punya tempat sembunyi,"
"Ikutlah denganku," Gadis itu mengajak Lingga keluar dari rumah sakit.
Ia membawa pemuda menuju ke sebuah ruko.
"Kau boleh tinggal di sini untuk sementara," ucap wanita itu kemudian memberikan sebuah kunci padanya.
"Aku percayakan keamanan ruko ini padamu, jika ada barang-barang yang hilang maka kau yang harus bertanggung jawab," ucapnya ketua
"Kenapa kau mempercayai aku padahal kita belum saling kenal, bagaimana kalau aku menipumu?" tanya Lingga
"Sudah ku bilang kau mengingatkan aku pada diriku sendiri, aku juga dulu sama seperti dirimu sebatang kara di tinggalkan ibuku dan dikejar-kejar oleh para preman yang ingin membunuhku. Untuk itulah aku percaya padamu, lagian kau tidak seperti seorang pencuri tapi kau lebih mirip seorang dukun wkwkwk," ucap gadis itu terkekeh
"Onde-onde, emang ada dukun seganteng gue apa," celetuk Lingga
"Diih narsis, tapi benar juga kalau kau dukun mana mungkin kau akan kalah dari para preman itu, yang ada mereka semua sudah kau santet bukan," sahutnya lagi sambil terkekeh
Mendengar kata-katanya membuat aku sadar untuk menyembunyikan identitas ku mulai sekarang. Aku akan memulai semuanya dari nol.
"Nama ku Mentari, panggil saja tari kamu?" tanya wanita itu mengulurkan tangannya
"Aku Aryo," jawab Lingga ragu-ragu
"Ok, mulai hari ini kau boleh tinggal disini sekaligus menjadi satpam untuk menjaga ruko ini, walaupun tidak banyak barang berharga di tempat ini namun aku memerlukan seseorang untuk menjaganya. Bagaimana?" tanya Tari
"Baik, aku setuju."
"Kenapa kau tidak tanya berapa gajinya?" tanyanya lagi
"Ah itu tidak penting sekarang, bagiku bisa mendapatkan tempat tinggal dan pekerjaan sekaligus sudah membuat aku cukup senang, terimakasih Tari," jawab Lingga
"Sama-sama, kalau begitu aku pulang dulu, hati-hati di sini banyak penunggunya," ucap wanita itu terkekeh
"Dasar," Lingga mengantar Tari hingga kedepan Ruko.
Pagi menjelang suara gaduh membuat Lingga terbangun dan melihat apa yang terjadi.
"Hmmm, ternyata ini sebuah toko baju," ucapnya lirih
"Butik, bukan toko baju!" seru Tari mengagetkan Lingga
"Astaga, kenapa kau mengagetkan aku!" seru Lingga
"Dih, kamu seharusnya sudah bangun pagi-pagi buka ruko bersih-bersih terus berjaga di depan bukannya baru bangun, dasar pemalas!" cibir Tari
"Sorry, aku kelelahan jadi baru bangun, btw apa aku merangkap OB juga makanya harus bersih-bersih segala?"
"Benar, termasuk menjaga parkiran," jawab Tari tersenyum simpul padanya
"Astoge, gini amat ya cari kerja,"
"Udah buruan mandi abis itu jaga parkiran!"
"Baik nyonya," jawab Lingga membuat Tari terkekeh melihatnya.
Lingga segera masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
"Luka ini kenapa tidak hilang," Lingga mengusap lebam hitam di dadanya yang masih terasa ngilu.
"Oi, baju seragamnya aku tari di depan pintu," ucap Tari
"Ok, kenapa kau tidak mem
Lingga kemudian mengambil pakaian itu dan memakainya.
"Sekarang aku hanya seorang satpam," ucapnya sembari menyunggingkan senyumnya
"Selamat Tinggal Lingga si dukun milenial, selamat datang Aryo si Satpam kece," lelaki itu merapikan rambutnya di depan cermin dan kemudian memakai topinya.
Semua kaum hawa menatapnya ketika ia keluar dari ruko.
"Wah gak nyangka ternyata Tari punya simpanan," celetuk salah seorang pengunjung
"Bukan simpanan dodol tapi karyawan baru, jangan suka bikin hoax atau aku tuntut nih," sahut Tari
"Diih nyolot, pantesan aja dia minta cerai suaminya ternyata dia udah punya cem-ceman baru," bisik yang lainya
"Dasar emak-emak tukang gosip, kalau iya emangnya kenapa, apa kalian iri karena gue punya cem-ceman kece!" seru gadis itu
"Makanya rajin perawatan jangan hanya rajin ghibah saja biar bisa dapat selingkuhan kece," ucap Tari kemudian menggandeng Lingga
"Betul gak sayang?" tanya gadis itu mengedipkan matanya
"I..iya," jawab Lingga menyunggingkan senyumnya
"Jangan diambil hati ucapan emak-emak di komplek ini, abaikan saja dan anggap seperti kentut," bisik Tari
"Ok,"
"Jadi ini alasanmu meminta cerai dariku?" tanya seorang lelaki mengangetkan keduanya
"Aku tahu sekarang kenapa kau menuduh ku berselingkuh ternyata kau ingin menutupi kesalahanmu sendiri, dengan menjadikan ku sebagai kambing hitam," imbuh lelaki itu menatap tajam kearah Lingga
"Terserah apa katamu, yang jelas aku sudah mendaftarkan perceraian kita dan jangan lupa datang ke sidang perdana besok lusa," jawab Tari acuh
"Kau....!" Zeck benar-benar meradang mendengar Jawaban Tari Rahangnya mengeras dan ia segera melayangkan tangannya kearah wanita itu.
*Grep!!
"Sabar bro, semuanya bisa di bicarakan baik-baik jadi jangan main tangan. Wanita itu dilahirkan untuk di cintai bukan untuk dikasari," ucap Lingga menahan tangan lelaki itu
"Beraninya kau!"
"Hmmm, perlu aku luruskan namaku Aryo bukan berani, dan satu lagi aku bukan selingkuhannya nyonya Tari tapi aku ini bodyguardnya yang akan menjaga dan melindungi, jadi mulai sekarang kau tidak boleh berbuat kasar padanya jika tidak mau berhadapan dengan ku," ucap Lingga membuat Tari tercengang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ass Yfa
gimana dgn jasad nya Rangga, ada yg nguruskah kasihan
2024-02-12
0
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
keren lingga walau kerja jadi tukang parkir tetap bilang bodyguard 🤣, Rangga gimana nasibnya tuh
2023-11-02
0
ratika
nasibnya purnomo aji gmana?
2021-12-21
0