"Sekarang mereka akan tahu siapa aku sebenarnya. Aku yakin setelah ini mereka akan mencoba membunuh Tari karena mereka mengira dia adalah aku. Apa yang harus aku lakukan?" Lingga terlihat gusar.
Ia terus berjalan bolak-balik di kamarnya. sembari memikirkan bagaimana caranya bisa kembali bertukar jiwa dengan Tari.
"Andai saja Daddy masih ada bersamaku, kau pasti bisa membantuku menyelesaikan masalah ini. Daddy...." Lingga terduduk sedih mengenang Rangga yang selalu membantunya saat tertimpa masalah.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?"
Jika kau sedang ada masalah maka bersemedilah, tenangkan pikiran mu. Karena jika pikiran kita tenang maka kita bisa memecahkan masalah yang kita hadapi dengan mudah.
Tiba-tiba Lingga teringat kata-kata ayahnya yang selalu menganjurkan dirinya untuk bermeditasi saat ia sedang menghadapi masalah besar.
Ia kemudian duduk bersila dan memejamkan matanya.
*************
Sementara itu Gareth membawa Kevin yang terluka ke kediaman Ki Gendon sang guru spiritualnya.
"Santet Petaka Bumi!" seru Ki Gendon membelalakkan matanya
"Apa santet Petaka Bumi, tidak semua dukun bisa melakukan santet ini. Hanya dukun sakti yang mampu melakukannya karena banyaknya pantangan yang harus ia lakukan sebelum melakukan santet ini, lalu siapa Lingga sebenarnya?" tukas Gareth
"Jika merujuk dari nama ayahnya Rangga, dia adalah dukun santet tersakti yang pernah saya kenal. Tapi meskipun begitu Rangga jarang sekali menggunakan ilmu santetnya karena beberapa tahun kebelakang dia lebih memilih menjadi dukun aliran putih yang menolong mereka yang membutuhkan daripada mencari kekayaan dengan kesaktiannya itu," sahut Ki Gendong
"Kalau begitu Lingga itu menuruni kesakitan ayahnya,"
"Tentu saja, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,"
"Kalau begitu kita tidak boleh meremehkan dia," sahut Gareth
"Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini Gerry, dia mungkin memiliki kelebihan dalam ilmu supranatural tapi tidak dengan beladiri. Kau pernah hampir membunuhnya bukan hingga ia sempat menyembunyikan jati dirinya. Dan sekarang ia muncul setelah sekian lama hanya untuk melindungi seorang wanita," jelas Ki Gendon
"Apa kita harus memanfaatkan Tari sebagai kelemahannya?" tanya Gareth
"Benar, setiap orang memiliki kelemahan dan kelemahan Lingga adalah Tari, jika melihatnya selalu ada di sisi wanita itu, aku yakin dia memiliki perasaan khusus pada Tari. Kau bisa gunakan kelemahannya itu untuk menyingkirkan keduanya sekaligus," jawab Ki Gendon
"Bagaimana dengan Purboyo, dia pasti akan melindungi anak tirinya itu,"
"Dari awal harta itu sudah aku berikan kepada kalian berdua sebagai muridku, jadi kau jangan serakah Gerry. Bagi harta itu dengan adikmu Purboyo seperti yang dulu kita sepakati. Aku yakin dia memiliki tujuan yang sama dengan mu untuk memiliki harta itu. Jika kau mau membagi harta itu dengannya aku yakin dia akan membantumu menyingkirkan Lingga dan juga Tari. Ingat...jika kalian bersatu maka musuh sekuat apapun akan dengan mudah kalian kalahkan,"
"Baik Guru," jawab Gareth
"Tinggalkan saja Kevin di sini, biar aku yang akan mengobatinya sampai sembuh,"
"Baik Guru," Gareth kemudian berlalu meninggalkan kediaman Ki Gendon.
Lelaki itu sengaja mengunjungi Purboyo di kantornya.
"Ada apa kau datang menemui ku Gerry?" tanya Purboyo
"Aku ingin berdamai denganmu adikku," sahut Gareth
"Ada angin apa hingga mendadak kau ingin berdamai denganku?"
"Sekarang aku sadar jika harta Karun itu milik kita berdua, seperti yang dulu diamanatkan oleh Guru, untuk itulah sebaiknya kita bekerja sama untuk merebut kembali harta itu dari tangan Tari,"
"Untuk apa aku harus bekerja sama denganmu jika aku bisa mengambilnya dengan mudah dari Tari," sahut Purboyo
"Jangan salah Boy, Tari di lindungi oleh seorang dukun sakti yang Aki Saja tidak mungkin bisa mengalahkannya. Dia menyarankan agar kita bersatu dan melawannya bersama-sama,"
"Aku sudah menduganya," sahut Purboyo
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Gareth
"Beberapa hari Lalu aku mencoba membunuh Tari dengan mengirimkan santet seribu jin padanya, tapi hasilnya nihil, santet itu sama sekali tidak bisa menyentuhnya. Bahkan sempat berbalik menyerang Aki Gendon. Disitulah aku mulai mencari tahu siapa yang melindungi gadis itu," jawab Purboyo
"Lingga bodyguard yang selalu bersamanya dialah yang melindunginya," sahut Gareth
"Tidak mungkin, aku rasa bukan dia. Aku sudah pernah menguji Aryo dan dia tidak memiliki kemampuan supranatural sama sekali," ucap Purboyo
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah pernah menguji apa Aryo memiliki kekuatan untuk atau tidak saat aku gagal menyantet Tari. Jadi aku rasa bukan dia yang melindungi Tari," jawab Purboyo
"Mungkin saja saat itu dia berpura-pura dan sengaja tidak menunjukkan kedigdayaannya padamu karena tahu kau sedang mengujinya. Karena informasi yang aku dapatkan tidak mungkin salah. Dia adalah Lingga Aryowibisono putra tunggal dari seorang dukun santet paling sakti di Jakarta bernama Rangga. Dan dia baru saja melukai Kevin dengan ilmu santetnya setelah ia mencoba menyingkirkannya. Kalau kau tidak percaya kau bisa lihat keadaan Kevin yang begitu mengenaskan di kediaman Aku Gendon," tutur Gareth
"Mungkin ucapan mu ada benarnya Gerry, kalau begitu apa rencana mu sekarang?" tanya Purboyo
Gareth segera menjelaskan dengan detail semua rencananya.
"Baiklah aku setuju," jawab Purboyo
*************
Sore itu di Gedung Purnomo Corporindo.
"Sudah saatnya pulang Aryo?" Tari menghampiri Lingga yang masih duduk bersemedi di ruangannya
"Kau pulang saja duluan, aku harus menyelesaikan meditasi ku," sahut Lingga
"Kenapa gak di lanjutkan di rumah saja," cibir Tari
"Aku tidak bisa melakukan meditasi di rumah itu, karena aku takut ayahmu akan mengetahui siapa aku jika aku melakukan meditasi di sana," jawab Lingga
"Memangnya apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Tari
"Aku sedang bersemedi untuk mencari wangsit bagaimana caranya agar Sukma kita bisa kembali ke tubuh masing-masing," jawab Lingga
"Apa kau sedang memanggil hantu?" tanya Tari ketakutan
"Bisa jadi, karena aku menunggu kedatangan mereka untuk memberikan petunjuk kepada ku bagaimana caranya agar Sukma kita bisa kembali tubuh kita masing-masing seperti sedia kala," jawab Lingga membuat Tari bergidik ngeri
"Kalau begitu aku akan pulang duluan, aku takut jika berurusan dengan hal-hal gaib," Tari segera berlari meninggalkan Lingga.
"Dimana Tari?" tanya Purboyo
"Dia masih di ruangannya Paman, tadi Aryo menggiringnya untuk mengajak dia pulang. Tapi sampai sekarang mereka belum keluar," jawab Zoya
"Nah itu Aryo Paman!" seru Zoya menunjuk Aryo yang berjalan mendekati keduanya.
"Kenapa Tari tidak bersama mu?" tanya Purboyo
"Dia masih ada urusan yang belum di selesaikan jadi dia menyuruhku menjemputnya saat urusannya sudah selesai," jawab Tari
"Oh begitu rupanya, kalau begitu cepat jemput dia jika urusannya sudah selesai," tukas Purboyo tersenyum sinis
"Baik Tuan,"
"Kau juga sebaiknya pulang Zoya, biar aku yang akan menemani Tari,"
"Baik Paman,"
Purboyo segera berjalan menuju ruangan Tari setelah Zoya pergi meninggalkannya.
Ia berhenti di depan pintu masuk ruangan Tari yang tidak tertutup rapat dan mengintip apa yang dilakukan oleh anak tirinya itu.
Sejak kapan dia menyukai Yoga, tapi baguslah dengan begitu aku lebih mudah meringkusnya.
Ia kemudian memakai sarung tangan dan mengendap-endap memasuki ruangan itu.
Sekarang saatnya,
Lelaki itu kemudian membekap mulut Lingga dengan hingga ia tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
salah culik kau Purboyo 🤣
2023-11-08
0
Riyan Nhya
nh ini baru seruuuu
2022-06-14
0
ratika
mungkin harus ada petir dulu baru bisa pundah hehehe
2021-12-22
0