"Aryo, syukurlah kau datang." tukas Lingga melepaskan tangan Zeck dan menghampiri Tari.
"Maaf Bos aku terlambat datang," sahut Tari
"Tidak apa-apa, sudah biasa jika superhero selalu datang terlambat," tukas Lingga menyunggingkan senyumnya
"Siapa dia?" tanya Zeck menatap sinis kearah Tari
"Dia Aryo bodyguard ku," jawab Lingga
"Cih, sekarang kau bahkan mempunyai seorang bodyguard. Apa kau begitu takut jika seseorang akan membunuhmu lagi?"
"Tentu saja, aku harus berjaga-jaga dari orang-orang yang berusaha membunuhku dan mengambil harta milik ku." sahut Lingga
"Kalau begitu kembalilah jadi istriku, aku janji akan melindungi dan menjaga dirimu segenap jiwaku,"
"Maaf kesempatan itu tidak datang dua kali jadi aku tidak bisa kembali lagi padamu," Lingga segera menggandeng lengan Tari dan berlalu pergi meninggalkan Zeck, membuat pria itu semakin geram dibuatnya.
"Thanks Aryo, sudah membantu ku membalaskan dendam kepada Zeck," tukas Tari
"Sama-sama Tari, tapi sepertinya aku harus pergi ke suatu tempat. Kau pulanglah lebih dulu," tukas Lingga
"Kau mau kemana?" tanya Tari
"Aku akan mengunjungi makam ayahku,"
"Sebaiknya kau berhati-hati, karena aku yakin banyak mata-mata yang mengawasi mu Aryo,"
"Tentu saja, aku akan lebih waspada mulai sekarang," Lingga kemudian turun dari mobil Tari.
Lingga kemudian menaiki sebuah bus umum menuju ke rumah tempat tinggalnya.
Sesampainya di sana ia tertegun melihat rumahnya yang tak terurus dan penuh dengan debu dan sarang laba-laba.
Masih terngiang dalam ingatannya saat sebuah peluru bersarang di jantung ayahnya hingga tewas.
*Dor!!
Suara tembakan itu tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.
Ia segera masuk kedalam rumahnya dan berganti pakaian.
"Sekarang aku tidak akan sembunyi lagi, sudah saatnya hutang nyawa harus dibayar dengan nyawa," Lingga segera memakai jacket hitam dan melesatkan motornya menuju ke pemakaman umum.
"Apa kabar Dad, apa kau bahagia di sana," ucapnya seraya memegang batu nisan di depannya.
"Maafkan aku jika baru datang mengunjungi mu. Selama ini aku terlalu sibuk menjadi pecundang yang selalu bersembunyi hingga mengubah jati dirinya hanya agar bisa selamat dari para pembunuh itu. Maafkan aku yang tidak bisa menyelamatkan dirimu ayah," ucapnya terisak
#Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu
Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati
"Maafkan aku ayah, aku janji mulai sekarang akan menjadi diriku sendiri, aku akan menjadi Lingga Aryowibisono putramu yang begitu kau banggakan karena keberaniannya dan kemampuan supranaturalnya yang tidak tertandingi. Aku tidak akan lari lagi atau menyembunyikan identitas ku lagi. Aku juga tidak peduli lagi jika aku tidak mendapatkan pasangan hidup karena aku seorang dukun seperti katamu, jodoh pasti akan datang jika telah tiba waktunya. Aku percaya itu, dan mulai sekarang aku akan menuntut balas kepada para penjahat yang sudah membunuhmu," Lingga kemudian memakai jacketnya dan pergi meninggalkan pemakaman itu.
**********
"Dimana Tari, kenapa kau tidak pulang bersamanya!" seru Purboyo
"Tadi Bos minta privasi dan aku dilarang mengikutinya," jawab Tari
"Kau ini bodoh atau tolol hah, walaupun begitu kau harusnya mengikutinya secara diam-diam. Bagaimana kalau dia kenapa-kenapa. Bagiamana jika Gareth berusaha membunuhnya lagi, awas saja jika terjadi sesuatu dengan putriku maka kau yang harus bertanggung jawab mengerti!" hardik lelaki itu
"Mengerti tuan,"
"Sekarang aku tidak mau tahu, kau harus mencarinya dan membawa ia kembali ke rumah ini dengan selamat!"
"Baik Tuan," Tari segera bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi Lingga.
"Cepat angkat Aryo," tukas Tari ketika Lingga tak kunjung mengangkat ponselnya.
"Halo Tar, ada apa?"
"Kamu ada dimana, cepat pulang ayahku marah-marah gara-gara Lo gak balik bareng gue," sahut Tari.
"Kalau gitu tunggu aja di halte tempat kita berpisah tadi," sahut Lingga
"Ok,"
Tari segera melesatkan mobilnya menjemput Lingga.
"Ikuti mobil itu!"
"Baik,"
Sebuah mobil minibus tiba-tiba menghadang mobil Tari.
Beberapa orang pria berbadan kekar segera keluar dari mobil itu dan mengetuk kaca mobilnya.
"Cepat keluar jika ingin selamat!" ancam salah seorang dari mereka.
"Ada apa lagi ini," Tari segera keluar dari mobilnya.
"Ada apa gerangan hingga kalian menghentikan mobilku?" tanyanya berpura-pura berani
"Tidak usah banyak bicara cepat ikut kami," sahut salah seorang dari mereka menyeretnya.
"Lepasin," ujarnya mencoba melepaskan cengkraman tangan lelaki itu.
Ia kemudian mendorongnya hingga Tari jatuh tersungkur ke tanah.
a
"Ternyata kau tak sekuat penampilan mu Aryo. Kau sangat lemah seperti ayam sayur tapi sudah berlagak di depanku." Zeck mendongakkan wajah Tari
"Kalau kau masih ingin bekerja sebagai bodyguard Tari sebaiknya mulai sekarang jaga sikapmu padaku. Aku sangat tidak suka lelaki sombong seperti dirimu, ingat itu!" seru Zeck kemudian meninggalkannya.
Dasar bajing*n, bahkan ketika aku sudah bertukar jiwa dengan Aryo kau masih saja menyiksa ku,
Tari mengepalkan tangannya dan kemudian mengusap air matanya.
"Aku pastikan kau akan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan mu padaku Zeck. Aku akan membuatmu bertekuk lutut di kakiku dan mengemis cintaku seperti yang ku alami saat menjadi istrimu,"
*Dreeet... dreet...dreet!
"Kau dimana?" tanya Lingga
"Aku tidak jauh dari halte, tunggu sebentar aku akan menyusul mu." jawab Tari
"Tidak perlu biar aku saja yang menyusul mu, lagipula aku sudah melihatmu," Lingga segera berjalan menyambangi Tari
"Apa terjadi sesuatu denganmu?" tanyanya memperhatikan wajah getir Tari
"Dia datang meneror ku," jawabnya gusar
"Zeck??"
Tari mengangguk sedih membuat Lingga mendekatkan dirinya.
"Jangan bersedih lagi, mulai sekarang aku akan melindungi mu. Aku pastikan tidak ada seorangpun yang bisa menyentuh mu," ucapnya sembari mengusap lembut air matanya.
"Terimakasih Aryo," ucapnya sembari terisak
Lingga kemudian menarik Tari ke dalam pelukannya.
"Jangan pernah menangis lagi, karena Lingga bukanlah lelaki yang cengeng. Dia adalah lelaki macho yang sangat kuat, jadi berhentilah menangis," hiburannya sembari mengusap punggungnya
"Makasih Aryo,"
"Panggil saja aku Lingga, karena aku lebih suka nama itu daripada Aryo,"
*********
"Sepertinya aku harus menggunakan cara lain untuk menaklukkan hati Tari," tukas Gareth
"Apa yang akan ayah lakukan padanya?" tanya Zeck
"Jika kau tidak bisa lagi meluluhkan hatinya maka aku tidak bisa mengandalkan dirimu lagi. Aku akan membuatnya jatuh cinta padamu lagi," tukas Gareth
Malam semakin larut, namun Lingga masih gelisah hingga sulit memejamkan matanya.
"Kenapa malam ini terasa begitu dingin," Lingga segera memakai jacketnya dan keluar dari rumah itu.
Suara burung gagak tiba-tiba menyeruak seakan mengirimkan pesan pertanda buruk.
Lingga menyunggingkan senyumnya dan kemudian memejamkan matanya.
"Kembalilah kepada pengirim mu dan jangan pernah kembali lagi," ucapnya lirih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
Gerald ga tau aja kalau tari sekarang adalah lingga 🤣
2023-11-07
0
istrinya_kimseokjin
tau gk thorrrr tiba2 driku pgn pnya ilmu supranatural gara2 bca nvel mu😁😁😁
2021-12-02
0
cici trisnawati
thor, atau siapapun, tolong dijawab. knp hax rangga yg jls penyebab kmatianx. sdgkan gilang, dan bara dua2x g jls. gilang di episod anakx tau2 udah mati ajaa. sdgkan bara2 tau2 udah jd kunaang2 aja. it knp itu? 😫😫😫
2021-10-03
1