"Aaaaaa!!!" semua orang berteriak histeris saat suara pistol di tempat itu.
Semua orang langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri, sedangkan para team keamanan segera mengejar Kevin dan anak buahnya.
*Wuuusshh!!
Dengan cepat peluru melesat kearah Lingga membuat semua mata tertuju padanya.
*Ciiitt!!!
Bak sebuah mobil yang di rem mendadak tiba-tiba peluru itu berhenti tepat di depan mata Lingga membuat semua orang terperanjat melihatnya.
"Oohhh!!!" teriak semua orang
"Aku tidak akan membiarkannya selamat kali ini," Gareth menatap lekat peluru itu hingga kembali bergerak maju mendekati Lingga.
Sial, ternyata ada kekuatan lain yang lebih besar, bagaimana aku bisa menahannya lagi.
Lingga berusaha sekuat tenaga menahan peluru itu dengan kekuatannya, akan tetapi peluru itu tetap bergerak maju kearahnya.
Purboyo melirik kearahnya dan segera mengarahkan cincin saktinya hingga peluru itu berhenti dan jatuh ke tanah.
*Ting!!
Sudah ku duga dia bukan orang sembarangan,
Lingga menatap lekat kearah Purboyo.
"Oh syukurlah aku selamat," tukas Lingga menarik nafas dalam-dalam
"Sial," Gareth segera bergegas pergi meninggalkan tempat itu ketika melihat Purboyo berhasil mematahkan tenaga dalamnya.
Sementara itu melihat Gareth berlalu meninggalkan Gazebo, Purboyo segera bangun dari tempat duduknya dan berlari mengejarnya.
"Dasar bajing*an, kali ini aku tidak akan membiarkan mereka lolos lagi setelah mencoba membunuhku, sudah cukup aku bersabar," Lingga segera bangun dan berjalan menghampiri Kevin yang sedang menghadapi tim keamanan dan anak buah Purboyo.
*Greep!!
"Jangan gegabah, jangan sampai mereka curiga," tukas Tari menarik lengannya.
"Masa aku harus diam saja, kan gak asik," sahut Lingga
"Sudahlah lebih baik sekarang kau ikut aku," Tari menarik Lingga meninggalkan tempat itu.
"Kita mau kabur?" tanya Lingga
"Sementara ini yang harus kita lakukan agar bisa memenangkan pertarungan ini,"
"Ok, Bos." Tari segera melesatkan mobilnya meninggalkan tempat itu.
Satu jam kemudian Tari menghentikan mobilnya di depan sebuah stasiun televisi.
"Kenapa kita kesini?" tanya Lingga
"Lebih baik kau ikuti saja apa yang aku perintahkan,"
"Baik Bos," jawab Lingga lesu
Ia mengikuti Tari memasuki studio siaran sebuah stasiun televisi.
"Selamat siang, anda pasti Lingga Aryowibisono yang tadi menelpon kami?" tanya seorang pria menghampiri mereka
"Benar, seperti yang aku katakan hari ini Mentari putri Purboyo akan membuat konfrensi pers untuk mengklarifikasi perceraiannya dengan pembalap sekaligus Model Zeck Michael," tukas Tari lugas
"Baiklah, itu akan menjadi berita hot petang ini. Mari ikuti kami," Lelaki itu kemudian membawa keduanya menuju ke dalam studio.
"Silakan Nona Tari," seorang langsung mengantar Lingga menuju tempat yang sudah di persiapkan.
"Sebentar kami rapikan dulu penampilan anda," seorang penata rias segera mendadani Lingga dan Tari mendekatinya.
"Kau hanya perlu membacakan semua isi kertas ini dan jangan katakan hal lainnya mengerti."
"Ok," Lingga mengangguk dan kemudian Taru meninggalkannya.
"Rileks saja dan jangan tegang Ok!" seru sang sutradara.
Lingga mengacungkan jempolnya pertanda ia paham.
"Ok semuanya, Kamera, Rolling, Action!!"
Lingga kemudian membacakan text yang ada di hadapannya.
"Cut!!"
"Wah keren sekali, aku yakin acara kita akan berada di rating paling atas karena berita ini. Terimakasih Mentari atas informasinya dan telah mempercayakan kepada kami untuk mengekspose kehidupan pribadi anda," tukas sang sutradara
"Sama-sama," jawab Lingga kemudian meninggalkan tempat itu
"Kerja bagus Aryo terimakasih sudah membantu ku kali ini," tukas Tari
"Aku tidak menyangkalnya kau sudah mempersiapkannya dengan matang, btw kapan kau mempersiapkan semua naskah itu?" tanya Lingga
"Itu...hmmm...saat kerusuhan itu berlangsung," jawab Tari menyunggingkan senyumnya
"Pantas saja kau menghilang seperti angin tadi. Dasar bodyguard laknat bukanya menolong aku malah sibuk membuat naskah gosip rumah tangga mu sendiri," cibir Lingga
"Hehehe,_"
*********
Sementara itu di kediaman Zeck.
"Kau mau kemana sayang," tukas Nadya saat melihat Zeck akan meninggalkan kamarnya.
"Aku ingin melihat keadaan Tari, aku yakin ayah mencoba membunuhnya lagi," jawab Zeck acuh
"Cih, sekarang kau berani memperdulikannya di depan ku, apa kau jatuh cinta padanya!" hardik gadis itu kesal.
"Secara hukum dia masih istriku walaupun kami masih proses perceraian, apa salah jika aku memperdulikannya?" tanya Zeck
"Tentu saja salah, apa kau sengaja ingin menyakiti ku dengan memperlihatkan ketulusan mu padanya. Kalau begitu lakukan saja seperti yang kau inginkan dan jangan' pernah memperdulikan aku lagi," Nadya segera mengambil tas kecilnya dan pergi meninggalkan Zeck.
"Nadya!!" seru Zeck mengejarnya, namun langkahnya terhenti ketika handphonenya bergetar.
"Halo ayah, ada apa?" sapa lelaki itu
"Apa kau belum melihat berita online hari ini?"
"Memangnya ada apa ayah,"
"Cepat buka ponselmu dan lihatlah apa yang terjadi,"
Zeck segera mengecek laman berita online di ponselnya dan ia terkejut melihat semua pemberitaan yang membahas perceraiannya.
"Tari, kenapa kau membuat gosip murahan seperti ini," ucapnya
"Sekarang kau urus istrimu itu dan pastikan dia tidak mencabut gugatan cerainya,"
"Tapi ayah...."
"Kau tidak boleh bercerai dengannya jika ingin hidup mewah bersama Nadya, jadi lakukan saja apa yang ayah perintahkan,"
"Jika aku melakukan itu sudah pasti semua orang akan membenarkan gosip itu ayah, lagipula Tari sangat membenciku sekarang bagaimana bisa dia mau rujuk lagi denganku,"
"Untuk apa memperdulikan gosip itu karena itu memang benar adanya. Kau menikahi Tari yang bodoh itu hanya untuk menguasai hartanya. Dan satu lagi yang harus kau ingat Zeck, Tari sangat tergila-gila padamu jadi mustahil ia bisa menolak keinginan mu. Raih kembali hatinya, ayah yakin kau bisa melakukannya," tutur Gareth kemudian mematikan ponselnya.
"Sial!!" Zeck memukulkan tangannya ke tembok hingga berdarah.
***********
"Aku benar-benar tidak menyangka kau begitu cerdas Tari," tukas Purboyo memeluk Lingga
"Hehehe, biasa aja ayah, semua ini atas ide dia," tukas Lingga menunjuk kearah Tari
"Benarkah, kau sepertinya bukan bodyguard biasa. Terimakasih sudah menjaga putriku,"
"Sama-sama Tuan,"
"Kalau begitu silakan istirahat, aku yakin kalian lelah setelah mengadakan siaran langsung di televisi,"
"Baik ayah," Lingga dan Tari segera menuju ke kamarnya.
"Sepertinya ada yang aneh dengan Tari, kenapa dia sekarang jadi pintar dan berambisi dengan harta warisan itu," tukas Eva
"Mungkin itu efek karena tersambar petir," sahut putra
"Kau benar Eva, ayah juga merasakan hal yang sama. Tapi sebaiknya kita jangan terlalu mencurigainya saat ini. Karena bagaimanapun juga ia sudah membantu kita hari ini." tukas Purboyo
"Baiklah ayah, kalau ada sesuatu yang mencurigakan aku akan segera melaporkannya kepada ayah," tukas Eva
"Aku mengandalkan mu putriku,"
*Hmmm," Eva
*Tok, tok, tok!!
Tari mengucek-ngucek matanya ketika terdengar suara seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Siapa sih pagi-pagi sekali sudah membangunkan aku," gadis itu berjalan lesu mendekati pintu kamarnya.
"Pagi kak Eva, ada apa mencari ku," sapa Lingga ramah
"Oh kau sudah bangun, aku kira kamu masih tidur makanya aku ketuk-ketuk pintu kamar mu. Btw kamu di luar kenapa pintu kamarmu terkunci?" tanya Eva curiga.
"Ah itu..karena aku tadi habis lari pagi dan sengaja aku mengunci kamarku karena takut ada sesuatu yang hilang," jawab Lingga tersenyum simpul padanya
"Oh begitu,"
"Iya,"
*Ceklik!!
Lingga terperanjat ketika melihat Tari keluar dari kamarnya sambil menguap.
"Ada apa sih ribut-ribut," tukasnya membuat Eva membelalakkan matanya
"Apa dia tidur di kamarmu, jangan bilang kalian...." Lingga segera membungkam mulut wanita itu
"Jangan salah sangka kakak, seperti yang sudah ku katakan tadi untuk menjaga agar barang-barang ku tak hilang maka aku menyuruh untuk tidur di kamarku selama aku jogging," jelas Lingga
"Oh begitu,"
"Iya...." jawab Lingga menyunggingkan senyum lebarnya
"Btw ada apa kau mencari ku?" tanya Lingga
"Zeck datang mencari mu,"
"Ok, Kalau begitu aku akan segera menemuinya," Lingga berjalan ke depan menemui Zeck.
"Ada apa kau datang kemari?" tanya Lingga sinis
"Sepertinya kita harus bicara Tari,"
"Sudah cukup Zeck, hubungan kita sudah berakhir jadi apalagi yang harus kita bicarakan,"
"Maafkan aku Tari," ucap Zeck sambil berlutut di depannya
Cih dasar bajing*an, berlutut saja terus sampai hari kiamat aku tidak tergoda dengan lelaki penghianat seperti dirimu,
"Tidak ada maaf bagimu, maaf aku sibuk," sahut Lingga kemudian membalikkan badannya
"Tari, aku benar-benar minta maaf padamu atas semuanya," ujar Zeck memberikan bucket mawar merah padanya
Dasar picisan, bagaimana mungkin lelaki sejati seperti diriku luluh dengan sebucket mawar Merah, aku baru luluh jika kau memberiku mobil Ferarri terbaru,
"Sorry Zeck aku sibuk,"
"Lebih baik kau memaafkannya dan menerima ajakannya, Tuhan saja maha memaafkan masa kau tidak mau memaafkannya," tukas Tari menengahi mereka
"What, kau bilang apa Aryo!" seru Lingga
"Pergilah bersamanya, sepertinya kalian harus bicara,"
"What!!" seru Lingga membelalakkan matanya
Lakukanlah semuanya demi aku Aryo, bantu aku membalaskan dendam ku pada mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
hmmm 🤔 Zack mau aja di jadiin boneka sama ayahnya
2023-11-07
0
Ismawati Masyudi
no komen... like aja truuss...
2022-01-19
0
Sumawita
terong ngajak terong 🍆🍆🍆🍆😂😂😂😂😂
2021-09-04
2