"Silakan sayang," Zeck membukakan pintu mobilnya dan mempersilakan Lingga duduk di sampingnya.
"Thanks,"
"You are welcome honey," lelaki itu kemudian melesatkan mobilnya meninggalkan pelataran Istana Hades.
Selama perjalanan tidak ada percakapan antara keduanya, tiga puluh menit kemudian Zeck menghentikan mobilnya di sebuah restoran mewah.
Ia kemudian membukakan pintu mobilnya dan menggandeng Lingga masuk kedalam restoran itu.
"Selamat datang menantuku, apa kabarmu sayang?" sambut Gareth ramah
Lingga tertegun melihat Gareth ada didepannya, ia tidak menyangka dia akan bertemu lagi dengan lelaki yang sudah membunuh ayahnya itu.
Aku tidak menyangka akan bertemu lagi denganmu Mr. G. Lelaki kejam yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya termasuk membunuh ayahku. Inikah alasan tubuh kami tertukar?.
Lingga tersenyum kecut menatap Gareth.
Ia berjalan masuk tanpa menjawab pertanyaan Gareth.
"Ah, ayah maklum jika kau masih kesal dengan masalah kemarin. Untuk itulah ayah dan Zeck mengundang mu kemari." Tukas Gareth menyusulnya.
Ia kemudian duduk di depan Lingga sedangkan Zeck duduk di sampingnya.
"Ayah minta maaf atas apa yang kami lakukan padamu tempo hari, kami hilaf waktu itu. Asal kau tahu kami melakukan hal itu karena tahu ayahmu akan mengkhianati kami," Gareth memberikan sebuah surat perjanjian pada Lingga, dan ia langsung membacanya.
"Kami sepakat untuk menikahkan kalian dengan perjanjian itu. Tapi setelah mendengar ayahmu meninggal dan memberikan kekayaannya pada Om ayahku seperti orang yang kebakaran menuduh aku mengingkari janji dan berusaha menjebloskan kami ke penjara padahal aku berniat membaginya." tutur lelaki itu
"Aku tidak peduli dengan semua itu. Aku hanya ingin tahu kenapa kau sangat ingin membunuhku?" tanya Lingga
"Ah itu, karena ayahmu mengancam ku. Iya memberitahukan padaku akan mengumumkan hasil tes DNA dirimu dan memberitahukan kepada semua orang jika ahli waris Purnomo masih hidup, dengan begitu ia akan mendapatkan semua harta warisan itu dari tanganku. Tapi dia berjanji akan tetap memberiku bagian meskipun kau dan Zeck sudah bercerai dengan syarat aku harus membunuhmu," jawab Gareth
"Oh begitu rupanya," sahut Lingga kemudian meneguk air putih di depannya.
Lakukanlah semuanya demi aku Aryo, bantu aku membalaskan dendam ku pada mereka.
Sekarang aku tahu kenapa Tari ingin aku pergi bersamanya,
Lingga mengepalkan tangannya menahan amarah saat mengetahui semuanya.
"Maaf aku ke toilet sebentar," tukas Lingga meninggalkan mereka
Ternyata nasib Tari tidak jauh berbeda dengan ku, kasian sekali. Kau tidak perlu khawatir Tari aku akan membalaskan semua yang mereka lakukan padamu,
"Maaf nona ini toilet pria," tukas seorang pria menegur Lingga
"Ah aku lupa sekarang aku sedang menjadi seorang wanita. Kangennya kencing sambil megangin burung perkutut gue. Tapi sekarang aku gak punya burung lagi, hiks!" tukas Lingga sembari melihat seseorang di sampingnya yang sedang kencing.
"Tari...." tukas lelaki itu langsung menarik risleting celananya.
Lingga langsung menoleh kearahnya dan membelalakkan matanya.
"Astoge," Ia langsung lari meninggalkan tempat itu
"Kenapa dia masuk toilet laki-laki??" Kevin segera keluar mengejar Tari.
"Apa ada yang mau dibicarakan lagi?" tanya Lingga buru-buru
"Mungkin aku tidak pantas mengatakan semua ini setelah apa yang aku lakukan padamu Tari, tapi aku ingin rujuk lagi denganmu," tukas Zeck
"Apa kau bilang bee!" seru Nadya menghampiri mereka
"Maaf NAD, sepertinya kali ini aku harus memilih Tari dan memutuskan hubungan kita. Aku ingin memperbaiki semua kesalahanku selama ini padanya, karena sekarang aku baru sadar jika aku benar-benar mencintainya," tukas Zeck membuat Nadya langsung menamparnya
"Dasar brengsek, beraninya kau mempermainkan aku," gadis itu kemudian melepaskan cincin di jari manisnya dan melemparnya ke muka Zeck.
"Aku juga tidak sudi tinggal bersamamu lagu, dasar psikopat!" maki gadis itu kemudian meninggalkannya.
"Sekarang kau percaya kan Tari, aku sudah memutuskan Nadya dan memilih dirimu, jadi kau mau kan kembali lagi bersama ku," tukas Zeck.
"Maaf bee, sepertinya aku juga tidak mau hidup bersamamu lagi, bye!" seru Lingga kemudian meninggalkannya.
"Cepat kejar dia Zeck!" seru Gareth
"Tapi ayah, dia sudah tidak mau lagi bersamaku, jadi percuma saja!"
"Tidak ada yang percuma di dunia ini Zeck, cepat kejar dia!" hardik Gareth
Zeck segera mengejar Lingga dengan mobilnya.
"Kemana dia, kenapa cepat sekali dia perginya,"
**********
"Dasar bajing*an, beraninya kau meminta rujuk lagi, itu tidak akan pernah terjadi selama aku ada di dalam tubuh Tari. Aku tidak akan membiarkan dirimu menyakitinya lagi," rancau Lingga
"Halo sayang, sendirian aja. Ikut Abang dangdutan yuk," tukas seorang lelaki menghampirinya.
"Dah gak jaman lagi kali dangdutan Abang," sahut Lingga acuh
"Kalau gitu kamu mau kemana manis," tukas Lelaki itu mencoba menyentuh wajahnya
"Jangan pegang-pegang kita belum muhrim," sahut Lingga menepis lengan lelaki itu
"Ah manis sekali," jawab pria itu menyeringai
"Hmmm," Lingga menepis lengan lelaki itu saat akan menyentuhnya lagi.
"Jangan jual mahal gitu donk sayang," tukas lelaki itu mendekatkan wajahnya
"Tentu saja wanita harus jual mahal karena kami membutuhkan banyak uang agar terlihat cantik dan menarik,"
"Ah ternyata kau banyak bicara gadis manis," lelaki itu mencoba memeluk Lingga namun ia dengan sigap langsung menghindar dan melesatkan pukulannya tepat mengenai wajahnya.
*Buuggghhh!!
Lelaki itu memegangi hidungnya yang berdarah.
"Dasar jal*ng sialan!" lelaki itu kemudian bersiul dan tidak lama beberapa orang lelaki berbadan kekar menghampiri keduanya.
"Anj*r, beraninya keroyokan," cibir Lingga
"Tangkap dia!" seru lelaki itu
Mereka segera merangsek maju menyerang Lingga, hingga pertarungan sengitpun terjadi.
Zeck menghentikan mobilnya ketika melihat Lingga sedang melawan para preman itu tidak jauh darinya.
"Sejak kapan Tari bisa beladiri," lelaki itu terpukau melihat Lingga yang begitu gesit meliuk-liukkan tubuhnya menghindari serangan lawan.
Ia kemudian segera turun dari mobilnya dan membantu wanita itu.
*Buuggghhh!!
Zeck dengan cepat langsung melumpuhkan satu persatu preman itu.
"Kau tidak apa-apa Tari?" tanyanya sembari menatap luka di pergelangan tangannya yang tergores belati para preman itu.
"Aku baik-baik saja, thanks atas bantuannya," jawabnya acuh
"Kalau begitu aku akan mengantarmu pulang," tukas Zeck
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri." sahutnya sinis
Ia kemudian berlalu pergi meninggalkan Zeck, membuat lelaki itu begitu frustrasi karena baru kali ini wanita itu menolaknya.
"Apa sekarang kau benar-benar membenciku Tari, sehingga kau berani menolak ku!" ia menghela nafas panjang dan tertegun melihat tetesan darah di depannya.
Zeck terus mengikuti tetesan darah itu dan segera menarik Lingga untuk menghentikannya.
"Kau terluka parah, kau harus segera diobati Tari," ucapnya khawatir
"Tidak papa, sebentar lagi juga sembuh," Lingga segera membalikkan badannya namun Zeck segera menariknya.
"Kau membenciku aku tidak masalah, tapi aku tidak bisa diam saja melihat mu terluka parah seperti ini. Kau harus ikut aku ke rumah sakit sekarang," tukasnya sembari menarik lengannya
"Tidak perlu Tuan, biar aku saja yang akan mengantarnya," tukas Tari menghampiri keduanya.
Ia segera menarik lengan Lingga dan membawanya pergi dari tempat itu membuat Zeck begitu geram dibuatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
menyesal kan kau Zack kenapa dulu kau selingkuh
2023-11-07
0
Sumawita
semakin seru ceritanya Thor
2021-09-04
0
Brilliant N B 🌺ЛБ
Semoga benar benar amanah yaa
2021-06-22
3