"Hentikan mobilnya," tukas Purnomo
"Baik," Lingga segera menepikan mobilnya
"Bruuugghh!!!
"Ohhhh!!" semua warga berteriak dan terkejut melihat seorang lelaki ambruk bersimbah darah.
"Lakukanlah jika kalian ingin mendapatkan nasib serupa dengannya, kalian akan mati sia-sia dan tidak akan mendapatkan uang ganti rugi sepeserpun dari kami," ancam Gareth
"Hancurkan rumah mereka jika, mereka tidak mau menerima ganti rugi hari ini!!" seru Gareth memberikan perintah.
"Kalau begitu kami setuju!" seru salah seorang warga
"Aku juga," sahut yang lainnya membuat semuanya langsung berebut menandatangani surat perjanjian jual beli tanahnya.
"Ternyata begitu cara kerja Gareth, aku sudah menduganya," tukas Purnomo kemudian meminta Lingga melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu
"Sepertinya itu mobil ketua Bos," tukas seorang anak buah Gareth menunjuk kearah mobil Lingga yang baru saja meninggalkan tempat itu.
"Aku sudah tahu jika ia memang berusaha menyelidiki ku, kita lihat saja apa yang bisa ia lakukan tanpa diriku," sahut Gareth sinis
"Apa kita harus menyingkirkannya sekarang Bos?" tanya lelaki itu
"Sepertinya sekarang adalah saat yang tepat untuk menyingkirkan lelaki tua itu sebelum ia menyingkirkan aku," ucap Gareth menyeringai
"Kenapa Ketua tidak menegurnya saja jika dia salah?" tanya Lingga
"Semuanya tidak semudah yang kita bayangkan Lee, terkadang ada hal-hal yang memang harus di abaikan demi sesuatu hal," jawab Purnomo
"Kalau begitu kemana tujuan anda sekarang?" tanya Lingga
"Aku ingin menemuinya," Purnomo memberikan sebuah foto kepada Lingga
Pemuda itu melihat sekilas wajah wanita dalam foto itu dan kemudian melihat alamat di balik photo itu.
"Baik," Lingga menambah kecepatannya menuju alamat yang tertera dalam photo itu
*Braaakkk!!!
Tiba-tiba saat Lingga sedang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dua buah mobil sedan langsung memepetnya dan dengan sengaja membenturkan mobilnya hingga membuat Lingga oleng.
"Sial," Lingga kembali mempercepat laju kendaraannya dan terus menghindari dua mobil sedan yang terus mengejarnya.
Tiba-tiba dari arah berlawanan sebuah mobil minibus menabraknya.
*Braakkk!!
"Anda baik-baik saja ketua," tukas Lingga menoleh kearah Purnomo
*Praang!!
Tiba-tiba segerombolan orang datang dan memecahkan kaca mobilnya.
"Dasar brengsek," Lingga segera turun dan menghajar satu persatu orang-orang yang berusaha menghancurkan mobilnya.
Saat semua lawan-lawannya sudah berjatuhan Lingga segera membawa keluar Purnomo.
"Kita harus segera pergi dari sini Ketua, sepertinya ada yang berusaha membunuhmu," ucap Lingga sembari memapah lelaki itu
"Tinggalkan saja aku di sini, selamatkan dirimu," tukas lelaki itu getir
"Tapi ketua,"
"Aku sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini. Lagipula ini bukan kali pertama aku menghadapi kematian, pergilah dan selamatkan dirimu," ucap Purnomo
Lingga terbelalak ketika melihat puluhan lelaki membawa baton di tangannya berjalan kearahnya.
"Sial!!" makinya seraya mengepalkan tangannya
"Aku akan baik-baik saja, percayalah," imbuh Purnomo
"Baiklah kalau itu keinginan ketua, segera hubungi aku jika kau selamat," tukas Lingga kemudian berlari meninggalkannya.
Ia terus berlari meninggalkan tempat itu, namun pemuda itu menghentikan langkahnya ketika hatinya mulai gelisah meninggalkan Purnomo di sana.
"Brengsek, sejak kapan aku jadi pengecut seperti ini," Lingga segera membalikkan badannya dan berlari menyambangi Purnomo.
Lingga menghentikan langkahnya dan terpaku melihat Purnomo yang sedang berduel menghadapi para preman itu sendirian. Rahangnya mengeras seketika manakala melihat sesuatu yang tak biasa di depannya.
"Inikah alasannya dia menyuruhku pergi," Lingga kemudian berjalan gontai meninggalkan tempat itu
"Mr. G," Ia langsung membalikkan badannya ketika melihat Gareth turun dari mobilnya dan menyerang Purnomo.
Lingga segera melesatkan tendangannya kearah lelaki itu saat Gareth akan menikam Purnomo dengan belati di tangannya.
*Bruuugghh!!
"Anda baik-baik saja Ketua," ucap pemuda itu menghampirinya
"Kenapa kau kembali lagi?" tanya Purnomo menghela nafas
"Aku tidak bisa menjadi seorang pecundang yang lari dari tanggung jawab, itulah alasan ku kembali," jawab Lingga
Ia kemudian bangun dan menghampiri Gareth.
"Kau terlalu banyak ikut campur anak muda," Gareth kemudian melesatkan pukulannya kearah Lingga hingga lelaki itu jatuh tersungkur
Sebaiknya kau hati-hati terhadap Mr. G dia itu lebih kejam daripada Iblis.
"Cih, ternyata benar yang diucapkan M2 benar, bagaimana mungkin di jaman modern seperti ini masih ada orang sakti," Lingga segera bangkit sambil tersenyum kecut menatap Gareth.
Bagaimana bisa dia masih kuat berdiri setelah terkena pukulan Brajamusti milik Gareth.
"Pergilah dari sini Lee," tukas Purnomo berjalan mendekati Gareth.
"Apa yang kau inginkan dariku Gareth?" tanya lelaki itu
"Aku ingin menggantikan posisi mu sebagai CEO di perusahaan. Bukankah semua yang kau dapatkan selama ini adalah hasil kerja keras ku, jadi sudah seharusnya kau memberikan posisi itu padaku bukan pada anak haram mu itu," jawab Gareth
"Oh ternyata itu yang membuat mu ingin menyingkirkan diriku, kenapa kau tidak memintanya baik-baik Gerry?" sahut Purnomo
"Apa kau akan memberikannya jika aku memintanya baik-baik?" Gareth balik bertanya
"Karena kau sudah tahu jawabannya kau harusnya tahu diri Gerry, tidak mungkin aku memberikan perusahaan ku kepada iblis seperti dirimu,"
"Hmmm, sudah kuduga," Gareth segera melesatkan Tinjunya bertubi-tubi kearah Purnomo hingga lelaki itu terhempas berapa meter darinya.
Purnomo menyeringai dan membalas serangan Gareth.
Meskipun lelaki itu sudah cukup tua namun ia terlihat gesit melawan Gareth yang lebih muda darinya. Lingga menatap keduanya dari kejauhan sembari memegangi dadanya yang mulai terasa nyeri.
Gareth yang mulai terdesak dan kewalahan menghadapi Purnomo segera menyuruh anak buahnya menyerang lelaki itu.
Tentu saja Lingga tidak tinggal diam dan segera membantunya melawan anak buah Gareth.
*Bruuugghh!!!
Saat semuanya tengah sibuk berduel satu sama lain diam-diam Gareth mengambil sebuah baton dan memukulkannya kearah Purnomo hingga lelaki itu jatuh tersungkur bersimbah darah.
"Sekarang tamatlah riwayat mu lelaki tua," ucapnya menyeringai
Saat lelaki itu kembali mengayunkan baton kearah Purnomo Lingga segera melepaskan tendangan kerahnya.
"Kau masih punya nyali juga bocah tengik!" Gareth menyeringai dan bersiap menyerang Lingga.
Pertarungan sengitpun berlangsung, Lingga berusaha menghindari serangan Gareth yang begitu cepat, saat ia mulai terpojok karena kehabisan tenaga Lingga mengambil pistol pemberian Gareth dan mengarahkannya kepada lelaki itu.
"Tembak aku Lingga!!" seru Gareth menantangnya
"Pergi dari sini," ujar Purnomo berusaha bangun
*Buuggghhh!!
*Dor, dor!!
Lingga menarik pistolnya dan dua peluru melesat kearah Gareth, saat lelaki itu menikam Purnomo dengan belatinya.
"Hahahaha!!" suara tawa keras Gareth menggema melihat Lingga yang terpana melihatnya semua peluru itu tidak menembus tubuh lelaki itu.
Mr. G adalah orang yang sangat sakti, ia juga memiliki ilmu kebal sehingga senjata tajam dan senjata api tidak bisa menyentuhnya. Awalnya aku tidak percaya ada orang seperti itu di zaman modern seperti sekarang, meskipun M2 sudah memberitahukan ku sebelumnya. Tapi itulah kenyataannya, terkadang memang ada manusia yang menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Lingga hanya bisa mengambil langkah seribu ketika melihat puluhan anak buah Gareth berjalan mendekatinya.
"Bunuh dia, jangan biarkan dia lolos!!" seru Gareth dengan suara lantang
Pergi, selamatkan dirimu.
Lingga terus berlari menyelamatkan diri dari kejaran anak buah Gareth.
Ia segera masuk ke sebuah restoran yang ramai dan duduk di sebelah seorang wanita dan menutupi wajahnya dengan buku menu restoran.
Tidak lama kemudian anak buah Gareth memasuki restoran itu membuat para pengunjung ketakutan.
Mereka segera memeriksa satu persatu pengunjung restoran.
Wanita itu menatap lekat kearah anak buah Gareth yang memeriksa satu persatu tamu restoran dengan kasar.
Ia segera menarik buku menu yang di pegang Lingga membuat saat anak buah Gareth mendekatinya.
Lingga membelalakkan matanya ketika melihat wanita itu mendekatkan wajahnya dan mendesah manja di hadapannya.
"Emmmm,"
"Sial, bagaimana bisa kalian bermesraan di restoran ramai seperti ini, sungguh menjijikkan!" umpat anak buah Gareth kemudian meninggalkannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ass Yfa
wkwkwk... Lingga mlh cip*kan
2024-02-12
0
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
hahahahaha cara aman menolong lingga dengan desahan🤣
2023-11-02
0
Dewi
leehrus crta sm gara ini biar garetdi bresin breng tuh
2021-12-17
0