"Huaaaaaa!!" Lingga berteriak dan segera membuang cerminannya ke lantai.
Ini benar-benar tidak masuk akal berkali-kali aku cubit pipiku memastikan bahwa ini bukan mimpi, dan ternyata benar aku tidak berminat. Sukma ku benar-benar terjebak dalam tubuh Tari.
*Prang!!!
"Kenapa Tari?" tanya Purboyo penasaran
"Dimana dia... maksudku Aryo lelaki yang bersamaku?" tanya Lingga
"Dia masih ada di ruang perawatan, apa kau ingin menjenguknya?"
"Antar aku ke sana,"
Purboyo melirik kearah Tari, dan segera berjalan keluar.
"Ini kamarnya," tukas Purboyo
"Kalau begitu bisa tinggalkan kami sebentar,"
"Baiklah," Purboyo segera berjalan keluar meninggalkan Lingga.
Ada yang aneh dengan putri ku, aku merasa dia seperti orang lain. Apa ini karena trauma karena usaha pembunuhan yang dilakukan oleh anak buah Gareth apa efek dari kesambar petir.
"Ini benar-benar bukan mimpi, aku melihat tubuhku terbaring di depanku. Ya Tuhan dosa apa yang sudah ku buat hingga aku terkena kurma seperti ini," Lingga benar-benar tidak percaya melihat raganya berbaring di depannya.
"Oh wajah tampanku...." ucap Lingga mengusap lembut wajah lelaki di depannya, membuat Tari terbangun dan memelintir lengannya.
"Awww, ampun Tar ampun!!" seru Lingga
"Dasar cabul, beraninya kau meraba-raba aku di saat aku sedang tidur!" hardik Tari
"Astoge, siapa yang meraba-raba Tari. Aku hanya mengusap wajahku sendiri memang tak boleh!" sahut Lingga
kembali.
"Wajahmu...dasar modus!" tari kemudian memukuli Lingga hingga ia terus berteriak kesakitan.
*Buuggghhh!!
"Rasakan itu, dasar cabul, modus!" maki Tari
"Aww, ampun!!" seru Lingga melindungi kepalanya.
Sementara itu Purboyo hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar pertengkaran keduanya.
"Hmmm," ia hanya menghela nafas dan kemudian meninggalkan tempat itu.
"Btw sejak kapan kau memiliki rambut panjang," Tari segera menjambak rambut Lingga membuat ia menjerit kesakitan.
"Aaaarrrrrggghhhh!!" Lingga segera menoleh kearah Tari membuat gadis itu menjerit kaget saat melihat wajahnya.
"Aaaaaa!!!" seketika Lingga segera membungkam mulut Tari.
"Jangan teriak, nanti mereka akan tahu jika Sukma kita tertukar," bisik Lingga
"Dasar brengsek!" Tari mendorong Lingga hingga ia terjerembab ke lantai.
Tari segera berlari ke kamar mandi dan melihat wajahnya di cermin.
"Aarrgghhh!!" teriaknya membuat Lingga langsung menutup rapat telinganya.
"Kenapa bisa begini, kenapa kita bisa tertukar, hiks," ucap Tari terisak
"Bukankah itu keinginan mu?"
"What sejak kapan aku ingin menjadi laki-laki,"
"Aish dasar pikun, apa kau tidak ingat perkataan mu saat kita di kepung oleh para penjahat itu!"
"Memangnya apa yang aku katakan?"
"Kau ingin menjadi diriku jika di beri kesempatan hidup kau bahkan menyumpahi aku tersambar petir jika aku tidak menepati janjiku untuk menjaga dan melindungi mu selama dua puluh empat jam penuh, apa kau lupa!" sahut Lingga dengan nada Tinggi
"Ya Tuhan padahal aku cuma bercanda, kenapa semuanya menjadi nyata," keluh Tari
"Bukankah sudah aku bilang jaga ucapan mu, kau tidak boleh sembarangan mengucapkan sumpah serapah karena kalau ada malaikat lewat bisa jadi kenyataan. Dan semuanya terbukti bukan, kita tersambar petir dan kemudian bertukar posisi, kau jadi aku dan aku jadi kamu. Sekarang aku harus gimana," tutur Lingga gusar
"Tapi kau tidak bisa menyalahkan aku sepenuhnya, siapa suruh kau meninggalkan aku dan memintaku tinggal bersama ayah tiri ku,"
"Karena hanya dia yang bisa melindungi mu dari ayah mertuamu dan juga suamimu yang ingin menguasai harta milik mu," jawab Lingga
"Memangnya aku akan aman jika tinggal bersama ayahku, kau tidak tahu saja Neraka yang harus aku jalani jika tinggal di rumah itu lagi,"
"Jadi apa yang akan kau lakukan dengan tubuhku?" tanya Lingga
"Aku ingin hidup bebas seperti keinginan ku, karena sekarang tidak ada lagi yang akan berusaha membunuhku. Aku bisa makan enak, tidur nyenyak dan hidup bahagia,"
"Jangan salah, apa kau lupa kali pertama kita bertemu?" tanya Lingga
"Waktu itu aku menyelamatkan dirimu dari orang-orang jahat yang ingin membunuhmu,"
"Pertemuan kedua?" tanya Lingga lagi
"Aku menyelamatkanmu lagi dari orang-orang yang akan membunuhmu," jawab Tari
"Jadi kesimpulannya kita berdua sama. Kita sama-sama dikejar oleh seseorang yang sangat ingin membunuh kita dengan alasan tertentu. Jika mertuamu ingin membunuhmu karena ingin merebut harta warisan mu, maka para penjahat itu ingin membunuhku karena aku adalah saksi kunci yang menyaksikan betapa kejinya Mr. G membunuh ketua untuk menggantikan posisinya sebagai CEO Purnomo Corporindo." tutur Lingga
"Jadi aku harus gimana?"
"Kita hadapi mereka bersama-sama, seperti janjiku aku akan menjaga dan melindungi mu selama dua puluh empat jam jadi jangan takut lagi. Dan tetaplah di sisiku karena aku belum terbiasa dengan tubuh ini, pastikan kau tetap menjaga rahasia kita dan tidak boleh ada seorangpun yang tahu jika jiwa kita tertukar, apa kamu mengerti?" ucap Lingga
"Baiklah, aku juga tak ada pilihan lain. Karena kalau aku pergi aku juga pasti akan mati dengan tubuhmu ini." sahut Tari
"Kalau begitu cepat cuci muka dan rapikan penampilan mu, jangan sampai wajah ganteng ku jerawatan gara-gara kamu males cuci muka."
"Dih lebay, Lo juga awas aja muka cantik gue jadi kusam gara-gara Lo, dan ingat jangan pernah mencari kesempatan dalam kesempitan," sahut Tari
"Maksud Lo?" tanya Lingga mendekatkan wajahnya membuat Tari langsung menunduk tak berani melihatnya.
"Aku bukan lelaki seperti itu, aku tidak akan berbuat hal-hal seperti itu karena aku tahu itu bersoda," ucap Lingga
"Berdosa keles,"
"Iya itu, ya sudahlah tunggu aku kembali dan jangan kemana-mana,"
"Baik," jawab Tari lesu
"Aish jangan lesu gitu, sekarang kau laki-laki jadi harus bersikap Gentle dan tinggikan suaramu. Jangan bersikap menye-menye seperti itu, ingat jangan pernah mempermalukan nama baik dan ke machoan Lingga Aryowibisono,"
"Siap Abang," jawab Tari memberi hormat padanya.
"Panggil gue Neng jangan Abang atau mereka akan curiga,"
"Ok Neng," jawab Tari mengerlingkan matanya
"Jangan genit, kau tahu kan aku tidak akan jatuh cinta padamu,"
"Dih siapa juga yang genit padamu ke geeran," Tari segera bergegas masuk ke dalam toilet
***********
"Apa Rancana ayah selanjutnya?" tanya Putra
"Aku akan mengadakan konferensi pers nanti sore untuk mengumumkan hasil tes DNA Tari,"
"Apa dia sudah baikan ayah?"
"Sepertinya dia agak sedikit trauma pasca kejadian itu, tapi ia baik-baik saja dan petir itu tidak menciderainya sama sekali."
"Wah Tari benar-benar keren, biasanya orang pasti terkena luka bakar atau amnesia setelah di sambar petir tapi dia baik-baik saja," puji Putra
"Sudahlah, cepat kau urus semuanya. Karena ayah harus membujuk Tari agar mau kembali tinggal bersama kita,"
"Baik ayah," Putra segera pergi meninggalkan Purboyo.
Sementara itu Purboyo segera masuk menyambangi bangsal perawatan VIP.
"Sekarang kemasi barang-barang mu dan kita akan pulang ke rumah," ucap Purboyo
"Aku mau pulang ke rumah dengan satu syarat," tukas Lingga
"Katakan saja apa syaratnya," tanya Purboyo
"Aku mau Lingga tinggal bersama kita, dan aku ingin dia menjadi bodyguard pribadiku mulai sekarang,"
"Baiklah, ayah setuju."
Lingga kemudian menjemput Tari dan mengajaknya pulang bersama Purboyo.
Tiga puluh menit kemudian mereka sudah tiba di Istana Hades.
"Selamat datang kembali di istana Hades Tari," tukas Eva menyambutnya dengan mengalungkan bunga padanya.
"Dih lebay banget, pasti dia sengaja mencari perhatian," celetuk Tari
"Terimakasih," jawab Lingga kemudian berjalan masuk kedalam rumah.
Istana Hades, mereka menyebut rumah ini sebagai istana, padahal rumah ini tidak lebih dari kuburan masal manusia yang di bantai oleh sang pemilik rumah.
Lingga menyunggingkan senyum kecut dan melirik kearah Purboyo.
"Sekarang istirahatlah karena nanti sore kita akan mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan jika kau masih hidup dan...."
"Dan mengumumkan hasil tes DNA untuk merebut kembali harta warisan ku yang diambil oleh ayah mertuaku," jawab Lingga
"Ah, darimana kau tahu?" tanya Purboyo penasaran
"Para penjahat itu yang memberitahukannya padaku. Kau tidak perlu khawatir aku bersedia melakukannya,"
"Oh syukurlah,"
Lingga segera menarik tangan Tari, "Dimana kamarku?" bisik Lingga
"Di belakang," sahut Tari
"Tapi bisakah aku makan dulu, makanan di rumah sakit tidak enak jadi aku belum sarapan," tukas Lingga
"Tentu saja putriku," Purboyo segera menyuruh semua asisten rumah tangganya untuk menyiapkan makanan untuk Tari.
Tidak lama kemudian semua masakan sudah siap tersaji di meja makan.
"Silakan Nona," tukas seorang kepala koki mempersilakannya untuk menikmati makanannya.
"Thanks," jawab Lingga mengedipkan matanya
"Wah seumur hidup baru kali ini aku menikmati sarapan seperti seorang pangeran, kuy kita makan Ta...Lingga," ucapnya sembari menyunggingkan senyumnya
Keduanya kemudian menikmati sarapan mereka dengan lahapnya di saksikan oleh Purboyo dan Eva serta kepala koki.
"Apa dia menjadi rakus setelah tersambar petir, menjijikkan sekali, kampungan!" cibir Eva membuat Lingga langsung melirik kearahnya.
Purboyo segera menginjak kaki Eva membuat gadis itu seketika menjerit kesakitan.
"Apaan sih ayah!" serunya
Purboyo segera memberikan isyarat agar ia meminta maaf pada Tari.
"Maaf tari bukan maksudku untuk...." belum selesai ia berbicara Lingga langsung memotongnya
"It's Ok, aku gak baperan kok orangnya, Sans aja," jawab Lingga membuat mereka tercengang mendengarnya.
"Sejak kapan Tari pakai bahasa seperti itu," tukas Eva lirih
"Kalau begitu saatnya aku istirahat," Lingga segera bangun dari kursinya
Tari tiba-tiba memberikan kode dengan menunjuk-nunjuk bibirnya.
"Apa," tukas Lingga lirih
Tari terus menunjuk-nunjuk bibirnya, untuk memberitahukan ada nasi di wajah Lingga. Namun pemuda itu tidak memahami apa kode yang tari maksudkan.
Sial, kenapa dia tidak bicara saja. Kenapa juga wajahnya seperti itu dan menunjuk-nunjuk bibirnya. Dan bibirnya itu...ahhh.
Lingga kemudian mendekati Tari dan menciumnya membuat semua orang terperangah melihatnya.
*Plaakkk!!!
Seketika Tari langsung menamparnya membuat semuanya orang makin kebingungan melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ass Yfa
hadeh,, Lingga ngga tahu sikon apa..
2024-02-12
0
⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈
hahahaha lingga masa nyium bibir sendiri, 🤣
2023-11-06
0
Ayuk Vila Desi
koplak emang si lingga
2022-09-11
0