WITH YOU

WITH YOU

Persahabatan

Jangan lupa ditambahkan ke Favorit kalian ya. Jangan lupa like dan vote kalian ya. Selamat membaca......

Banyak kata yang mungkin berantakan, harap maklumi ya. Akan diperbaiki dipart selanjutnya. Semoga tidak bosan. 

FANIA duduk sofa apartemennya sambil menengguk segelas kopi. Bersamaan dengan membaca buku prosa kesayangannya. Sementara Reza masih sibuk dengan laptopnya untuk mengerjakan tugas kantor yang belum juga kelar sehingga membuat dirinya mengerjakan tugas di apartemen milik Fania.

"Za, nggak pulang lo? Bentar lagi gue mau tidur nih."

"Bentar, gue masih pusing. Ini ngerjain desainnya belum bisa nemu ide. Lo ada ide nggak?" jawab Reza sambil menggaruk kepalanya yang mulai gatal karena kehabisan ide.

"Lo kerjain di kamar lo deh. Sumpah gue ngantuk banget. Ngerti dikit kek jadi orang."

"Ya udah gue balik." Reza bangun dari tempat duduknya membereskan laptop dan juga berkas-berkas yang berserakan di meja ruang tamu milik Fania.

Apartemen Fania hanya berbeda satu tingkat dengan Reza. Tetapi lelaki itu lebih nyaman berada di kamar Fania karena di sana ia bisa memiliki teman untuk bercengkerama.

"Gue pamit ya. Lo tidur yang bener. Jangan kangenin gue.”

"Elah najis banget gue kangen cowok kayak lo." Fania memutar bola matanya dan mengerucutkan bibirnya.

Fania Zainal. Saudara dari Almarhum Fandi Zainal. Mereka berdua adalah saudara kembar. Akan tetapi Fandi lebih disayang oleh Tuhan. Sehingga dipanggil lebih cepat oleh Tuhan dengan cepat. Kini tinggal Fania sendiri. Kala itu Fandi mengidap penyakit mengerikan sehingga membuatnya meninggal. Reza telah berjanji pada Fandi untuk menjaga Fania dengan baik. Hingga kini lelaki itu masih setia menemani Fania. Bahkan mereka berdua bernasib baik berada di kantor yang sama. Selebihnya, karena perusahaan itu merupakan milik Ayah Reza.

Fania perempuan dengan tinggi badan 172 yang terbilang cukup tinggi. Dengan rambut sebahu dan kulit putih matanya yang cukup terlihat besar dan bulu mata yang lentik. Selain cantik, perempuan itu juga cerdas. Tak jarang juga ia menjadi perempuan bahan omongan karena begitu banyak laki-laki yang berusaha mendekatinya di kantor. Akan tetapi lebih nyaman untuk fokus pada pekerjaan.

Fania berusaha untuk tidur. Namun lagi-lagi waktu tidurnya terganggu oleh suara bel seseorang yang bertamu dan tidak memiliki adab untuk berkunjung di tengah malam begini. Pukul satu dini hari. Wajarkah bagi seseorang untuk datang?

Ia membuka pintu.

"Fan, pinjem laptop lo dong. Sumpah ya kesel banget gue malam ini. Tidur enggak tenang."

Fania mendorong kepala Reza dengan telunjuknya.

"Eh manusia kampret. Bisa nggak sih kalau mau datang itu nelpon dulu?" protes Fania yang begitu kesal oleh kelakuan Reza.

"Bisa. Sorry ya. Eh iya, ini terakhir gue ganggu tidur lo deh. Gue janji." Reza mengangkat telunjuknya sebagai kesepakatan dengan Fania

Fania menghela napas panjang. "Ya udah gue ambil laptop sama kopi buat lo. Sekali lagi lo ganggu gue. Lihat aja gue nggak bakalan ampuni lo."

"Iya bawel."

Fania melangkahkan kaki menuju kamarnya untuk mengambil laptop dan juga membuatkan lelaki itu segelas kopi sebagai peneman untuk begadang. Meski menyebalkan, tetapi ia tetap menurut kepada Reza. Sebab laki-laki yang kini bisa melindunginya hanya Reza. Orang tempat ia berbagi keluh kesah. Orang tua yang ia harapkan selalu berada jauh darinya untuk urusan pekerjaan. Sebenarnya, Fania sudah ditawarkan beberapa kali untuk bekerja bersama dengan orang tuanya di luar negeri untuk mengurus beberapa bisnis. Tetapi Fania menolak dan lebih nyaman bekerja di Jakarta, benar Jakarta. Kota tempat para pekerja keras yang tak kenal waktu.

Ia keluar dari dapur dan melihat Reza yang sudah terlelap di sofa. "Sialan, kebiasaan nih orang kalau capek ya capek aja. Nggak usah dipaksain." Gerutunya. Kesal karena sudah membuatkan kopi untuk Reza, namun justru ditinggal tidur.

Fania menggerakkan badan Reza dengan pelan. Takut laki-laki itu akan terkejut jika dibangunkan dengan cara yang tidak benar.

"Za, bangun." Beberapa kali berusaha membangunkan. Tetapi tidak ada reaksi sedikit pun.

***

Pagi tiba.

"Oh sial. Gue ketiduran." Ucap laki-laki itu sambil menggosok-gosok matanya

"Udah bangun lo, Kebo?"

"Lo lagi mengigau? Jam segini berangkat kerja. Hahaha."

"Ketawa aja sampai pada akhirnya kenyataan itu lebih menyakitkan. Za." Fania memberikan ponselnya kepada Reza untuk memperlihatkan pukul berapa hari itu.

"Shit, Kok lo tega banget nggak bangunin gue? Kerjaan gue belum kelar."

"Makanya lo kalau punya banyak tugas nggak usah kelayapan kayak kelelawar. Kelelawar masih mending pergi malam pulang tengah malam. Nah lo, pergi sore pulang larut malam." Balas Fania dengan jawaban yang tak kalah dari Reza.

"Daripada lo ngajak gue debat masih pagi gini. Mending lo ke kamar mandi, cuci muka terus siap-sial ke kantor. Untuk soal sarapan lo tenang aja. Gue masakin sekarang. Lo nggak lupa kan sama janji temu kita bareng klien yang akan tanda tangan kerja sama hari ini?"

Reza berusaha mengingat-ingat tentang jadwal hari ini yang telah dibuat oleh Fania sendiri. Seketika mata lelaki itu memerah dan menggelengkan kepala. "Lo nggak bercanda kan?" Reza yang bemar-benar lupa akan kejadian itu berusaha menolak kenyataan pada hari itu.

Ia bangkit dari duduknya segera keluar dari apartemen Fania menuju Apartemen miliknya. Lift yang masih saja belum turun membuatnya kesal setengah mati. Mengingat bahwa Reza takkan bisa bersabar dalam keadaan seperti ini.

"Ayolah, kalo bisa putar waktu. Gue mau detik ini berhenti. Biar gue ada waktu untuk siap-siap." Ucapnya sambil melihat ke arah jam tangan miliknya.

Ketika pintu lift terbuka.

"Sayaaaang." Seseorang langsung memeluk Reza dengan begitu agresif. Jangan terkejut jika pelukan langsung mendarat di tubuh pria tersebut. Bahkan ciuman pun seringkali mendarat di bibir pria itu dengan cepat. Bahkan pria itu akan menjauh bila dirinya merasa tidak nyaman.

"Kamu ngapain sih pagi-pagi ke mari? Aku tuh buru-buru."

"Kamu semalam main tinggal-tinggal gitu aja." Goda perempuan itu dengan nada bicara yang di buat-buat.

"Aku kan udah bilang lagi sibuk untuk kerjaan. Hari ini aku justru telat bangun gara-gara ketiduran. Tugas kantor juga belum selesai."

"Hmmm sayang berarti kamu sibuk banget har ini? Nggak ada waktu untuk nemenin aku?"

"Nggak bisa. Lain kali aja."

"Kok kamu gitu sama aku?"

"Aku lagi sibuk kerja. Kamu nggak bisa ngerti. Yaudah terserah." Ucapnya sambil menarik perempuan itu agar masuk ke lift . Ketika pintu lift tertutup perempuan itu dengan agresif menyerang bibir Reza.

"Udah untuk salam paginya?" sambil menjauhkan tubuh perempuan itu.

"Kamu kok jadi judes gitu sama aku?" protes perempuan yang datang ke apartemen Reza.

"Jadi gini ya. Ada waktunya kita bareng. Ada waktunya juga buat aku untuk kerja. Kamu pasti bisa paham sendiri gimana maksudku." Reza yang sedari tadi sudah terburu-buru justru diberikan beban pikiran sepagi itu. Ia dengan pelan berusaha menjelaskan dan meminta gadis itu untuk keluar dari apartemennya. Setelah keluar, Reza mandi untuk bersiap-siap menuju kantor yang sekiranya sudah sangat terlambat.

Reza berdiri di depan cermin sambil mengenakan dasi.

"Za, cepetan lo. Jangan dandan kayak cewek lo." Perempuan tersebut mengejutkan Reza. Tanpa suara apa-apa langsung masuk ke kamar Reza. Bagaimana jika Reza belum mengenakan pakaiannya tadi mandi. Tentu akan mengerikan bagi perempuan itu.

 

 

"Lo bisa kan nggak usah ngagetin gue?"

 

 

Terpopuler

Comments

Marshanda Pratama

Marshanda Pratama

anja7

2022-04-26

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

suka kak ❤️❤️❤️

jgn lupa mampir jg ke novelku dg judul:
"AMBIVALENSI LOVE"

kisah cinta beda agama,

ku tunggu like and coment nya ya 🐳🐳🐳

2020-10-06

0

Alensa

Alensa

keren Thor ... lanjut mampir di sini juga, Kak "surga kedua di hatiku" like, vote dan coment ya, kakak ❤❤🙏🙏🙏

2020-04-24

1

lihat semua
Episodes
1 Persahabatan
2 Kebiasaan
3 Problem
4 Mabuk
5 BERDEBAR
6 KEJADIAN
7 Takut
8 DUKA
9 Calon Istri
10 Maaf
11 Belum ada cinta
12 PELUK
13 Penggoda
14 Harapan
15 Mencintaimu
16 PILIHAN
17 Berakhir
18 KEINGINAN UNTUK HADIR
19 MELINDUNGI
20 KEHILANGAN
21 KESEDIHAN
22 BENCI
23 MENEBUS RINDU
24 BAHAGIAMU BERARTI
25 MENJAGAMU
26 HARUS BAHAGIA
27 HARGA DARI SEBUAH SETIA
28 MASA LALU MENYAKITKAN
29 TIDAK ADA SALAHNYA
30 MENGALAH
31 KELUARGA BAHAGIA
32 MENURUTI
33 JANGAN DIULANGI
34 PERMINTAAN
35 YANG TERBAIK
36 BERTEMU LAGI
37 RINDU UNTUKMU
38 JANGAN EGOIS
39 SELISIH PAHAM
40 Masa lalu yang datang
41 ketidaksengajaan
42 jadilah yang terbaik
43 Kalahkan Ego
44 Gagal
45 Berita Buruk
46 Apa pun Risikonya
47 Kesalahan Masa Lalu yang Menyedihkan
48 Mengakhiri
49 Alasan Lain
50 Memperbaiki
51 Tidak Ada yang Dibandingkan
52 Usaha Sendiri
53 Tidak Ada Salahnya
54 Sifat Yang Berbeda
55 Keterlaluan
56 Kejadian Semalam
57 Tak Terduga
58 Semua Menjauh
59 Benci Itu Tidak Pernah Ada
60 Kasih Sayang Orang Tua
61 Memberi Efek Jera
62 Permintaan Maaf
63 Keinginan
64 Terpana
65 Perdebatan
66 Tak Disengaja
67 Rahasia
68 Cinta Abadi
69 Ketakutan
70 Tumben
71 Berbeda
72 Mabuk
73 Menang Sendiri
74 Perintah Orang Tua
75 Belum Waktunya
76 Lihat Saja
77 Tolong Pergi
78 Dipaksa
79 Terlalu Polos
80 Luka Itu
81 Sama Saja
82 Jaga Dengan Baik
83 Membantah
84 Kebodohan Keano
85 Semua Palsu
86 Doakan Saja
87 Rayuan Manis
88 Alur Permainan
89 Pergi Dengan rasa sakit
90 Pilihan Meninggalkan
91 Kesepakatan
92 Apalagi?
93 Terserah
94 Jangan Diungkit!
95 Melamar
96 Janji Suci
97 Tidak Peduli
98 Menuntaskan
99 Tanggung Jawab
100 Kebohongan Tak Berujung
101 Mendatangi
102 Beri Waktu
103 Menegaskan
104 Kesibukan
105 Pertanggung Jawaban
106 Mengecewakan semua orang
107 Yakin Diterima?
108 Tidak Ada Hubungan Lagi
109 Takut Karma
110 Kehidupan Masa Depan Seperti Apa?
111 Kebutuhan
112 Keberadaannya
113 Pria waktu itu
114 Sekalipun Terpaksa
115 Kutunggu
116 Mencari Jalan Keluar
117 Sehat Selalu
118 Bukan Pemuas Kebahagiaan
119 Memohon
120 Merestui
121 Pengantin Pengganti
122 Tertegun
123 Bukan Manusia
124 Pindah
125 Kunjungan Keano
126 Keakraban
127 Tidur Di Luar
128 Penolakan
129 Pergi Dari Rumah
130 Ingin Hilang Ingatan
131 Sabina Yang Polos
132 Rindu Seorang Perempuan
133 Harapan Satu-satunya
134 Status Yang Sebenarnya
135 Menjijikkan
136 Tak Ada Apa-apa
137 Jangan Katakan Apapun
138 Menyelesaikan masalah
139 Tersipu
140 Takut Menolak
141 Hasrat
142 Bercinta
143 Setidaknya Sudah Berani Jujur
144 Demi Buah Hati
145 Cemburunya suami
146 Merajuk
147 Berjanji
148 Rindu Itu pasti
149 Suami Penyayang
150 Permintaan Mama
151 Tidak Dekat
152 Diterima
153 Dia Bertanggujawab
154 Jaga Dia
155 Dia Terbaik
156 Menjaga Perasaan anak
157 Tentang Jatuh Cinta
158 Kejadian Dulu
159 Sempat Ragu
160 Sebatas Teman
161 Yang Terjadi di Masa lalu
162 Kenapa Cumn aku?
163 Menantang
164 Orang tua dan anak
165 Mencurigai
166 Ikuti semuanya!
167 Janggal
168 Meninggalkan semuanya
169 Jika jujur?
170 Jangan Melampaui Batas!
171 Sang Penggoda Juga
172 Mata-mata
173 Tidak ada Pilihan
174 Anak mantan istri
175 Meninggalkan Kota
176 Kerjasama Yang Baik
177 Pasti Ada Sebab
178 Buka Mata!
179 Mengalah Lebih Baik
180 Mengabaikan
181 Alasan Yang Kuat
182 Sempat Ragu
183 Bukan Pengecut
184 Musuh yang datang
185 Jangan pisahkan Mereka!
186 Di sisinya
187 Tentang Kematian
188 Semua Itu Ada Masanya
189 Kenangan Yang Dulu
190 Demi Cinta
191 Tak Ingin Menyesal
192 Pengecut Yang Sebenarnya
193 Kepergiannya
194 Keegoisan Masa Lalu
195 Menjadi Lebih Baik
196 Jangan Menyia-nyiakan
197 Benar-Benar Pergi
198 Menemani
199 Ada Dendam
200 Direncanakan
201 Dosa Orang Tua
202 Menjemput Kembali
203 Tak Bisa Dipercaya
204 Kebahagiaan Mereka
205 Memohon Kembali
206 Tidak Semua Hal
207 Bahu Terbaik
208 Membutuhkan Cinta
209 Penyelesaian
210 Harus Tetap di Sisinya
211 Berdamai
212 Hadiah
213 Anugerah Tuhan
214 Andai seperti kamu
215 Anak Sendiri
216 Tempat Pulang Terbaik
217 Teman Lama
218 Salah Paham
219 Berpisah Yang sebenarnya
220 Kepercayaan yang mahal
221 Dia Pembunuh
222 JALan Yang Terbaik
223 Ancaman
224 Pernah Menyakitkan
225 Dosa Yang Sama
226 Menghindari
227 Bukan Berarti
228 Sudah Cukup
229 Takut Menyesal
230 Mereka Lebih Tahu
231 Mengapa Harus Dia?
232 Bahagia Sederhana
Episodes

Updated 232 Episodes

1
Persahabatan
2
Kebiasaan
3
Problem
4
Mabuk
5
BERDEBAR
6
KEJADIAN
7
Takut
8
DUKA
9
Calon Istri
10
Maaf
11
Belum ada cinta
12
PELUK
13
Penggoda
14
Harapan
15
Mencintaimu
16
PILIHAN
17
Berakhir
18
KEINGINAN UNTUK HADIR
19
MELINDUNGI
20
KEHILANGAN
21
KESEDIHAN
22
BENCI
23
MENEBUS RINDU
24
BAHAGIAMU BERARTI
25
MENJAGAMU
26
HARUS BAHAGIA
27
HARGA DARI SEBUAH SETIA
28
MASA LALU MENYAKITKAN
29
TIDAK ADA SALAHNYA
30
MENGALAH
31
KELUARGA BAHAGIA
32
MENURUTI
33
JANGAN DIULANGI
34
PERMINTAAN
35
YANG TERBAIK
36
BERTEMU LAGI
37
RINDU UNTUKMU
38
JANGAN EGOIS
39
SELISIH PAHAM
40
Masa lalu yang datang
41
ketidaksengajaan
42
jadilah yang terbaik
43
Kalahkan Ego
44
Gagal
45
Berita Buruk
46
Apa pun Risikonya
47
Kesalahan Masa Lalu yang Menyedihkan
48
Mengakhiri
49
Alasan Lain
50
Memperbaiki
51
Tidak Ada yang Dibandingkan
52
Usaha Sendiri
53
Tidak Ada Salahnya
54
Sifat Yang Berbeda
55
Keterlaluan
56
Kejadian Semalam
57
Tak Terduga
58
Semua Menjauh
59
Benci Itu Tidak Pernah Ada
60
Kasih Sayang Orang Tua
61
Memberi Efek Jera
62
Permintaan Maaf
63
Keinginan
64
Terpana
65
Perdebatan
66
Tak Disengaja
67
Rahasia
68
Cinta Abadi
69
Ketakutan
70
Tumben
71
Berbeda
72
Mabuk
73
Menang Sendiri
74
Perintah Orang Tua
75
Belum Waktunya
76
Lihat Saja
77
Tolong Pergi
78
Dipaksa
79
Terlalu Polos
80
Luka Itu
81
Sama Saja
82
Jaga Dengan Baik
83
Membantah
84
Kebodohan Keano
85
Semua Palsu
86
Doakan Saja
87
Rayuan Manis
88
Alur Permainan
89
Pergi Dengan rasa sakit
90
Pilihan Meninggalkan
91
Kesepakatan
92
Apalagi?
93
Terserah
94
Jangan Diungkit!
95
Melamar
96
Janji Suci
97
Tidak Peduli
98
Menuntaskan
99
Tanggung Jawab
100
Kebohongan Tak Berujung
101
Mendatangi
102
Beri Waktu
103
Menegaskan
104
Kesibukan
105
Pertanggung Jawaban
106
Mengecewakan semua orang
107
Yakin Diterima?
108
Tidak Ada Hubungan Lagi
109
Takut Karma
110
Kehidupan Masa Depan Seperti Apa?
111
Kebutuhan
112
Keberadaannya
113
Pria waktu itu
114
Sekalipun Terpaksa
115
Kutunggu
116
Mencari Jalan Keluar
117
Sehat Selalu
118
Bukan Pemuas Kebahagiaan
119
Memohon
120
Merestui
121
Pengantin Pengganti
122
Tertegun
123
Bukan Manusia
124
Pindah
125
Kunjungan Keano
126
Keakraban
127
Tidur Di Luar
128
Penolakan
129
Pergi Dari Rumah
130
Ingin Hilang Ingatan
131
Sabina Yang Polos
132
Rindu Seorang Perempuan
133
Harapan Satu-satunya
134
Status Yang Sebenarnya
135
Menjijikkan
136
Tak Ada Apa-apa
137
Jangan Katakan Apapun
138
Menyelesaikan masalah
139
Tersipu
140
Takut Menolak
141
Hasrat
142
Bercinta
143
Setidaknya Sudah Berani Jujur
144
Demi Buah Hati
145
Cemburunya suami
146
Merajuk
147
Berjanji
148
Rindu Itu pasti
149
Suami Penyayang
150
Permintaan Mama
151
Tidak Dekat
152
Diterima
153
Dia Bertanggujawab
154
Jaga Dia
155
Dia Terbaik
156
Menjaga Perasaan anak
157
Tentang Jatuh Cinta
158
Kejadian Dulu
159
Sempat Ragu
160
Sebatas Teman
161
Yang Terjadi di Masa lalu
162
Kenapa Cumn aku?
163
Menantang
164
Orang tua dan anak
165
Mencurigai
166
Ikuti semuanya!
167
Janggal
168
Meninggalkan semuanya
169
Jika jujur?
170
Jangan Melampaui Batas!
171
Sang Penggoda Juga
172
Mata-mata
173
Tidak ada Pilihan
174
Anak mantan istri
175
Meninggalkan Kota
176
Kerjasama Yang Baik
177
Pasti Ada Sebab
178
Buka Mata!
179
Mengalah Lebih Baik
180
Mengabaikan
181
Alasan Yang Kuat
182
Sempat Ragu
183
Bukan Pengecut
184
Musuh yang datang
185
Jangan pisahkan Mereka!
186
Di sisinya
187
Tentang Kematian
188
Semua Itu Ada Masanya
189
Kenangan Yang Dulu
190
Demi Cinta
191
Tak Ingin Menyesal
192
Pengecut Yang Sebenarnya
193
Kepergiannya
194
Keegoisan Masa Lalu
195
Menjadi Lebih Baik
196
Jangan Menyia-nyiakan
197
Benar-Benar Pergi
198
Menemani
199
Ada Dendam
200
Direncanakan
201
Dosa Orang Tua
202
Menjemput Kembali
203
Tak Bisa Dipercaya
204
Kebahagiaan Mereka
205
Memohon Kembali
206
Tidak Semua Hal
207
Bahu Terbaik
208
Membutuhkan Cinta
209
Penyelesaian
210
Harus Tetap di Sisinya
211
Berdamai
212
Hadiah
213
Anugerah Tuhan
214
Andai seperti kamu
215
Anak Sendiri
216
Tempat Pulang Terbaik
217
Teman Lama
218
Salah Paham
219
Berpisah Yang sebenarnya
220
Kepercayaan yang mahal
221
Dia Pembunuh
222
JALan Yang Terbaik
223
Ancaman
224
Pernah Menyakitkan
225
Dosa Yang Sama
226
Menghindari
227
Bukan Berarti
228
Sudah Cukup
229
Takut Menyesal
230
Mereka Lebih Tahu
231
Mengapa Harus Dia?
232
Bahagia Sederhana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!